Epis. 14 Penyesalan Donny

Donny masih terpaku di tempatnya berdiri, dia menatap dengan intens tanganya yang baru saja dia gunakan menampar istrinya. Penyesalan menelusup ke dalam hatinya, apa yang merasukinya hingga menggunakan tangannya menyakiti seorang wanita, terlebih lagi wanita itu adalah istrinya. Walaupun dia tidak terima dengan cara Mia menyebut tentang Natasya tapi dia tidak seharusnya menggunakan kekerasan untuk melampiaskan amarahnya.

Donny berlari kecil menuju ruang makan saat dia teringat Natasya masih menunggunya untuk makan malam.

“Nona Natasya sudah pulang Tuan”, Ucap Bu Mira yang melihat Donny menatap ke meja makan yang kosong. Donny mengangguk lalu berjalan meninggalkan ruang makan. Dia akan tidur di ruang kerja untuk memberi waktu pada Mia menenagkan dirinya.

“Anda tidak makan? Anda dan Nyonya belum makan malam Tuan”. Donny tiba-tiba ingat kalau Mia belum makan, dia membuang nafas kasar mengingat Mia dan kesalahannya menampar Mia.

“Emm.. nanti saja”, jawab Donny.

“Tapi Anda harus minum obat Tuan, ini sudah sangat terlambat”, Bu Mira takut akan amukan Alfandy jika saja laki-laki itu tahu Donny melewatkan makan malam dan tidak meminum obatnya tepat waktu.

“Sekertaris Al akan marah pada kami semua jika dia tahu anda tidak minum obat”, lanjut Bu Mira. Donny mengalah, walaupun sangat tidak mungkin makanan bisa melewati kerongkongannya di saat seperti ini, tapi Donny harus memaksnya demi kesehatannya sendiri.

Bu Mira tersenyum saat melihat Donny mulai memakan makanannya walaupun terlihat sangat terpaksa menelannya. Wanita setengah baya itu tahu apa yang barusan terjadi di kama utama rumah ini. Tidak sengaja dia mendengar keributan saat akan memanggil suami istri itu untuk makan malam. Bukan bermaksud menguping pertengkaran mereka, hanya saja dia harus siap untuk kejadian yang tidak terduga.

Sementara itu di dalam sebuah mobil van mewah.

“Kamu harus hati-hati sama wanita itu Na”, Amelia mencoba mengingatkan adiknya. Natasya hanya diam menyandarkan kepalanya pada jendela mobil. Kakaknya pernah bilang kalau istri Donny cukup cantik tapi Natasya tidak terlalu peduli karena dia tahu Donny sangat mencintainya. Tapi tadi saat Donny tidak turun untuk menemaninya makan malam saat mengejar Mia ke kamar seperti rencana mereka sebelumnya, ada rasa aneh yang menjalar di dadanya. Rasa takut kehilangan, rasa itu muncul untuk pertama kali dalam hidupnya, apalagi Natasya melihat Mia memang cantik seperti yang dikatakan kakaknya. Walaupun tidak menggunakan make up berlebih dan terlihat agak kusut karena bekerja seharian tapi tidak menutupi wajah cantiknya.

Natasya menghela nafas panjang, memikirkan kehilangan Donny membuatnya frustasi. Tapi baginya karirnya tetap yang paling utama. Egois memang.

“Kamu harusnya bisa merayu Donny agar mau tidur dengan kamu Na, setidaknya itu akan mengamankan posisi kamu sebagai calon istrinya saat dia bercerai nanti dengan wanita itu nanti”, Natasya memandang kakanya dengan tatapan aneh, mendengar kakaknya mengatakan hal sevulgar itu membuat Natasya merinding.

 “Kak Mel tahu Donny itu sangat menghormati aku, dia tidak akan sekurang ajar itu melakukannya tanpa ada ikatan pernikahan”, omel Natanya pada kakaknya. Dia tidak suka dengan cara berfikir kakaknya yang terlalu bebas. Donny sangat menjaga Natasya soal yang satu itu, mereka hanya berciuman tidak pernah lebih dari itu. Orang tuanya mengajarkan padanya untuk selalu menghormati wanita. Begitu juga dengan Natasya, walaupun pekerjaannya sangat mengharuskannya memamerrkan lekuk-lekuk tubuhnya tapi dia tidak pernah sekalipun menawarkan dirinya atau menerima tawaran orang-orang yang ingin menikmati tubuhnya di ranjang.

