Hari ini adalah tiba masanya dimana Kakaknya Qiyas menikahi wanita pujaan hatinya. Dan ketika Aulian pertama kali melihat wanita yang dinikahi Kakaknya turun dari tangga kamarnya, Aulian sungguh sangat terpesona, walaupun mukanya ditutupi cadar akan tetapi Aulian yakin wanita yang dicintai Kakaknya adalah wanita yang sangat-sangat cantik, karena terlihat dari aura yang dipancarkan Kia Kakak Iparnya sangat berbeda dari gadis-gadis yang lain, bagitulah yang dirasakan oleh Aulian ketika melihat Kia istri dari Kakaknya Qiyas.
"Masyaallah, astaghfirullah", batin Aulian langsung beristighfar karena dia tanpa sadar mengagumi Kakak iparnya sendiri, alias Istri Kakak kandungnya Qiyas.
Sungguh Aulian dibuat baper akan keromantisan dari Kakaknya Qiyas, terlihat sangat jika Kakaknya Qiyas begitu mencintai Istrinya. Dan Aulian dibuat jadi ingin seperti Kakaknya mempunyai Istri yang seperti Kakak iparnya.
Aulian jadi pingin cepet menikah ketika melihat keromantisan serta pemandangan yang bikin baper dirinya yang dibuat oleh Kakaknya Qiyas.
Hingga tanpa ada yang menyadari jika Aulian diacara pernikahan Kakaknya dia tidak makan dan minum sama sekali, tapi dia cuman memandangi Kakaknya Qiyas dan Kakak Iparnya Kia yang ada dipelaminan, yang sungguh sangat bikin baper dan jiwa kejombloannya bergejolak jadi ingin juga cepat menikah. Karena menurut Aulian perjuangan cinta Kakaknya patut dicontoh olehnya karena bisa mendapatkan perempuan yang Aulian yakinin benar-benar sholehah.
Hari itu hati Aulian seperti ingin meledak, karena Aulian jadi benar-benar cepat ingin mempunyai Istri seperti Kia Istri Kakaknya.
"Ya Allah, pertemukanku dengan perempuan yang sholehah seperti Kakak Iparku Kia ya Allah, Aamiin", batin Aulian sambil melihat kearah pelaminan terus.
Diacara pernikahannya Kia dan Qiyas banyak wanita dan gadis yang melirik serta melihat kearah Aulian, akan tetapi Aulian tidak tertarik sedikit pun. Karena dimata Aulian mereka tidak sesuai dengan kriterianya dan tipenya. Mangkanya Aulian begitu cuek dan acuh tidak menanggapi mereka yang memandang kearahnya.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Fatimah Az-Zahra, gadis lulusan terbaik dan baru menjadi sekretaris CEO diPerusahaan IBRAHIM COMPANY sekitar dua tahunan.
Awal mula Zahra bisa menjadi sekretaris Kia Istri Kakaknya Aulian adalah ketika Zahra tidak sengaja menolong Kia yang saat itu sedang berjalan sambil melamun dan hampir saja tertabrak mobil.
Kia istrinya Qiyas Kakaknya Aulian yang waktu itu baru ditinggal meninggal oleh calon suaminya yang pertama yang bernama Ustadz Faris, dia sering melamun dan menjadi lebih pendiam.
Hingga ketika Kia baru saja pulang dari taman dan ingin berjalan pulang menuju kerumahnya yang lama, dia tidak sadar jika ada mobil dengan kecepatan tinggi sedang melintas disampingnya.
Zahra yang waktu itu baru pulang dari melamar pekerjaan di Perusahaan dia melihat seorang wanita yang jalannya seperti orang banyak fikiran dan hampir saja tertabrak mobil jika Zahra tidak menariknya kesamping.
Kia dan Zahra mereka sama-sama terjatuh ketrotoar pinggir jalan. Dan pengendara mobil tadi langsung saja menghentikan mobilnya ketika melihat hampir saja dia akan menyerempet seorang wanita jika tidak ditolong wanita yang satunya.
