"Ya Allah jantungku kenapa semakin ingin meledak begini, seumur-umur baru kali ini aku merasakan hal begini, apa aku akan terkena serangan jantung mendadak ya Allah", batin Zahra sambil menunduk karena menyembunyikan rasa malu karena godaan dari Keluarga besar atasannya Kia dan juga takut ketahuan jika jantungnya sedang berdetak lebih kencang.
Godaan demi godaan yang dilontarkan oleh semua Keluarga besar atasannya Kia dan suaminya Qiyas semakin membuat Zahra malu. Ingin rasanya Zahra segera pergi dari hadapan mereka semua.
"Ingat belum mukhrim, sadar", kata Qiyas Kakanya Aulian yang baru menyadarkan akan keterpesonaannya Aulian kepada Zahra.
"Eh Astaghfirullah hal'adzim", kata Aulian ketika sadar dan langsung mengalihkan pandangannya. Sedangkan Zahra daritadi sudah menunduk malu ketika Aulian melihatnya sampai tidak berkedip.
"Jadi ini wanita yang kamu sukai nak", goda Papah Ziyas kepada Aulian. Dan membuat semua orang yang satu meja dengan Papah Ziyas pada tertawa. Sedangkan Zahra dia semakin malu.
"Ya Allah malunya, jantungkuuuuu", batin Zahra ketika mendengar godaan dari Keluarga besar atasannya.
"Eehhh....... ", jawab Aulia bingung, karena tadi ketika menjawab pertanyaan Bundanya dia sedikit tidak sadar.
"Katanya Zahra tadi wanita yang kamu sukai", Ayah Ibrahim ikut-ikutan menggoda Aulian dan yang lain menjadi tertawa melihat muka bingung Aulian.
"Zahra, kamu mau tidak menjadi istri dari anakku Aulian", tanya Papah Ziyas kepada Zahra.
"Pap....... ", perkataan Aulian terpotong dengan perkataan Zahra.
"Maaf Tuan saya tidak bisa, dan saya mohon undur diri takut mengganggu", jawab Zahra dengan cepat dan sedikit menduduk lalu berlalu pergi.
Sedangkan Aulian langsung terbengong mendengar perkataan Zahra. Dan yang lain semakin gencar menggoda Aulian.
"Wah kayaknya ada yang baru ditolak tuh", goda Bunda Lili kepada Aulian. Membuat semuanya pada tertawa lagi.
"Berjuanglah dek, jika kamu benar-benar menyukainya", kata Qiyas kepada Aulian.
"Sudah-sudah apa kamu mau berdiri terus begitu Aul, sini silahkan duduk disebelah Bundamu", kata Mamah Dian yang melihat muka bengong dan bingung Aulian.
Karena fikiran Aulian menjadi blank gara-gara jawaban Zahra tadi kePapahnya. Dan Aulian dia tidak menyangka, jika kebanyakan wanita yang melihatnya pada tebar pesona, dia bahkan melihatpun tidak, itu membuat Aulian semakin penasaran dengan wanita tadi yang bernama Zahra.
Dan apakah itu yang sering dibicarakan oleh para koleganya tentang sekretaris dari Kakak Iparnya yang cantik alami dan natural, begitulah batin Aulian sambil melamun ketika sudah duduk disebelah Bundanya.
"Memang benar-benar cantik seperti yang banyak orang bicarakan", batin Aulian masih terbayang wajahnya Zahra. Hingga Aulian tidak sadar jika dia dipanggil daritadi sama Papahnya.
"Kayaknya beneran ada yang sedang jatuh cinta tuh, daritadi melamun hingga dipanggil tidak menyahut", sindir Papah Ziyas kepada Aulian. Dan yang disindir pun tidak sadar.
Aduuuuuhhh
Tiba-tiba terdengar suara Aulian mengaduh, karena dia terkena jitakan dari Bundanya.
"Bunda kenapa suka banget menjitak kepalaku sih", marah Aulian sambil mengusap kepalanya yang tadi dijitak oleh Bundanya.
"Jika kamu dipanggil sama diajak mengobrol daritadi menyahut ya Bunda tidak akan menjitak kepalamu", kata Bunda Lili dengan gemas kepada Aulian.
"Masa sih, ko Aul tidak dengar jika kalian semua daritadi mengajak ngobrol aku", jawab Aulian dengan bingung.
"Kamu bahkan disindir Papahmu apa kamu tahu?? ", kata Bunda Lili lagi.
Dan yang lainnya masih mendengarkan percakapan antara Bunda Lili dan Aulian, sambil tersenyum dan ada juga yang tertawa.
Aulian yang mendengar perkataan dari Bundanya, dia langsung mengalihkan pandangannya kePapahnya yang ada diseberangnya. Dan Papah Ziyas yang dilihat Aulian dia pura-pura cuek tidak tahu sambil memakan hidangan yang ada didepannya.
"Emang Papah menyindir apa tadi sama Aul?? ", tanya Aulian kepada Papahnya.
