"Jika kesempatan tidak datang, maka bukalah pintu mimpi. Karena setiap Impian akan menjadi kenyataan, jika memiliki keberanian untuk mengejar nya."
..._Keindra Alif Hibridzi_...
...🍃🍃🍃🍃...
"Habis nangis, muka lo tambah imut men. Pantas saja malam kemarin ada yang ngajak lo kenalan. Gua perhatikan kalau gak berjakun, lu mirip Wewe begeh jrit ( Cewek ABG) ." Lagi-lagi Arka tertawa.
"Ah, si**an lu!" hardik Kei.
Arka mengingat malam kemarin di Club. Tiba-tiba seorang laki-laki cukup tampan menjulurkan tangannya kepada Kei untuk berkenalan. Namun ketika Kei mengangkat wajah dan menampakkan leher putih nya. Laki-laki tersebut nampak terkejut melihat jakun Kei yang cukup menonjol. Setelah nya dengan malu ia bergegas meninggalkan club tersebut dengan di iringi gelak tawa Arka dan yang lainnya. Sedangkan Kei hanya tersenyum simpul dengan menenggak minuman nya.
"Men, cerita dong!"
Desak Arka. Kali ini ia amat penasaran dengan sahabat nya, kira-kira masalah apa yang sedang di hadapi. Hingga membuat nya sampai mengeluarkan air mata.
"Malu gue! belum juga gue ceritain, lo udeh ketawa. Gimana kalau sampai gue jabarin. Nyungsep sambil ngakak guling-guling kali lo!" Ujar Kei dengan mengekeh.
Kei memang amat mudah bicara di hadapan Arka. Namun ia akan minim bicara di hadapan teman-teman lain nya. Bahkan di hadapan orang tua nya.
"Wah, makin penasaran saja nih! kalau sampai lo bilang, gue akan tertawa sampai nyungsep guling-guling nanti nya karena cerita lo. Berarti cerita lo amat menarik dan seru. Ayolah cerita men, yah_yah."
Arka bermain mata ke arah Kei. Sementara itu Kei nampak lebih tenang. Kini posisi nya bersandar santai pada sandaran bangku kayu yang ia duduki dan tangan kanan nya mengetuk pelan meja menggunakan Zippo nya.
Ia sedang mempertimbangkan, haruskah ia menceritakan rahasia nya kepada Arka. Namun sepertinya Arka tidak akan berhenti bertanya. Maka dari itu Kei memutuskan untuk memberi tahu Arka apa yang ia simpan di dalam hati nya selama dua bulan ini.
"Gue nangis .... karena Cewek! emang salah ya?" ungkap jujur Kei.
Arka diam. Namun setelah nya ia tergelak. "Gak nyangka gue Kei, parah!"
"Ka*pret. Tawa aja lo, gue sumpel botol air mineral mulut lu nih lama-lama." Dengus Kei sembari menatap ke arah laut. Tatapan nya nanar.
Arka yang melihat perubahan wajah Kei. Ia merasa bersalah. "Sorry Kei, sorry! gue terkejut." Arka masih mengekeh. Kei menatap nya kembali dengan tatapan garang.
"Gak koq, gak salah! ok_ok. Lanjut deh ngomong nya, gue kali ini nyimak, gak pakek ketawa."
"Doi bukan perempuan biasa Men. Doi Istimewa, SENJA. Ya namanya SENJA, itu yang gue tahu. Karena gue pun baru melihat wajah nya dua kali, itu pun harus curi-curi pandang. Karena tiap kali gue menghampiri nya doi akan menundukan Waja." Ujar Kei dengan menghela nafas nya berat.
"Namun untuk photo nya gue punya beberapa. Dalam dua bulan terakhir gue selalu mengintai nya dan diam-diam memotret Senja." Kei diam, Arka masih setia menyimak kelanjutan nya.
Karena Kei diam akhirnya Arka bertanya. "Lalu?"
"Hemmm, gue kehilangan kesempatan untuk memiliki bidadari senja itu."
"But, Why?!"
"Doi dah Married, beberapa hari lalu." jawab Kei lesu.
"Oooo ikut menyesal. Baru kali ini gue lihat lo tertarik sama perempuan? sejak kapan?" tanya Arka kembali. Ini moment langka pikir nya. Maka dari itu ia harus mengorek informasi lebih dari Kei.
