Kita bahas Zahra dahulu ya readers😁
Semoga readers suka dan nyambung ceritanya dari awal sampai sekarang, sesuai ekspetasi kalian semua ya readers😊😉
Dan jangan lupa baca yang novel Kakaknya Aulian dulu ya readers biar nyambung 😀
Sekali lagi, novel ini tidak sepenuhnya berdiri sendiri ya readers, sebab terkadang ada percakapan atau kejadian yang ada diNovel Bissmillah With You ada juga dinovel ini😘😊
Salam kenal dari Author, silahkan komen dan kritik yang sopan ya readers, biar Author tambah semangat dan bisa lebih baik mengetiknya😍
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
Zahra yang waktu itu baru saja pulang kerja, dia ingin mampir sebentar ketoko buku untuk membeli buku kisah cinta islami dan romantis, sama novel yang romance.
Ketika dia sedang memilih dan melihat-lihat buku, dia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang laki-laki yang sangat dia kenal.
"Aduh", reflek Zahra mengaduh karena tabrakan itu.
"Eeh, maaf mbak saya tidak sengaja", kata laki-laki itu kepada Zahra, karena dia tidak bisa melihat wajahnya Zahra, sebab Zahra sedang menunduk.
"Iya tidak ap.......... Rizky",
"Zahra",
Kata Zahra dan Rizky secara bersamaan ketika Zahra mendongakkan kepalanya.
"Kamu lagi mencari buku apa Zahra", tanya Rizky berbasa-basi kepada Zahra. Karena Rizky sebenarnya menyembunyikan rasa senangnya bisa berjumpa dengan Zahra secara tidak sengaja.
"Ini lagi mencari ini, dan tinggal kurang satu lagi yang belum dapat", jawab Zahra kepada Rizky sambil menunjukkan buku yang dia bawa.
"Kamu dari dulu masih suka novel ya Zahra, terus apa lagi buku yang belum kamu dapatkan", tanya Rizky kepada Zahra.
"Cerita cinta islami yang romantis Ky", jawab Zahra kepada Rizky.
"Tadi kayaknya aku melewatin rak yang tentang islami deh, ayo coba sini ikut denganku", jawab Rizky kepada Zahra, dan menyuruh Zahra untuk mengikutinnya.
Zahra langsung saja mengikutin Rizky yang jalan didepannya.
"Ini raknya, coba cari dulu deh, biar aku bantu ya Zahra, jika nanti tidak menemukan atau kurang cocok bisa tanya sama petugasnya", kata Rizky kepada Zahra ketika sudah sampai dirak yang dia tuju.
"Baik terimakasih Rizky", jawab Zahra dan dia langsung saja mencari buku yang dia mau.
Mereka akhirnya sama-sama mencari buku yang dimaksud oleh Zahra kepada Rizky.
"Aku sudah menemukan Ky, ini", kata Zahra sambil menunjukkan buku yang dia ambil tadi.
"Oh ya sudah kita bayar dulu yuk", ajak Rizky kepada Zahra.
"Eh kamu sendiri apa sudah menemukan dengan buku yang kamu cari", tanya Zahra kepada Rizky.
"Sudah ini", jawab Rizky sambil memperlihatkan buku yang dibawanya.
Padahal aslinya Rizky belum menemukan buku yang dia cari, dan buku yang ditunjukkan keZahra adalah buku asal yang dia ambil tadi ketika membantu Zahra mencari buku tentang cerita cinta Islami.
Rizky sengaja berbohong karena menurutnya ini momen langka, karena tidak mudah mengajak jalan Zahra berdua begitu. Dan pertemuan yang tidak sengaja itu, Rizky gunakan untuk lebih dekat dan mengambil hatinya Zahra.
Sebab fikir Rizky siapa tahu jika makin dekat nanti Zahra mau menerima lamarannya dia kemarin.
Akhirnya Zahra dan Rizky membayar buku yang mereka ambil, ketika Zahra akan membayar Rizky melarangnya. Dan Rizky langsung saja memberikan kartu kreditnya kepada kasir untuk membayar bukunya dan sekalian bukunya Zahra.
"Terimakasih ya Ky, atas traktirannya ini", kata Zahra kepada Rizky karena sudah dibayarin buku yang dia cari.
"Sama-sama Zahra, eemmm bagaimana kalau kita minum-minum dulu disana Zahra", ajak Rizky kepada Zahra keCafe dekat toko buku tadi.
