Bencana Satu Malam

Setelah mencapai kenikmatannya, Demirza jatuh di atas Naina. Ia segera membaringkan dirinya di samping gadis itu.

Naina dengan malangnya terbaring lemah di atas tempat tidur. Seluruh tubuhnya seakan mati rasa. Tatapan kosongnya menerawang langit-langit kamar dalam diam beriringan dengan air bening itu yang terus mengalir.

Air matanya terus mengalir membasahi kedua pipinya hingga berakhir di bibir gemetarnya. Naina berniat untuk bangkit menjauh dari pria kejam yang merenggut mahkotanya, tapi tubuhnya terasa remuk, kepalanya sangat pusing, terlebih menyakitkan lagi. Bagian kewanitaannya terasa nyeri.

Sekarang kehidupan Naina benar-benar berakhir.

Dengan tubuh yang bergetar, Naina bangkit dari tempat tidur, berjalan tertatih menuju ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi. Naina duduk meringkuk membiarkan shower membasahi tubuhnya.

Gadis itu menangis dan berteriak. Ia sekarang sangat membenci Demirza, pria laknat yang menghancurkan hidupnya.

Naina benar-benar dibuat kecewa oleh pria itu. Padahal pria itu baru saja berjanji akan melindunginya dan tak membiarkan ia tersakiti, tapi apa yang terjadi? Tanpa belas kasihan pria itu menghancurkan hidupnya.

Siapa peran yang bersalah disini?

Demirza yang merusaknya? Atau takdir yang mempermainkannya?

Apakah dirinya sendiri? Yang tanpa sadar, dengan bodohnya menjerumuskan dirinya.

"Dasar pria iblis, kamu jahat," gumam Naina marah. Tangisnya kembali pecah mengingat apa yang baru saja terjadi.

...💧...

PARSSSS

Yulia menendang keras pintu rumah Naina. Gadis itu menunjukkan sisi dari sikap kejantanannya. Ia sangat kesal ketika sampai ternyata temannya itu tidak ada juga.

Alya yang dari jarak beberapa sentimeter hanya diam memperhatikan Yulia. Ia cukup kasihan melihat gadis itu yang sangat mengkhawatirkan sahabatnya.

"AKHH!!" Yulia berteriak marah. Pikirannya sekarang benar-benar kacau. Ia dan Alya telah mencari Naina ke tempat yang biasa mereka singgahi. Bahkan hampir seluruh teman dan kenalan Naina yang Yulia tahu telah dihubungi gadis itu untuk menanyakan keberadaan sahabatnya itu, tapi yang ada hasilnya nihil.

Yulia hampir saja menangis histeris jika tidak karena Alya dengan pintarnya menenangkan dirinya.

Pikiran Yulia sekarang benar-benar kacau. Ia sedih, marah, kesal dan khawatir. Semuanya menyatu membuat kepala Yulia seakan mau pecah rasanya.

Yulia tak mampu lagi membendung air matanya. Kini tanpa di perintah, air bening itu jatuh deras melewati kedua pipinya.

Yulia menangis. Ia terluka.

Terlalu keras mencemaskan sahabatnya. Tiba-tiba saja badan Yulia terasa lemas dan beberapa kali terhuyung hingga bertopang pada kokohnya dinding rumah. Alya yang menyadari itu langsung mendekatkan diri pada gadis itu, menempatkan tubuh lemah gadis itu di kedua tangannya yang melingkar pada tubuh gadis itu agar Yulia tidak ambruk.

"Yul, ada apa?" tanya Alya khawatir.

"Naina Al, gue takut dia kenapa-kenapa," gumam Yulia lemah.

Alya yang melihat kondisi Yulia sekarang cukup khawatir. Dengan ala bridal style nya ia mengangkat tubuh mungil Yulia membawa masuk kedalam rumah, mengistirahatkan tubuh gadis itu yang kian melemah.

"Apa-apaan sih kamu?" bentak Yulia tak terima.

"Kesehatan kamu terganggu, berhenti keras kepala!" jawab Alya tak kala kerasnya dari Yulia. Ia tidak marah kepada Yulia yang terlalu mencemaskan sahabatnya, tapi ia juga harus memperhatikan kondisinya.

"Ini hampir pagi Al, Naina belum pulang juga. Gimana kalau terjadi apa-apa padanya?"

"Diam!" potong Alya.

"Berhenti berprasangka buruk! Apa kamu pikir dengan begini ada yang berubah? Tidak kan?"

"Kamu harus sabar! Pikirkan yang baik-baik bukan terus berprasangka buruk."

Tanpa sadar Alya memarahi Yulia. Ia tidak terima gadis itu terus memikirkan hal yang macam-macam terjadi kepada Naina. Bukan hanya Yulia yang cemas, ia juga cemas. Sama halnya dengan Yulia, Alya juga tidak akan terima jika hal buruk terjadi kepada Naina walaupun ia baru masuk dalam kehidupan gadis itu, tapi ia sangat ingin melindungi Naina.

Yulia memalingkan wajahnya, "Apa gunanya gue sehat, kalau hal buruk terjadi sama teman gue, apa lo pikir gue bakal tenang?' tanya Yulia lirih sedikit rasa kesal.

Alya menarik kedua tangan Yulia dan menggenggamnya dengan erat berharap itu berhasil memenangkan gadis itu.

"Saya ngerti, tapi kita sudah berusaha," ujarnya lembut. "Selebihnya biar Tuhan yang mengatur, perbanyak doa. Memohon lah kepada yang kuasa!" Alya berkata sangat lembut menasehati Yulia.

