Epis. 18 Tidur bersama

Mia duduk dengan manis di depan tv yang berada di ruang tengah dengan memangku sepiring puding yang tadi dia minta di buatkan.  Matanya fokus pada layar datar yang ada di depannya, sementara mulutnya tidak berhenti mengunyah.

Karena terlalu serius, Mia sampai tidak menyadari Donny sudah duduk di sebelahnya.

“Kenapa nggak nonton di kamar, kan bisa sambil istirahat”. Mia sontak menatap ke arah sumber suara lalu tersenyum manis.

“Bosan”, jawabnya singkat. “Mas Donny mau?” Mia menyodorkon mangkuk yang masih berisi beberapa potong puding pada Donny, Donny mengambil satu potongan terkecil dan memasukkan kedalam mulutnya dan meninggalkan Mia di ruang tengah untuk membersihkan diri di kamar.

Makan malam sudah tertata rapi di meja makan, Bu Mira mengingatkan Donny yang berada di ruang kerja bahwa sudah waktunya makan malam. Donny lalu meminta Bu Mira untuk memanggil Mia.

“Maaf Tuan, Nyonya sudah tidur. Saya tidak berani membangunkannya”, sebelum memanggil Donny, Bu Mira sudah terlebih dulu memanggil Mia, tapi karena kekenyangan setelah menghabiskan semangkuk puding dan semangkuk sup buah membuatnya tertidur.

“Apa Mia sudah minum obatnya?”, Bu Mira menundukkan kepalanya, karena dia lalai dalam mengawasi Mia meminum obat. Donny mengehala nafas lalu dengan malas memakan makanan yang sudah di siapkan di piringnya.

Mia terbangun saat jarum jam masih menunjuk ke angka empat karena kebelet buang air, lalu saat dia berjalan menuju kamar mandi, tanpa sengaja matanya terarah pada sesosok laki-laki bertubuh tegap yang sedang tertidur di sofa yang berada di kamar itu.

Mia memandanginya, walau dalam keadaan temaram, dia dapat melihat dengan jelas sosok laki-laki itu. Tubuhnya yang besar mungkin sangat tidak nyaman telentang di sofa itu, kakinya bahkan harus berada di atas pinggiran sofa.  Lalu dia melirik ke arah tempat tidur yang biasa di tiduri, ada rasa bersalah muncul di hatinya.

Setelah terbangun tadi, Mia tidak bisa lagi memejamkan matanya lalu memutuskan untuk keluar kamar mencari apa yang bisa di lakukan mumpung sebentar lagi sang fajar akan keluar dari persembunyiannya. Sudah banyak pelayan yang lalu lalang, mereka mengucapkan salam ketika berpapasan denga Mia, Mia membalas dengan tersenyum ramah.

Langkahnya di perlambat saat akan turun tangga, dia melihat dua orang pelayan sedang membersihkan pinggiran tangga dengan kain lap. Sekilas Mia melihat mereka saling bertatapan lalu seolah bebicara dengan mata. Tiba-tiba Mia jadi ingat kalau dua gadis ini adalah gadis yang sama yang memicu amarahnya pada Donny malam itu. Mia melewati mereka dan tersenyum ramah ketika mereka  memberi salam selamat pagi pada Mia.

Melalui ekor matanya, Mia bisa melihat mereka sedang mengejeknya. Mia tidak akan menanggapinya apalagi melaporkan hal ini pada Donny. Mereka tidak penting, Mia tidak mau lagi terpancing oleh apapun yang akan di katakan orang-orang tentangnya sebagai istri Donny. Toh, ini hanya akan berlangsung sementara. Cukup kemarin saja, hanya sekali saja dia mempermalukan dirinya sendiri dengan bertingkah seperti istri yang tidak di anggap oleh suaminya sampai menghina wanita lain dan berakhir dengan tamparan. Mia sungguh menyesalinya.

Mia berjalan di sekitar danau buatan yang ada di sekitar halaman, baru kali ini dia memperhatikanya, sangat indah. Mia menghirup banyak-banyak udara pagi yang masih belum tercemar polusi. Sejak tinggal di rumah itu, dia tidak punya banyak kesempatan untuk melihat-lihat halaman besar rumah ini.

Mia kembali ke kamar saat matahari mulai menampakkan sinarnya. Sudah tidak ada Donny di sofa, di kamar mandi juga tidak ada. Tiba-tiba suara pintu tebuka dari arah ruang ganti, Donny keluar dengan pakaian casual, kaos putih lengan pendek di padukan dengan celana training.  Mia berbalik lalu tersenyum.

“Selamat pagi”, sapanya masih dengan senyumnya.