"Tidak menyindir apa-apa, cuman tadi Papah bilang, jika Papah masih muda dan belum menikah, itu si Zahra akan segera Papah pinang dan jadiin istri", kata Papah Ziyas sambil meminum minumannya.
"Enak saja Papah kalau bilang", kata Aulian reflek dan dia langsung menutup mulutnya karena keceplosan, membuat semua orang yang satu meja dengan Aulian pada tertawa karena kelakuan Aulian, termasuk Kia juga tertawa.
Zahra yang tadi langsung saja berpamitan undur diri, dia menjadi tidak fokus dan blank, karena baru dilamar oleh mertuanya Kia yaitu atasannya. Entah itu bercanda atau serius akan tetapi rasanya Zahra sangat terkejut sekali.
"Ya Allah, baru kali ini hamba merasakan perasaan seperti ini kepada lain jenis, apakah ini karena terkejut, atau hamba karena tertarik dengannya", batin Zahra ketika sudah masuk kekamar mandi ingin mencuci muka dan menenangkan diri sejenak.
"Sungguh laki-laki tadi adalah laki-laki pertama yang berhasil memikat hatiku, hingga jantungku pun rasanya untuk sulit berdetak dengan normal", batin Zahra lagi sambil melihat kearah cermin yang ada diatas wastafel.
"Bissmillah semoga tidak bertemu lagi dengan dia", kata batin Zahra lagi ketika akan membuka pintu kamar mandi.
Akan tetapi doanya Zahra dia tidak dikabulkan oleh Tuhan. Ketika dia baru saja membuka pintu kamar mandi, mata Zahra langsung terkunci dengan pandangan matanya Aulian yang sedang akan masuk kekamar mandi laki-laki yang ada disebelah kamar mandi perempuan.
Pandangan mata Aulian dan Zahra saling terkunci satu sama lain. Aulian yang tadi keceplosan berkata kepada Papahnya dia langsung saja ijin kekamar mandi untuk menutupi rasa malunya. Dan ketika Aulian beranjak pergi para Keluarganya pada menertawakan kelakuannya Aulian.
Aulian yang baru saja melihat Zahra keluar dari kamar mandi perempuan, rasanya jantung Aulian bertalu-talu dengan begitu kerasnya. Tidak cuman Aulian saja Zahra pun sama.
"MasyaAllah ternyata dia tampan sekali, eeeh Astaghfirullah", batin Zahra ketika melihat wajahnya Aulian.
"Benar-benar cantik, sangat cantik malah", batin Aulian ketika melihat wajahnya Zahra.
Zahra yang tersadar duluan dia lalu memutus kontak pandangan mereka terlebih dahulu. Dan Zahra dia lalu menundukkan badan serta pandangannya.
"Maaf, permisi Tuan", kata Zahra asal kepada Aulian sambil menundukkan badan dan pandangannya.
Aulian dia juga langsung tersadar ketika Zahra akan melangkah melewatinya. Dengan reflek Aulian dia mencekal tangannya Zahra.
"Ma...... Maaf, tunggu saya ingin berbicara denganmu", kata Aulian sambil melepaskan cekalannya.
Sedangkan Zahra yang tadi tiba-tiba dicekal tangannya, biasanya Zahra dia akan marah akan tetapi kali ini bukan marah yang menguasai dirinya, lebih tepatnya rasa deg-degan, senang dan grogi yang dia rasakan.
"Ya Allah ada apa denganku", batin Zahra.
"Iya Tuan", jawab Zahra sambil menunduk ketika dia sudah berbalik badan menghadap keAulian.
"Kamu kenapa selalu menunduk ketika melihatku, apa sebegitu buruknyakah wajahku in?? ", tanya Aulian kepada Zahra.
"Bukan buruk, malahan sangat tampan hingga takut membuatku khilaf Tuan", batin Zahra yang menjawab.
"Bukan begitu Tuan, bukannya diIslam kita diajarkan harus menundukkan pandangannya ketika berbicara dengan lain jenis", jawab Zahra kepada Aulian.
"Waooooo, sungguh dia adalah wanita yang aku cari-cari selama ini, kenapa hatiku mengatakan jika dia adalah jodohku", batin Aulian bangga ketika mendengar jawaban dari Zahra.
Mereka berbicara masih berada didepan kamar mandi. Dan Aulian yang menyadari hal itu dia lalu mengajak Zahra duduk dikursi dan meja yang masih kosong.
Ketika Zahra dan Aulian sedang berjalan bersama untuk mencari kursi yang kosong ada banyak pasang mata yang melihat mereka, tapi cuman ada satu pasang mata yang melihat mereka dengan pandangan yang berbeda.
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
***TBC***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Mama Gezkara
mata si Fadhil kan kak Othor...
2023-04-30
1
Sulaiman Efendy
SAAT MRK BERDUA DUDUK, APA FADHIL DN ZAIN TDK MLIHAT,, SAINGAN FADHIL DN ZAIN SANGAT BERAT, YAITU ATASAN MEREKA..
2022-09-09
1
wil wil
seru banget kak..aku sampe lupa sama tapi gpp kan hari Minggu kak..😁😁😁😁
2022-08-28
1