Epis. 6 Mie instan lagi

Mia dan Fiona adalah sahabat masa kecil, mereka tumbuh bersama berbagi segala cerita tentang kehidupan. Bersama Mia, Fiona mendapatkan apa yang tidak dia dapatkan dari orang tuanya, mereka sebelumnya tinggal di Bandung sebelum akhinya sebuah tragedi yang dialami Mia dan kemelut keluarga yang di hadapi Fiona membuat keduanya memutuskan meninggalkan kota tempat mereka di lahirkan dan dibesarkan. Mia hanya sesekali kembali untuk mengunjungi makam kedua orang tuanya di Bandung. Sementara Fiona memutuskan untuk tidak lagi menginjakkan kaki di kota itu.

Walaupun mereka seumuran, tapi Fiona bertindak sebagai seorang kakak yang selalu melindungi Mia, karena dia tahu luka yang dialami Mia jauh lebih parah dari rasa sakit yang dia alami.

 Mia membangunkan Fiona yang juga ikut tertidur di sofa akibat kelelahan bermain sepanjang hari.

“Kenapa Mi.” ujar Fiona setengah sadar.

“Aku pulang ya.” pamit Mia, bukannya bangun Fiona malah mengambil bantalan sofa dan memeluknya dengat erat

“Fi..”teriak Mia. Fiona lalu bangun walaupun belum  membuka matanya. “Mau pulang kemana malam-malam gini?” Tanya Fiona.

“Kerumah Donny lah.” Fiona  buru-buru membuka matanya melihat jam yang masih melingkar di pergelangan tangan kirinya.

“Astaga.” Desis Fiona yang sudah mengumpulkan semua kesadarannya. “Aku antar aja,” Fiona menawarkan diri tapi Mia menolak karena tidak ingin Fiona mengetahui dimana dia tinggal, bukan sengaja ingin menyembunyikan dari sahabatnya itu. Mia juga sebenarnya tidak terllalu tahu siapa sebenarnya suaminya itu, yang jelas dia sangat kaya, hanya itu yang Mia tahu.

Mia juga sebenarnya takut pulang larut malam naik taksi. Tapi dia tidak punya pilihan lain.

Mia membuka kenop pintu yang rupanya tidak terkunci, namun sebelum menuju kamar yang dia tempati bersama Donny, Mia mampir kedapur untuk memasak mie instant, untung saja dia tidak lupa membawa kantongan belanjaannya.

Saat asyik menikmati mie instan yang baru saja selesai diseduh, Donny tiba-tiba datang. Tidak ada suara bahkan sekedar menyapa pun tidak pada istrinya. Laki-laki itu hanya melihat jam di tangan kirinya dan  sekilas melirik makanan yang di makan Mia lalu pergi setelah mengambil sebotol air dari lemari pendingin.

Mia memiringkan bibirnya kekiri dan kekanan melihat tingkah suaminya yang sangat dingin. Ingin rasanya dia melempar Donny dengan mangkok yang berisi mie panas saking kesalnya.

“Sombong banget.” Gerutunya. Setelah selesai makan, Mia mnegumpulkan semua energinya untuk masuk kedalam kamar dan menghadapi suaminya yang sangat menyebalkan menurutnya. Beruntung sesampainya di kamar Donny sudah tertidur. Mia bergegas ke kamar mandi membersihkan diri lalu melanjutkan tidur. Dengan perut yang kenyang dan tubuh yang sudah bersih, serta suhu ruangan yang sangat nyaman membuat Mia terlelap dengan cepat begiu kepalanya menyentuh bantal.

Jam di atas nakas menunjukkan pukul enam lebih tiga puluh menit pagi saat Mia sudah bersiap-siap untuk kembali melanjutkan aktivitasnya. Mia bekerja di salah satu perusahaan retail terbesar di negeri ini, Mia merupakan salah satu staf Administrasi di sana.

Donny baru saja selesai mandi, tentu saja selama Mia masih menjadi istrinya dan tinggal di kamar yang sama dengannya, Donny selalu memakai jubah mandi padahal sebelumnya dia biasa hanya memakai handuk sebatas pinggang.

“Aku duluan ya Mas.” Pamit Mia pada suaminya . Donny baru mau berbicara tapi Mia sudah hilang di balik pintu. Donny membuang nafas kasar, lagi-lagi istrinya membuatnya kesal.

“Mia tadi sudah sarapan ?” Tanya Donny pada Bu Mira yang bertugas mengatur segala sesuatu yang ada di rumah itu.

Takut-takut Bu Mira menjawab. “Tidak Tuan, waktu Nyonya pergi sarapan belum selesai di buat.”. Jangankan sarapan, menengok ke dapur saja tidak.