Gadis itu terdiam mendengar kata-kata menenangkan Alya. "Naina Al, gue takut," lirihnya menangis lemah. Bahkan kedua bahunya bergetar menahan agar tangisnya tidak pecah.

Alya menatap iba Yulia. Hampir pagi mereka tidak juga menemukan dan mendengarkan kabar dari Naina.

Memberanikan diri, Alya pun mendekatkan diri kepada Yulia menempatkan kepala gadis itu di dadanya berharap Yulia bisa tenang dalam pelukannya.

Yulia hanya menangis sembari terus menggumamkan nama sahabatnya. Hingga saking lelahnya ia tertidur dalam pelukan Alya.

Jangan lupa

Follow, like dan komen ❤️😊

Sampai jumpa di part berikutnya

See you pembaca ter–best

follow Instagram author @fitrihaida dan fb @Haida

Terpopuler

Comments

Eliana Harahap

Eliana Harahap

adu naina malang bgt

2021-10-30

0

lihat semua
Episodes
1 Penghinaan
2 Kegaduhan di Cafe
3 Pertemuan yang Tak diharapkan
4 Kondisi Naina
5 Ketakutan
6 Sedih
7 Kabar Gembira
8 Niat Buruk Bos
9 Sikap Aneh Bos
10 Ketidakberdayaan
11 Kepedulian Sahabat
12 Ketika Cemburu Berkuasa
13 Kampret Lu Bos
14 Patah Hati
15 Niat Baik yang Berujung Petaka
16 Bencana Satu Malam
17 Kemurkaan Park
18 Tak Berperasaan
19 Keterlaluan
20 Apakah Pasrah?
21 Fitnah Demirza
22 Menyesal
23 Ungkapan
24 Kukuh Kah?
25 Kembali Terluka
26 Usaha Bos Menaklukkan Naina
27 Kebencian yang Membutakan
28 Kecewa
29 Salah Paham
30 Terpesona
31 Sandiwara yang Menghadirkan Luka
32 Malam yang Memalukan
33 Rindu
34 Lelah
35 Ragu
36 Berharap
37 Trauma
38 Bala Cinta
39 Sandiwara Anjlok
40 Jinak karena Cinta
41 Bukti Ketulusan
42 Luka yang Menghadirkan Cinta
43 Memperkenalkan Gadisku
44 Tetaplah Penghianat
45 Penyesalan Yulia
46 Kehancuran Demirza
47 Sapaan Spesial untuk Readers
48 Jangan Mati Demirza
49 Darah, mana Darah?
50 Jangan Ambil Demirza Tuhan
51 Tidak akan Meninggalkanmu
52 Maaf
53 Takkan Membencimu Lagi
54 Masih tak Menyangka
55 Bukan Pecundang
56 Kok Sakit?
57 Ujian Mental Sang Pria Teraniaya
58 Pusat Kedengkian
59 Takkan Bisa Menggapainya
60 Kekasihku Cemburu
61 Tanya Yo!
62 Hari yang Mengesalkan
63 Penyesalan yang Tak Berarti
64 Lamaran Tengah Malam
65 Kemanjaan Demirza
66 Menjelang Hari Bahagia
67 Kebahagiaan yang Ditelan Musibah
68 Apa ini Tuhan?
69 Rahasia Dibalik Insiden
70 Tamat
71 Karya baru
72 Hello
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Penghinaan
2
Kegaduhan di Cafe
3
Pertemuan yang Tak diharapkan
4
Kondisi Naina
5
Ketakutan
6
Sedih
7
Kabar Gembira
8
Niat Buruk Bos
9
Sikap Aneh Bos
10
Ketidakberdayaan
11
Kepedulian Sahabat
12
Ketika Cemburu Berkuasa
13
Kampret Lu Bos
14
Patah Hati
15
Niat Baik yang Berujung Petaka
16
Bencana Satu Malam
17
Kemurkaan Park
18
Tak Berperasaan
19
Keterlaluan
20
Apakah Pasrah?
21
Fitnah Demirza
22
Menyesal
23
Ungkapan
24
Kukuh Kah?
25
Kembali Terluka
26
Usaha Bos Menaklukkan Naina
27
Kebencian yang Membutakan
28
Kecewa
29
Salah Paham
30
Terpesona
31
Sandiwara yang Menghadirkan Luka
32
Malam yang Memalukan
33
Rindu
34
Lelah
35
Ragu
36
Berharap
37
Trauma
38
Bala Cinta
39
Sandiwara Anjlok
40
Jinak karena Cinta
41
Bukti Ketulusan
42
Luka yang Menghadirkan Cinta
43
Memperkenalkan Gadisku
44
Tetaplah Penghianat
45
Penyesalan Yulia
46
Kehancuran Demirza
47
Sapaan Spesial untuk Readers
48
Jangan Mati Demirza
49
Darah, mana Darah?
50
Jangan Ambil Demirza Tuhan
51
Tidak akan Meninggalkanmu
52
Maaf
53
Takkan Membencimu Lagi
54
Masih tak Menyangka
55
Bukan Pecundang
56
Kok Sakit?
57
Ujian Mental Sang Pria Teraniaya
58
Pusat Kedengkian
59
Takkan Bisa Menggapainya
60
Kekasihku Cemburu
61
Tanya Yo!
62
Hari yang Mengesalkan
63
Penyesalan yang Tak Berarti
64
Lamaran Tengah Malam
65
Kemanjaan Demirza
66
Menjelang Hari Bahagia
67
Kebahagiaan yang Ditelan Musibah
68
Apa ini Tuhan?
69
Rahasia Dibalik Insiden
70
Tamat
71
Karya baru
72
Hello

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!