Sedangkan Zahra yang mendengar perkataan dari Aulian dia reflek melihat kearah Aulian sambil melototkan matanya karena terkejut setengah mati.
"Pasti kamu terkejut kan Zahra, karena jujur saya tidak tahu bagaimana cara mendekati seorang perempuan, dan bagi saya daripada saya berdosa menanggung rasa kepada seseorang yang tidak halal bagiku, lebih baik saya langsung utarakan saja kepadamu, itulah yang selalu dikatakan Kak Qiyas kepadaku, jika suka langsung saja lamar jika perempuan itu masih sendiri, karena syaitan ada dimana-mana ketika kita menyukai seseorang, begitulah pesan dari Kakakku kepadaku", kata Aulian panjang lebar kepada Zahra.
"Eh tumben aku bisa berbicara panjang lebar sama perempuan yang bukan dari Keluargaku begini", batin Aulian ketika baru saja berbicara panjang lebar sama Zahra.
Sedangkan Zahra semakin terkejut mendengar pengakuan Aulian yang panjang lebar tersebut. Sungguh Aulian tipe laki-laki yang selama ini Zahra cari. Akan tetapi Zahra berfikir dua kali untuk menerima Aulian karena dari segi manapun Keluarganya Zahra tidak ada apa-apanya dibandingkan Keluarganya Aulian.
"Ya Allah, Tuan Aulian adalah tipe laki-laki yang sangat diinginkan oleh mendiang Ayah untukku, dan aku pun juga menyukai sikap gentlenya Tuan Aulian", batin Zahra ketika baru saja mendengar pengakuannya Zahra.
Zahra jadi teringat dengan pesan-pesan mendiang Ayahnya kepadanya sebelum Ayahnya meninggal.
*Flashback On*
Zahra yang waktu itu lagi membaca buku diteras rumahnya pun dikagetkan dengan kedatangan Ayahnya yang dari dalam rumah.
"Eh Ayah, sini duduk sama Zahra", kata Zahra kepada Ayahnya ketika Zahra melihat Ayahnya berjalan didepannya.
Ayah Zahra langsung saja duduk disampingnya Zahra. Dan lalu merangkul pundaknya Zahra.
"Ada apa Ayah, apa ada yang ingin Ayah sampaikan kepada Zahra?? ", tanya Zahra kepada Ayahnya.
"Zahra ingat ya pesan Ayah yang ini, Ayah tidak selamanya bisa bersamamu, jika Ayah sudah lebih dulu pergi sebelum melihatmu menikah, ingat pesan Ayah, carilah laki-laki yang pertama kali bertemu denganmu dan dia langsung suka denganmu serta dia langsung saja melamarmu tanpa melihat status Keluargamu terlebih dahulu dan dia mau menerimamu apa adanya, terimalah Nak, Ayah yakin dia adalah laki-laki yang baik yang pantas bersanding denganmu", kata Ayahnya Zahra tiba-tiba berbicara begitu kepada Zahra.
Zahra yang tumben-tumbenan Ayahnya menasihatinya seperti itu membuatnya sedikit bingung dan takut.
"Ayah kenapa tumben menasihati Zahra masalah begitu, kan Zahra masih kecil Ayah, belum kefikiran untuk menikah, Zahra masih ingin membahagiakan Ayah dan Ibu serta adik terlebih dahulu", kata Zahra kepada Ayahnya.
"Yang namanya hidup dan mati seseorang tiada yang tahu Nak, Ayah hanya ingin yang terbaik untukmu", kata Ayahnya Zahra lagi kepada Zahra.
*Flashback Off*
Aulian setelah mengutarakan isi hatinya dia melihat Zahra diam saja dan seperti melamun. Aulian menjadi bingung sendiri dengan apa yang terjadi kepada Zahra.
Apakah pernyataannya tadi terlalu membuat Zahra syokkah, jadi membuat Zahra jadi melamun begitu, ya seperti itulah sekiranya yang ada dibenaknya Aulian.
"Zahra hey, Zahra", panggil Aulian kepada Zahra sambil melambaikan tangannya didepan mukanya Zahra.
Setelah panggilan ketiga, barulah Zahra tersadar dari melamunnya.
"Kamu tidak apa-apakan?? ", kenapa kamu tiba-tiba menjadi melamun seperti itu, apa pernyataanku tadi sangat mengejutkanmu", kata Aulian kepada Zahra.
"Maaf Tuan, saya tidak apa-apa ko, dan maaf saya tidak bisa Tuan, permisi", kata Zahra dengan segera kepada Aulian dan dia lalu berdiri serta berlalu dari hadapannya Zahra.
"Za........ ", panggil Aulian dengan tangan seperti ingin menggapai Zahra. Akan tetapi Zahra sudah langsung keburu berlari kecil dari hadapannya Aulian.
