Fadhil yang dulu pernah menabrak Kia dan Zahra dia selalu berharap ingin sekali bertemu lagi dengan Zahra. Karena ketika waktu Zahra menyelamatkan Kia dulu Fadhil yang melihat wajahnya Zahra dia langsung jatuh hati pada pandangan pertama.
Ketika atasannya Qiyas belum menikah dengan Kia, atasannya Qiyas menyuruh Fadhil untuk datang kePerusahaan Ibrahim Company dan disuruh menanyakan bagaimana tentang proyek kerjasama yang ada diBali serta disuruh untuk mengaku sebagai sekretarisnya Aulian adiknya Qiyas kepada Kia.
Ketika baru sampai dilantai yang ada diruangannya Kia, Fadhil yang waktu baru saja keluar dari Lift dan akan berjalan menuju keruangannya Kia, dia melihat seorang gadis yang selama ini dia harapkan sedang berada tidak jauh darinya dan dia sedang fokus dengan pekerjaannya yang ada dikomputer.
Sungguh sangat manis dan indah jika dilihat jika sedang serius begitu, begitulah batinnya Fadhil berbicara.
"Cantik sekali", batin Fadhil lagi sambil memandangi gadis itu dengan sembunyi-sembunyi.
"Astaghfirullah kenapa aku jadi begini gara-gara dia", batin Fadhil untuk kesekian karena kekhilafannya memandangi seorang lawan jenis.
Siapa lagi kalau bukan Zahra yang sedang dilihatin Fadhil, karena memang yang ada diruangan itu hanya ada Zahra saja.
Dan Fadhil dia lalu beranjak berjalan menuju kemeja kerjanya Zahra
"Permisi Nona", kata Fadhil ketika sudah sampai dimeja kerjanya Zahra.
Zahra yang sedang fokus dengan pekerjaannya dia lalu mengalihkan pandangannya dari komputer kepada orang yang sedang berdiri didepa meja kerjanya.
"Oh ya Tuan, silahkah duduk dulu", kata Zahra dengan ramah mempersilahkan Fadhil untuk duduk.
"Masyaallah suaranya adem banget", batin Fadhil ketika mendengar suaranya Zahra.
"Tuan ada perlu apa ya kemari??, dan sepertinya saya seperti pernah melihat Tuan, dimana ya, saya lupa", kata Zahra reflek ketika memperhatikan wajahnya Fadhil.
Karena Zahra juga dituntut untuk menghafalkan nama serta wajah seseorang yang akan menemui atasannya Kia. Karena Zahra tidak mau jika dia tidak hafal kinerja Kia dan dirinya bisa dipertanyakan oleh Kolega yang akan bekerja sama dengan Perusahaan Ibrahim Company.
Fadhil yang mendengar perkataannya Zahra dia sedikit senang, karena Zahra sepenuhnya tidak melupakan dirinya.
"Saya dulu yang pernah hampir menabrakmu dan temanmu dulu itu Nona, sekitar dua tahun yang lalu, nama saya Muhammad Fadhil Gunawan, sudah ingatkan?? ", jawab Fadhil kepada Zahra.
Zahra yang mendengar perkataannya Fadhil dia menjadi ingat dengan siapa laki-laki yang ada dihadapannya itu.
"Oh Tuan Fadhil maafkan saya, saya lupa, karena kejadian itu juga sudah lama, dan dia tidak hanya teman bagiku Tuan, akan tetapi dia juga atasanku", kata Zahra sambil tersenyum ramah.
Padahal Zahra tersenyum ramah begitu sebagai formalitas untuk berbicara kepada tamu, akan tetapi kayaknya Fadhil menanggapinya berbeda. Atau Fadhil sudah tahu arti senyum itu, akan tetapi Fadhilnya saja yang memungkiri dan sudah berfikiran yang melambung jauh, entahlah hanya Fadhil yang tahu.
"Masyaallah senyumnya manis banget", kata batin Fadhil lagi ketika melihat senyum manisnya Zahra.
"Iya tidak apa-apa Nona, dan maksudnya atasanmu bagaimana Nona?? ", tanya Fadhil dengan bingung.
"Tuan Fadhil kesini tujuannya apa Tuan, dan apa maksud kedatangannya kesini?? ", tanya Zahra balik kepada Fadhil.
"Saya ingin menemui atasanmu untuk menyampaikan amanat dari Tuan Qiyas dan menyampaikan perubahan untuk proyek yang ada diBali Nona", jawab Fadhil kepada Zahra.
