Epis. 2 Makan malam

“Malam ini Papa mengundang Mia dan Neneknya untuk makan malam sekaligus membicarakan tentang pernikahan kalian”, ujar Johan Oliver saat sarapan tanpa mau di bantah. Donny Adriano Oliver hanya bisa pasrah menerima perodohan ini.

Sebenarnya Johan juga sudah melupakan perjodohan ini, dia ingin membiarkan Donny menentukan sendiri pendamping hidupnya. Diapun  berkali-kali mendesak Donny untuk segera menikahi kekasihnya mengingat umurnya yang sudah kepala tiga. Tapi kesabaran Johan pada akhirnya telah habis hingga dia memberi kesempatan terakhir kepada Donny untuk menikahi kekasihnya, jika dalam tahun ini pun mereka belum menikah maka Donny harus setuju dengan perjodohan yang sudah di bicarakan sebelumnya. 

Adalah Natasya Calista seorang model internasional kelas atas yang sudah menjadi kekasihnya selama enam tahun, menolak usulan pernikahan yang di ajukan Donny.  Ini juga bukan yang pertama kali Natasya menolaknya. Walaupun kecewa dengan penolakan Natasya, Donny tetap setia menunggu sampai Natasya siap meninggalkan dunia yang sudah membesarkan namanya dan menjadi Nyonya muda Oliver.

Mia nampak cantik dalam balutan dress sederhana berbahan renda dengan kerah. Warna peach terlihat  senada dengan kulitnya yang cerah membuatnya terlihat sangat cantik. Dia berulang kali menghapus make up yang di pakaikan Fiona karena terlalu berlebihan menurutnya. Dan akhirnya make up sederhana dari Fiona menjadi pilihannya.

Mobil sedan mewah berwarna hitam melesat dengan cepat membelah jalanan ibu kota, mobil itu di kirim keluarga Oliver untuk menjemput Mia dan Neneknya. Sepenjang perjalan, Mia terlihat sangat gugup membayangkan seperti apa keluarga Oliver akan bereaksi padanya. Genggaman nenek Ida tidak bisa menenangkan kegusupannya.

Setelah menempuh perjalanan kurang dari satu jam, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang nampak sangat mewah. Dari kejauhan, Mia bisa melihat ada beberapa orang yang berdiri di depan sebuah pintu yang cukup besar. Mobil pun berhenti, sang supir turun duluan dan membukakan pintu mobil untuk tamu spesial Tuannya.

Johan terpaku melihat Mia yang baru saja turun dari mobil, wajah gadis itu terlihat sangat familiar baginya. Johan tersenyum, menyapa Mia dan nenek Ida dengan ramah. Sedangkan Laura, Mama Donny sudah memasang wajah tidak ramahnya sejak kedatangan mereka, tapi dengan caranya yang elegan.

“Terima kasih sudah mau datang”, sapa Johan dengan ramah.

“Kami merasa terhormat dengan undangannya”. Ucap nenek Ida tak kalah ramah.

“Terakhir Om melihat kamu, kamu masih kecil. Tidak terasa sekarang kamu sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik”. Johan mempersilahkan mereka duduk di ruang tamu sambil menunggu makan malam selesai di siapkan.

“Om sangat senang kamu mau menerima perjodohan ini”. Di antara semua orang, Johan yang terlihat paling bahagia. Sejak kedatangan Mia dan neneknya, dia tidak pernah berhenti tersenyum.

Mia tersenyum dengan canggung, sebisa mungkin dia mengontrol ekspresi wajahnya arag tetap terlihat sopan. Dia tidak merasa nyaman dengan pandangan Laura padanya. Sekilas saja dia tahu, wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang tidak muda lagi itu tidak menyukainya.

Mereka sudah duduk di meja makan, berbagai hidangan lezat tersaji di atas meja panjang itu. Tapi tentu bukan itu yang menajdi perhatian utama Mia, walaupun tidak di pungkiri dia sedikit tersenyum melihat begitu banyak makanan di depannya.

Laki-laki yang akan di jodohkan dengannya, di mana dia. Apakah dia merubah pikirannya dan membatalkan perjodohan ini. Akan sangat baik bila itu terjadi. Begitu mia bermonolog pada dirinya.

“Maaf terlambat”. Suara berat menghentikan percakapan ringan Mia dengan Johan. Mia memandang laki laki yang baru saja menarik kursi di samping Laura masih dengan setelan lengkapnya.

Kulitnya lebih putih dari Mia, tingginya kira-kira dua jengkal diatasnya. Dan auranya sangat kuat, dia seperti magnet yang akan menarik setiap gadis yang melihatnya.