"Nona-nona tidak apa?? ", tanya pengendara mobil itu yang ternyata dia seorang laki-laki yang lumayan tampan.
Laki-laki itu yang melihat wajahnya Zahra dia langsung membatin.
"Masyaallah cantiknya, dua wanita ini pasti wanita-wanita sholehah", batin laki-laki itu ketika sekilas melihat wajahnya Zahra.
Laki-laki itu ingin membantu Kia serta Zahra, akan tetapi langsung ditolak Zahra dan Kia. Dan laki-laki itu langsung mengerti akan tolakannya Zahra serta Kia.
"Tidak apa-apa mas, saya juga yang salah, jalan tidak memperhatikan sekitar", jawab Kia kepada laki-laki itu.
"Jika ada yang cidera, ayo saya antar kerumah sakit", ajak laki-laki itu kepada Zahra dan Kia.
"Beneran Mas tidak usah dan terimakasih", jawab Zahra ikut-ikutan membantu Kia menjawab.
"Masyaallah suaranya", batin laki-laki itu ketika mendengar Zahra berbicara.
"Baiklah kalau begitu, maafkan saya juga, karena tadi saya juga lagi terburu-buru ingin menghadiri meeting yang cukup penting, ini kartu nama saya, jika kalian nanti akan membutuhkan sesuatu", kata Laki-laki itu tadi kepada Zahra dan Kia sambil memberikan sebuah kartu nama untuk Kia dan Zahra.
"Iya terimakasih", jawab Zahra dan Kia secara bersamaan, dan langsung saja laki-laki itu berpamitan berlalu pergi dari hadapannya Kia serta Zahra.
"Muhammad Fadhil Gunawan, PT IRAWAN CORP", batin Zahra dan Kia secara bersamaan ketika membaca kartu nama yang diberikan laki-laki yang tadi hampir menabrak Kia.
"Semoga kita bisa bertemu lagi dikemudian hari", batin laki-laki itu sambil mengendarai mobilnya.
Kembali lagi keKia dan Zahra. Zahra langsung saja memunguti tas dan juga berkas-berkas CV surat lamaran kerja yang lain yang terjatuh tadi ketika menolong Kia.
Kia yang melihat Zahra begitu Kia langsung saja berinisiatif membantu Zahra memunguti berkas-berkas yang dia bawa.
"Kamu lagi mencari pekerjaan yah Zahra", tanya Kia kepada Zahra ketika mengetahui nama Zahra yang tertulis disurat lamarannya.
"Iya Mbak", jawab Zahra kepada Kia.
"Kita duduk dulu disitu yuk, sambil mengobrol", ajak Kia kepada Zahra keCaffe yang tidak jauh dari taman yang tadi Kia singgahi.
"Tenang saja, saya yang traktir", kata Kia lagi ketika melihat Zahra diam sambil berfikir.
"Baiklah", jawab Zahra kepada Kia.
Zahra dan Kia akhirnya mereka duduk bersama satu meja didalam Caffe.
"Kamu sedang mencari pekerjaan dimana Zahra?? ", tanya Kia kepada Zahra sambil meminum minumannya.
"Belum tahu Mbak, tadi yang terakhir saja saya tolak Mbak, karena HRDnya kurang ajar kepada saya", jawab Zahra dengan sedih.
"Setiap kali saya melamar pekerjaan saya selalu diterima, akan tetapi saya juga selalu direndahkan atau mereka sering kurang ajar kepada saya Mbak", cerita Zahra tiba-tiba kepada Kia. Dan entah kenapa Zahra merasa nyaman dengan Kia.
"Kurang ajar dan direndahkan bagaimana maksud kamu Zahra?? ", tanya Kia dengan sangat penasaran.
"Mereka bilang berapa tarifku semalam, mereka juga terkadang langsung berani memegang tanganku dengan tidak sopan mbak, atau pernah ada yang mau sampai menciumku, akan tetapi langsung saya tampar Mbak", jawab Zahra dengan sangat sedih mengingat kejadian itu semua.
