Kabar Gembira

Demirza baru saja hendak mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya, tapi urung ketika sang sekretaris tiba-tiba masuk dengan langkah lebar menunjukkan sikap yang tak seharusnya.

"Kau kenapa? Ada apa dengan sikap lancang mu ini?" tanya Demirza datar.

Park menghadap atasannya sembari berkata, "Maaf Pak atas kelancangan saya, tapi tidakkah Bapak berlebihan memecat gadis yang sangat membutuhkan pekerjaan?"

"Apa menurutmu itu kesalahan saya?" tanya Demirza tersinggung.

"Saya tidak menyalahkan Bapak, tapi saya mohon jangan pecat gadis itu biarkan dia tetap bekerja di sini."

"Ada apa denganmu? Kenapa kamu begitu pro dengan gadis itu?" tanya Demirza geram. Kini ia tiba-tiba saja marah akibat kehendaknya yang ditentang.

"Saya kasihan kepada gadis itu," jawabnya empati.

"Gadis itu tidak boleh dipecat, dia akan tetap bekerja di sini," tegasnya. Demirza yang mendengarnya seketika benar-benar marah, "Lancangnya kau Park?"

"Maafkan saya Pak! Tapi saya memiliki wewenang yang telah Bapak beri dan saya berhak menerima atau memecat karyawan perusahaan ini," jelasnya mengingatkan.

"Dan saya akan membawa gadis itu kembali bekerja disini," tambahnya sembari berlalu meninggalkan ruangan Demirza.

Demirza menggeram marah, tangannya terkepal kuat. Andai saja Park tidak begitu berjasa padanya pasti ia takkan semudah itu memberikan wewenang yang berpengaruh terhadapnya dan perusahaanya. Dan Park berani menentangnya hanya demi membela gadis yang menyebalkan itu.

...💧...

Naina berjalan dengan langkah lemah, ia benar-benar tidak punya semangat dalam dirinya.

"Bodoh, kenapa aku sedih. Harusnya aku bersyukur tidak dijebloskan ke penjara." Naina menggerutu merutuki dirinya.

Kaki mungil gadis itu menendang kasar kerikil dihadapannya. Sungguh kebiasaan buruk Naina apabila gundah.

Naina tersentak, krikil yang ditendangnya mengenai kaki seseorang dihadapnya. Dengan takut Naina memberanikan diri mengangkat kepalanya melihat sosok didepannya.

Pria itu tersenyum kecil, Naina yang melihatnya sempat tertegun. Dia adalah pria paruh baya yang sempat dilihatnya di kantor tadi.

"Naina Anugrah" sapanya menyebut nama lengkap Naina.

Naina tersentak, "Maaf, Bapak tahu darimana nama saya?" tanyanya penasaran.

"Dari situ" jawabnya menunjukkan nametag Naina. Gadis itu mendengus kecil, ia menampar kecil jidatnya. "Oh iya, saya lupa," ujarannya kaku.

"Kenapa diluar? Tidak kerja?"

"Saya dipecat Pak," jawab Naina lirih.

"Siapa bilang? Cepatlah kembali ke kantor!" titahnya bernada lembut.

"Hah?" kejut Naina.

Park melepas bet nama yang menggantung di lehernya lalu menunjukkan mnya kehadapan Naina. Perkenalkan saya sekretaris CEO Kingmers Group."

Naina tercengang

"Saya diutus langsung oleh Pak Demirza untuk memanggil Nona kembali bekerja."

"Benarkah?" tanya Naina sedikit tak percaya. Park mengangguk membenarkan.

"Oh ya Allah, aku tidak percaya ini. Sungguh kau maha kuasa," lirih Naina senang. Park turut senang melihat Naina. Gadis itu mengucapkan terimakasih berulangkali kepada pria paruh baya yang membawa berita menggembirakan itu.

...💧...

