Aulian masih santai sambil mengecek pesan dan email masuk diHpnya. Sedangkan Cika dia sudah tersenyum licik, jika rencananya akan berjalan dengan lancar. Dan Cika juga sedikit geram melihat Aulian tidak ada panik-paniknya sama sekali, akan tetapi dia terlihat santai-santai saja.
Qiyas yang masih berdiri sambil melihat kearah adiknya Aulian dan juga melirik Cika yang ada diseberang Aulian. Qiyas langsung saja mengambil Hpnya dan menguhubungi seseorang.
"Assalamu'alaikum, lagi dimana Pah, tolong Papah bisa datang keruangannya Aulian sebentar saja, ada hal yang serius disini", kata Qiyas ternyata menelfon Papah Ziyas.
".......... ... "
"Baik, Iyas tunggu Pah", jawab Qiyas kepada Papah Ziyas.
".......... ... "
"Wa'alaikumussalam Pah", kata Qiyas lagi dan langsung mematikan sambungan telefonnya.
Ketika Cika mendengar Qiyas menelfon Papah Ziyas, dia sudah memikirkan hal licik, agar terkesan dia benar-benar korban disitu.
Sambil menunggu Papah Ziyas datang Qiyas lalu duduk disampingnya Aulian sambil mengobrol menggunakan bahasa Turki. Mereka sengaja berbicara menggunakan bahasa Turki karena Aulian mengetahui jika Cika tidak bisa berbicara bahasa Turki.
"Irawan'ın ailesinin bir parçası olmak isteyen sıradan, ucuz kadın", (Biasa, wanita murahan yang ingin menjadi bagian keluarga Irawan) ", kata Aulian kepada Qiyas Kakaknya sambil memainkan ponselnya.
"Abi zaten her şeyi biliyor telefonda yeni duydum o aptal bir kadın bu odada sadece bir tane gizli kamera olmadığını bilmiyor mu", (Kakak sudah tahu semua, tadi dengar ditelefon, lagian dia wanita bodoh, apa dia tidak tahu jika diruangan ini tidak cuman ada satu kamera tersembunyi) ", jawab Qiyas kepada Aulian.
Sedangkan Cika dia menggerutu dalam hati dan juga mengumpat.
"Sialan mereka sedang berbicara apa sih, ini pasti Aulian sengaja berbicara bahasa Turki karena aku tidak faham, dan tadi apa kata Tuan Qiyas, kamera, apa maksudnya kamera CCTV ya, hmm. Mereka tidak tahu saja kamera CCTVnya sudah aku rusak sistemnya", batin Cika sambil tersenyum remeh kepada mereka.
Karena Cika sudah meminta tolong kepada temannya yang bisa meretas rekaman CCTV diruangannya Aulian.
Sekitar lima belas menitan akhirnya Papah Ziyas datang keruangannya Aulian. Ternyata Papah Ziyas tidak datang sendirian, dia datang bersama Liem dan dua orang kepercayaannya lainnya.
Cika yang melihat Papah Ziyas dia lalu memulai aktingnya ketika Papah Ziyas sudah dipersilahkan duduk.
Papah Ziyas mendengarkan dengan serius setiap perkataannya Cika, sedangkan Aulian yang sedang duduk disebelah Papahnya dia malah menyandarkan kepalanya disandaran shofa sambil memejamkan matanya.
Orang-orang yang ada disitu mendengar perkataan Cika pada terkejut, kecuali Aulian dan Qiyas yang tidak terkejut.
Dan Papah Ziyas beserta para asisstannya mereka menatap aneh kearah Aulian yang sedabg asik memejamkan mata sambil menyandarkan kepalanya disandaran shofa.
Bahkan Papah Ziyas mengangkat sebelah alisnya melihat kelakuannya Aulian.
"Apakah yang kamu katakan bisa dipercaya", tanya tegas Papah Ziyas kepada Cika.
"Bisa Tuan", jawab Cika dengan mantap.
"Itu ada CCTV, coba lihat direkaman CCTV itu, jika kamu berbohong, saya sendiri yang akan menjebloskanmu kedalam penjara, jika yang kamu bicarakan benar, saya akan menikahkanmu dengan anak saya Aulian", kata Papah Ziyas kepada Cika.
