Penawar Rindu

Terdengar lagi suara dering ponsel yang membuyarkan keributan mereka. Melati melirik dan ternyata..

"Mas Arka, mampus aku!!!!" panik Melati.

Tia makin tergelak melihat kepanikan Melati yang seperti di kejar oleh dept colector. "Di angkat kenapa sih, Mel? Suamimu itu?" pinta Tia yang masih belum bisa menghilangkan tawanya.

"Kamu sih, resek. Pasti Arka marah nih sama aku karena ketahuan aku keluar. Awas ya kamu," Melati mengepalkan tangannya di depan wajah Tia seraya menahan kesal. Bisa-bisanya Tia mengirimkan sebuah poto pada Arka. Pasti Arka akan berpikir aneh-aneh tentangnya jika melihat poto tersebut, pikirnya dalam hati.

Dia bingung dan grogi jika menerima panggilan telepon dari Arka sekarang. Apalagi sekarang masih ada Tia di sampingnya. Bisa habis lah dia menjadi bulan-bulannan Tia yang akan terus mengoloknya.

Melati bisa bernafas lega karena panggilan dari Arka sudah berhenti. Dia kembali senang dan berniat membeli cilok di seberang jalan setelah ini dan sekalian melangkah pulang. Namun harapannya tinggal harapan karena ponselnya kembali berdering.

Mata Melati melotot tak percaya jika Arka kali ini memanggilnya dengan panggilan video call. Tangan Melati bergetar, makin gugup lah dia kali ini. Hawa di sampingnya berubah dingin kala membayangkan kemarahan Arka padanya. Teringat caci makinya dulu yang membuatnya sakit hati.

"Udah, Kamu terima gih. Paling itu juga cuman ngecek kamu doank. Kalau kamu nggak angkat, pasti suamimu curiga kamu ngapa-ngapain di belakang dia. Malah makin runyam entar masalahnya. Udah kamu angkat."

Melati menoleh pada Tia, membenarkan apa yang di katakan sahabatnya tersebut.

Dengan tangan bergetar Melati menatap ponsel itu, dan dengan kekuatan hati dia menggeser tombol hijau, dan tak lama terlihatlah wajah tampan Arka yang sedang menggunakan kaca mata bacanya.

Jantung Melati berdebar kian kencang kala menatap Arka yang semakin tampan dengan kacamatanya. Rambut yang basah membuatnya semakin terlihat Sexy dan menantang. Apa lagi Arka yang menyambutnya dengan senyuman hangat, membuat Melati ingin segera bertemu dengan Arka.

Gleg..

Susah payah Melati meneguk salivanya karena melihat pesona Arka yang makin hari makin tampan saja, dan seolah menariknya untuk terus mendekat ke pelukannya. Rasa rindu pun menyeruak begitu saja di hatinya tanpa permisi ketika melihat senyum Arka yang mampu memporak porandakan hatinya.

"Melati, kaku lagi ngapain?" tanya Arka dari seberang telepon. Namaun Melati tak merespon, hanya dia terpaku melihat wajah tampan Arka.

Arka sendiri menahan senyumnya ketika melihat Melati hanya diam bengong menatapnya, dan itu membuat Arka semakin gemas pada Melati.

"Melati!!" panggil Arka lagi.

Tia yang penasaran, mencoba mengintip sedikit wajah Arka di balik ponsel Melati. Mata Tia seketika melotot dan tak bisa mengendalikan dirinya. Dia sampai mencubit Melati saking gemasnya melihat ketampanan Arka.

'sumpah. Demi apa? Ganteng banget lakinya si Melati. Mirip artis cina nggak sih.' batin Tia bergejolak kegirangan. Jiwa pelakornya pun muncul tiba-tiba karena tampang suami Melati yang gantengnya kelewatan.

Tia menyenggol lengan Melati yang masih diam memandangi wajah suaminya tersebut hingga gelagapan. Melati menoleh dengan tatapan kesal, "Apa sih, Tia?"

"Lah kamu di panggil diam saja. Nggak dengar apa kalau laki lo manggil dari tadi."

