10. Meraih Senja Kembali.

"Jika memang Kau tak dapat Ku raih. Maka janganlah  berpaling dariku. Setidaknya temani aku berjuang, membahagiakan mu lewat doa-doa." 

..._Keindra Alif_...

...🍃🍃🥀🥀...

Beberapa hari kemudian.

"Calon suaminya Senja?" tanya Kei, Sok akrab. Kei nyelonong begitu saja, mendekati seorang laki-laki yang sudah berpakaian Khas pengantin Pria.

"Betul! Mas ini siapa? apakah, Mas ini salah seorang santri putra tempat Senja mondok?" tanya calon suami Senja. Ramah.

"Bukan! Sebetulnya, Aku juga calon Suaminya. Namun, sayang! Sepertinya perjuangnku untuk Senja, cukup sampai di sini. Kecuali Rahmat Allah berkata lain. kalau begitu, aku titipkan Senja. Lanjutkan perjuanganku! tolong, bahagiakan dia, sayangi dia, seperti aku juga menyayanginya. Walaupun harus ku tanam di dalam hati saja." Ucap Kei panjang lebar. Calon suami Senja hanya mampu menganga dan mengangguk. Tepukan pelan Kei di bahunya masih terasa.

"Tentu!" Jawabnya, Namun sayang, Kei telah berlalu dari hadapannya. Laki-laki itu mencoba menetralkan kembali nafas dan perasaannya.

***

"Kei! Wei...ngelamun aja. Hati-hati jangan ngelamun. Ayam mbok Imah, kemarin tewas." Arka menepuk bahu Kei. Kontan tepukan kasar itu mengagetkan Kei.

"Gara-gara ngelamun?" tanya Kei, polos.

"Kecebur sumur." Bisik Arka, sambil mengekeh.

"****** lu! gue fikir seriusan. Dah ngagetin, dasar kunyuk jomblo." Sungut Kei, sembari menyikut lengan Arka. 

"Aih, Mas Kei, ngaca dong!! sendirinya jomblo abadi. Snewen benneerr! lagi datang bulan ya?!" ledek Arka.

"Ah kampret! ngomong sama lo, gak rapih. Mulai balapan yuk, biar cepat pulang. Gue ngantuk mau tidur." Ucap Kei datar. Arka tidak berani meledek Kei lagi, atau jika tidak ia akan kena bogem matangnya Kei.

Sore itu balapan liar kembali di lakukan. Namun Kei kalah dalam pertandingan ini. Uang taruhan yang  sudah terkumpul tidak bisa ia bawa pulang. 

Tentang Senja terus berputar di kepalanya, sehingga konsentrasinya terpecah. Namun ia tidak perduli jika uang taruhan tidak ia menangkan. Kei lebih suka uang yang ia dapatkan dari membantu Ayah Arka di tempat pelelangan ikan, atau uang bayaran dari melatih balapan motor.

**

Hampir satu minggu setelah ia berusaha sekuat hati, melupakan Senja! walaupun tidak bisa. Makin hari Kei merasa tidak baik-baik saja. Namun Kei enggan bercerita kepada Arka. Ini terlalu pribadi, fikirnya. 

Namun sore itu Kei gagal menyembunyikan kegalauannya. Hingga Arka menemukan Kei menangis seorang diri di cafe tempat mereka nongkrong.

Akhirnya Kei menceritakan tentang Senja dan juga pernikahan Senja yang menjadi sumber utama kesedihan Kei. Kei terlambat memiliki wanita itu.

"Hem...gue amat ikut bersedih Men. Tapi koq, kalau gue tangkap nih, dari perkataan Senja itu penuh misteri untuk seukuran Wanita yang hendak menikah. Setiap jawaban yang lo lontarkan, seakan tidak ada jawaban yang pasti. Kecuali kata-kata yang doi anggap kenang-kenangan. Itu penuh penekanan dan kepastian." Ujar Arka panjang kali lebar.

"Huuum, Ia juga sih, suaranya bergetar men. Gue ingat itu, walaupun ketika bicara tidak saling berhadapan." Kei mengingat-ingat akan hal itu.

"Lalu...?"

"Gue harus rela, gue berusaha ikhlas Men. Kalau memang Senja jodoh gue, maka akan seperti yang doi katakan. Selama Allah berkendak, maka segalanya akan mudah. Tugas gue, saat ini lebih dekat dengan Allah." Tidak ada kesedihan lagi pada kei.

"Nah sudah Maghrib tuh. Shalat berjamaah yuk di Mushola. Gue mau dapat cewek macam Senja juga. Betul kata lo, unik! Satu-satunya perempuan yang gak Kepelet sama lo." Ajak Arka.

Kei tertawa. "Sial lu, gue nih gak pakai hal mistis buat dapetin cewek. Pelet gue karena ketampanan dan daya tarik ibarat magnet. Emang nya elo, modal jampi-jampi Uyut moyang lu."

