Epis. 11 Pertengkaran

Waktu sudah menunjukkan pukul 00.45 ketika Mia sampai di rumah. Terlihat beberapa orang menjaga di gerbang utama. Taksi online yang di pesan Mia sudah masuk ke halaman di kawal seorang penjaga yang tadi berjaga di gerbang utama.

Mia membuka pintu yang tidak terkunci itu dengan pelan. Lampu di ruang tamu dan di beberapa ruangan sudah padam. Penghuni rumah ini dan juga paviliun belakang pasti sudah bergulat dengan mimpinya masing-masing. Termasuk Donny, suaminya itu pasti sudah terlelap memimpikan gadis yang tadi bergelayutan dengan manja padanya. Mia berdesis kesal mengingatnya.

Dengan santainya Mia melenggang masuk ke rumah bak istana itu. Alangkah baiknya jika saja dia dan Donny tidur di kamar terpisah. Mungkin begitu pikirnya.

“Dari mana kamu kenapa jam segini baru pulang?” tiba-tiba suara bariton dari arah ruang tengah menghentikan langkahnya. Mia berbalik mencari pemilik suara yang tidak lain adalah suaminya. Mia menatap malas padanya.

“Dari cari angin.” Jawabnya acuh sambil melanjutkan langkahnya. Melihat Donny mengingatkannya pada kejadian tadi, dan sekali lagi pada masa lalu yang membuatnya terluka.

“Mia!” Mia kembali menghentikan langkahnya yang mulai menaiki anak tangga. “Ada apa lagi sih Mas, aku mau istirahat.” Ujarnya kesal lalu kembali melanjutkan langkahnya.

“Mia…!!!” langkah Mia kembali terhenti tepat saat dia akan membuka pintu kamar setelah mendengar Donny memanggilnya dengan sedikit lantang. Malam yang sudah semakin larut dan sepi, suara Donny yang lantang membuat beberapa orang yang masih terjaga mendekat tapi tidak berani menampakkan diri.

“Rumah ini punya peraturan dan tidak terkecuali kamu harus mematuhi peraturan  itu,” ujar Donny sambil terus berjalan mendekati Mia. Mia menatap tajam ke arah Donny yang sekarang berdiri tepat di hadapannya.

“Bukannya kamu yang mengajak aku tinggal disini,” Mia meninggikan sedikit suaranya. “Kalau kamu tidak suka aku bisa pergi sekarang juga.”

Braakk…

Mia mebanting pintu kamar membuat Donny semakin naik darah di buatnya. Dia kemudian memasukkan semua barang-barangnnya ke dalam koper dengan amarah yang kian membuncah. Donny masih menunggu di depan pintu, ragu untuk masuk ke kamar itu. Dan saat memutuskan untuk masuk untuk menyelesaikan masalah yang entah apa penyebabnya, Mia lebih dulu membuka pintu dengan membawa tas ransel dan juga koper yang dia bawa saat datang ke rumah ini.

“mau kemana kamu?” tanya Donny melihat apa yang di bawa Mia.

“Balik ke kontrakan!” jawabnya ketus. Dia mengbaikan Donny yang masih berdiri di depannya.

“Mia…!!!” suara Donny semakin lantang sehingga membangunkan seluruh penghuni rumah itu. Beberapa orang bahkan berlarian masuk kedalam takut terjadi sesuatu kepada majikannya itu karena tidak pernah ada yang berani membuat Donny berteriak dengan lantang.

“Masuk kedalam kamar sekarang atau saya akan menghubungi nenek kamu dan menceritakan semuanya!” ancam Donny dengan suara semakin meninggi.

Beberapa orang yang sempat berlarian masuk buru-buru keluar setelah melihat kemarahan Donny pada istrinya itu, Bu Mira yang sedari tadi berdiri di ujung tangga  bahkan tidak berani menjadi penengah. Dia tahu seperti apa Donny ketika marah.

“Kamu sudah dewasa Mia, jangan  bertindak seperti anak kecil.” Kali ini suara Donny sedikit di turunkan. Dia sadar sudah keterlaluan dengan membentak wanita itu. Mia menatap Donny dengan tajam dia mengepalkan tangannya sangat erat menahan amarah. Selama hidupnya tidak pernah ada seorangpun yang meninggikan suara padanya apalagi sampai membentaknya. Jika bukan demi nenek yang sangat di sayanginya dia pasti tidak akan berfikir dua kali untuk segera meninggalkan rumah itu.