“Pagi”, balas Donny. “Kamu dari mana?”.

“Habis jalan-jalan di halaman”, Donny menganggukkan kepalanya.

“Mas…”, panggil Mia, dia ragu untuk mengatakannya, takut Donny akan salah mengartikannya.

“Kenapa, Mia?”.

“Emm…”, Donny yang sedang duduk di sofa dengan tablet di tangannya mendongakkan wajahnya melihat Mia.

“Ada apa, apa ada yang membuat kamu tidak nyaman?” Donny menaikkan kedua alisnya menunggu apa yang akan di katakan Mia.

“Mulai malam ini kita gantian”, Donny mengernyitkan keningnya. “Gantian?”, tanyanya tidak mengerti.

“Iya, mulai malam ini aku yang di sofa, Mas Donny yang di tempat tidur”. Donny kembali mengernyitkan keningnya lalu tertawa pelan. “kenapa?”.

“Kan yang punya rumah Mas Donny, aku aja yang nggak tahu diri”, Mia mengucapkannya dengan suara pelan sambil menunduk dengan ujung jari kakinya di hentakkan pelan ke lantai, tapi gumamamnya masih bisa di dengar dengan jelas oleh Donny. Laki-laki itu kembali mendenguskan tawa membuat Mia menatapnya dengan cemberut, “kamu pernah dengar nggak istilah ladies first?”, Mia mengangguk seolah sangat faham dengan istilah itu.

“Mana mungkin saya membiarkan kamu tidur di sofa, mau di taruh di mana harga diri saya sebagai laki-laki”, Donny tersenyum menggeleg-gelengkan kepalanya, meletakkan tabletnya di tempat semula. “Ayo sarapan”, ajaknya berjalan lebih dulu meningalkan Mia yang masih memasang wajah cembeutnya. Gadis itu kemudian mengikuti Donny menuju ruang makan.

“Atau kita pisah kamar aja”, usul Mia menarik kursi di sebelah kanan Donny.

“Kalau Papa tahu, beliau pasti kecewa”, Mia menganggukkan kepalanya setuju, “iya sih”.

“Ya udah, kita tidur bareng aja”, masih mencoba memberi usul. Donny mengangkat kedua alisnya dengan mata yang sedikit melebar menatap Mia, dia lalu meletakkan cangkir yang berisi kopi yang sudah berada tepat di depan bibirnya.

“Jangan salah faham”, ujar Mia cepat-cepat melihat reaksi Donny setelah mengatakan tidur bersama. “Kita cuma tidur di tempat tidur yang sama aja, tapi nggak bikin apa-apa”. Kemudian mereka makan dalam diam, menikmati sarapan masing-masing. Hari ini Mia hanya ingin sarapan yang sama dengan Donny, roti bakar dengan lapisan coklat dan keju karena tidak ingin selalu merepotkan orang lain dengan membuat sarapan yang berbeda.

Tanpa Mia sadari Donny menatapnya sambil tersenyum tipis. Ada-ada saja, pikirnya. Tidak ada yang salah untuk tidur bersama bagi pasangan yang sudah menikah, tapi pernikahan mereka tidak seperti pasangan pada umumnya yang menikah karena cinta, untuk memiliki keturunan atau yang lainnya. Mereka menikah hanya untuk kepuasan kedua keluarga terutama ayah Donny.

Donny menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Mia yang kebetulan melihatnya hanya mengernyitkan kening sambil mengangkat bahunya. Dia tahu Donny pasti sedang menertawai ide konyolnya. Tapi tekad Mia sudah bulat, dia akan memaksa Donny untuk tidur di tempat tidur malam ini. Tidak masalah baginya berbagi tempat tidur dengan Donny. Beberapa hari ini dia menyadari Donny sedikit mirip dengan Alex, tipe laki-laki yang penuh dengan kasih sayang. Dan dia mulai merasa nyaman. 

Terpopuler

Comments

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

nangan kenyamana,nanti sakit hati lagi

2024-05-13

1

Masiah Firman

Masiah Firman

Koq Mia yg duluan menawarkan tidur bareng....malah lebih baik TDR di kamar yg terpisah.... katanya patah hati thour sm mantan pacarnya tapi kykx Mia duluan yg suka sm donny....jd tdk.menarik lagi.