Keduanya mengakak. Lalu mereka bergegas menuju Musholla. Nampaknya tekat Kei untuk di cintai Allah dan menjadi kebanggaan Agama bukan bualan semata.

***

Empat hari kemudian. 

"Siap ngaspal lagi Kei?" tanya Arka.

"Siap Men! kalau gue menang, duit yang gue dapat. Akan gue sumbangkan untuk fakir miskin daerah rumah." Ujar Kei.

"Aamiin." Arka mendukung keputusan Kei. Walaupun hukum nya haram, karena uang yang Kei hendak sedekahkan adalah uang hasil taruhan balap liar. Biarlah itu akan menjadi urusan Kei dengan Allah.

"Siap semua!!!"

Teriak dari ketua geng balap liar tersebut. Ia segera mengibarkan sebuah bendera pertanda mereka harus bersiap.

Setelah beberapa menit. Kini Kei dan yang lainnya sudah berada pada trek balap. Atau jalan aspal berkelok yang mereka kuasai.

Kei makin menancap gasnya, agar posisi dirinya berada pada urutan paling depan ketika finish nanti.

Mendahului dan juga meninggalkan lawan adalah kepuasan tersendiri. Kini putaran terakhir dari lima putaran. Di tengah konsentrasinya, entah mengapa, leher Kei seperti ada yang menggerakkan. Ia menoleh ke arah pantai. 

Kei sediki terjerkejut, "SENJA!"

Kei, melihat Senja sedang berjalan dan tersenyum bersama beberapa berjilbab lainnya.

"Senja? benarkah itu kamu?" Kei mengerjapkan mata, lalu ia lihat sekali lagi, perempuan di seberang sana.

Betul, itu Senja!

Kei makin semangat dalam memacu kecepatannya. Tujuan utamanya tentu saja Senja. Ia ingin segera masuk di garis finish, lalu menghampiri Senja.

Berbagai pertanyaan muncul dan berputar di benak Kei. Mengapa Senja ada di pantai? Kemana suaminya? Bukankah seharusnya ia bersama suaminya, sebagai pengantin baru? Setahu Kei, Senja sudah tidak melakukan pengabdian lagi di pondok pesantrennya. Sebab ia menikah.

Kei makin semangat memacu motornya. Tujuannya segera sampai di garis finish. Lalu bergegas menemui Senja. Mencari jawaban dari keingin tahuan dan juga rasa penasarannya yang membuncah.

Kei pun masuk ke garis finish pertama, ia pemenangnya. Sorak Sorai para brandal sore, menyambutnya dengan riang. Satu orang perempuan menghampiri Kei. Ia mencoba menyentuh bahu Kei, namun Kei menepisnya dengan cepat. Nampak raut kecewa dari si perempuan.

Kei memutar motornya. Ia tidak perduli dengan sorak sorai berandal liar yang meneriaki namanya dengan yel-yel kemenangan. Arka yang melihat Kei hendak pergi, ia segera menahannya.

"Kei, mau ke mana? hadiahnya belum lo ambil, Men." tanya Arka.

"Gue ada urusan. Hadiahnya lo yang ambil saja. Gue percaya!" Final Kei, ia segera berlalu dengan terburu. Arka hanya mampu menghela nafas.

Kei sampai di pantai tadi, tempat ia melihat Senja yang berjalan bersama teman-temannya. Namun tempat itu mulai sepi, tidak ada lagi satu pun santri putri. 

Kei, hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. di tengah kebingungannya tiga orang santri Putra melewati dirinya.

"Hai, Assalamua'laikum A!" sapa Kei takjim.

"Wa'alaikum salam." Balas sang santri Putra. "Ia A. Ada yang bisa Kami bantu?" tanya salah satunya.

"Ah ia. Kalau tidak keberatan, Saya hendak bertanya." Ucap Kei. 

"Silakan A." tukas santri putra lainnya.

"Kalian kenal Senja?" tanya Kei.

"Senja...?!" nampak, mereka berfikir.

"Ouh, teh Naura?!" ucap Santri putra lainnya, yang terdengar bertanya.

"Oh kurang tahu, Nama lainnya! tapi...fotonya yang ini," Kei mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan foto senja.

Santri Putra saling memandang. "Ia, betul. Kami memanggilnya Teh Naura. Tepatnya Ustadzah Naura." Ucap santri putra satunya.

"Ustadzah?" tanya Kei. Bingung sekaligus tercengang.

"Teh Naura, seorang santri putri, dengan predikat Hafidzah terbaik. Dia Hamilul Qur'an paling merdu. Makanya seringkali dia di minta untuk mendampingi Kyai, dalam acara kajian di luar ponpes. Maka dari itu, Teh Naura di panggil Ustadzah." Tutur santri putra lainnya.