Kia yang mendengar cerita dari Zahra dihatinya langsung terenyuh dan sedih. Serta langsung menampar dirinya sendiri, sebab dia masih bersedih ditinggal meninggal Ustad Faris calon suaminya yang pertama. Padahal masih ada yang lebih terpuruk darinya, contohnya Zahra.
"Coba saya lihat CV dan surat lamaran kamu Zahra", kata Kia kepada Zahra akhirnya.
Zahra langsung saja memberikan CV dan surat lamaran yang dia bawa tadi kepada Kia. Dan Kia lalu langsung membaca setiap detil yang tertulis diCV dan disurat lamarannya Zahra.
"Waoo, kamu pintar juga ya Zahra, dan kamu juga lulusan terbaik diUniversitas xxx, bukannya biasanya jika lulusan terbaik akan ditawarin bekerja dimana gitu, atau tidak ditawarin melanjutkan study diluar negeri atau S2 secara gratis ya Zahra?? ", tanya Kia kepada Zahra.
"Saya sengaja tidak melanjutkan study Mbak, karena saya ingin membiayai hidup Ibu serta adik saya yang masih kecil, karena Ayah saya sudah meninggal dari saya SMA mbak, saya juga ditawarin bekerja akan tetapi kembali lagi mbak kecerita yang tadi saya ceritakan", jawab Zahra panjang lebar kepada Kia.
"Bagaimana kalau kamu bekerja menjadi sekretarisku, karena saya belum mempunyai sekretaris, dan selama ini yang membantu saya adalah sekretaris Ayah saya, bagaimana?? ", kata Kia kepada Zahra.
Zahra langsung saja semangat dan ceria sambil menganggukkan kepalanya dengan sangat kencang.
"Mau-mau mbak, mau saya, kapan mbak saya bisa bekerja dengan Mbak........ Kata Zahra terjeda karena tidak tahu namanya Zahra.
"Kia Zahra, namaku Adzkia", jawab Kia karena mengetahui apa yang difikirkan Zahra.
"Mbak Kia, saya mau", kata Zahra lagi dengan semangat.
"Baiklah ini kartu nama saya dan besok kamu datang langsung kekantor saya sesuai jam kerja dan bilang kepada resepsionis yang ada didepan jika kamu sudah ada janji denganku, nanti saya juga akan memberitahukannya kepada resepsionis yang berjaga", kata Kia sambil menyerahkan kartu namanya kepada Zahra.
Mulai sejak saat itulah Zahra bekerja bersama Kia dan menjadi sekretaris sekaligus orang kepercayaannya Kia.
Ketika Kia dan Qiyas menikah dia juga diundang oleh Kia, akan tetapi Zahra tidak bisa datang karena pekerjaannya yang menumpuk dan Zahra juga harus menyelesaikan pekerjaannya Kia yang hari itu ditinggal menikah dan tidak akan masuk selama tiga hari yang akan datang.
Jadi dihari pernikahannya Qiyas Kakaknya Aulian dan Kia, Aulian belum mendapatkan wanita yang pas dihatinya dan juga belum dipertemukan oleh Zahra.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
Jika readers bingung baca dulu novel yang BISSMILLAH WITH YOU ya readers, biar nyambung, karena cerita dinovel ini tidak sepenuhnya berdiri sendiri😉😉😉🤗
Dan novel ini juga hadiah untuk readersnya BISSMILLAH WITH YOU yang suka akan karakter dari Aulian serta Zahra🤗🤗🤗😊😊
Ikutin terus dari awal ya readers, karena jika tidak kalian bisa bingung dengan alur ceritanya si songong Aulian😂
Salam kenal dariku😍😍😍
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
***TBC***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Ratu Emilly
jiyaaa.... Fadhil sekretarisnya tuan Qiyas... naksir Zahra
2023-03-25
1
💕 bu'e haresvi 💕
Fadhil sekertaris papa ziyas bukan 🤔🤔🤔
2023-02-22
1
wil wil
wah...jodoh mu masih jauh Aul..belom saat nya bertemu..tapi tetap semangat 💪💪💪
2022-08-27
1