“Terserah kamu”, katanya agak sinis “tapi aku gak yakin Donny tidak akan goyah jika dia hidup setiap hari dengan istrinya apalagi di kamar yang sama, apa saja bisa terjadi kan?”, lanjutnya lagi sudah seperti kompor yang memanas-manasi adiknya. Natasya kembali larut dalam fikirannya. Benar apa yang di katakan kakaknya, semua bisa terjadi, bukankah hati manusia bisa dengan mudah berbalik.

Natasya menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba berfikir positif. Cintanya dan Donny tidak serapuh itu, mereka sudah membuktikannya  dengan banyak hal yang selalu menguji hubungan mereka dan berakhir dengan mereka tetap bersama. Dia akan meminta penjelasan Donny saat kembali nanti dari Milan.

  Di rumah Donny.

Sudah lewat tengah malam, Donny merasa sangat gelisah di ruang kerjanya memikirkan Mia. Dia lantas berniat menemui Mia dan meminta maaf atas tamparan yang tidak seharusnya dia berikan pada istrinya itu.

Donny membuka pintu kamarnya mengintip lewat calah yang baru saja di buatnya, tidak ada Mia di tempat tidur. Dia lalu membuka lebar pintu dan melangkah lebih dalam mencari istrinya itu. Tidak ada, Donny tidak menemukan Mia di manapun, tidak ada isak tangis yang terdengar membuat Donny semakin khawatir. Dia ingin membuka pintu kamar mandi tapi pintu itu terkunci dari dalam. Mia pasti ada di dalam pikirnya.

 “Mia, apa kamu di dalam?” Donny mengetuk-ngetuk pintu tapi tidak ada sahutan sama sekali. Dia lalu memanggil petugas keamanan di rumahnya untuk membuka pintu itu tanpa harus mendobraknya, dia takut Mia ada di balik pintu itu dan akan terluka bila di dobrak.

Kunci sudah di rusak dan pintu sudah bisa di buka, Donny menyuruh semua orang keluar kecuali Bu Mira, tadi dia membangunkan Bu Mira bila saja dia membutuhkan bantuannya.

Donny membuka pintu perlahan setelah memastikan semua orang keluar, dia tidak mau ada yang melihat istrinya dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Tidak menggunakan busana mungkin. Benar saja Mia tergeletak di belakang pintu, untung saja pintunya tidak di dobrak.

“Mia…”, Donny semakin panik lalu mengangkat tubuh Mia yang basah dan meletakkannya dengan hati-hati di tempat tidur.

“Ganti bajunya Bu Mira.” Donny lalu keluar kamar dia mengambil ponselnya dan menghubungi dokter pribadi keluarganya, tadi sewaktu dia mengangkat Mia tubuhnya sangat dingin. Donny benar-benar takut terjadi sesuatu yang buruk pada Mia. Berulang kali dia memaki dirinya sendiri yang sudah lepas kendali sampai menamparnya.

Mia sudah memakai piyama lengan panjang saat Donny masuk, “terima kasih Bu, istirahatlah”, ujarnya pada Bu Mira.

“Saya akan di sini Tuan, anda mungkin akan memerlukan saya”, Bu Mira juga sama paniknya dengan Donny, tadi saat dia mengganti baju Mia tubuh dinginnya berubah menjadi panas seperti bara yang masih menyala. Wajahnya pucat, bibirnya bahkan sampai berkerut. Bahkan pipinya masih menyisahkan jejak kebiruan dan juga ada luka di sudut bibirnya.

Selama bekerja di keluarga itu dia tidak pernah sekalipun melihat Donny berbicara yang kasar pada wanita, bahkan pada pelayan yang melayaninya Donny selalu bersikap ramah. Tapi entah kenapa kepada Mia, Tuannya itu selalu saja kehilangan kendari dirinya.

“Baiklah, terima kasih”, ucap Donny tulus.

“Sudah tugas saya Tuan”. 

Terpopuler

Comments

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

mendingan ga usah di lanjutin maendingan cerai aja dari pada mia tambah sakit hati