"Baiklah! Apakah Ustadzah Naura ini, sudah menikah?" tanya Kei, pura-pura polos.

Ketiga santri putra tersebut nampak ragu saat hendak menanggapi pertanyaan Kei. Kalau tidak dijawab, termasuk bohong. Mereka sudah dididik oleh Guru mereka, untuk tidak berbohong.

"Emmm, hampir!" Seru santri Putra satunya. Sungguh Kei merasa limbung, mendengar kata-kata hampir. Itu berarti, tandanya belum. Namun secepat kilat ia menguasai diri.

"Maaf, maksudnya? hampir bagaimana?" rasa penasaran Kei tidak dapat terkendali.

"Aduh, bagaimana ya Mas?" Salah satu santri putra itu mengusap tengkuknya dengan nyengir. Kei hanya mampu tersenyum, namun matanya mengharapkan sebuah jawaban.

Akhirnya salah satu Santri Putra membuka jawaban yang Kei harapkan. "Memang  awalnya, Ustadzah Naura, hendak menikah minggu lalu."dan

"Hampir menikah tepatnya," imbuh cepat santri putra satunya. "Namun... entah mengapa, Ustadzah Naura membatalkan pernikahannya secara sepihak. Kami tahu, karena kami ada di sana sebagai tamu undangan." Jelas sudah semuanya.

"Ouh, jadi Senja sendiri yang membatalkan pernikahan?" tanya Kei dan di anggukan kepala oleh para santri tersebut.

Setelah tidak ada hal lain yang mereka bicarakan. Maka para santri putra pun berpamitan untuk pulang ke ponpes. Kei pun mengucapkan terima kasih, dan masih berdiri di tempatnya, sembari menatap kepergian para santri putra itu.

"Senja...ku harap, pembatalan pernikahan mu, bukan karena hadirnya aku di sana waktu itu. Sekeras apapun Aku menginginkan mu. Aku tidak mau merusak kebahagiaan mu. Aku ikhlas harus sakit bertahun oleh perasaan ku, asal kamu bahagia." Bisik Kei pada dirinya.

"Namun jikapun itu benar. Saat ini kamu tidak jadi menikah, maka...aku akan berjuang kembali untuk tiga rangkaian menuju halal, demi untuk bersamamu, Senja!" tekad Kei.

"Ya Robb!  Izinkan aku meraih Senja Kembali." Doa Kei lirih.

Dengan hati berbunga-bunga karena harapannya tidak jadi kandas. Maka, kei pun memutuskan untuk memohon restu orang tuanya. Mungkin dengan resiko kemarahan Sang Ayah, karena ia memilih perempuan lain, selain pilihan Ayahnya. Bahkan mereka pun belum mengenal Senja. Namun Kei tidak perduli. Hatinya, perasaannya, tubuhnya. Hanya menginginkan Senja.

***

Keesokan harinya,

"Apa, Kei? perempuan itu tidak jadi menikah?" tanya Arka. 

"Menurut informasi dari para santri putra yang menyaksikan pernikahan mereka. Senja membatalkan pernikahan itu, Men!"

"Pembatalan pernikahan?"

"Iya, gue harus gerak cepat untuk menikahinya, mumpung ada kesempatan. Sebelumnya, gue harus  balik untuk meminta restu dari nyokap- bokap." jawab Kei.

"Ok! kapan lo balik?"

"Hari ini, Men! lo ikut ya, kita bawa motor saja." Idenya Kei.

"Ok! Kita berangkat sehabis Dzuhur." Tandas Arka dan di timpali anggukan mantap dari Kei.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Vera😘uziezi❤️💋

Vera😘uziezi❤️💋

Bunda....