"Baiklah tunggu disini sebentar Tuan, akan saya sampaikan kepada Nona Kia dahulu", jawab Zahra kepada Fadhil.
Zahra langsung saja beranjak dari tempat duduknya dan berlalu untuk mengetuk pintu ruangannya Kia. Dan ketika sudah mendapatkan jawaban dari dalam, Zahra langsung saja masuk serta memberitahukan kepada Kia perihal kedatangannya Fadhil kesitu.
Setelah mendapatkan jawaban dari Kia, Zahra langsung saja keluar dan menemui Fadhil yang menunggunya dimeja kerjanya.
"Silahkan masuk Tuan Fadhil Nona Kia sudah menunggu dan anda akan tahu sendiri siapa wanita yang dulu saya selamatkan dari kejadian itu", kata Zahra kepada Fadhil dengan tersenyum ramah dan sambil membukakan pintunya untuk Fadhil biar bisa masuk keruangannya Kia.
Ketika Fadhil masuk keruangannya Kia, Fadhil sungguh dibuat terkejut dengan gadis yang berniqob yang bisa menjadi seorang CEO diPerusahaan Besar seperti Perusahaan IBRAHIM COMPANY. Dan sekarang dia mudeng apa maksud perkataannya Zahra tadi, yang mengatakan jika dia bukan hanya temannya, akan tetapi juga atasannya. Sungguh Fadhil sangat salut dengan keistiqomahannya Kia ini.
"Silahkah duduk Tuan Fadhil", kata Kia mempersilahkan duduk Fadhil dishofa yang ada diruangannya Kia.
"Terimakasih Nona Kia", jawab Fadhil kepada Kia.
Kia lalu menyusul Fadhil untuk duduk dishofa yang ada diseberangnya Fadhil. Dan Kia juga bertanya kepada Fadhil tentang kedatangannya kemari.
"Tuan Fadhil kesini ada tujuan apakah??, jika untuk urusan Proyek yang ada diBali semuanya sudah saya siapakan proposal serta berkas-berkasnya Tuan, dan Tuan ini siapa ya?? ", kata dan tanya Kia panjang lebar kepada Fadhil.
Sebelum Fadhil menjawab pertanyaannya Kia, masuklah Zahra membawa dua cangkir teh manis untuk Kia dan Fadhil.
"Terimakasih Zahra,
"Terimakasih Nona,
Kata Fadhil dan Kia secara bergantian. Dan Zahra hanya tersenyum dan mengangguk memberikan jawaban kepada Kia dan Fadhil.
Ketika Zahra sedang menghidangkan teh dimeja, mata Fadhil selalu mencuri pandang kearahnya Zahra, dan Kia sama Zahra tidak mengetahui itu, karena Kia juga sedang sibuk membaca berkas-berkas proyek yang ada diBali.
Setelah selesai menghidangkan teh untuk Kia dan Fadhil, Zahra berpamitan untuk undur diri kembali keluar, dan Kia serta Fadhil hanya mengangguk memberikan jawaban.
"Sebelumnya perkenalkan nama saya Fadhil Nona, saya adalah sekretarisnya Tuan Aulian adiknya Tuan Qiyas, dan saya disini diutus untuk membahas proyek kerjasama antara Ibrahim Company sama Irawan Corp Nona Kia", jelas Fadhil kepada Kia setelah Zahra keluar, dan Fadhil berbohong jika dia adalah sekretarisnya Aulian, karena suruhannya Qiyas.
Kia yang waktu dia langsung membatin ketika mendengar perkataannya Fadhil, karena sebelumnya yang menangani proyek itu adalah Qiyas, kenapa menjadi Aulian adiknya Qiyas, begitulah sekiranya apa yang dikatakan kata hati Kia.
"Mohon maaf sebelumnya, bukannya proyek ini yang menangani Tuan Qiyas kenapa menjadi Tuan Aulian adiknya?? ", tanya Kia kepada Fadhil.
"Saya kurang tahu untuk masalah itu Nona, saya hanya disuruh untuk menyampaikan itu saja", jawab Fadhil lagi kepada Kia.
"Ya sudah tidak apa-apa kalau begitu", jawab Kia akhirnya.
Setelah itu mereka membahas tentang kerjasama yang ada diBali dan Fadhil menyampaikan jika proyek yang ada diBali akan dimajukan. Kia awalnya sedikit terkejut akan tetapi lama kelamaan Kia menjadi sudah terbiasa dan akan mengikuti apa kemauan dari PT. Irawan Corp.