"Bagaimana ya Ky", tolak Zahra bingung.
"Ayolah Zahra, sebentar saja, kan kita juga sudah lama tidak nongkrong begini", paksa Rizky kepada Zahra.
"Baiklah, tapi aku tidak bisa lama-lama ya Ky", jawab Zahra akhirnya.
Rizky sendiri sampai bisa bertemu dengan Zahra karena rumahnya Rizky sendiri memang didaerah kota X sama dengan rumahnya Aulian dan tempat kerjanya Zahra.
Akhirnya Rizky dan Zahra mereka memasuki Cafe yang ada diseberang jalan toko buku tadi.
"Kamu mau pesan apa Zahra?? ", tanya Rizky kepada Zahra.
"Es krim vanilanya satu ya mbak sama ini", Zahra bukannya menjawab pertanyaannya Rizky akan tetapi dia langsung bilang kepada waiter yang Rizky panggil tadi.
Entahlah Zahra sadar atau tidak, ketika Zahra menunduk memperhatikan dan membaca menu-menunya, Rizky bukanlah ikut membaca menu juga, melainkan dia malah memandangi wajahnya Zahra terus, hingga rasanya susah untuk berpaling dari wajah ayunya Zahra.
"Kalau kamu apa Ky?? ", tanya Zahra kepada Rizky dengan tiba-tiba membuat dia gelagapan karena ketahuan memandangi wajahnya Zahra.
"Saya kopi cappuccinonya satu ya Mas", kata Rizky kepada waiter itu.
"Makanannya apa mas?? ", tanya waiter itu kepada Rizky.
"Sementara itu dulu saja mas", jawab Rizky kepada waiter.
"Baik tunggu sebentar ya mbak, mas", kata waiter itu undur diri dengan sopan dan ramah.
Dan Rizky serta Zahra mereka hanya mengangguk memberikan tanggapan kepada waiter itu.
"Lagi sibuk Za", tanya Rizky kepada Zahra ketika sambil menunggu pesanan mereka.
"Alhamdulillah tidak terlalu Ky?? ", jawab Zahra kepada Rizky.
"Kamu sendiri lagi sibuk apa sekarang??, masih bekerja dan nerusin kantor Papah kamu?? ", tanya Zahra kepada Rizky.
"Ya begitulah Za", jawab Rizky kepada Zahra.
Setelah itu mereka sibuk pada Hp mereka masing-masing, walaupun Rizky juga lagi sibuk membuka Hp, akan tetapi fikirannya tidak fokus keHp, melainkan keZahra.
Dan Zahra dia bukannya mainan Hp, melainkan dia membuka dan membaca e-mail yang masuk semua ada dihpnya.
Setelah pertimbangan dan perdebatan dengan hati dan perasaannya, akhirnya Rizky memberanikan diri mengutarakan apa yang daritadi ada dibenaknya.
"Za", panggil Rizky kepada Zahra.
Zahra yang mendengar namanya dipanggil Rizky, dia langsung saja mengalihkan pandangannya dari hp kewajah Rizky.
"Iya Ky, ada apa?? ", tanya Zahra kepada Rizky, dan Zahra juga sudah menaruh Hpnya diatas meja.
"Apakah pernyataanku kemarin itu belum bisa merubah keputusanmu kepadaku Za, apakah benar tidak ada sedikitpun rasa yang ada dihatimu untukku Zahra?? ", tanya Rizky kepada Zahra. Membuat Zahra yang mendengar pertanyaannya Rizky menjadi tidak nyaman.
Belum sempat Zahra menjawab, datanglah seorang waitress membawakan pesanan mereka.
"Terimakasih", kata Zahra sambil tersenyum kepada waitress yang menghidangkan pesanannya. Sedangkan Rizky dia hanya mengangguk saja kepada waitress.
Zahra langsung saja meminum minuman yang dipesannya tadi, dan dia begitu karena sengaja mengalihkan suasana dari pertanyaannya Rizky tadi. Sebab Zahra kurang nyaman membahas hal itu lagi dengan Rizky.
"Za, aku mohon jangan mengalihkan suasana begini", kata Rizky lagi kepada Zahra.
Zahra langsung saja menghentikan kegiatannya yang sedang meminum dan memakan hidangan yang ada didepannya.