Cika tersenyum senang mendengar perkataan Papah Ziyas jika dia akan dinikahkan dengan Aulian. Dan memang itu yang dari awal dia harapkan.
Sedangkan Aulian dia hanya menggelengkan kepalanya sambil mengucapkan kata-kata yang membuat Qiyas reflek tertawa.
"Najis amit-amit dia menjadi istriku", kata Aulian masih memejamkan matanya dan membuat Papah Ziyas reflek memukul pahanya Aulian, membuat Aulian mengaduh kesakitan.
Karena memang Papah Ziyas dia duduk diantara Qiyas dan Aulian.
Sedangkan Qiyas dia reflek tertawa mendengar perkataannya Aulian.
Dan Cika dia tenang-tenang saja ketika mendengar Papah Ziyas akan mengecek CCTV, karena dia sudah meretas dan menstel ulang CCTV yang ada diruangannya Aulian. Akan tetapi Cika tidak tahu saja, jika diruangan itu ada lebih dari satu CCTV, yang lainnya Qiyas sengaja menaruhnya dengan tersembunyi.
Iya Qiyas karena dulu Qiyas yang menempatin ruangan itu sebelum dia menjadi Presdir. Dan Aulian tidak mengetahui hal itu, sebab Qiyas belum sempat memberitahukan kepada Aulian, karena kesibukan mereka masing-masing.
Papah Ziyas lalu menyuruh salah satu orang kepercayaannya untuk mengecek CCTV dan ketika orang suruhannya Papah Ziyas mengecek CCTV, ternyata CCTVnya menunjukkan hal-hal biasa dan seperti eror.
"Maaf Tuan Ziyas, CCTV rusak dan tidak berfungsi", lapor orang kepercayaannya Papah Ziyas ketika dia mengecek dilaptop yang terhubung dengan CCTV.
Sedangkan Qiyas dan Aulian yang mendengarnya mereka sedikit terkejut, karena ternyata Cika sampai berani merusak CCTV hanya untuk melancarkan aksinya, begitulah sekiranya yang ada dibenak fikiran Qiyas dan Aulian.
Dan Papah Ziyas pun yang mendengar dia juga sedikit bertanda tanya, karena CCTV yang ada diruangan CEO dan Presdir adalah CCTV yang selalu dicek setiap harinya, karena itu ruangan penting dan jika rusak pasti ada yang merusaknya untuk tujuan tertentu, begitulah batin Papah Ziyas.
"Bagaimana bisa rusak, padahal CCTV disini selalu di cek setiap harinya", jawab Papah Ziyas kepada orang kepercayaannya.
"CCTV nya seperti sudah diretas Tuan dan ini gambarnya pun juga menunjukkan kegiatan Tuan Aulian itu-itu saja", jawab Liem kepada Papah Ziyas.
Cika yang mendengar laporan orang kepercayaannya Papah Ziyas dia tersenyum licik didalam hati, sambil terus mengeratkan jasnya Qiyas yang dipakainya.
"Pak, saya minta tolong untuk mencarikan sebuah jaket untuk dia pakai, karena saya juga tidak rela jas mahalku akan dia bawa pulang atau dipakai dia terus", kata Qiyas kepada salah satu orang kepercayaannya Papahnya.
"Berapa sih harganya, sombong banget jadi orang, jika saya tidak punya tujuan disini, sudah aku tampar itu mulut Tuan Qiyas", batin Cika geram.
"Baik Tuan Qiyas", kata orang yang disuruh Qiyas dan langsung berlalu keluar untuk mencari apa yang dikatakan oleh Qiyas.
Cika tidak tahu saja, jaz yang dipakainya adalah Jas merek terkenal dan bahkan Qiyas memesan khusus untuknya oleh desainer yang sudah sangat terkenal dari luar negeri, dan jika Cika bisa membeli jasnya Qiyas, dia akan mengumpulkan dulu uang gajinya yang selama dua tahun.
Aulian yang awalnya santai dia menjadi sedikit takut dan bingung, karena cuman CCTV itu yang akan menjadi bukti untuk Papahnya.