Melati menggeleng polos membuat Arka tersenyum melihatnya. "Kamu ngapain Mel di taman?" tanya Arka.

Melati segera menoleh kembali ke ponselnya dan menatap suaminya. "Lagi main sam Tia, Mas. Maaf nggak pamit sama mas Arka. Karena tadi sekalian pulang kerja, Mas. Mas sendiri lagi ngapain?" Melati berujar dengan lembut, sehingga membuat Tia spontan tergelak mendengarnya.

Melati melotot garang ke arah Tia yang seolah mengejeknya. Dia juga merasa tak enak jika Arka mendengar ejekan dari sahabatnya. Mau di taruh di mana lah mukanya saat bertemu dengan Arka nanti.

"Mas, Maaf ya. Memang temanku agak gesrek orangnya. Makanya bertingkah bar-bar seperti itu." ucap Melati dengan takut memandang Arka.

"Gak apa-apa, Mel. Justru kamu harus senang mempunyai teman yang bisa menghibur kamu di kala kamu susah dan sendiri." balas Arka dengan melempar senyuman ke arah Melati. Dan itu membuat Tia girang bukan main.

"Hai mas Arka, aku Tia. Temennya Melati dari jaman bahela." sapa Tia dengan pedenya. Seolah kekejaman Arka di cerita Melati sama sekali tak berpengaruh padanya. Yang ada Tia tak percaya jika pria setampan Arka bisa berbuat seperti sadis itu.

Arka melambaikan tangannya dengan senyum di wajahnya, "Hai juga, Tia. Salam kenal. Saya juga titip Melati, ya. Jika dia nakal, saya ikhlas jika kamu menjewer telinganya. Bila perlu kamu tarik rambut panjangnya agar dia tak berulah kembali," seloroh sekaligus peringatan bagi Melati.

Tia tergelak mendengar ucapan Arka, sedangkan Melati memberengut mendengar penuturan Arka seolah tak menganggapnya ada. "Tenang, Mas. Aku bisa jaga dia. Dan untuk hukuman bagi Melati, aku akan dengan senang hati menjambak rambut panjangnya jika dia nakal,"

Arkan tersenyum puas melihatnya. Kemudian melirik ke arah Melati yang membuang pandangannya ke sembarang arah. Menghindari kontak mata dengan Arka karena telah membuatnya kembali kesal.

'pulang malu tak pulang rindu. Hadeeh hatiku.'

"Mel!!" panggil Arka yang melihat Melati membuang muka padanya.

"Melati!! Sayaang!!" goda Arka lagi karena melihat Melati yang menunduk menahan senyum.

"Udah kali, kalau mau senyum mah senyum aja, nggak usah di tahan gitu juga. Entar kesemutan loh itu wajah," celetuk Tia yang gemas sendiri pada Melati yang sok jaim pada Arka.

Dia pun ikut terbawa perasaan jika melihat perhatian Arka pada sahabatnya tersebut. Meskipun terkesan slengekan, tapi Tia merasa itu sangat tulus dalam menjaga Melati.

Setelah menjadi obat nyamuk antara Arka dan Melati, akhirnya mereka pun menutup obrolan malam mereka. Meskipun Tia mendapat kekecewaan karena penutupnya yang hambar tanpa ada kiss yang biasanya sering di lakukan oleh pasangan lainnya, namun dia tetap senang karena bisa mengenal Arka sebagai suami Melati. Tia berharap Arka akan mampu menjadi orang yang akan menjaga Melati selalu. Meskipun tak menutup kemungkinan bahwa sahabatnya itu yang bakal terluka karena resiko menjadi orang ke tiga dalam rumah tangga Arka.

"Seharusnya kamu pakai kiss gitu lah Mel biar Arka semangat."

Melati hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Tia. Karena hatinya saat ini sangat berbunga ketika Arka menelponnya malam ini. Rasa di hatinya semakin dalam untuk Arka, dan Melati tak mampu menghentikan rasa cintanya untuk suaminya tersebut. Namun sekali lagi, Melati hanya mampu menjalani takdirnya kini, dan pasrah apa yang akan terjadi di kehidupannya yang akan datang. Karena dia ingin menikmati apa yang dia dapatkan sekarang, dan tak ingin terbebani dengan apa yang belum terjadi.