Naina meminum kopi hangat yang baru dibuatnya dengan perlahan ditemani malam yang indah. Gadis itu duduk manis di teras rumahnya seraya memandang bintang yang bertebaran di langit.

Hari ini Naina sangat senang, wajahnya berseri indah. Akhirnya ia tidak jadi dipecat. Kalau saja sampai, Naina tidak tahu harus mencari kerja kemana lagi.

"Terimakasih ya Allah, ternyata Allah sayang Naina," gumam gadis itu bersyukur.

Mata Naina terpejam menikmati angin malam yang menerpa wajahnya, tapi kopi yang semula di tangannya membuatnya seketika membuka mata melihat Yulia tanpa berdosa meminum kopinya setelah berhasil mencurinya.

"Yul" tegur Naina.

"Enak" ujar Yulia seenaknya sembari duduk di samping Naina, "Gue penasaran, kok bisa lo kembali kerja lagi?" tanyanya mengintrogasi Naina.

Mata Naina memicing, "Pertanyaan macam apa itu? Gak senang ya Naina kerja lagi?" tuduhnya.

"Enggak gitu, cuma heran aja," jawab Yulia cepat. Naina hanya mendengus.

"Lo bisa gak, ceritain detailnya! Kok bisa lo balek kerja lagi."

"Padahal tadi sumpah, jantung gue hampir copot tahu lo tinggalin kantor sambil nangis," tambahnya mengingat kondisi Naina tadi.

"Naina gak jadi dipecat, Bapak Park yang manggil, katanya perintah dari Pak Demirza," jelas Naina.

"Apa?" kejut Yulia spontan.

"Biasa aja Yul," dengus Naina.

"Lo gak bercanda kan Na? Lo gak bohongi gue, 'kan?"

"Apaan sih Yul, suka nuduh Naina deh," decak gadis itu.

"Gue gak yakin itu Pak Demirza, dia orangnya gak gitu mudah maafin orang," jelasnya.

"Yulia kok ngomong gitu sih? Gak senang apa Naina gak pengangguran lagi." Gadis itu tampak kesal.

"Gak gitu juga kali, ya heran aja," jawabnya cepat.

"Emang Yulia sejauh mana kenal Pak Demirza? Kok ngomongnya gitu amat?" tanya Naina curiga, Yulia yang melihat ekspresi Naina langsung mendorong bahu gadis itu.

"Apa? Lo pikirin yang macam-macam, kan?" tebaknya.

"Gak gue aja kali yang tahu itu bos gimana, semua orang di kantor juga tahu," tambahnya. Naina mengangkat bahu tak peduli.

Suka cerita ini?

Ayuk dukung terus biar author semakin semangat up nya jangan lupa ramekan dengan komentar.

*Ig : nurhaidafitri_P

WP : NurhaidaFitri18

Twitter : FitriHaida3

Ayuk follow akun yg di atas supaya kita makin dekat*

Terpopuler

Comments

Eliana Harahap

Eliana Harahap

selamat naina akhirnya ga pengangguran

2021-10-30

0

Emma The@

Emma The@

Aku tersenyum sumringah,"Naina,good luck!.".