“Jadi kamu ancam aku?” Mia masih menahan amarahnya. Setelah berdebat dengan pikirannya sendiri Mia menarik kopernya kembali masuk ke dalam kamar dan kembali menutup pintu dengan keras membuat laki-laki itu terkesiap. Donny hanya menghela nafas melihat kelakuan istrinya itu. Dia baru tahu ada sisi seperti itu yang di miliki istrinya.

Kalau di lihat dari fisiknya, orang-orang akan menilainya sebagai gadis yang manja, patuh dan pendiam. Tapi siapa sangka, gadis dengan tubuh mungil sepertinya ternyata sangat keras kepala.

Seandainya bukan demi papa yang sangat di hormatinya, dia pasti sudah mengembalikan gadis itu pada neneknya tanpa perduli perasaan orang tua itu. Semua orang yang terbangun sudah kembali ke tampatnya masig-masing dengan fikiran dan kesimpulan masing-masing. Baru kali ini ada yang berani membuat Tuan Donny Adriano marah di rumahnya sendiri, bahkan sekarang orang itu sedang tidur dengan nyaman di kamar sang empunya rumah.

Donny, pengusaha yang sangat di segani di dunia bisnis, berwibawa sangat berkharisma dan memegang tinggi sebuah amanah. Dia berjanji menjaga Mia dengan sebaik-baiknya pada papanya, oleh sebab itu dia sebisa mungkin mentorelir sikap Mia walau bertentangan keras dengan prinsipnya. Setidaknya sampai perjanjiannya  berakhir gadis itu sepenuhnya tanggung jawabnya.

Donny paling tidak suka orang yang tidak disiplin, suka membantah dan keras kepala dan semua sifat itu dia lihat hari ini ada pada wanita yang di pilihkan papanya untuknya. Wanita yang menurut papanya wanita terbaik untuknya.

Sementara itu di dalam kamar terbesar di rumah itu Mia melempar tubuhnya yang sudah sangat lelah di atas tempat tidur, semalam berkeliaran tidak jelas bahkan Mia harus menahan lapar karena melewatkan makan malam membuat tubuhnya benar-benar lemas dan belum beberapa saat dia sudah masuk ke alam mimpi tanpa membersihkan dirinya terlebih dulu. Donny memilih tidur di ruang kerjanya, karena tidak mungkin untuk bertemu Mia saat ini.

Donny tidak bisa memejamkan matanya sedikitpun walaupun waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Dia tidak habis fikir kenapa Mia seperti itu, padahal selama ini Mia selalu bisa menjaga sikapnya, ada apa dengan istrinya itu, apa yang memicu kemarahannya.

Tidak mungkin Mia marah hanya karena dia tidak menjawab pertanyaan Mia tadi siang kan, setelah makan siang tadi Mia masih mengajaknya bicara. Gadis itu juga pamit padanya untuk keluar bersama teman-temannya.

Lalu kenapa gadis itu tiba-tiba bersikap seperti itu. Lagi-lagi Donny mendeah kesal. Baru pertama kali dia bertemu dengan orang yang membuatnya sangat terganggu. Dan beberapa bulan kedepan dia masih harus tinggal di atap yang sama dengan gadis itu.

Tiba-tiba Donny merasakan sakit di dadanya. Tekanan darahnya pasti naik lagi. Selalu seperti itu sehabis marah besar. Donny biasa bisa mengontrol dirinya dengan baik. Tapi melihat kelakuan Mia tadi, dia benar-benar tidak bisa mengendalikan amarahnya.

Laki-laki itu meraih ponselnya dan mengirimkan pesan kepada dokter pribadinya. Tidak berapa lama ponselnya berdering tanda panggilan masuk.

“Masih bisa tunggu sampai pagi”, tanya suara dari seberang dengan nada panik. Donny menagguk sambil memijat pangkal hidungnya. “Hemm”.

“Baiklan, minum air putih yang banyak”. Donny mematikan sambungan teleponya dan kembali berusaha memejamkan mata walaupun sia-sia. Kepalanya berdenyut sakit.

Terpopuler

Comments

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

dasar cowo ga peka,jadi sebel deh sam cowo egois

2024-05-13

1

Yesi Triyanto

Yesi Triyanto

woy siapa yg gak marah ada prmpan alias pacar dirmh semntr dirmh itu ada istri mikir doni pake otak

