Assalamualaikum selamat pagi dan selamat hari Sabtu
apa kabar pembaca tercinta 😍
Naina nongol lagi ini dengan Demirza yg makin ngeselin kuy gaes setia selalu sama kisah Naina selamat berimajinasi 🤩🤩❤️❤️❤️❤️
Mengetahui Naina menolak uang pemberiannya, Demirza memutuskan mendatangi Naina untuk menyerahkan langsung uang kepada Naina agar gadis itu tidak menyebarkan apa yang terjadi kepada mereka berdua demi melindungi reputasi Demirza.
Demirza termangu melihat kondisi rumah Naina yang memprihatinkan. Terlihat sangat kecil dan kumuh.
Tangan pria itu terangkat hendak mengetuk pintu, tapi telah dibuka duluan oleh empunya dari dalam.
Naina tercekat. Melihat Demirza tiba-tiba dihadapannya membuat perutnya seakan dililit kuat oleh tali dan itu membuatnya merasa sangat sesak.
Buru-buru Naina menutup pintu tapi ditahan oleh Demirza. Naina yang melihat apa yang dilakukannya membuat gadis itu tiba-tiba saja sangat marah.
"Apa yang kau inginkan? Apa setelah merampas marwah-ku, kau menginginkan tubuhku kembali?" vonis Naina marah menatap Demirza tajam.
"Kamu salah menilai kedatangan saya," elak Demirza datar.
Naina hanya diam. Enggan menjawab perkataan pria itu. Mendengar namanya saja Naina tak sudi, apalagi berhadapan langsung dengannya dan itu membuat Naina sangat jijik dan begitu marah terhadapnya.
"Aku datang kesini ingin memberikan mu uang sebagai penembus kesalahanku."
Dengan seenaknya Demirza berkata demikian yang membuat dada Naina terasa sesak. Serendah itukah dia di mata pria ini?
"Uang" ulang Naina tersenyum masam.
"Kehidupan mu sangat mengenakkan oleh sebab itu kau mengira dengan uang apapun bisa teratasi. Asal kau tahu aku tak sudi menerima uang dari pria menjijikkan sepertimu!" Naina berkata sangat kasar yang entah kenapa itu menusuk tajam kedalam hati Demirza dan itu sangat sakit.
Ia tidak bisa menyimpulkan apakah perkataan Naina barusan membuatnya terluka atau marah. Dengan penuh sabar Demirza kembali berkata, "Ini cek bernominal 100 juta, ini akan bisa menghidupi mu dan kuharap kau tak menolaknya."
"Puh!!!"
Naina meludahi wajah Demirza yang membuat pria itu diam seketika sementara kedua tangannya terkepal kuat.
"Uang, uang dan uang. Apa kau pikir aku akan menerimanya, ha?" Naina berkata keras. Kini ia tidak bisa lagi mengendalikannya emosinya melihat sikap keterlaluan Demirza yang berbuat seenaknya tanpa mempedulikan perasaannya.
Mata Naina berkaca-kaca, tak bisa ditahan air mata itupun keluar dengan sendirinya.
"Kau keterlaluan, aku tidak melaporkan mu karena aku sadar posisiku yang tak sebanding dengan dirimu, tapi apa yang kau lakukan? Kau seenaknya datang tanpa penyesalan sedikitpun dan menginjak harga diriku kembali." tangis Naina. Kedua tangannya mencengkram kuat kerah baju pria itu, matanya memancarkan kebencian yang mendalam.
"Kau dengar ini! Aku tetap diam bukan berarti aku mengabaikan apa yang kau perbuat padaku. Jadi jangan berpikir kalau aku tidak akan berbuat apa-apa." Gadis itu melepas kasar tangannya dari kerah baju Demirza.
Beranjak dari tempat itu, Naina masuk kedalam rumah setelah membanting kasar pintu meninggalkan Demirza yang terdiam di tempatnya.
Demirza mematung di tempatnya. Ia sebenarnya tidak ingin membuat gadis itu marah, tapi cara dia menyampaikan nya yang salah membuatnya tak bisa berbuat apa-apa.
💧
Akhir-akhir ini banyak yang berubah dari Naina. Ia menjadi wanita yang pendiam dan tertutup jauh berbeda dengan dirinya yang sebelumnya periang dan cerewet.
Yulia tampak frustrasi menghadapi perubahan sikap temannya itu. Sejak malam itu dimana Naina yang hampir membuat Yulia berputus asa. Namun, kembalinya ia dalam keadaan yang mencurigakan membuat Yulia menduga-duga hal buruk, tapi ia berusaha menepisnya berharap Naina tidak mengalami hal yang mengerikan di malam itu.