2022-04-07

0

Anies

Anies

semangat key.... kejar senja'mu sampe halal

2021-10-04

1

Jumadin Adin

Jumadin Adin

tiga rangkaian menuju halal...indah sekali ungkapan itu thooorr

2021-09-25

2

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog.
2 2. Kita Sudah Menikah.
3 3. Kegalauan Kei.
4 4. Namanya Senja
5 5. Ujung Ombak Di Kaki Senja
6 6. Kerinduan Kei.
7 7. Pantai Yang Sama.
8 8. Tiga Rangkaian Menuju Halal.
9 9. Mimpimu Terlalu Tinggi.
10 10. Meraih Senja Kembali.
11 11. Kecelakaan.
12 12. Kepanikan Arka.
13 13. Menyisakan Sebuah Nama.
14 14. Sebuah Syarat.
15 15. Ijab Qobul.
16 16. Malam Pertama, Mas Kei nakal.
17 17. Shalawat Nabi Sebagai Mahar Pernikahan.
18 18. Trauma Masa Lalu.
19 19. Trauma membawa berkah.
20 20. Aku Cemburu.
21 21. Beban Rindu.
22 22. Kei Kembali.
23 23. Saya, Suaminya!
24 24. Tiba Di Jakarta.
25 25. Rhailla.
26 26. Symbol Huruf K.S
27 27. Aku baik-baik Saja.
28 28. Kantor Kei.
29 29. Ijinkan Aku kecewa.
30 30. Ma'afkan Aku.
31 31. Kesempatan untuk Arka.
32 32. Kepastian Hilal Untuk Halal,
33 33. Qyana.
34 34. Cinta Pertama Kei.
35 35. Robot Berotot.
36 36. Obat Terbaik.
37 37. Gombalan Willy.
38 38. Uuu...Cocwit.
39 39. Kei Terluka.
40 40. Bukan Kesalahan mu.
41 41. Sembuh dari Amnesia.
42 42. Amnesia Retrograde
43 43. Suapan jari tangan Senja.
44 44. Pelukan Kei.
45 45. Kei Kembali Ke Rumah.
46 46. Titian Rindu.
47 47. Tidak Asing Bagiku.
48 48. Malu-malu.
49 49. Serbuk Tertawa.
50 50. Senjata Makan Tuan.
51 51. Pertolongan Zio.
52 52. Dejavu pada Ombak.
53 53. Menyerah.
54 54. Pergi.
55 55. Aku merindukan mu!
56 56. Menikahlah denganku!
57 57. Aku Selalu Memaafkannya.
58 58. Hancur Sudah.
59 59. Pondok pesantren Al-Amin.
60 60. Rencana Hipnoterapi
61 61. Selamat berpisah.
62 62. Pantai Tempat Pertama Kali Bertemu
63 63. Akad Pernikahan.
64 64. Resepsi Pernikahan.
65 65. Senja Mual.
66 66. Hamil.
67 67. Ngidam.
68 68. Kontraksi.
69 69. Melahirkan.
70 70. Naushal Tsabit Zhafran Hibridzi.
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Prolog.
2
2. Kita Sudah Menikah.
3
3. Kegalauan Kei.
4
4. Namanya Senja
5
5. Ujung Ombak Di Kaki Senja
6
6. Kerinduan Kei.
7
7. Pantai Yang Sama.
8
8. Tiga Rangkaian Menuju Halal.
9
9. Mimpimu Terlalu Tinggi.
10
10. Meraih Senja Kembali.
11
11. Kecelakaan.
12
12. Kepanikan Arka.
13
13. Menyisakan Sebuah Nama.
14
14. Sebuah Syarat.
15
15. Ijab Qobul.
16
16. Malam Pertama, Mas Kei nakal.
17
17. Shalawat Nabi Sebagai Mahar Pernikahan.
18
18. Trauma Masa Lalu.
19
19. Trauma membawa berkah.
20
20. Aku Cemburu.
21
21. Beban Rindu.
22
22. Kei Kembali.
23
23. Saya, Suaminya!
24
24. Tiba Di Jakarta.
25
25. Rhailla.
26
26. Symbol Huruf K.S
27
27. Aku baik-baik Saja.
28
28. Kantor Kei.
29
29. Ijinkan Aku kecewa.
30
30. Ma'afkan Aku.
31
31. Kesempatan untuk Arka.
32
32. Kepastian Hilal Untuk Halal,
33
33. Qyana.
34
34. Cinta Pertama Kei.
35
35. Robot Berotot.
36
36. Obat Terbaik.
37
37. Gombalan Willy.
38
38. Uuu...Cocwit.
39
39. Kei Terluka.
40
40. Bukan Kesalahan mu.
41
41. Sembuh dari Amnesia.
42
42. Amnesia Retrograde
43
43. Suapan jari tangan Senja.
44
44. Pelukan Kei.
45
45. Kei Kembali Ke Rumah.
46
46. Titian Rindu.
47
47. Tidak Asing Bagiku.
48
48. Malu-malu.
49
49. Serbuk Tertawa.
50
50. Senjata Makan Tuan.
51
51. Pertolongan Zio.
52
52. Dejavu pada Ombak.
53
53. Menyerah.
54
54. Pergi.
55
55. Aku merindukan mu!
56
56. Menikahlah denganku!
57
57. Aku Selalu Memaafkannya.
58
58. Hancur Sudah.
59
59. Pondok pesantren Al-Amin.
60
60. Rencana Hipnoterapi
61
61. Selamat berpisah.
62
62. Pantai Tempat Pertama Kali Bertemu
63
63. Akad Pernikahan.
64
64. Resepsi Pernikahan.
65
65. Senja Mual.
66
66. Hamil.
67
67. Ngidam.
68
68. Kontraksi.
69
69. Melahirkan.
70
70. Naushal Tsabit Zhafran Hibridzi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!