Zahra yang ketika itu baru sampai dia langsung saja menuju keruang kerjanya, karena dia tahu hari ini pasti banyak pekerjaan yang akan dia kerjakan, sebab hari itu adalah hari syukuran pernikahannya CEO Ibrahim Company sekaligus atasannya.
Sungguh hari itu suasana kantor begitu ramai dengan gosip dan perbincangan oleh semua para karyawan yang belum mengetahui ada acara apakah diAula kantor mereka yang berada dilantai enam Aula yang paling besar dikantor itu.
Waktu itu Zahra dan Rion sekretaris dari Presdir Perusahaan Ibrahim Company yang ditugaskan untuk mengatasi dan mengurusi semua persiapan yang akan berlangsung diAula.
Acara akan dilangsungkan sekitar pukul sepuluh pagi. Akan tetapi para petinggi Perusahaan dan semua para Keluarga sudah pada datang kekantor Ibrahim Company sekitar jam delapanan pagi. Serta para sekretaris dari petinggi Perusahaan Irawan Corp sudah pada datang juga, termasuk Fadhil.
Fadhil yang ketika baru datang bersama Zidan dia tidak sengaja berpapasan dengan Zahra yang sedang sibuk mengurusi ini itu untuk berlangsungnya acara nanti.
"Tuan Zidan, Tuan Fadhil", sapa Zahra sambil menunduk dan langsung saja berlalu dari hadapan Zidan dan Fadhil.
Zidan hanya mengangguk dan tersenyum formal kepada Zahra, sedangkan Fadhil dia juga mengangguk akan tetapi senyumnya dia buat semanis mungkin untuk Zahra.
Ketika Zahra berlalu dari hadapannya, Fadhil masih saja melihat kearah Zahra sampai Zahra tidak terlihat karena terhalang tembok.
Sedangkan Zidan yang melihat kelakuan Fadhil dia tersenyum dan sambil menggelengkan kepalanya. Sebab Zidan juga laki-laki jadi dia tahu jika Fadhil ada rasa tertarik dengan Zahra, sekretaris dari Kakak sepupu Istrinya yaitu Kia.
Iya istrinya Zidan adalah adik sepupunya Kia. Dan masih saudara dekat dengan Keluarganya Kia (lebih lengkapnya baca Bissmillah With You).
"Cepat bergerak jika tidak keburu diambil orang itu Dhil, cantik soalnya, dan saya tebak dia pasti banyak yang menyukai dan meminangnya", sindir Zidan kepada Fadhil karena Fadhil masih terus memandangi Zahra hingga tak terlihat lagi.
Fadhil yang ketahuan ketika melihat kearah Zahra terus dia menjadi malu, ditambah lagi godaan dari rekan kerjanya dia juga semakin malu sekali dengan Zidan.
"Apaan sih kamu Mas Zidan", kata Fadhil sambil menutupi rasa malunya.
Dan Fadhil memanggil Zidan dengan panggilan Mas, karena mereka cuman lagi berdua saja dan tidak dalam situasi bekerja.
Zidan sendiri adalah sekretaris dari Qiyas yang pertama sekaligus tangan kanannya, sedangkan Fadhil adalah sekretaris yang kedua setelah Zidan, dan ada yang ketiga dia bernama Doni.
Zidan dan Fadhil mereka langsung melanjutkan jalan mereka menuju keruangan CEO Perusahaan Ibrahim Company.
Ternyata semua sekretaris sudah pada berkumpul semua diruang tunggu yang ada didepan ruangannya CEO.
Zahra dia yang sudah selesai dari mengurusi diAula dia langsung saja masuk keruangannya untuk menyelesaikan pekerjaannya tadi yang tertunda sebentar, sekalian menyimpan file-file yang baru tadi dia ketik dan revisi.
Salah satu diantara para sekretaris yang ada disitu hanya satu yang sangat intens memperhatikan Zahra dan selalu ingin melihat kearahnya Zahra. Siapa lagi kalau bukan Fadhil.
"Sungguh indah ciptaanmu ya Allah", batin Fadhil sambil terus memandangi Zahra yang sedang berada diruangannya, yang terlihat dari kaca yang tembus pandang dari luar kedalam.
Zahra tiba-tiba dia mendapat telefon dari seseorang untuk segera turun keAula lagi. Dan dia langsung saja beranjak turun kebawah untuk mengecek keadaan yang ada diAula.
Untung Zahra sudah mengesave semua file-filenya dan dia langsung saja mematikan komputernya, karena Zahra yakin acaranya pasti akan sangat lama.
Ketika Zahra sudah mematikan komputernya, Zahra langsung saja keluar dari ruangannya dan dia menyapa sopan kepada para sekretaris yang sedang menunggu didepan ruang tunggu yang ada disitu.
"Sungguh cantik sekali", kata Fadhil reflek, serta tanpa sadar, Fadhil kira dia berbicara didalam hati, jadi dia tidak menyadari jika perkataannya membuat para sekretaris lainnya langsung pada mengalihkan semua pandangannya kearahnya.
"Kejar terus bro",
"Semangat",
"Ingat belum halal jangan dilihatin terus",
"Iya memang cantik ko",
Begitulah godaan para sekretaris kepada Fadhil.
"Eh....... ", kata Fadhil sambil mengusap tengkuknya karena bingung dengan para sekretaris lainnya yang menggodanya.
Akhirnya acaranya pun sudah dimulai sekitar tepat pukul sepuluh pagi.