Naina berusaha percaya dengan perkataan sahabatnya itu kalau di malam itu Naina bertemu kakaknya dan dipaksa ikut bersamanya beserta menikah dengan pria pilihan kakak Naina. Namun, hal ini bukan yang pertama dialami Naina. Yulia tahu itu karena selama ini Naina tidak pernah menyembunyikan sesuatu kepadanya.
Yulia tahu semua tentang Naina karena selama ini mereka saling berbagi, tapi mengetahui kalau dari gosip yang di dengar Yulia. Malam itu juga Demirza bos-nya yang ditinggal nikah oleh kekasihnya membuat Yulia menaruh curiga kepada pria itu yang telah membuat Naina berada dalam posisi seperti ini.
Naina sering bersedih, ia juga menjadi sosok yang sensitif dan mudah tersinggung dan terlebih parah lagi. Naina membatasi Yulia datang kerumahnya tidak bisa bebas seperti dulu lagi. Padahal Yulia yang tidak tahu apa-apa tidak bisa berbuat apa-apa terlebih lagi Naina yang tidak mau jujur kepada dirinya apa sebenarnya yang terjadi di malam itu.
Seandainya Naina mau berbagi kepadanya, pastilah Yulia akan mencari solusinya dan tidak akan membiarkan Naina berada di posisi seperti ini.
Dan malam ini Yulia memutuskan datang ke rumah Naina mengabaikan larangan sahabatnya itu.
Yulia terkesima melihat Naina menangis sesenggukan. Gadis itu tidak menyadari kehadiran Yulia.
"Berhenti bohongi gue Na? Apa yang sebenarnya yang lo sembunyikan?" Yulia berkata datar sontak membuat Naina mengangkat kepala.
Naina yang semula memeluk kedua lututnya, langsung bangkit seraya menghapus air matanya.
"Yul kok datang sih? Naina udah bilang pengen sendiri." Naina berkata memperingatkan.
Yulia melangkah maju menghadap Naina. "Gue kenal lo gak satu, dua tahun. Lo teman gue mulai SMA. Gue tahu lo bohong."
"Yulia ngaco, bohong apaan?" elak Naina. Saat ini ia benar-benar takut kalau Yulia tahu apa yang sebenarnya ia alami.
"Apa Pak Demirza yang buat lo kek gini?"
Deg
Naina merasa dunia berhenti berputar. Suasana sekitarnya tiba-tiba berubah seram. Tak tahan lagi, Naina memerankan mata dengan air mata yang terus mengalir.
Ia berharap Yulia tidak mengetahui apa yang sebenarnya menimpanya, tapi mendengar apa yang diucapkan Yulia barusan membuat Naina dilanda rasa malu.
"Lo jujur sama gue! Dia kan yang buat lo kek gini?"
"Apaan sih, udah Naina bilang jangan berprasangka buruk terus sama orang," kata Naina bernada tinggi.
"Gue gak bodoh Na bisa lo bohongi, Pak Demirza baru di tinggal nikah sama pacarnya dan kejadian itu sama waktu lo gak datang ke bioskop," jelas Yulia ikut meninggikan suaranya. Kini perang kata terjadi diantara kedua sahabat itu.
"Apa sangkut pautnya dengan Naina Yul, plis jangan bikin Naina gini," mohon Naina sedih.
"Gue gak bermaksud lukain lo, tapi gue sangat yakin Pak Demirza yang bikin lo gini terutama lo kirim surat mengundurkan diri," jelas Yulia. Naina tidak bisa berkata apa-apa, ia hanya diam tak sanggup menghadapi Yulia.
"Apa salahnya kalau Naina mengundurkan diri, apa kalau selama ini Naina sulit dapat kerja makanya Yulia berpikir macam-macam sama Naina?" alibi Naina.
"Lalu apa maksud Pak Demirza yang mau kirim lo duit dalam jumlah yang enggak dikit?"
Seluruh tubuh Naina tiba-tiba lemas. Lututnya yang lembek tiba-tiba saja membuatnya terjatuh.
Naina diam. Ia hanya bisa menangis. Ternyata Yulia telah mengetahui yang sebenarnya, padahal ia berusaha keras menyembunyikannya.
"Na?" panggil Yulia sedih. Ia berjongkok mensejajarkan dirinya dengan Naina. Saat itu juga tangis Naina langsung pecah.
Bantu semangatin dengan sub love, rate dan komen.
Terutama follow
Semoga kalian suka dengan cerita ku ini
Selamat membaca manis😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Fi Fin
ayo Naina bangkit ..buktikan km kuat . biar manusia laknat itu dpt karmanya
2021-12-15
1
Rhiena Aprilia Hanggara
suka,,suka,,suka pke bangeett
2021-11-02
1
Eliana Harahap
kasihan bgt Naina
yg kuat yah
2021-10-30
1