Donny kembali menghela nafas. “Mulai besok siapkan sarapannya lebih awal.” Perintah Donny.

“Baik Tuan.” Jawab Bu Mira sambil menundukkan kepalanya. Donny menikmati sarapannya seperti biasa, seorang diri di meja makan yang panjang dengan ipad di tangannya membaca email yang masuk dari para relasi dan bawahannya.

Sudah pukul Sembilan malam lewat, tapi Mia belum juga pulang, setahu Donny Mia akan pulang pukul lima sore, juga tidak ada pekerjaan yang penting di perusahaan hingga harus membuatnya lembur sampai malam.

Donny lalu menghubungi sekertaris Al untuk menanyakan keberadaan Mia. Bukannya apa, dia sudah berjanji pada Papa Johan dan juga Nenek Ida untuk menjaga Mia, jadi selama enam bulan masa pernikahan kontrak mereka Mia adalah tanggung jawabnya. Setelah mendapat jawabannya Donny merasa lega.

Dia lalu turun ke lantai bawah untuk melihat apakah Mia sudah sampai di rumah seperti yang dikatakan Al di telepon tadi.

Tanpa di perintah, AL menyuruh orang untuk mengawasi dan menjaga istri tuannya itu dari kejauhan. Orang suruhannya tadi baru saja melapor bahwa nyonya muda sudah tiba di rumah sesaat sebelum Donny menghubunginya tadi. Oleh sebab itu, Al bisa tahu di mana Mia berada dengan cepat.

Donny lalu terkejut ketika melihat Mia dengan santainya duduk di meja makan sambil menikmati semangkuk mie instan dengan lahapnya. Masih dengan pakain yang dia pakai tadi pagi.

“Kenapa baru pulang jam segini?” Tanya donny akhirnya memulai percakapan.

“Ketiduran di kontrakan.”Jawab Mia santai sambil terus mengunyah makanannya. Donny hanya mengeleng-gelengkan kepalanya sambil melirik makanan yang sedang di makan istrinya.

Donny kemudian berlalu meninggalkan Mia sendiri di meja makan yang sedang sibuk dengan makanannya. Belum beberapa langkah menjauh, Donny berhenti dan berbalik, “Kamu kayaknya suka bsekali makan mie instan.” Tanyanya sedikit sarkas.

 

“Tidak juga, cuma lagi lapar saja.” Seperti biasa Mia selalu menjawab dengan santai, bahkan dia tidak melihat kearah suaminya itu ketika sedang berbicara dengannya. Donny menggeleng lagi, bukankah dia tinggal bilang saja, apapun yang mau dia makan pelayan di rumah ini pasti akan membuatkan untuknya.

Donny kembali melanjutkan langkahnya. Baru kali ini dia bertemu dengan seseorang yang selalu saja mengacuhkannya, yang berbicara tidak sopan padanya. Kalau saja dia bukan anak dari sahabat Papanya, dia tidak akan menunggu waktu enam bulan untuk menyelesaikan perjanjian mereka.

Donny tidak masuk ke kamar melainkan ke ruang kerjanya. Masih banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan. Dia juga kesal dengan istrinya yang cuek. Donny bukan meminta perhatian sebagai seorang istri. Donny hanya ingin mengajaknya berbincang.

Setelah bertemu beberapa kali, dia bisa melihat kalau Mia gadis yang cukup menyenangkan, mandiri dan tidak manja. Tapi entah mengapa sikapnya berubah menjadi sedikit menyebalkan. Dia selalu saja mengabaikan dirinya.

Sudah dua jam Donny menghabiskan waktunya di ruang kerja. Dia membuka pintu kamar dengan pelan dan mendapati istrinya sudah tertidur dengan sangat nyaman di sana.

Donny mendekatinya, wajah damainya terlihat begitu menggemaskan. Laki-laki itu menggelengkan kepalanya mengingat bagaimana istrinya itu bersikap beberapa hari ini.