2021-11-29

4

sri susanti

sri susanti

blm tua kok dh darah tinggi

2021-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 Epis. 1 Permintaan terakhir
2 Epis. 2 Makan malam
3 Epis. 3 Perjanjian pernikahan
4 Epis 4 Hari pernikahan
5 Epis. 5 Pertemuan dengan Fiona
6 Epis. 6 Mie instan lagi
7 Epis. 7 Kekesalan Donny
8 Epis. 8 Pembicaraan pertama kali
9 Epis. 9 Menemani makan siang
10 Epis. 10 Kemarahan Mia
11 Epis. 11 Pertengkaran
12 Epis. 12 Kemarahan Alfandy
13 Epis. 13 Tamparan untuk Mia
14 Epis. 14 Penyesalan Donny
15 Epis. 15 Rasa bersalah Donny
16 Epis. 16 Bertemu Fiona
17 Epis. 17 Menjadik kakak adik
18 Epis. 18 Tidur bersama
19 Epis. 19 Kedatangan keluarga Donny (revisi)
20 Epis 20 Teriris pisau (revisi)
21 Epis. 21 Terpesona
22 Epis. 22 Hadiah untuk Mia
23 Epis. 23 Mengunjungi mertua
24 Epis. 24 Mulai mengabaikan kontrak
25 Epis. 25 Mencium kening
26 Epis. 26 Mia kecelakaan
27 Epis. 27 Bertemu teman lama
28 Epis 28 Tidak ingin di bantah
29 Epis. 29 Jomblo akut
30 Epis. 30 Clara di penjara
31 Epis. 31 Ucapan yang sama
32 Epis. 32 Kembali ke kantor
33 Epis. 33 Tentang Amelia
34 Epis. 34 Jenuh
35 Epis. 35 Aku takut
36 Epis. 36 Keberanian Fiona
37 Epis. 37 Mulai goyah
38 Epis. 38 Tentang Fiona
39 Epis. 39 Sebuah ciuman
40 Epis. 40 Mabuk
41 Epis. 41 Canggung
42 Epis. 42 Berkunjung ke kantor
43 Epis. 43 Kantor heboh
44 Epis. 44 Mari akhiri
45 Epis. 45 Hilang sejenak
46 Epis. 46 Karena kamu istri saya
47 Epis. 47 Jalan-jalan
48 Epis. 48 Runtuhnya tembok itu
49 Epis. 49 Mia sakit lagi
50 Epis. 50 Aku jatuh cinta padanya
51 Epis. 51 Tujuh tahun lalu
52 Epis. 52 Aku kembali
53 Epis. 53 Berpelukan
54 Epis. 54 Kiriman makan siang
55 Epis. 55 Isi hati yang sebenarnya
56 Epis. 56 Hanya kesepian?
57 Epis. 57 Bolehkah saya melakukannya?
58 Epis. 58 Memiliki seutuhnya
59 Epis. 59 Di pecat
60 Epis. 60 Alex
61 Epis. 61 Terlambat
62 Epis. 62 Hukuman
63 Epis. 63 Tidak ada persahabatan yang murni
64 Epis. 64 Pekerjaan penting untuk Al
65 Epis. 65 Meninggalkan rumah
66 Epis. 66 Klarifikasi
67 Epis. 67 Maaf
68 Epis. 68 Ibu
69 Epis. 69 Berbaring di pangkuanmu
70 Epis. 70 Fiona dan Al
71 Epis. 71 Melihatnya lagi
72 Epis. 72 Dimas
73 Epis. 73 Kejujuran
74 Epis. 74 Merelakan masa lalu
75 Epis. 75 Jatuh cinta
76 Epis 76 Berhasil melupakannya?
77 Epis. 77 Perpisahan selamanya
78 Epis. 78 Apakah kau mencintaiku?
79 Epis. 79 Di hadang orang tidak di kenal
80 Epis. 80 Hamil
81 Epis. 81 Siksaan Alfandy
82 Epis. 82 Di lamar
83 Epis 83 Sangkar emas
84 Epis. 84 Ibu mertua
85 Epis. 85
86 Epis. 86 Apakah aku jahat?
87 Epis. 87 Nasi campur
88 Epis. 88 Ulang tahun perusahaan 1
89 Epis. 89 Ulang tahun perusahaan 2
90 Epis. 90 Malam pertama yang terlewatkan
91 Epis. 91 Pernikahan Al dan Fiona
92 Epis. 92 Baby Angel
93 Epis. 93 Pengasuh baby Angel 1
94 Epis. 94 Pengasuh baby Angel 2
95 Epis. 95 Penggoda berkedok pengasuh
96 Epis. 96 Jalan ke Mall bertiga
97 Epis. 97 Kejutan yang gagal
98 Epis. 98 Pernikahan Alex
99 Pengumuman
100 Karya Baru