"Ky sejujur-jujurnya aku hanya menganggapmu sebagai teman biasa Ky, aku tidak ada perasaan apa-apa kepadamu, untuk pernyataanmu kemarin, bukankah sudah aku jelaskan maaaaaaaf banget, aku tidak bisa menerimamu Ky, tolong jangan begini terus, aku malah jadi tidak nyaman denganmu Ky, jika kamu masih ingin berteman denganku, tolong anggap saja kita berteman seperti biasa, dan tolong jangan membahas masalah ini terus ya Ky", jawab Zahra panjang lebar kepada Rizky.
"Apa gara-gara Ibuku, kamu menolakku Za?? ", tanya Rizky lagi kepada Zahra.
Zahra reflek menggelengkan kepalanya ketika mendengar pertanyaannya Rizky.
"Bukan sepenuhnya Ky, tapi itu juga salah satu yang membuatku menolakmu", jawab Zahra sambil menikmati hidangan yang ada didepannya.
"Maafkan aku Zahra yang sudah merusak persahabatan kita ini", kata Rizky lagi.
"Sudahlah, tidak usah dibahas lagi. Kamu itu baik, cakep dan kaya, pasti banyak perempuan yang ingin menjadi istrimu Ky, dan kamu pasti bisa mendapatkan yang lebih baik lagi dari aku, percayalah, hanya waktu yang belum menunjukkan", kata Zahra kepada Rizky.
"Apalah dayaku Za, jika beribu wanita mendekatiku, akan tetapi yang aku inginkan tidak ada diantara salah satu dari mereka", jawab Rizky yang menyindir Zahra.
Zahra yang mendengar perkataannya Rizky, dia menjadi tidak enak. Akhirnya terjadilah keheningan lagi, dan mereka pada sibuk dengan minuman dan hidangan yang mereka pesan.
Zahra merasa suasana sudah mulai malam dan Zahra langsung saja mengecek jam dipergelangan tangannya yang ramping. Ternyata waktu juga sudah menunjukkan pukul delapan malam.
"Em Ky, sudah jam delapan, aku pamit pulang dulu ya Ky", kata Zahra kepada Rizky.
"Biar aku saja yang bayar Za, dan maukah aku antar pulang, sudah malam begini", kata Rizky kepada Zahra ketika Rizky melihat Zahra ingin membayar apa yang mereka pesan.
"Terimakasih Ky atas traktirannya lagi, dan maaf aku pulang sendiri saja", tolak Zahra dengan halus kepada Rizky.
"Kali ini saja ya Za, aku mengantarmu pulang", paksa Rizky lagi.
"Maaf Ky, aku pulang saja sendiri ya, Assalamu'alaikum", kata Zahra dan dia langsung saja berdiri dan berlalu keluar dari dalam Cafe.
Zahra sengaja menolak Rizky karena Zahra sudah sedikit tidak nyaman dengan pertanyaan serta pernyataannya Rizky kepadanya. Dan lagian Zahra juga tidak bisa dan nyaman satu mobil dengan laki-laki yang bukan mahram apa lagi yang seperti Rizky.
Zahra dia baru sampai dikontrakannya sekitar pukul sembilan malam, dengan menaiki sebuah taksi. Zahra lansung saja bersih-bersih badannya dan ingin segera tidur, sebab Zahra sedang berhalangan, jadi dia tidak kefikiran untuk melaksanakan kewajibannya dan Zahra juga kecapekan seharian bekerja. Sebab atasannya Nona Kia juga lagi tidak masuk karena sakit, membuatnya harus menghandle kantor sendirian terlebih dahulu.
Pagi menjelang sekitar jam baru menunjukkan pukul setengah empat pagi. Namun gadis cantik yang bernama Zahra ini dia sudah selesai bersih-bersih badannya dan siap untuk melaksanakan sholat subuh, karena Zahra juga baru saja selesai dari masa haidnya.
Ketika Zahra sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumahmya dan siap untuk berangkat kekantor. Tiba-tiba terdengar pintu rumah kontrakannya diketuk oleh seseorang.
Dan ketika Zahra membuka pintu, terkejutlah Zahra ketika melihat siapa yang datang kerumah kontrakannya.
"Zain......?? ", kata Zahra reflek memanggil namanya Zain ketika dia baru saja membuka pintu rumahnya.
"Jawab dulu dong Zahra salam aku tadi", kata Zain kepada Zahra sambil pura-pura merajuk.
"Eh maaf Zain, aku kaget tadi, iya Wa'alaikumussalam, kamu tahu juga rumah kontrakanku Zain", katw Zahra keada Zain.
