AWAL KISAH YANG RUMIT

Mereka bertiga langsung memasang sikap waspada kepada seseorang yang tadi menepuk pundak mereka dari belakang, ketika Aulian, Adzriel dan Hafiz sudah berbalik badan.

"Kamu siapa, dan mau apa", tanya Aulian dengan waspada kepada seorang pemuda yang sedang tersenyum ramah kepada mereka.

"Tidak usah takut Tuan-Tuan, saya adalah orang baik, saya kebetulan tadi sedang jalan-jalan disekitar sini dan melihat Tuan-Tuan serta mobil kalian sedang mogok mengeluarkan asap begitu", kata pemuda itu dengan sopan dan tersenyum ramah kepada Aulian, Adzriel dan Hafiz.

Aulian yang melihat pemuda itu berbicara dengan ramah, dia sedikit menurunkan rasa waspadanya kepada pemuda tersebut.

"Looks like he really is a good young man Aul"(Sepertinya dia benar-benar pemuda yang baik Aul) ", kata Adzriel berbisik kepada Aulian, akan tetapi masih didengar oleh pemuda yang ada didepan mereka.

"I'm from the village sir and I'm really a good person, God willing"(Saya dari kampung tuan dan saya benar-benar orang baik, insyaallah) ", kata pemuda itu menjawab bisikannya Adzriel kepada Aulian tadi dengan masih tersenyum ramah.

Adzriel dan Aulian mereka kaget mendengar jawaban dari pemuda yang ada didepannya, pasalnya dalam pandangan mereka, pemuda itu seperti tidak berpendidikan tinggi, karena pakaian yang dipakai pemuda tersebut sangatlah jauh dari kata orang kota.

"Kamu ternyata bisa bahasa inggris juga?? ", kata Aulian reflek kepada pemuda yang ada didepannya.

Eeh dasar si Hafiz merusak suasana saja. Ketika Aul dan Adzriel sedang memasang sikap waspada dengan pemuda yang ada didepannya malah Hafiz ternyata daritadi dia memperhatikan pemuda yang ada didepannya dari atas sampai bawah, terutama dikakinya pemuda tersebut. Masih nampak dan menapak ditanah apa tidak begitulah yang ada difikirannya Hafiz.

"Kaki kamu masih menampak ditanah kan, dan kamu bukan hantu penunggu jalan sini kan?? ", tanya Hafiz kepada pemuda tersebut sambil mengusap tengkuknya.

Sedangkan Aulian dan Adzriel mereka mancibir dan memutar bola matanya jengah kepada Hafiz, karena bisa-bisanya dia bertanya yang tidak penting. Dan pemuda tersebut tertawa kecil menanggapi pertanyaannya Hafiz.

"Saya manusia seperti kalian semua Tuan, dan bolehkah saya membantu membenarkan mobil kalian ini", kata pemuda tersebut kepada Aulian dan Adzriel, sedangkan Hafiz malah sibuk menengak nengok kesemua arah, takutnya jika ada hantu beneran. (Kita jitak berjamaah yuk readers kepalanya Hafiz😒).

Dengan ragu Aulian lalu mempersilahkan pemuda tersebut untuk membenarkan mesin mobilnya yang lagi mogok itu.

Aulian dan Adzriel mereka sangat memperhatikan sekali apa yang dilakukan pemuda tersebut kepada mobilnya.

"Sepertinya pemuda ini mempunyai bakat yang terpendam, dan walaupun dia kampungan, tapi aku lihat dia seperti berpendidikan ketika bisa menjawab kata-katanya Adzriel", kata bathinnya Aulian.

"Boleh juga ini pemuda, tidak sama dengan cecunguk yang ada disampingku ini", bathin Adzriel sambil melirik Hafiz yang ada disampingnya yang malah asik mengupil dan sambil duduk ditrotoar jalan.

Tanpa sadar dan saking sibuknya Adzriel dan Aulian memperhatikan pemuda itu yang lagi mengotak atik mesin mobilnya, sekitar empat puluh lima menitan mobil mereka baru selesai dibenerin oleh pemuda yang tadi mencoba membantu Aulian dan Adzriel.

Sedangkan Hafiz dia malah sudah memejamkan matanya sambil bersandar dipundaknya Adzriel (ngeselin tidak tuh si Hafiz😂) Adzriel dia hanya diam saja melihat kelakuannya Hafiz karena ya mau bagaimana lagi memang kelakuan temannya yang satu itu memang rada begitu.

Walaupun Hafiz dia begitu orangnya, sedikit rada, akan tetapi dia termasuk kawan setia dan selalu ada diwaktu suka maupun duka. Itulah mengapa Adzriel dan Aulian masih awet bisa berteman dengan Hafiz sampai sekarang.

Adzriel dan Aulian yang selalu memperhatikan pemuda tersebut, ketika mereka melihat pemuda tersebut sudah selesai dan menutup kap mobilnya serta lalu langsung berbalik badan dan sedang akan berjalan menghampiri mereka, Aulian dan Adzriel yang melihat pemuda tersebut mereka langsung berdiri dari duduknya yang ditrotoar tadi dan berlalu berjalan menghampiri pemuda tersebut.