101 Karya baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Epis. 1 Permintaan terakhir
2
Epis. 2 Makan malam
3
Epis. 3 Perjanjian pernikahan
4
Epis 4 Hari pernikahan
5
Epis. 5 Pertemuan dengan Fiona
6
Epis. 6 Mie instan lagi
7
Epis. 7 Kekesalan Donny
8
Epis. 8 Pembicaraan pertama kali
9
Epis. 9 Menemani makan siang
10
Epis. 10 Kemarahan Mia
11
Epis. 11 Pertengkaran
12
Epis. 12 Kemarahan Alfandy
13
Epis. 13 Tamparan untuk Mia
14
Epis. 14 Penyesalan Donny
15
Epis. 15 Rasa bersalah Donny
16
Epis. 16 Bertemu Fiona
17
Epis. 17 Menjadik kakak adik
18
Epis. 18 Tidur bersama
19
Epis. 19 Kedatangan keluarga Donny (revisi)
20
Epis 20 Teriris pisau (revisi)
21
Epis. 21 Terpesona
22
Epis. 22 Hadiah untuk Mia
23
Epis. 23 Mengunjungi mertua
24
Epis. 24 Mulai mengabaikan kontrak
25
Epis. 25 Mencium kening
26
Epis. 26 Mia kecelakaan
27
Epis. 27 Bertemu teman lama
28
Epis 28 Tidak ingin di bantah
29
Epis. 29 Jomblo akut
30
Epis. 30 Clara di penjara
31
Epis. 31 Ucapan yang sama
32
Epis. 32 Kembali ke kantor
33
Epis. 33 Tentang Amelia
34
Epis. 34 Jenuh
35
Epis. 35 Aku takut
36
Epis. 36 Keberanian Fiona
37
Epis. 37 Mulai goyah
38
Epis. 38 Tentang Fiona
39
Epis. 39 Sebuah ciuman
40
Epis. 40 Mabuk
41
Epis. 41 Canggung
42
Epis. 42 Berkunjung ke kantor
43
Epis. 43 Kantor heboh
44
Epis. 44 Mari akhiri
45
Epis. 45 Hilang sejenak
46
Epis. 46 Karena kamu istri saya
47
Epis. 47 Jalan-jalan
48
Epis. 48 Runtuhnya tembok itu
49
Epis. 49 Mia sakit lagi
50
Epis. 50 Aku jatuh cinta padanya
51
Epis. 51 Tujuh tahun lalu
52
Epis. 52 Aku kembali
53
Epis. 53 Berpelukan
54
Epis. 54 Kiriman makan siang
55
Epis. 55 Isi hati yang sebenarnya
56
Epis. 56 Hanya kesepian?
57
Epis. 57 Bolehkah saya melakukannya?
58
Epis. 58 Memiliki seutuhnya
59
Epis. 59 Di pecat
60
Epis. 60 Alex
61
Epis. 61 Terlambat
62
Epis. 62 Hukuman
63
Epis. 63 Tidak ada persahabatan yang murni
64
Epis. 64 Pekerjaan penting untuk Al
65
Epis. 65 Meninggalkan rumah
66
Epis. 66 Klarifikasi
67
Epis. 67 Maaf
68
Epis. 68 Ibu
69
Epis. 69 Berbaring di pangkuanmu
70
Epis. 70 Fiona dan Al
71
Epis. 71 Melihatnya lagi
72
Epis. 72 Dimas
73
Epis. 73 Kejujuran
74
Epis. 74 Merelakan masa lalu
75
Epis. 75 Jatuh cinta
76
Epis 76 Berhasil melupakannya?
77
Epis. 77 Perpisahan selamanya
78
Epis. 78 Apakah kau mencintaiku?
79
Epis. 79 Di hadang orang tidak di kenal
80
Epis. 80 Hamil
81
Epis. 81 Siksaan Alfandy
82
Epis. 82 Di lamar
83
Epis 83 Sangkar emas
84
Epis. 84 Ibu mertua
85
Epis. 85
86
Epis. 86 Apakah aku jahat?
87
Epis. 87 Nasi campur
88
Epis. 88 Ulang tahun perusahaan 1
89
Epis. 89 Ulang tahun perusahaan 2
90
Epis. 90 Malam pertama yang terlewatkan
91
Epis. 91 Pernikahan Al dan Fiona
92
Epis. 92 Baby Angel
93
Epis. 93 Pengasuh baby Angel 1
94
Epis. 94 Pengasuh baby Angel 2
95
Epis. 95 Penggoda berkedok pengasuh
96
Epis. 96 Jalan ke Mall bertiga
97
Epis. 97 Kejutan yang gagal
98
Epis. 98 Pernikahan Alex
99
Pengumuman
100
Karya Baru
101
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!