Sedangkan Aulian yang melihat tingkahnya Zahra, dia semakin yakin jika Zahra adalah wanita yang ditakdirkan untuknya. Dan Aulian akan lebih giat lagi untuk mendekati dan mendapatkan hatinya Zahra.
Aulian setelah kepergian Zahra dari hadapannya dia lalu memantapkan hatinya untuk terus berjuang mendapatkan hatinya Zahra.
Semua gerak-gerik Zahra dan Aulian Keluarga besarnya dan Fadhil semua pada melihat dan selalu memperhatikan.
Dan Fadhil yang melihat Zahra berlalu pergi dari hadapannya Aulian dia segera ikut beranjak pergi juga menyusul kemana perginya Zahra.
"Anaknya orang diapain tuh sama Aul?? ", kata Papah Ziyas dan masih didengar yang lainnya.
Karena semuanya pada melihat gelagat Zahra yang aneh.
"Entahlah Pah, Iyas yakin jika Aul baru saja menyatakan perasaannya kepada Zahra", jawab Qiyas kepada Aulian.
"Jika benar gentle juga ya Mbak si Aul", kata Mamah Dian sambil tertawa kecil kepada Bunda Lili.
"Jika tidak gentle minta disunat lagi berarti dia", jawab Bunda Lili sambil tertawa dan membuat yang lainnya ikut-ikutan tertawa juga.
Fadhil yang tadi ikut beranjak menyusul kemana perginya Zahra, ternyata Zahra pergi keruangannya untuk menenangkan diri. Dan Fadhil yang melihat Zahra naik lift dia yakin jika Zahra akan masuk keruangannya. Dan benar saja dugaannya Fadhil.
Fadhil yang baru sampai didepan pintu ruangannya Zahra dia tidak sengaja mendengar perkaataannya Zahra yang sedang berbicara sendiri. Karena pintu ruangannya Zahra tidak tertutup dengan rapat, masih ada celah sedikit.
"Ayah Zahra baru saja dilamar sama laki-laki seperti yang Ayah bilang, Zahra harus bagaimana Ayah, sebenarnya hati Zahra juga merasakan sesuatu yang belum Zahra rasakan kepada semua teman laki-lakinya Zahra Ayah", kata Zahra dengan pelan sambil menyembunyikan wajahnya diatas tangannya yang dilipat diatas meja kerjanya.
"Berarti Tuan Aulian tadi baru saja melamar Zahra, tidak bisa aku biarkan, aku juga harus bergerak dengan cepat", batin Fadhil yang mendengar perkataannya Zahra tadi, karena Fadhil menajamkan telinganya.
"Ayah, Zahra capek harus dihina terus, Zahra bingung Ayah, karena dia anak orang paling kaya dan terkenal dinegara ini", kata Zahra lagi dengan tanpa sadar air mata menetes dikelopak matanya, karena teringat dengan mendiang Ayahnya.
Ingin sekali rasanya Fadhil masuk dan memberikan ketenangan untuk Zahra, akan tetapi hatinya juga sakit ketika baru saja mengetahui jika Zahra menangis karena bingung dengan lamarannya adik Bossnya sendiri.
Jika melihat dari sepak terjang percintaannya Fadhil, sungguh Fadhil juga termasuk laki-laki yang baik, dan dia cuman baru beberapa kali dekat dengan seorang wanita karena ingin mengenal lebih jauh bagaimana karakternya wanita itu.
Akan tetapi ketika melihat dan mengenal Zahra, dihati Fadhil sungguh sudah klik dan mantap untuk meminang Zahra menjadi istrinya.
"Ternyata mendapatkanmu membutuhkan perjuangan yang sangat besar Zahra", kata batin Fadhil lagi untuk Zahra. Dan Fadhil masih setia melihat Zahra yang masih menundukkan kepalanya diatas meja.
Fadhil langsung saja pergi dari depan pintu, karena hatinya yang sudah tidak tahan sebab sedikit sakit karena Fadhil melihat Zahra yang masih menangis karena lamaran dari Aulian.
Fadhil tidak mengetahui jika apa yang dilakukannya dengan mengintip Zahra secara diam-diam ada yang memperhatikan dibalik tembok. Dan orang itu sangat mengetahui jika Fadhil mempunyai rasa kepada Zahra.
"Ternyata aku mempunyai saingan, dan sainganku adalah sekretaris dari Kakakku sendiri", batin orang yang melihat Fadhil dibalik tembok.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Pasti tahukan siapa orangnya 😜
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
***TBC***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Femy Pantow
aulian sportif sj ...paling fadil kalah
2023-08-09
1
wil wil
aku ikut kak author aja lah Zahra sama siapa..😀😀
2022-08-28
1
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝓼𝓪𝓲𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓶𝓾 𝓫𝓷𝔂𝓴 𝓐𝓾𝓵𝓲𝓪𝓷 𝓫𝓴𝓷 𝓕𝓪𝓭𝓱𝓲𝓵 𝓪𝓳𝓪😅😅😅😅😅😅😅
2022-08-15
1