"Sudah selesai Tuan, maaf sedikit agak lama, karena ternyata ada kebocoran oli yang disebabkan karena kurang rapat dalam menutupnya dan itu ada masalah kelistrikannya Tuan, dan kabel dimobil tuan juga sudah perlu diganti, sebab saya lihat ini mesin mobilnya sudah lama tidak diservice kebengkel, dan Akinya pun juga sudah perlu diganti tuan,......... Kata pemuda tersebut terjeda sambil mengusap mukanya yang berkeringatan.

"Tapi Tuan tenang saja karena ini sudah saya benarkan insyaallah jika untuk dibuat jalan dan kembali kerumah masih sanggup Tuan, dan terakhir pesan saya segera dibawa kebengkel ya Tuan mobilnya untuk segera diservice yang lebih baik lagi", penjelasan pemuda tersebut panjang lebar kepada Aulian dan Adzriel.

Sedangkan Hafiz ketika Adzriel berdiri mendadak, dia langsung saja terjengkang kebelakang dan membuatnya terkejut sekali karena badannya terbentur tanah(emang enak 😒, rasain thu).

Adzriel yang melihatnya dia hanya tertawa kecil dan membiarkannya saja Hafiz mengaduh kesakitan karena terjengkang tadi.

"Terimakasih banyak sudah membantu kami, ini ada sedikit rejeki untukmu", kata Aulian kepada pemuda tersebut.

"Tidak usah Tuan saya ikhlas membantunya, kalau begitu saya permisi dulu ya Tuan karena sudah malam juga", kata ramah pemuda itu sambil berpamitan kepada Adzriel dan Aulian.

"Sia****n kamu Dzriel", dumel Hafiz kepada Adzriel dan masih didengar oleh Aulian dan Adzriel serta pemuda tadi.

"Tunggu", kata Aulian mencegah pemuda tadi yang sudah berbalik badan akan pergi.

"Bolehkah kami antar kamu, sebagai tanda terimakasih kami", kata Aulian dan dianggukin Adzriel.

Sebelum pemuda tadi menjawab, sudah terdengar suaranya Hafiz yang mengintrupsi.

"Mau sajalah Mas diantar, jangan kelamaan menolak, nanti kelamaan disininya juga, saya sudah mengantuk sekali ini", kata Hafiz kepada pemuda itu sambil menguap lebar. Sedangkan pemuda tadi yang melihat kelakuannya Hafiz dia tertawa kecil.

"Baiklah Tuan", jawab Pemuda tersebut lagi kepada Aulian.

Akhirnya mereka bertiga yaitu Aulian, Adzriel dan Hafiz mengantar pemuda tersebut pulang kerumahnya, tepatnya kekontrakannya yang kecil.

Cuman sekitar sepuluh menitan, mobil yang dikendarai oleh Aulian sudah sampai dikontrakannya pemuda tadi.

"Maafkan rumah saya yang kecil ini Tuan, karena hanya ini yang mampu saya sewa", kata Pemuda tersebut dengan tidak enak kepada Aulian dan Adzriel ketika mereka bertiga sudah keluar dari dalam mobil, sedangkan Hafiz mereka tinggal didalam mobil karena sudah tidur. Mungkin si Hafiz beneran sudah ngantuk dan capek dia.

"Tidak apa-apa, santai saja kepada kami", jawab Aulian mewakili Adzriel.

"Iya benar apa yang dikatakan teman saya", Kata Adzriel menambahkan.

"Mari masuk Tuan, maaf jika nanti tempatnya tidak nyaman untuk Tuan-Tuan", kata Pemuda tersebut sambil membuka kunci pintu rumah.

Dan disinilah Aulian, Adzriel dan pemuda tersebut ketika sudah duduk diruang tamunya kontarakan dari pemuda tadi.

"Silahkan diminum Tuan-Tuan, maaf cuman ada teh saja", kata pemuda tadi mempersilahkan minum yang sudah dia buatkan.

"Bolehkah saya bertanya?? ", kata Aulian kepada pemuda itu ketika sudah meminum teh yang disediakan.

"Boleh Tuan silahkan", jawab pemuda tersebut dengan ramah.

"Perkenalkan nama saya Aulian, ini teman saya Adzriel dan yang sedang tidur dimobil itu namanya Hafiz, dan jika boleh tahu siapa nama kamu??, karena daritadi kita belum berkenalan", kata Aulian memperkenalkan diri dan Aulian sambil mengajak berjabat tangan pemuda tersebut.

Dengan tersenyum ramah pemuda tersebut menjabat tangannya Aulian dan Adzriel sambil memperkenalkan dirinya.

"Nama saya Zain Muhammad Yahya Tuan, panggil saja saya Zain", jawab pemuda tersebut kepada Aulian dan Adzriel serta sambil membalas jabat tangannya Aulian serta Adzriel