2021-10-05

2

lihat semua
Episodes
1 Penghinaan
2 Kegaduhan di Cafe
3 Pertemuan yang Tak diharapkan
4 Kondisi Naina
5 Ketakutan
6 Sedih
7 Kabar Gembira
8 Niat Buruk Bos
9 Sikap Aneh Bos
10 Ketidakberdayaan
11 Kepedulian Sahabat
12 Ketika Cemburu Berkuasa
13 Kampret Lu Bos
14 Patah Hati
15 Niat Baik yang Berujung Petaka
16 Bencana Satu Malam
17 Kemurkaan Park
18 Tak Berperasaan
19 Keterlaluan
20 Apakah Pasrah?
21 Fitnah Demirza
22 Menyesal
23 Ungkapan
24 Kukuh Kah?
25 Kembali Terluka
26 Usaha Bos Menaklukkan Naina
27 Kebencian yang Membutakan
28 Kecewa
29 Salah Paham
30 Terpesona
31 Sandiwara yang Menghadirkan Luka
32 Malam yang Memalukan
33 Rindu
34 Lelah
35 Ragu
36 Berharap
37 Trauma
38 Bala Cinta
39 Sandiwara Anjlok
40 Jinak karena Cinta
41 Bukti Ketulusan
42 Luka yang Menghadirkan Cinta
43 Memperkenalkan Gadisku
44 Tetaplah Penghianat
45 Penyesalan Yulia
46 Kehancuran Demirza
47 Sapaan Spesial untuk Readers
48 Jangan Mati Demirza
49 Darah, mana Darah?
50 Jangan Ambil Demirza Tuhan
51 Tidak akan Meninggalkanmu
52 Maaf
53 Takkan Membencimu Lagi
54 Masih tak Menyangka
55 Bukan Pecundang
56 Kok Sakit?
57 Ujian Mental Sang Pria Teraniaya
58 Pusat Kedengkian
59 Takkan Bisa Menggapainya
60 Kekasihku Cemburu
61 Tanya Yo!
62 Hari yang Mengesalkan
63 Penyesalan yang Tak Berarti
64 Lamaran Tengah Malam
65 Kemanjaan Demirza
66 Menjelang Hari Bahagia
67 Kebahagiaan yang Ditelan Musibah
68 Apa ini Tuhan?
69 Rahasia Dibalik Insiden
70 Tamat
71 Karya baru
72 Hello
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Penghinaan
2
Kegaduhan di Cafe
3
Pertemuan yang Tak diharapkan
4
Kondisi Naina
5
Ketakutan
6
Sedih
7
Kabar Gembira
8
Niat Buruk Bos
9
Sikap Aneh Bos
10
Ketidakberdayaan
11
Kepedulian Sahabat
12
Ketika Cemburu Berkuasa
13
Kampret Lu Bos
14
Patah Hati
15
Niat Baik yang Berujung Petaka
16
Bencana Satu Malam
17
Kemurkaan Park
18
Tak Berperasaan
19
Keterlaluan
20
Apakah Pasrah?
21
Fitnah Demirza
22
Menyesal
23
Ungkapan
24
Kukuh Kah?
25
Kembali Terluka
26
Usaha Bos Menaklukkan Naina
27
Kebencian yang Membutakan
28
Kecewa
29
Salah Paham
30
Terpesona
31
Sandiwara yang Menghadirkan Luka
32
Malam yang Memalukan
33
Rindu
34
Lelah
35
Ragu
36
Berharap
37
Trauma
38
Bala Cinta
39
Sandiwara Anjlok
40
Jinak karena Cinta
41
Bukti Ketulusan
42
Luka yang Menghadirkan Cinta
43
Memperkenalkan Gadisku
44
Tetaplah Penghianat
45
Penyesalan Yulia
46
Kehancuran Demirza
47
Sapaan Spesial untuk Readers
48
Jangan Mati Demirza
49
Darah, mana Darah?
50
Jangan Ambil Demirza Tuhan
51
Tidak akan Meninggalkanmu
52
Maaf
53
Takkan Membencimu Lagi
54
Masih tak Menyangka
55
Bukan Pecundang
56
Kok Sakit?
57
Ujian Mental Sang Pria Teraniaya
58
Pusat Kedengkian
59
Takkan Bisa Menggapainya
60
Kekasihku Cemburu
61
Tanya Yo!
62
Hari yang Mengesalkan
63
Penyesalan yang Tak Berarti
64
Lamaran Tengah Malam
65
Kemanjaan Demirza
66
Menjelang Hari Bahagia
67
Kebahagiaan yang Ditelan Musibah
68
Apa ini Tuhan?
69
Rahasia Dibalik Insiden
70
Tamat
71
Karya baru
72
Hello

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!