"Iya sempet nyasar sih tadi, tapi akhirnya sampai juga kan", jawab Zain kepada Zahra. Membuat Zahra reflek tertawa kecil mendengar perkataannya Zain.
"Eh sampai lupa untuk nawarin duduk, silahkan duduk dulu Zain", kata Zahra kepada Zain.
Zahra menyuruh Zain untuk duduk dikursi yang ada didepan rumahnya. Dan mereka akhirnya duduk bersama diteras depan rumah kontrakannya Zahra.
"Maaf Zain aku tidak bisa lama-lama mau berangkat kerja soalnya, apalagi nanti ada acara syukuran dikantor atas pernikahannya atasanku", kata Zahra kepada Zain.
"Iya aku tahu ko, mangkanya aku kesini mau mengajakmu berangkat kekantor sama-sama", jawab Zain kepada Zahra.
Zahra langsung saja melihat motor baru yang belum ada plat nomornya terparkir diteras rumahnya, karena daritadi Zahra tidak sadar jika motor itu sudah terparkir disitu.
"Wah motor baru nih", goda Zahra kepada Zain.
"Iya, boss aku sangat baik, itu saja motor dia yang beliin, katanya biar saya tidak telat kekantor dan lebih mudah berangkat kerjanya", cerita Zain kepada Zahra.
"Iya baik banget itu, sama seperti atasanku, tapi maaf Zain, aku tidak bisa, karena kita bukan mahram, takut dosa", jawab Zahra kepada Zain.
"Lagian aku juga sudah pesan taksi, itu baru saja sampai", kata Zahra lagi kepada Zain sambil menunjukkan taksi yang baru sampai didepan rumahnya.
"Baiklah Zahra tidak apa-apa, biar aku mengikutimu dari belakang saja ya", pasrah Zain kepada Zahra.
"Jangan Zain nanti kamu bisa telat", tolak Zahra kepada Zain.
"Tidak apa-apa, lagian aku juga ingin tahu dimana tempat kerja kamu", jawab Zain kepada Zahra.
"Baiklah terserah kamu saja Zain", jawab Zahra akhirnya.
Akhirnya mereka berdua berangkat kerja sama-sama, dengan Zain yang mengikuti Zahra dari belakang yang sedang menaiki sebuah taksi. Zain benar-benar mengikutin Zahra sampai kePerusahaan IBRAHIM COMPANY tempat kerjanya Zahra.
"Sudah sampai, sekarang aku tahu dimana tempat kerjamu, kalau begitu aku pamit dulu ya Zahra, Assalamu'alaikum", kata dan pamit Zain kepada Zahra, ketika Zahra sudah turun dari taksi, karena sudah sampai dikantor.
"Iya Zain, hati-hati dijalan, Wa'alaikumussalam", jawab Zahra kepada Zain.
Zain langsung saja melajukan motornya untuk berangkat bekerja kekantor Irawan Corp.
Acara syukuran pernikan CEO Ibrahim Company akhirnya tiba juga waktunya. Ketika acara syukuran pernikahannya Kia sedang berlangsung, Kia adalah seorang CEO ditempat kerjanya Zahra sekaligus atasannya Zahra ternyata dia melupakan Hpnya yang tertinggal dimeja kantornya yang ada diruanganya. Dan Kia menyuruh Zahra untuk mengambilkannya diruangannya.
Ketika Zahra sedang berjalan keluar aula. Zahra tidak sengaja bertabrakan dengan seorang laki-laki yang juga jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Zahra.
🌰🌰🌰🌰🌰🌰🌰🌰🌰🌰🌰🌰
Siapa readers laki-laki itu😜😜😝
Dan maaf ya readers baru bisa Up, karena dari kemarin suami sedang sakit, jadi Author lagi fokus untuk kesembuhan Abinya anak-anak🤗😊😊
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
***TBC***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Ratu Emilly
Aulian Thor... 🤭🤭🤭
2023-03-26
1
wil wil
siapa kah yang bisa merebut hati nya Zahra 🤔🤔🤔
2022-08-28
1
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻𝓷𝔂𝓪 𝓐𝓾𝓵𝓲𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓷 𝓩𝓪𝓱𝓻𝓪 𝓴𝓮𝓽𝓮𝓶𝓾👏👏👏👏👏👏👏👏👏
2022-08-15
1