2021-11-28

3

Ummi Salsabila

Ummi Salsabila

alex pasti suka sama mia

2021-11-03

7

lihat semua
Episodes
1 Epis. 1 Permintaan terakhir
2 Epis. 2 Makan malam
3 Epis. 3 Perjanjian pernikahan
4 Epis 4 Hari pernikahan
5 Epis. 5 Pertemuan dengan Fiona
6 Epis. 6 Mie instan lagi
7 Epis. 7 Kekesalan Donny
8 Epis. 8 Pembicaraan pertama kali
9 Epis. 9 Menemani makan siang
10 Epis. 10 Kemarahan Mia
11 Epis. 11 Pertengkaran
12 Epis. 12 Kemarahan Alfandy
13 Epis. 13 Tamparan untuk Mia
14 Epis. 14 Penyesalan Donny
15 Epis. 15 Rasa bersalah Donny
16 Epis. 16 Bertemu Fiona
17 Epis. 17 Menjadik kakak adik
18 Epis. 18 Tidur bersama
19 Epis. 19 Kedatangan keluarga Donny (revisi)
20 Epis 20 Teriris pisau (revisi)
21 Epis. 21 Terpesona
22 Epis. 22 Hadiah untuk Mia
23 Epis. 23 Mengunjungi mertua
24 Epis. 24 Mulai mengabaikan kontrak
25 Epis. 25 Mencium kening
26 Epis. 26 Mia kecelakaan
27 Epis. 27 Bertemu teman lama
28 Epis 28 Tidak ingin di bantah
29 Epis. 29 Jomblo akut
30 Epis. 30 Clara di penjara
31 Epis. 31 Ucapan yang sama
32 Epis. 32 Kembali ke kantor
33 Epis. 33 Tentang Amelia
34 Epis. 34 Jenuh
35 Epis. 35 Aku takut
36 Epis. 36 Keberanian Fiona
37 Epis. 37 Mulai goyah
38 Epis. 38 Tentang Fiona
39 Epis. 39 Sebuah ciuman
40 Epis. 40 Mabuk
41 Epis. 41 Canggung
42 Epis. 42 Berkunjung ke kantor
43 Epis. 43 Kantor heboh
44 Epis. 44 Mari akhiri
45 Epis. 45 Hilang sejenak
46 Epis. 46 Karena kamu istri saya
47 Epis. 47 Jalan-jalan
48 Epis. 48 Runtuhnya tembok itu
49 Epis. 49 Mia sakit lagi
50 Epis. 50 Aku jatuh cinta padanya
51 Epis. 51 Tujuh tahun lalu
52 Epis. 52 Aku kembali
53 Epis. 53 Berpelukan
54 Epis. 54 Kiriman makan siang
55 Epis. 55 Isi hati yang sebenarnya
56 Epis. 56 Hanya kesepian?
57 Epis. 57 Bolehkah saya melakukannya?
58 Epis. 58 Memiliki seutuhnya
59 Epis. 59 Di pecat
60 Epis. 60 Alex
61 Epis. 61 Terlambat
62 Epis. 62 Hukuman
63 Epis. 63 Tidak ada persahabatan yang murni
64 Epis. 64 Pekerjaan penting untuk Al
65 Epis. 65 Meninggalkan rumah
66 Epis. 66 Klarifikasi
67 Epis. 67 Maaf
68 Epis. 68 Ibu
69 Epis. 69 Berbaring di pangkuanmu
70 Epis. 70 Fiona dan Al
71 Epis. 71 Melihatnya lagi
72 Epis. 72 Dimas
73 Epis. 73 Kejujuran
74 Epis. 74 Merelakan masa lalu
75 Epis. 75 Jatuh cinta
76 Epis 76 Berhasil melupakannya?
77 Epis. 77 Perpisahan selamanya
78 Epis. 78 Apakah kau mencintaiku?
79 Epis. 79 Di hadang orang tidak di kenal
80 Epis. 80 Hamil
81 Epis. 81 Siksaan Alfandy
82 Epis. 82 Di lamar
83 Epis 83 Sangkar emas
84 Epis. 84 Ibu mertua
85 Epis. 85
86 Epis. 86 Apakah aku jahat?
87 Epis. 87 Nasi campur
88 Epis. 88 Ulang tahun perusahaan 1
89 Epis. 89 Ulang tahun perusahaan 2
90 Epis. 90 Malam pertama yang terlewatkan
91 Epis. 91 Pernikahan Al dan Fiona
92 Epis. 92 Baby Angel
93 Epis. 93 Pengasuh baby Angel 1
94 Epis. 94 Pengasuh baby Angel 2
95 Epis. 95 Penggoda berkedok pengasuh
96 Epis. 96 Jalan ke Mall bertiga
97 Epis. 97 Kejutan yang gagal
98 Epis. 98 Pernikahan Alex
99 Pengumuman
100 Karya Baru