Dan ketika kata sambutan serta ucap-ucap sepatah dua patah kata dari yang bersangkutan sudah selesai, tiba-tiba Zahra yang lagi mengobrol dengan Fadhil dimeja para sekretaris dia disamperin oleh Kia CEOnya.
Zahra langsung saja berdiri dari duduknya ketika melihat atasannya sedang berjalan kearahnya.
"Nona, nona mau kemana, apa Nona membutuhkan sesuatu?? ", tanya Zahra ketika sudah sampai didepannya Kia.
"Iya saya sedang membutuhkan bantuanmu, tolong ambilkan Hp saya yang tertinggal dimeja kantor sekarang ya Zahra, maaf merepotkan dan terimakasih", kata Kia dengan tersenyum dibalik niqobnya, walaupun memakai niqob Zahra tahu jika Kia sedang tersenyum dan dia juga membalas senyum itu.
"Baik Nona, akan saya ambilkan dan tidak merepotkan sudah menjadi tugas saya ko Nona", kata Zahra sambil tersenyum juga.
Zahra sungguh beruntung mempunyai boss seperti Kia, sudah cantik, sholehah dan baik lagi. Dan Kia tidak pernah marah kepadanya selama dia bekerja.
Fadhil yang melihat Kia yang melihat kearahnya dia langsung saja tersenyum ramah dan sopan kepada istri dari atasannya dan dibalas anggukan dari Kia.
Zahra langsung saja berlalu mengambil apa yang diperintahkan oleh Kia kepadanya. Ketika Zahra sudah sampai didepan pintu Aula dia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang laki-laki yang membuat jantungnya langsung berdegub dengan kencang tidak seperti biasanya.
Karena Zahra merasa ada suatu kharisma yang sangat kuat dengan laki-laki yang bertabrakan dengannya. Zahra yang merasa jantungnya seakan mau meledak dia langsung saja meminta maaf dan berlalu dari hadapan laki-laki tersebut.
"Eh maaf Tuan saya tidak sengaja, saya sedang terburu-buru", kata Zahra yang baru saja keluar dari Aula dan dia berbicara dengan menundukkan wajahnya dan dengan sedikit menundukkan badannya. Kepada laki-laki yang bertabrakan dengannya.
Zahra setelah meminta maaf dia langsung saja pergi dari hadapannya laki-laki yang bertabrakan dengannya.
"Siapa ya laki-laki tadi, sungguh ini kenapa jantungku seakan mau meledak begini", batin Zahra sambil memegangi jantungnya yang berdegub dengan kencang ketika dia sudah sampai didalam lift khusus untuk para petinggi Perusahaan.
"Semoga nanti dia tidak termasuk dari Keluarga Tuan Qiyas", batin Zahra lagi sambil berjalan menuju keruangannya Kia.
Dan ketika dia baru saja kembali mengambil Hpnya Kia. Zahra langsung saja berjalan dan ingin langsung menyerahkan Hpnya kepada Kia.
Dari jauh Zahra sudah melihat punggung seorang laki-laki yang berdiri berada tidak jauh dari tempat duduk atasannya Kia. Karena punggung laki-laki yang dilihat Zahra sangat familiar dengannya.
"Aul itu sukanya pada perempuan........... Kata laki-laki itu yang sekilas Zahra dengar ketika dia mau sampai ditempat duduknya Kia.
"Ini Nona Hpnya", kata Zahra menyerahkan Hpnya Kia ketika Zahra sudah sampai ditempat duduknya Kia.
"Lha ini perempuannya", kata laki-laki itu keceplosan karena saking terpesonanya ketika melihat Zahra yang ada disamping kanannya dan membuat semua Keluarga besarnya Qiyas dan Kia menjadi bengong karena tiba-tiba Aulian berbicara begitu ketika melihat Zahra sekretarisnya Kia.
Iya laki-laki yang bertabrakan dengan Zahra adalah Aulian adik kandungnya Qiyas suaminya Kia. Penerus ketiga dari Irawan Corp.
"Maksud kamu, kamu suka dengan Zahra Aul?? ", tanya Bunda Lili Bundanya Aulian kepada Aulian.
Dan Aulian yang masih terpesona dengan Zahra hingga dia tidak menyadari pertanyaan dari Bundanya.
"Iya Bunda, sungguh sangat cantik", jawab Aulian sambil melihat kearah Zahra terus dan tidak menyadari jika tindakannya dilihat semua Keluarganya termasuk Ayah Ibrahim yang sudah kembali karena tadi sedang menerima telefon penting dari rekan bisnisnya.
"Ya Allah jantungku kenapa semakin ingin meledak begini, seumur-umur baru kali ini aku merasakan hal begini, apa aku akan terkena serangan jantung mendadak ya Allah", batin Zahra sambil menunduk karena menyembunyikan rasa malu karena godaan dari Keluarga besar atasannya Kia dan juga takut ketahuan jika jantungnya sedang berdetak lebih kencang.
🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋
Zahra jantungan readers melihat Aulian😂😂😂
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
***TBC***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
wil wil
jodoh itu..🥰🥰🥰
2022-08-28
1
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝓼𝓮𝓶𝓸𝓰𝓪 𝓶𝓮𝓻𝓮𝓴𝓪 𝓫𝓮𝓻𝓳𝓸𝓭𝓸𝓱 𝔂𝓪🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲
2022-08-15
1
Dee Kusuma
upnya ojo suwe2 thor...suukaaa...
2021-10-07
2