Dan malam ini Melati bisa tidur dengan nyenyak. Meskipun dia masih menahan rindu pada suaminya, namun dia mau bagaimana lagi. Setidaknya dia sudah mendapatkan penawar rindu malam ini. Dia juga harus rela di gilir cinta oleh Arka.

***

"Mas, kamu telponan sama siapa? Kog sumringah banget begitu?" tanya Annisa yang baru masuk ke ruang kerja Arka dengan membawa kopi hitam tangannya. Dia tau jika suaminya akan lembur malam ini karena harus mengerjakan beberapa berkas dari kantornya.

Arka menoleh dan masih memperlihatkan senyumnya pada Annisa. "Teman lama sayang, dia mengatakan ingin menjalin kerja sama di Bandung."

Annisa mengangguk tanda mengerti. "Lalu? Mas Arka terima gitu?"

"Kenapa tidak? Siapa tau itu rezeki kamu sayang," ujar Arka sambil mentoel hidung Annisa. Dia tersenyum manis menatap istrinya tersebut. "Kamu nggak tidur, sayang?" ucapnya kemudian.

"Nggak!! Aku kangen sama kamu, Mas!!"

Annisa mendekat dan tanpa ragu segera duduk di pangkuan Arka. Tangannya menangkup kedua pipi Arka dan menatap sang suami dengan lekat. "Aku mencintai kamu, Mas Arka." Kemudian Annisa mendekatkan wajahnya ke wajah Arka untuk mengecup bibir Arka. Awalnya hanya kecupan-kecupan kecil, namun lama kelamaan berubah menjadi \*\*\*\*\*\*\* ganas yang siap membuat ranjang mereka berderit panas.

Terpopuler

Comments

Iik Solihat

Iik Solihat

tumben blum up lg thoor...... semangat nulis nya ya .... terimakasih authoor di tunggu up nya🙏💪