Ketika sudah selesai dan mencapai kesepakatan jika meeting akan diadakan besok lusa antara Perusahaan Ibrahim Company dan Irawan Corp. Fadhil akhirnya berpamitan pulang untuk kembali kekantor Irawan Corp.
Zahra yang mendengar pintu terbuka dari dalam, dia segera berdiri dan menyapa seseorang yang baru keluar dari ruangannya Kia.
"Tuan Fadhil", sapa Zahra sambil menunduk sopan kepada Zahra.
Bukannya menanggapi, Fadhil dia malah berhenti tepat didepan mejanya Zahra.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan?? ", tanya Zahra dengan ramah kepada Fadhil dan tanpa curiga sama sekali.
"Eemm Zahra begini, kita mungkin kedepannya akan sering berkomunikasi dan sering ketemu untuk membahas masalah proyek ini, boleh tidak jika saya meminta nomor telefon kamu", alasan Fadhil meminta nomor dengan mengatas namakan proyek.
Zahra tanpa curiga sama sekali dengan modusnya Fadhil, dia lalu mengasihkan kartu namanya kepada Fadhil.
"Boleh Tuan, ini kartu nama saya, dan disini juga ada nomor telefon saya Tuan", jawab Zahra kepada Fadhil sambil memberikan kartu namanya.
Fadhil langsung mengambil kartu namanya Zahra yang diberikan oleh Zahra kepadanya. Dan Fadhil pun juga membaca nama lengkapnya Zahra, membuat Zahra tersenyum karena godaannya Fadhil kepadanya.
"Fatimah Az-Zahra, nama yang indah dan cantik seperti orangnya", goda Fadhil kepada Zahra sambil tersenyum manis.
Zahra yang mendengar dia hanya tersenyum tanpa tersipu sedikit pun godaannya Fadhil kepadanya.
Fadhil lalu mengeluarkan Hpnya dari saku jasnya dan mencoba menghubungi nomor yang tertera dikartu nama.
Zahra yang mendengar Hpnya berdering dia lalu mengambil Hpnya yang ada diatas meja. Ketika Fadhil melihat Zahra mengambil Hpnya dia lalu mematikan sambungan telefonnya.
Ketika melihat sambungan telefonnya mati dari nomor orang yang tidak dikenal Zahra lalu mengalihkan pandangannya kearah Fadhil.
"Itu nomor saya, disave ya", kata Fadhil sambil tersenyum manis. Dan Zahra dia hanya mengangguk dan tersenyum formal kepada Fadhil sebagai tanggapan.
"Kalau begitu saya permisi dulu ya Nona", pamit Fadhil kepada Zahra.
"Silahkan Tuan", jawab Zahra sambil menundukkan badannya sedikit kepada Fadhil.
"Selamat siang Zahra", kata Fadhil lagi.
"Siang juga Tuan", jawab Zahra ramah kepada Fadhil.
Setelah itu Fadhil langsung berlalu dari hadapannya Zahra. Ketika Fadhil berjalan tak henti-hentinya dia tersenyum karena merasa bahagia bisa mendapatkan nomor telefon dari gadis pujaannya.
"Yeeeeay, akhirnya harapanku selama dua tahun tidak sia-sia, ternyata dia bekerja diIbrahim Company dan aku bisa mendapatkan nomornya juga, aduh manis banget sumpah tadi senyumnya, bikin aku meleleh rasanya", kata Fadhil ketika sudah sampai didalam mobil kantor yang dia bawa. Dan dia untungnya mengendarai sendiri, jadi ketika Fadhil berbicara sendiri begitu tidak dianggap orang gila.
Sungguh Fadhil dibuat tergila-gila sama Zahra dan Fadhil ketika bisa mendapatkan nomornya Zahra rasanya dia bahagia hingga tak terkira.
🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊
Readers baca BISSMILLAH WITH YOU dulu ya, biar nyambung sama cerita ini😊😊.
Sebab Novel ini tidak sepenuhnya berdiri sendiri😘
Salam kenal dari Author😉
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
***TBC***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Wilda Maulida
wah zahra laris manis saingannya aulian di perusahaan irawan semua
2022-09-23
1
wil wil
makin seru Thor...👍👍👍
2022-08-28
1
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝓐𝓾𝓵𝓲𝓪𝓷 𝓱𝓻𝓼 𝓮𝓴𝓼𝓽𝓻𝓪𝓴 𝓫𝓾𝓪𝓽 𝓵𝓾𝓵𝓾𝓱𝓲𝓷 𝓱𝓪𝓽𝓲 𝓩𝓪𝓱𝓻𝓪 𝓷𝓲𝓱 😅😅😅😅😅😅
2022-08-15
1