Sayangnya, mata dan hati Mia telah terselimuti luka yang masih membekas sehingga dia tidak bisa melihat dengan jelas atau belum bisa melihat dengan jelas pesona yang di pancanrakan calon suaminya itu, yah laki laki dengan suara berat itu adalah calon suaminya, Donny Adriano Oliver.

 “Donny, ini Mia yang papa ceritakan, cantikkan”, Johan memperkenalkan Donny dan Mia. Donny berdiri mengulurkan tanggannya dengan sopan “Donny”. “Mia” Miapun berdiri menyambut uluran tangan Donny. Mereka kembali duduk setelah saling menukar nama.

“Papa harap kalian bisa menikah secepatnya”. ujar Johan penuh semangat. Terbesit penyesalan di hatinya sempat melupakan perjodohan ini. Dia melihat Soraya dalam diri Mia yang tidak lain adalah ibu Mia.

Soraya adalah cinta pertama Johan walaupun pada akhirnya Soraya menikah dengan Tiar, ayah Mia, Johan tetap menjalin persahabatan yang sangat dalam dengan kedua orang tua Mia. Mungkin inilah takdir, ketika Johan merestui Donny untuk meminang Natasya sebagai istrinya dan melupakan janjinya untuk menikahkan anaknya dengan anak sahabatnya itu, Natasya justru menolak dengan alasan belum siap terikat dengan ikatan pernikahan

Johan berjanji pada dirinya sendiri akan menebus kesalahannya karena dengan sengaja mengabaiakan janji yang telah dia buat dengan sahabatnya. Dia akan menikahkan anak-anak mereka sesua dengan janji mereka, dan membuat Mia bahagia.

“Bagaimana Mia?” Mia melirik Donny yang sedari tadi sibuk dengan lauk pauk yang ada di piringnya.

“Mia ter….”

“Biarkan mereka mengenal dulu pa”, potong Laura Sebelum Mia sempat menyelesaikan ucapannya.

“Ini adalah pernikahan, bukan permainan, Mama tidak mau Donny memilih pasangan yang salah”.

“Bukankah kita sudah membicarakannya”, Johan menatap istrinya dengan lembut berusaha mencegahnya untuk mengeluarkan kata kata yang akan menyinggung Mia dan Neneknya karena sejak awal Laura berisikeras menolak perjodohan ini.

“Papa atur saja”. Donny akhirnya bersuara, dia mengalihkan pandangannya pada Mia yang kebetulan melihat ke arahnya. Donny tersenyum ramah padanya setelah pandangan mereka saling bertemu. Mia hanya diam saja tidak memberi reaksi apapun.

“Saya akan mengirim sopir untuk menjemput kamu besok saat makan siang”. Mia membulatkan matanya,  Donny kemudian berdiri dari duduknya, “permisi, ada hal penting yang harus saya selesaikan” pamitnya kemudian. Seangkan Mia, dia masih dengan ekspresi terkejutnya. ‘Untuk apa mengirim sopir?’

“Mafkan Donny, dia memang seperti itu. Tapi Om pastikan, dia tidak akan mengecewakan kamu”. Mia hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

Acara makan malampun selesai. Tidak ada yang berkesan, kecuali sahabat ayahnya yang dalam ingatannya memang selalu baik. Tapi  ada sedikit kegelisahan di hatinya mengetahui Donny tidak menolak perjodohan ini.

Bagaimana nanti dia akan hidup dengan laki-laki seperti itu, terkesan sangat dingin dan cuek. Di tambah lagi dengan calon ibu mertua yang jelas-jelas menunjukkan kalau dia tidak menyukai dirinya. Ingin rasanya dia menolak perjodohan ini, tapi itu akan membuat rasa bersalah pada ayahnya semakin besar.

Bukankah besok laki-laki itu bilang akan mengirim sopir untuk menjemputnya. Mia akan bicara padanya, dan meminta untuk membatalkan perjodohan ini.