Terpopuler

Comments

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

lah orang kamu yg buat surat perjanjian ya udah ga usah protes

2024-05-13

1

Ali Fikri

Ali Fikri

nggak boleh sentuh apapun jd Mia makannya Mei aja terus ngirit , berasa anak kos hehe

2022-01-28

4

annie 💜💜💜💜💜💜💜

annie 💜💜💜💜💜💜💜

*bsekali

2022-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Epis. 1 Permintaan terakhir
2 Epis. 2 Makan malam
3 Epis. 3 Perjanjian pernikahan
4 Epis 4 Hari pernikahan
5 Epis. 5 Pertemuan dengan Fiona
6 Epis. 6 Mie instan lagi
7 Epis. 7 Kekesalan Donny
8 Epis. 8 Pembicaraan pertama kali
9 Epis. 9 Menemani makan siang
10 Epis. 10 Kemarahan Mia
11 Epis. 11 Pertengkaran
12 Epis. 12 Kemarahan Alfandy
13 Epis. 13 Tamparan untuk Mia
14 Epis. 14 Penyesalan Donny
15 Epis. 15 Rasa bersalah Donny
16 Epis. 16 Bertemu Fiona
17 Epis. 17 Menjadik kakak adik
18 Epis. 18 Tidur bersama
19 Epis. 19 Kedatangan keluarga Donny (revisi)
20 Epis 20 Teriris pisau (revisi)
21 Epis. 21 Terpesona
22 Epis. 22 Hadiah untuk Mia
23 Epis. 23 Mengunjungi mertua
24 Epis. 24 Mulai mengabaikan kontrak
25 Epis. 25 Mencium kening
26 Epis. 26 Mia kecelakaan
27 Epis. 27 Bertemu teman lama
28 Epis 28 Tidak ingin di bantah
29 Epis. 29 Jomblo akut
30 Epis. 30 Clara di penjara
31 Epis. 31 Ucapan yang sama
32 Epis. 32 Kembali ke kantor
33 Epis. 33 Tentang Amelia
34 Epis. 34 Jenuh
35 Epis. 35 Aku takut
36 Epis. 36 Keberanian Fiona
37 Epis. 37 Mulai goyah
38 Epis. 38 Tentang Fiona
39 Epis. 39 Sebuah ciuman
40 Epis. 40 Mabuk
41 Epis. 41 Canggung
42 Epis. 42 Berkunjung ke kantor
43 Epis. 43 Kantor heboh
44 Epis. 44 Mari akhiri
45 Epis. 45 Hilang sejenak
46 Epis. 46 Karena kamu istri saya
47 Epis. 47 Jalan-jalan
48 Epis. 48 Runtuhnya tembok itu
49 Epis. 49 Mia sakit lagi
50 Epis. 50 Aku jatuh cinta padanya
51 Epis. 51 Tujuh tahun lalu
52 Epis. 52 Aku kembali
53 Epis. 53 Berpelukan
54 Epis. 54 Kiriman makan siang
55 Epis. 55 Isi hati yang sebenarnya
56 Epis. 56 Hanya kesepian?
57 Epis. 57 Bolehkah saya melakukannya?
58 Epis. 58 Memiliki seutuhnya
59 Epis. 59 Di pecat
60 Epis. 60 Alex
61 Epis. 61 Terlambat
62 Epis. 62 Hukuman
63 Epis. 63 Tidak ada persahabatan yang murni
64 Epis. 64 Pekerjaan penting untuk Al
65 Epis. 65 Meninggalkan rumah
66 Epis. 66 Klarifikasi
67 Epis. 67 Maaf
68 Epis. 68 Ibu
69 Epis. 69 Berbaring di pangkuanmu
70 Epis. 70 Fiona dan Al
71 Epis. 71 Melihatnya lagi
72 Epis. 72 Dimas
73 Epis. 73 Kejujuran
74 Epis. 74 Merelakan masa lalu
75 Epis. 75 Jatuh cinta
76 Epis 76 Berhasil melupakannya?
77 Epis. 77 Perpisahan selamanya
78 Epis. 78 Apakah kau mencintaiku?
79 Epis. 79 Di hadang orang tidak di kenal
80 Epis. 80 Hamil
81 Epis. 81 Siksaan Alfandy
82 Epis. 82 Di lamar
83 Epis 83 Sangkar emas
84 Epis. 84 Ibu mertua
85 Epis. 85
86 Epis. 86 Apakah aku jahat?
87 Epis. 87 Nasi campur
88 Epis. 88 Ulang tahun perusahaan 1
89 Epis. 89 Ulang tahun perusahaan 2
90 Epis. 90 Malam pertama yang terlewatkan
91 Epis. 91 Pernikahan Al dan Fiona
92 Epis. 92 Baby Angel
93 Epis. 93 Pengasuh baby Angel 1
94 Epis. 94 Pengasuh baby Angel 2
95 Epis. 95 Penggoda berkedok pengasuh