101 Karya baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Epis. 1 Permintaan terakhir
2
Epis. 2 Makan malam
3
Epis. 3 Perjanjian pernikahan
4
Epis 4 Hari pernikahan
5
Epis. 5 Pertemuan dengan Fiona
6
Epis. 6 Mie instan lagi
7
Epis. 7 Kekesalan Donny
8
Epis. 8 Pembicaraan pertama kali
9
Epis. 9 Menemani makan siang
10
Epis. 10 Kemarahan Mia
11
Epis. 11 Pertengkaran
12
Epis. 12 Kemarahan Alfandy
13
Epis. 13 Tamparan untuk Mia
14
Epis. 14 Penyesalan Donny
15
Epis. 15 Rasa bersalah Donny
16
Epis. 16 Bertemu Fiona
17
Epis. 17 Menjadik kakak adik
18
Epis. 18 Tidur bersama
19
Epis. 19 Kedatangan keluarga Donny (revisi)
20
Epis 20 Teriris pisau (revisi)
21
Epis. 21 Terpesona
22
Epis. 22 Hadiah untuk Mia
23
Epis. 23 Mengunjungi mertua
24
Epis. 24 Mulai mengabaikan kontrak
25
Epis. 25 Mencium kening
26
Epis. 26 Mia kecelakaan
27
Epis. 27 Bertemu teman lama
28
Epis 28 Tidak ingin di bantah
29
Epis. 29 Jomblo akut
30
Epis. 30 Clara di penjara
31
Epis. 31 Ucapan yang sama
32
Epis. 32 Kembali ke kantor
33
Epis. 33 Tentang Amelia
34
Epis. 34 Jenuh
35
Epis. 35 Aku takut
36
Epis. 36 Keberanian Fiona
37
Epis. 37 Mulai goyah
38
Epis. 38 Tentang Fiona
39
Epis. 39 Sebuah ciuman
40
Epis. 40 Mabuk
41
Epis. 41 Canggung
42
Epis. 42 Berkunjung ke kantor
43
Epis. 43 Kantor heboh
44
Epis. 44 Mari akhiri
45
Epis. 45 Hilang sejenak
46
Epis. 46 Karena kamu istri saya
47
Epis. 47 Jalan-jalan
48
Epis. 48 Runtuhnya tembok itu
49
Epis. 49 Mia sakit lagi
50
Epis. 50 Aku jatuh cinta padanya
51
Epis. 51 Tujuh tahun lalu
52
Epis. 52 Aku kembali
53
Epis. 53 Berpelukan
54
Epis. 54 Kiriman makan siang
55
Epis. 55 Isi hati yang sebenarnya
56
Epis. 56 Hanya kesepian?
57
Epis. 57 Bolehkah saya melakukannya?
58
Epis. 58 Memiliki seutuhnya
59
Epis. 59 Di pecat
60
Epis. 60 Alex
61
Epis. 61 Terlambat
62
Epis. 62 Hukuman
63
Epis. 63 Tidak ada persahabatan yang murni
64
Epis. 64 Pekerjaan penting untuk Al
65
Epis. 65 Meninggalkan rumah
66
Epis. 66 Klarifikasi
67
Epis. 67 Maaf
68
Epis. 68 Ibu
69
Epis. 69 Berbaring di pangkuanmu
70
Epis. 70 Fiona dan Al
71
Epis. 71 Melihatnya lagi
72
Epis. 72 Dimas
73
Epis. 73 Kejujuran
74
Epis. 74 Merelakan masa lalu
75
Epis. 75 Jatuh cinta
76
Epis 76 Berhasil melupakannya?
77
Epis. 77 Perpisahan selamanya
78
Epis. 78 Apakah kau mencintaiku?
79
Epis. 79 Di hadang orang tidak di kenal
80
Epis. 80 Hamil
81
Epis. 81 Siksaan Alfandy
82
Epis. 82 Di lamar
83
Epis 83 Sangkar emas
84
Epis. 84 Ibu mertua
85
Epis. 85
86
Epis. 86 Apakah aku jahat?
87
Epis. 87 Nasi campur
88
Epis. 88 Ulang tahun perusahaan 1
89
Epis. 89 Ulang tahun perusahaan 2
90
Epis. 90 Malam pertama yang terlewatkan
91
Epis. 91 Pernikahan Al dan Fiona
92
Epis. 92 Baby Angel
93
Epis. 93 Pengasuh baby Angel 1
94
Epis. 94 Pengasuh baby Angel 2
95
Epis. 95 Penggoda berkedok pengasuh
96
Epis. 96 Jalan ke Mall bertiga
97
Epis. 97 Kejutan yang gagal
98
Epis. 98 Pernikahan Alex
99
Pengumuman
100
Karya Baru
101
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!