Terpopuler

Comments

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

johan melihat calon mantu,berasa ketemu mantan karena wajanya yg mirip

2024-05-13

1

Inisial EY

Inisial EY

papa johan cie🤣

2024-04-19

0

💐🌸evalidya𝆯⃟ ଓε🌸💐

💐🌸evalidya𝆯⃟ ଓε🌸💐

cie... cie.. papa johan ingat mantan ya

2022-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 Epis. 1 Permintaan terakhir
2 Epis. 2 Makan malam
3 Epis. 3 Perjanjian pernikahan
4 Epis 4 Hari pernikahan
5 Epis. 5 Pertemuan dengan Fiona
6 Epis. 6 Mie instan lagi
7 Epis. 7 Kekesalan Donny
8 Epis. 8 Pembicaraan pertama kali
9 Epis. 9 Menemani makan siang
10 Epis. 10 Kemarahan Mia
11 Epis. 11 Pertengkaran
12 Epis. 12 Kemarahan Alfandy
13 Epis. 13 Tamparan untuk Mia
14 Epis. 14 Penyesalan Donny
15 Epis. 15 Rasa bersalah Donny
16 Epis. 16 Bertemu Fiona
17 Epis. 17 Menjadik kakak adik
18 Epis. 18 Tidur bersama
19 Epis. 19 Kedatangan keluarga Donny (revisi)
20 Epis 20 Teriris pisau (revisi)
21 Epis. 21 Terpesona
22 Epis. 22 Hadiah untuk Mia
23 Epis. 23 Mengunjungi mertua
24 Epis. 24 Mulai mengabaikan kontrak
25 Epis. 25 Mencium kening
26 Epis. 26 Mia kecelakaan
27 Epis. 27 Bertemu teman lama
28 Epis 28 Tidak ingin di bantah
29 Epis. 29 Jomblo akut
30 Epis. 30 Clara di penjara
31 Epis. 31 Ucapan yang sama
32 Epis. 32 Kembali ke kantor
33 Epis. 33 Tentang Amelia
34 Epis. 34 Jenuh
35 Epis. 35 Aku takut
36 Epis. 36 Keberanian Fiona
37 Epis. 37 Mulai goyah
38 Epis. 38 Tentang Fiona
39 Epis. 39 Sebuah ciuman
40 Epis. 40 Mabuk
41 Epis. 41 Canggung
42 Epis. 42 Berkunjung ke kantor
43 Epis. 43 Kantor heboh
44 Epis. 44 Mari akhiri
45 Epis. 45 Hilang sejenak
46 Epis. 46 Karena kamu istri saya
47 Epis. 47 Jalan-jalan
48 Epis. 48 Runtuhnya tembok itu
49 Epis. 49 Mia sakit lagi
50 Epis. 50 Aku jatuh cinta padanya
51 Epis. 51 Tujuh tahun lalu
52 Epis. 52 Aku kembali
53 Epis. 53 Berpelukan
54 Epis. 54 Kiriman makan siang
55 Epis. 55 Isi hati yang sebenarnya
56 Epis. 56 Hanya kesepian?
57 Epis. 57 Bolehkah saya melakukannya?
58 Epis. 58 Memiliki seutuhnya
59 Epis. 59 Di pecat
60 Epis. 60 Alex
61 Epis. 61 Terlambat
62 Epis. 62 Hukuman
63 Epis. 63 Tidak ada persahabatan yang murni
64 Epis. 64 Pekerjaan penting untuk Al
65 Epis. 65 Meninggalkan rumah
66 Epis. 66 Klarifikasi
67 Epis. 67 Maaf
68 Epis. 68 Ibu
69 Epis. 69 Berbaring di pangkuanmu
70 Epis. 70 Fiona dan Al
71 Epis. 71 Melihatnya lagi
72 Epis. 72 Dimas
73 Epis. 73 Kejujuran
74 Epis. 74 Merelakan masa lalu
75 Epis. 75 Jatuh cinta
76 Epis 76 Berhasil melupakannya?
77 Epis. 77 Perpisahan selamanya
78 Epis. 78 Apakah kau mencintaiku?
79 Epis. 79 Di hadang orang tidak di kenal
80 Epis. 80 Hamil
81 Epis. 81 Siksaan Alfandy
82 Epis. 82 Di lamar
83 Epis 83 Sangkar emas
84 Epis. 84 Ibu mertua
85 Epis. 85
86 Epis. 86 Apakah aku jahat?
87 Epis. 87 Nasi campur
88 Epis. 88 Ulang tahun perusahaan 1
89 Epis. 89 Ulang tahun perusahaan 2
90 Epis. 90 Malam pertama yang terlewatkan
91 Epis. 91 Pernikahan Al dan Fiona
92 Epis. 92 Baby Angel
93 Epis. 93 Pengasuh baby Angel 1
94 Epis. 94 Pengasuh baby Angel 2
95 Epis. 95 Penggoda berkedok pengasuh