2024-05-13

1

Mbr Tarigan

Mbr Tarigan

datang lagi hasutan jalang deh

2024-04-14

0

Firgi Septia

Firgi Septia

dasar perempuan jalang knapa Donni TDK menyelidiki pacarnya 😑

2024-03-20

2

lihat semua
Episodes
1 Epis. 1 Permintaan terakhir
2 Epis. 2 Makan malam
3 Epis. 3 Perjanjian pernikahan
4 Epis 4 Hari pernikahan
5 Epis. 5 Pertemuan dengan Fiona
6 Epis. 6 Mie instan lagi
7 Epis. 7 Kekesalan Donny
8 Epis. 8 Pembicaraan pertama kali
9 Epis. 9 Menemani makan siang
10 Epis. 10 Kemarahan Mia
11 Epis. 11 Pertengkaran
12 Epis. 12 Kemarahan Alfandy
13 Epis. 13 Tamparan untuk Mia
14 Epis. 14 Penyesalan Donny
15 Epis. 15 Rasa bersalah Donny
16 Epis. 16 Bertemu Fiona
17 Epis. 17 Menjadik kakak adik
18 Epis. 18 Tidur bersama
19 Epis. 19 Kedatangan keluarga Donny (revisi)
20 Epis 20 Teriris pisau (revisi)
21 Epis. 21 Terpesona
22 Epis. 22 Hadiah untuk Mia
23 Epis. 23 Mengunjungi mertua
24 Epis. 24 Mulai mengabaikan kontrak
25 Epis. 25 Mencium kening
26 Epis. 26 Mia kecelakaan
27 Epis. 27 Bertemu teman lama
28 Epis 28 Tidak ingin di bantah
29 Epis. 29 Jomblo akut
30 Epis. 30 Clara di penjara
31 Epis. 31 Ucapan yang sama
32 Epis. 32 Kembali ke kantor
33 Epis. 33 Tentang Amelia
34 Epis. 34 Jenuh
35 Epis. 35 Aku takut
36 Epis. 36 Keberanian Fiona
37 Epis. 37 Mulai goyah
38 Epis. 38 Tentang Fiona
39 Epis. 39 Sebuah ciuman
40 Epis. 40 Mabuk
41 Epis. 41 Canggung
42 Epis. 42 Berkunjung ke kantor
43 Epis. 43 Kantor heboh
44 Epis. 44 Mari akhiri
45 Epis. 45 Hilang sejenak
46 Epis. 46 Karena kamu istri saya
47 Epis. 47 Jalan-jalan
48 Epis. 48 Runtuhnya tembok itu
49 Epis. 49 Mia sakit lagi
50 Epis. 50 Aku jatuh cinta padanya
51 Epis. 51 Tujuh tahun lalu
52 Epis. 52 Aku kembali
53 Epis. 53 Berpelukan
54 Epis. 54 Kiriman makan siang
55 Epis. 55 Isi hati yang sebenarnya
56 Epis. 56 Hanya kesepian?
57 Epis. 57 Bolehkah saya melakukannya?
58 Epis. 58 Memiliki seutuhnya
59 Epis. 59 Di pecat
60 Epis. 60 Alex
61 Epis. 61 Terlambat
62 Epis. 62 Hukuman
63 Epis. 63 Tidak ada persahabatan yang murni
64 Epis. 64 Pekerjaan penting untuk Al
65 Epis. 65 Meninggalkan rumah
66 Epis. 66 Klarifikasi
67 Epis. 67 Maaf
68 Epis. 68 Ibu
69 Epis. 69 Berbaring di pangkuanmu
70 Epis. 70 Fiona dan Al
71 Epis. 71 Melihatnya lagi
72 Epis. 72 Dimas
73 Epis. 73 Kejujuran
74 Epis. 74 Merelakan masa lalu
75 Epis. 75 Jatuh cinta
76 Epis 76 Berhasil melupakannya?
77 Epis. 77 Perpisahan selamanya
78 Epis. 78 Apakah kau mencintaiku?
79 Epis. 79 Di hadang orang tidak di kenal
80 Epis. 80 Hamil
81 Epis. 81 Siksaan Alfandy
82 Epis. 82 Di lamar
83 Epis 83 Sangkar emas
84 Epis. 84 Ibu mertua
85 Epis. 85
86 Epis. 86 Apakah aku jahat?
87 Epis. 87 Nasi campur
88 Epis. 88 Ulang tahun perusahaan 1
89 Epis. 89 Ulang tahun perusahaan 2
90 Epis. 90 Malam pertama yang terlewatkan
91 Epis. 91 Pernikahan Al dan Fiona
92 Epis. 92 Baby Angel
93 Epis. 93 Pengasuh baby Angel 1
94 Epis. 94 Pengasuh baby Angel 2
95 Epis. 95 Penggoda berkedok pengasuh
96 Epis. 96 Jalan ke Mall bertiga
97 Epis. 97 Kejutan yang gagal