Aulian masih pintar menyembunyikan rasa takutnya, karena Kakaknya Qiyas fikir Aulian dia pasti akan membantunya, karena Kakaknya sudah mengetahui semuanya. Aulian malah terlihat masih santai-santai saja.
"Bagaimana sudah bisa?? ", tanya Papah Ziyas kepada para orang kepercayaannya.
"Belum Tuan, masih saya usahakan", jawab orang kepercayaannya Papah Ziyas.
"Saya belum bisa percaya perkataanmu, jika belum ada bukti yang akurat", kata Papah Ziyas lagi kepada Cika.
Membuat Cika memasang wajah yang pura-pura sedih, padahal didalam hati dia mengumpat.
Qiyas yang sudah jenuh dengan situasi itu, akhirnya dia mengeluarkan Hpnya dan memberikannya kepada Papahnya.
"Ini Pah", kata Qiyas sambil menyerahkan Hpnya yang isinya semua rekaman CCTV yang masih tersambung diHpnya.
"Ada apa?? ", tanya Papah Ziyas, dengan menerima Hpnya Qiyas.
Papah Ziyas langsung menerima Hpnya Qiyas dan langsung melihat semua rekaman CCTV itu dengan jelas. Sedangkan Aulian dia semakin meremehkan Cika dengan tersenyum miring yang sangat menjengkelkan, ketika dengan sekilas melihat rekaman yang sangat jelas diHp Kakaknya.
"Hazır ol, Cika hapiste çünkü bana daha önce yaptıklarını kabul etmiyorum", (Siap-siap Cika dipenjara, karena aku tidak terima dengan perbuatanmu padaku tadi)",kata Aulian kepada Cika menggunakan bahasa Turki.
Sedangkan Papah Ziyas yang sudah mendengar perkataannya Aulian dengan bahasa Turki, sekarang mengerti kenapa Aulian begitu santai menghadapi masalah ini.
"Rekaman ini sudah bisa menjadi bukti untuk memberatkanmu dipenjara Nona Cika", kata Papah Ziyas kepada Cika dengan tegas sambil menunjukkan Hpnya Qiyas keCika.
Cika langsung kalang kabut dan berusaha ingin kabur, akan tetapi usahanya gagal, karena dicegah oleh para orang kepercayaan Papah Ziyas.
"Bawa dia kepenjara, dan saya akan mengirimkan rekaman CCTVnya keHp kalian sebelum kalian sampai dikantor polisi, untuk barang bukti, katakan kalau dia ingin mencemarkan nama baik Keluarga Irawan dan ingin memeras Keluarga Irawan dengan cara menyuruh menikahinya", kata tegas Papah Ziyas kepada Liem dan satu orang kepercayaannya. Karena yang satunya sedang mencarikan sesuatu untuk menggantikan jasnya Qiyas yang dipakai Cika.
"Baik Tuan", jawab serentak orang kepercayaannya Papah Ziyas secara bersamaan.
"Tunggu", kata Qiyas mencegah mereka akan membawa Cika.
Para orang kepercayaannya Papah Ziyas lalu berhenti dan menghadap keQiyas.
"Pak Liem tolong nanti bawa jas saya dan antarkan keloundry, setelah selesai tolong juga antarkan pulang kerumahku", kata Qiyas kepada Liem sekretaris Papahnya.
"Baik Tuan", jawab Liem.
Setelah itu mereka akhirnya membawa Cika dan memasukkannya kedalam penjara, sesuai perintah dari Papah Ziyas.
*Flashback Off*
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
***TBC***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Femy Pantow
gugur satu perempuan hot😃
2023-06-15
1
💕 bu'e haresvi 💕
sekertaris abal2 ni sampe g hisa bedain jas ma mahal 🤪🤪🤪
2023-02-21
1
Sulaiman Efendy
SEKRETARIS GATEL.. LOO PIKIR SIAPA MAU MAIN API SAMA KLUARGA IRAWAN.. INI KLUARGA SHOLEH YG TAAT,, TDK MMPAN DGN GODAAN2 WANITA SPRTI LO CIKA,, MRK BUKAN CEO SPRTI CEO2 KBANYAKKN YG NAKAL, YG PENJAHAT KELAMIN, YG PLAYBOY DN CASANOVA.. ..
2022-09-09
2