96 Epis. 96 Jalan ke Mall bertiga
97 Epis. 97 Kejutan yang gagal
98 Epis. 98 Pernikahan Alex
99 Pengumuman
100 Karya Baru
101 Karya baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Epis. 1 Permintaan terakhir
2
Epis. 2 Makan malam
3
Epis. 3 Perjanjian pernikahan
4
Epis 4 Hari pernikahan
5
Epis. 5 Pertemuan dengan Fiona
6
Epis. 6 Mie instan lagi
7
Epis. 7 Kekesalan Donny
8
Epis. 8 Pembicaraan pertama kali
9
Epis. 9 Menemani makan siang
10
Epis. 10 Kemarahan Mia
11
Epis. 11 Pertengkaran
12
Epis. 12 Kemarahan Alfandy
13
Epis. 13 Tamparan untuk Mia
14
Epis. 14 Penyesalan Donny
15
Epis. 15 Rasa bersalah Donny
16
Epis. 16 Bertemu Fiona
17
Epis. 17 Menjadik kakak adik
18
Epis. 18 Tidur bersama
19
Epis. 19 Kedatangan keluarga Donny (revisi)
20
Epis 20 Teriris pisau (revisi)
21
Epis. 21 Terpesona
22
Epis. 22 Hadiah untuk Mia
23
Epis. 23 Mengunjungi mertua
24
Epis. 24 Mulai mengabaikan kontrak
25
Epis. 25 Mencium kening
26
Epis. 26 Mia kecelakaan
27
Epis. 27 Bertemu teman lama
28
Epis 28 Tidak ingin di bantah
29
Epis. 29 Jomblo akut
30
Epis. 30 Clara di penjara
31
Epis. 31 Ucapan yang sama
32
Epis. 32 Kembali ke kantor
33
Epis. 33 Tentang Amelia
34
Epis. 34 Jenuh
35
Epis. 35 Aku takut
36
Epis. 36 Keberanian Fiona
37
Epis. 37 Mulai goyah
38
Epis. 38 Tentang Fiona
39
Epis. 39 Sebuah ciuman
40
Epis. 40 Mabuk
41
Epis. 41 Canggung
42
Epis. 42 Berkunjung ke kantor
43
Epis. 43 Kantor heboh
44
Epis. 44 Mari akhiri
45
Epis. 45 Hilang sejenak
46
Epis. 46 Karena kamu istri saya
47
Epis. 47 Jalan-jalan
48
Epis. 48 Runtuhnya tembok itu
49
Epis. 49 Mia sakit lagi
50
Epis. 50 Aku jatuh cinta padanya
51
Epis. 51 Tujuh tahun lalu
52
Epis. 52 Aku kembali
53
Epis. 53 Berpelukan
54
Epis. 54 Kiriman makan siang
55
Epis. 55 Isi hati yang sebenarnya
56
Epis. 56 Hanya kesepian?
57
Epis. 57 Bolehkah saya melakukannya?
58
Epis. 58 Memiliki seutuhnya
59
Epis. 59 Di pecat
60
Epis. 60 Alex
61
Epis. 61 Terlambat
62
Epis. 62 Hukuman
63
Epis. 63 Tidak ada persahabatan yang murni
64
Epis. 64 Pekerjaan penting untuk Al
65
Epis. 65 Meninggalkan rumah
66
Epis. 66 Klarifikasi
67
Epis. 67 Maaf
68
Epis. 68 Ibu
69
Epis. 69 Berbaring di pangkuanmu
70
Epis. 70 Fiona dan Al
71
Epis. 71 Melihatnya lagi
72
Epis. 72 Dimas
73
Epis. 73 Kejujuran
74
Epis. 74 Merelakan masa lalu
75
Epis. 75 Jatuh cinta
76
Epis 76 Berhasil melupakannya?
77
Epis. 77 Perpisahan selamanya
78
Epis. 78 Apakah kau mencintaiku?
79
Epis. 79 Di hadang orang tidak di kenal
80
Epis. 80 Hamil
81
Epis. 81 Siksaan Alfandy
82
Epis. 82 Di lamar
83
Epis 83 Sangkar emas
84
Epis. 84 Ibu mertua
85
Epis. 85
86
Epis. 86 Apakah aku jahat?
87
Epis. 87 Nasi campur
88
Epis. 88 Ulang tahun perusahaan 1
89
Epis. 89 Ulang tahun perusahaan 2
90
Epis. 90 Malam pertama yang terlewatkan
91
Epis. 91 Pernikahan Al dan Fiona
92
Epis. 92 Baby Angel
93
Epis. 93 Pengasuh baby Angel 1
94
Epis. 94 Pengasuh baby Angel 2
95
Epis. 95 Penggoda berkedok pengasuh
96
Epis. 96 Jalan ke Mall bertiga
97
Epis. 97 Kejutan yang gagal
98
Epis. 98 Pernikahan Alex
99
Pengumuman
100
Karya Baru
101
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!