98 Epis. 98 Pernikahan Alex
99 Pengumuman
100 Karya Baru
101 Karya baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Epis. 1 Permintaan terakhir
2
Epis. 2 Makan malam
3
Epis. 3 Perjanjian pernikahan
4
Epis 4 Hari pernikahan
5
Epis. 5 Pertemuan dengan Fiona
6
Epis. 6 Mie instan lagi
7
Epis. 7 Kekesalan Donny
8
Epis. 8 Pembicaraan pertama kali
9
Epis. 9 Menemani makan siang
10
Epis. 10 Kemarahan Mia
11
Epis. 11 Pertengkaran
12
Epis. 12 Kemarahan Alfandy
13
Epis. 13 Tamparan untuk Mia
14
Epis. 14 Penyesalan Donny
15
Epis. 15 Rasa bersalah Donny
16
Epis. 16 Bertemu Fiona
17
Epis. 17 Menjadik kakak adik
18
Epis. 18 Tidur bersama
19
Epis. 19 Kedatangan keluarga Donny (revisi)
20
Epis 20 Teriris pisau (revisi)
21
Epis. 21 Terpesona
22
Epis. 22 Hadiah untuk Mia
23
Epis. 23 Mengunjungi mertua
24
Epis. 24 Mulai mengabaikan kontrak
25
Epis. 25 Mencium kening
26
Epis. 26 Mia kecelakaan
27
Epis. 27 Bertemu teman lama
28
Epis 28 Tidak ingin di bantah
29
Epis. 29 Jomblo akut
30
Epis. 30 Clara di penjara
31
Epis. 31 Ucapan yang sama
32
Epis. 32 Kembali ke kantor
33
Epis. 33 Tentang Amelia
34
Epis. 34 Jenuh
35
Epis. 35 Aku takut
36
Epis. 36 Keberanian Fiona
37
Epis. 37 Mulai goyah
38
Epis. 38 Tentang Fiona
39
Epis. 39 Sebuah ciuman
40
Epis. 40 Mabuk
41
Epis. 41 Canggung
42
Epis. 42 Berkunjung ke kantor
43
Epis. 43 Kantor heboh
44
Epis. 44 Mari akhiri
45
Epis. 45 Hilang sejenak
46
Epis. 46 Karena kamu istri saya
47
Epis. 47 Jalan-jalan
48
Epis. 48 Runtuhnya tembok itu
49
Epis. 49 Mia sakit lagi
50
Epis. 50 Aku jatuh cinta padanya
51
Epis. 51 Tujuh tahun lalu
52
Epis. 52 Aku kembali
53
Epis. 53 Berpelukan
54
Epis. 54 Kiriman makan siang
55
Epis. 55 Isi hati yang sebenarnya
56
Epis. 56 Hanya kesepian?
57
Epis. 57 Bolehkah saya melakukannya?
58
Epis. 58 Memiliki seutuhnya
59
Epis. 59 Di pecat
60
Epis. 60 Alex
61
Epis. 61 Terlambat
62
Epis. 62 Hukuman
63
Epis. 63 Tidak ada persahabatan yang murni
64
Epis. 64 Pekerjaan penting untuk Al
65
Epis. 65 Meninggalkan rumah
66
Epis. 66 Klarifikasi
67
Epis. 67 Maaf
68
Epis. 68 Ibu
69
Epis. 69 Berbaring di pangkuanmu
70
Epis. 70 Fiona dan Al
71
Epis. 71 Melihatnya lagi
72
Epis. 72 Dimas
73
Epis. 73 Kejujuran
74
Epis. 74 Merelakan masa lalu
75
Epis. 75 Jatuh cinta
76
Epis 76 Berhasil melupakannya?
77
Epis. 77 Perpisahan selamanya
78
Epis. 78 Apakah kau mencintaiku?
79
Epis. 79 Di hadang orang tidak di kenal
80
Epis. 80 Hamil
81
Epis. 81 Siksaan Alfandy
82
Epis. 82 Di lamar
83
Epis 83 Sangkar emas
84
Epis. 84 Ibu mertua
85
Epis. 85
86
Epis. 86 Apakah aku jahat?
87
Epis. 87 Nasi campur
88
Epis. 88 Ulang tahun perusahaan 1
89
Epis. 89 Ulang tahun perusahaan 2
90
Epis. 90 Malam pertama yang terlewatkan
91
Epis. 91 Pernikahan Al dan Fiona
92
Epis. 92 Baby Angel
93
Epis. 93 Pengasuh baby Angel 1
94
Epis. 94 Pengasuh baby Angel 2
95
Epis. 95 Penggoda berkedok pengasuh
96
Epis. 96 Jalan ke Mall bertiga
97
Epis. 97 Kejutan yang gagal
98
Epis. 98 Pernikahan Alex
99
Pengumuman
100
Karya Baru
101
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!