"Tepat nya dua bulan yang lalu. Ketika lo sedang sakit. Setelah balapan, gue merasa bosan! akhirnya gue putuskan untuk menjajal motor di atas pasir. Makanya pantai sebelah Utara yang gue datangi, di sana pantai nya datar."
Kei diam kembali. Ia mengingat sekelebat Senja, di awal mereka berjumpa dan membuat Kei ingin mengenal nya lebih jauh.
Flash back,
Kei atau Keindra Alif Hibridzi. Anak tunggal dari salah satu pengusaha sukses di Jakarta. Memilih pergi dari rumah karena bersitegang dengan sang Ayah, Kei tidak mau menerima perjodohan yang di atas namakan kerjasama bisnis.
Kei merasa kecewa, karena sama saja Sang Ayah menukar kebebasan nya demi Uang. Kei pun tak ingin bekerja di perusahaan, karena Kei lebih nyaman menjadi seorang pembalap.
Setelah berdebat hebat dengan Sang Ayah, Kei memilih pergi dari rumah. tujuan utama nya, tempat sahabat nya ketika sama-sama kuliah di Jogja, Arka! Ia adalah putra salah satu juragan pengepul ikan laut dekat pantai Pangandaran.
Kei merasa tindakan nya benar. Satu bulan sudah Kei tinggal bersama Arka dan keluarga nya. Sang juragan beserta Istri sangat baik terhadap Kei. Mereka memperlakukan kei layak nya putra mereka.
Di saat jenuh dan di luar hoby mereka yaitu track liar. Ketika sore hari, Kei akan menghabiskan waktu di pantai. Suara ombak dan juga senja yang mulai menguning keemasan adalah pemenang diri di kala gundah akan nasib kedepannya setelah lepas dari kemewahan sang
Ayah.
Suatu hari, enam bulan yang lalu.
"Kei, lo gak balik?" Tanya salah satu teman Kei dan Arka, ketika melihat Kei hendak pergi namun bukan ke arah jalan pulang. Hari itu Arka tidak bersama nya, di karenakan sedang sakit.
"Lo duluan deh, o yah! Kalau paman Wang, nanyain gue. Bilang aja ke pantai bentar. Gue pulang sebelum Maghrib koq." Pesan nya.
"Ok Kei! Hati-hati, ombak nya lagi pasang." Ucap teman Kei.
"Hum." Balas Kei dengan mengacungkan ibu jarinya. Akhirnya mereka berpisah. kei menuju pantai yang ada di dalam benak nya.
Setelah sampai pantai, Kei mengendarai motor nya dengan berputar-putar, agak lama. Karena lelah, akhirnya ia memutuskan berhenti dan duduk di bawah pohon kelapa, masih di area pantai untuk beristirahat.
Wal 'asr (i) (Demi masa)
Innaal-insaana lafii khusrin (sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian)
Illaal-ladziina aamanuu wa'amisluush-
shaalihaati watawaashau bila haqqi
watawaashau bish-shabr(i) (kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran)
Kei memejamkan mata, menajamkan pendengarannya. Seolah ia sedang meresapi lantunan Ayat Suci dengan terdengar merdunya dari arah lain.
Dari suaranya, itu seorang perempuan. Seketika perasaan dan hati Kei merasa tenang, tatkala ia meresapi suara wanita yang terbawa angin, hingga sampai di telinga nya.
"Suara siapa? mengagumkan!" gumam Kei.
Kei pun berdiri, kemudian ia melangkah, mengikuti arah sumber suara, hanya untuk memastikan si empunya suara.
Namun---
"SENJA! Pulang ke Pondok yuk!"
Kei terpaku di tempatnya. Gadis berpakaian tertutup nan longgar, lengkap dengan jilbab yang menutupi kepala hingga bagian tengah tubuhnya yang ia lihat, namun sayang hanya mampu Kei lihat bagian belakang tubuh nya saja. Dan ia sudah berlalu dari hadapan nya. Ia di gandeng dengan beberapa orang perempuan lain nya.
Kei pun tersadar, lalu mengerjapkan mata nya berkali-kali. "SENJA! Heeem, nyata sih. Tapi sudah pergi."
Bersambung .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
shakila
jd agak bngung alurnya .. karna d blaik flash back ada flash back trs tp critanya menarik
2022-04-07
0
Rahmalia Nurodin
suka ceritanya.
2021-09-25
1
Jumadin Adin
senja...indah seperti namamu
2021-09-25
2