2021-10-04

1

Diah Supri

Diah Supri

siip lanjutkan thorr

2021-10-04

0

Diah Supri

Diah Supri

lanjut

2021-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Menjadi Yang Kedua
2 Hinaan Arka
3 Lagi Dan Lagi
4 Sadarnya Sang Ibu
5 Rahasia Annisa
6 Duka Melati
7 Tamu Tak Di Undang
8 Pilihan Sulit
9 Mempertahankan Atau Merelakan
10 Bicara Dari Hati Ke Hati
11 Buah Simalakama
12 Kepanikan Arka
13 Menanyakan Kabar
14 Datang Kembali
15 Luapan Emosi
16 Tak Hentinya Mengusik
17 Sahabat
18 Jujur Pada Tia
19 Penawar Rindu
20 Firasat Seorang Istri
21 Syukuran Pernikahan
22 Kejutan Menakutkan
23 Melepas Rindu
24 Kegamangan Hati
25 Ungkapan Hati
26 Gemesnya Arka
27 Rencana Jalan-jalan
28 Kaki Keseleo
29 Dobel Date
30 Julukan Dokter Cabul
31 Balas Dendam
32 Cemburu Menguras Hati
33 Terpesona
34 Kekonyolan Tia
35 Bertemu Keluarga Baru
36 Cinta Pada Pandangan Pertama
37 Cinta Pertama
38 Memutuskan Untuk Pulang
39 Pejuang Cilik
40 Ujian Terindah
41 Galau
42 Cemburu Buta
43 Hukuman Dari Annisa
44 Penjaga Dadakan
45 Pasrah
46 Nyidamnya Melati
47 Keceplosan
48 Bawaan Orok
49 Ketahuan
50 Melepas Rindu
51 Mantan Terindah
52 Salah Paham
53 Mulai Bucin
54 Jawaban Dari Pertanyaan
55 Amit-amit Jabang Bayi
56 Kejutan Pagi Hari
57 Bukan Rahim Pengganti
58 Hormon Kehamilan
59 Sahabat Tidak Ada Akhlak
60 Sakit Tak Berdarah
61 Ngidamnya Melati
62 Gara-gara Nasi Goreng
63 Keong Racun
64 Peringatan Mertua
65 Rencana Annisa
66 Detik-Detik..
67 Maafkan Aku
68 Izinkan Aku Pergi
69 Kapal Kehilangan Nahkoda
70 Melarikan Diri
71 Pengorbanan Annisa
72 Kehilangan
73 Hukuman Dari Sang Ayah
74 Karma
75 bab 75. Provokasi Soraya
76 Mencintai Tapi Menyakiti
77 Calon Janda
78 Akhirnya Bertemu Annisa
79 Demi Cinta
80 Luapan Emosi
81 Masa Lalu
82 Alasan Membenci Annisa
83 Keputusan Final
84 Mencoba Menolak
85 Berubah Pikiran
86 Berdamai Dengan Masa Lalu
87 Rasa Asing
88 Takut Kehilangan
89 Sama-sama Terluka
90 Baby Blues
91 Jomplang Rasa
92 Ending
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Menjadi Yang Kedua
2
Hinaan Arka
3
Lagi Dan Lagi
4
Sadarnya Sang Ibu
5
Rahasia Annisa
6
Duka Melati
7
Tamu Tak Di Undang
8
Pilihan Sulit
9
Mempertahankan Atau Merelakan
10
Bicara Dari Hati Ke Hati
11
Buah Simalakama
12
Kepanikan Arka
13
Menanyakan Kabar
14
Datang Kembali
15
Luapan Emosi
16
Tak Hentinya Mengusik
17
Sahabat
18
Jujur Pada Tia
19
Penawar Rindu
20
Firasat Seorang Istri
21
Syukuran Pernikahan
22
Kejutan Menakutkan
23
Melepas Rindu
24
Kegamangan Hati
25
Ungkapan Hati
26
Gemesnya Arka
27
Rencana Jalan-jalan
28
Kaki Keseleo
29
Dobel Date
30
Julukan Dokter Cabul
31
Balas Dendam
32
Cemburu Menguras Hati
33
Terpesona
34
Kekonyolan Tia
35
Bertemu Keluarga Baru
36
Cinta Pada Pandangan Pertama
37
Cinta Pertama
38
Memutuskan Untuk Pulang
39
Pejuang Cilik
40
Ujian Terindah
41
Galau
42
Cemburu Buta
43
Hukuman Dari Annisa
44
Penjaga Dadakan
45
Pasrah
46
Nyidamnya Melati
47
Keceplosan
48
Bawaan Orok
49
Ketahuan
50
Melepas Rindu
51
Mantan Terindah
52
Salah Paham
53
Mulai Bucin
54
Jawaban Dari Pertanyaan
55
Amit-amit Jabang Bayi
56
Kejutan Pagi Hari
57
Bukan Rahim Pengganti
58
Hormon Kehamilan
59
Sahabat Tidak Ada Akhlak
60
Sakit Tak Berdarah
61
Ngidamnya Melati
62
Gara-gara Nasi Goreng
63
Keong Racun
64
Peringatan Mertua
65
Rencana Annisa
66
Detik-Detik..
67
Maafkan Aku
68
Izinkan Aku Pergi
69
Kapal Kehilangan Nahkoda
70
Melarikan Diri
71
Pengorbanan Annisa
72
Kehilangan
73
Hukuman Dari Sang Ayah
74
Karma
75
bab 75. Provokasi Soraya
76
Mencintai Tapi Menyakiti
77
Calon Janda
78
Akhirnya Bertemu Annisa
79
Demi Cinta
80
Luapan Emosi
81
Masa Lalu
82
Alasan Membenci Annisa
83
Keputusan Final
84
Mencoba Menolak
85
Berubah Pikiran
86
Berdamai Dengan Masa Lalu
87
Rasa Asing
88
Takut Kehilangan
89
Sama-sama Terluka
90
Baby Blues
91
Jomplang Rasa
92
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!