96 Epis. 96 Jalan ke Mall bertiga
97 Epis. 97 Kejutan yang gagal
98 Epis. 98 Pernikahan Alex
99 Pengumuman
100 Karya Baru
101 Karya baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Epis. 1 Permintaan terakhir
2
Epis. 2 Makan malam
3
Epis. 3 Perjanjian pernikahan
4
Epis 4 Hari pernikahan
5
Epis. 5 Pertemuan dengan Fiona
6
Epis. 6 Mie instan lagi
7
Epis. 7 Kekesalan Donny
8
Epis. 8 Pembicaraan pertama kali
9
Epis. 9 Menemani makan siang
10
Epis. 10 Kemarahan Mia
11
Epis. 11 Pertengkaran
12
Epis. 12 Kemarahan Alfandy
13
Epis. 13 Tamparan untuk Mia
14
Epis. 14 Penyesalan Donny
15
Epis. 15 Rasa bersalah Donny
16
Epis. 16 Bertemu Fiona
17
Epis. 17 Menjadik kakak adik
18
Epis. 18 Tidur bersama
19
Epis. 19 Kedatangan keluarga Donny (revisi)
20
Epis 20 Teriris pisau (revisi)
21
Epis. 21 Terpesona
22
Epis. 22 Hadiah untuk Mia
23
Epis. 23 Mengunjungi mertua
24
Epis. 24 Mulai mengabaikan kontrak
25
Epis. 25 Mencium kening
26
Epis. 26 Mia kecelakaan
27
Epis. 27 Bertemu teman lama
28
Epis 28 Tidak ingin di bantah
29
Epis. 29 Jomblo akut
30
Epis. 30 Clara di penjara
31
Epis. 31 Ucapan yang sama
32
Epis. 32 Kembali ke kantor
33
Epis. 33 Tentang Amelia
34
Epis. 34 Jenuh
35
Epis. 35 Aku takut
36
Epis. 36 Keberanian Fiona
37
Epis. 37 Mulai goyah
38
Epis. 38 Tentang Fiona
39
Epis. 39 Sebuah ciuman
40
Epis. 40 Mabuk
41
Epis. 41 Canggung
42
Epis. 42 Berkunjung ke kantor
43
Epis. 43 Kantor heboh
44
Epis. 44 Mari akhiri
45
Epis. 45 Hilang sejenak
46
Epis. 46 Karena kamu istri saya
47
Epis. 47 Jalan-jalan
48
Epis. 48 Runtuhnya tembok itu
49
Epis. 49 Mia sakit lagi
50
Epis. 50 Aku jatuh cinta padanya
51
Epis. 51 Tujuh tahun lalu
52
Epis. 52 Aku kembali
53
Epis. 53 Berpelukan
54
Epis. 54 Kiriman makan siang
55
Epis. 55 Isi hati yang sebenarnya
56
Epis. 56 Hanya kesepian?
57
Epis. 57 Bolehkah saya melakukannya?
58
Epis. 58 Memiliki seutuhnya
59
Epis. 59 Di pecat
60
Epis. 60 Alex
61
Epis. 61 Terlambat
62
Epis. 62 Hukuman
63
Epis. 63 Tidak ada persahabatan yang murni
64
Epis. 64 Pekerjaan penting untuk Al
65
Epis. 65 Meninggalkan rumah
66
Epis. 66 Klarifikasi
67
Epis. 67 Maaf
68
Epis. 68 Ibu
69
Epis. 69 Berbaring di pangkuanmu
70
Epis. 70 Fiona dan Al
71
Epis. 71 Melihatnya lagi
72
Epis. 72 Dimas
73
Epis. 73 Kejujuran
74
Epis. 74 Merelakan masa lalu
75
Epis. 75 Jatuh cinta
76
Epis 76 Berhasil melupakannya?
77
Epis. 77 Perpisahan selamanya
78
Epis. 78 Apakah kau mencintaiku?
79
Epis. 79 Di hadang orang tidak di kenal
80
Epis. 80 Hamil
81
Epis. 81 Siksaan Alfandy
82
Epis. 82 Di lamar
83
Epis 83 Sangkar emas
84
Epis. 84 Ibu mertua
85
Epis. 85
86
Epis. 86 Apakah aku jahat?
87
Epis. 87 Nasi campur
88
Epis. 88 Ulang tahun perusahaan 1
89
Epis. 89 Ulang tahun perusahaan 2
90
Epis. 90 Malam pertama yang terlewatkan
91
Epis. 91 Pernikahan Al dan Fiona
92
Epis. 92 Baby Angel
93
Epis. 93 Pengasuh baby Angel 1
94
Epis. 94 Pengasuh baby Angel 2
95
Epis. 95 Penggoda berkedok pengasuh
96
Epis. 96 Jalan ke Mall bertiga
97
Epis. 97 Kejutan yang gagal
98
Epis. 98 Pernikahan Alex
99
Pengumuman
100
Karya Baru
101
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!