Kegaduhan di Cafe

Setelah sekian kerasnya Naina menolak ajakan Yulia untuk jalan-jalan akhir pekan ini dan akhirnya yang ada usaha Naina pasti sia-sia jika dihadapkan dengan keras kepala Yulia. Naina sendiri tidak tahu sebenarnya isi otak Yulia ini terbuat dari mana. Batu atau baja? Dua-duanya sama-sama keras dan Naina butuh waktu berabad-abad mengumpulkan kekuatan untuk melunakkan kerasnya Yulia. Gadis berambut pirang itu selalu teguh dengan pendiriannya dan kehendaknya tidak boleh ditentang, Naina sendiri kewalahan menghadapinya. Namun, apa daya? Yulia adalah teman satu-satunya yang sangat berharga bagi Naina.

Pasal pertama: Yulia tidak pernah salah. Dan pasal kedua: apabila Yulia salah, maka akan kembali ke pasal pertama. Naina mengingat betul perkataan Yulia. Dan terbukti Naina tidak akan pernah menang menghadapi keras kepalanya Yulia. Bahkan gadis itu seenaknya membuat undang-undang peraturannya sendiri yang jika Naina menentang maka ia akan mengatakan, "Undang-undang Yulia."

Tak lupa gadis pirang itu menyebutkan pasal dalam undang-undangnya. Saat ini mereka sedang berada di sebuah kafe tepatnya di pinggir pantai. Suasananya cukup menyenangkan serta mengasyikkan dan kafe yang mereka singgahi cukup bagus, menu makanannya juga enak-enak. Namun, tetap saja itu tidak bagus bagi Naina bagaimana Yulia memperlakukan nya dengan sangat baik. Bahkan Naina sendiri tidak tahu cara membalasnya bagaimana melihat kebaikan Yulia selama ini kepadanya.

"Yul! Jangan selalu baik sama Naina. Jahat sekali-kali. Kenapa, Yul?"

Mendengar perkataan Naina, Yulia langsung tertawa keras. Sampai-sampai perutnya terasa nyeri akibat tertawa cukup lama. Naina tampak cemberut menatap Yulia dengan kesal.

"Yul, kok ketawa sih?" berang Naina.

"Abis Lo lucu tau nggak?" ujar Yulia usai meredakan tawanya.

"Kalo gue jahat sama elu. Terus siapa lagi yang mau temanan sama gue. Lo tahulah gue garang."

"Dan hanya elu yang beta sama gue," tambahnya.

Naina menghela pasrah mendengar perkataan tidak masuk akal Yulia. Naina tahu betul Yulia hanya mengarang cerita.

"Terserah Yulia deh, ampun Naina sama Yulia," ketus Naina.

"Makanya lo diam," sahut Yulia langsung mengambil ponselnya dari tas sandangnya.

Naina cemberut memakan makanannya dengan kesal.

"Ehh Na! Lo lihat dulu deh. Kok ini grup SMA kita pada omongin lo."

Yulia berkata panik seraya menyodorkan ponselnya ke hadapan Naina. Berbanding terbalik dengan sikap Yulia, Naina terlihat biasa saja tidak menunjukkan respons apa-apa.

"Bukannya da biasa Yul Naina diomongin di grup. Apa lagi Naina yang sampai sekarang belum dapat kerja pasti selalu diomongin," jawab Naina datar.

"Ini bedah, lo tahu Arga? Cowok yang dulu lo tolak cintanya?" sahut Yulia.

Naina tampak berpikir-pikir. "Emang kenapa dengan dia?"

"Lo ini ya!" geram Yulia melihat sikap Naina.

"Apaan sih Yul? Kok marah sama Naina."

"Lo baca ni grup! Masa si Arga mo jadiin lo simpanan. Dasar berond"

PRUUTTT...

Mendengar kalimat yang dibacakan Yulia. Naina langsung tersentak tak sengaja tersedak oleh minumannya sehingga isinya melayang dari mulut Naina mengenai sekitarnya. Yulia yang menyaksikan itu cukup terkejut, matanya melotot sempurna dan mulutnya terbuka lebar. Untungnya semburan Naina tak mengenainya. Andai suasana kafe ini sepi, pasti Naina akan langsung kabur menghilangkan dirinya atau tidak ia langsung menggesekkan wajahnya ke aspal jalan agar tidak ada yang mengenal wajahnya ataupun jika ia punya kekuatan gaib ia pasti akan menghilang saat itu juga. Naina tertunduk malu. Kini atmosfer sekitar mereka langsung ricuh, kedua gadis itu seketika langsung menjadi pusat perhatian dan yang paling fatalnya Naina mengenai pria yang kebetulan lewat.

Dengan mengumpulkan keberaniannya, Naina membalikkan badan mengangkat kepalanya sedikit melihat sosok laki-laki di hadapannya. Naina bergidik melihat raut wajah menyeramkan pria itu, matanya melotot tajam dan tangannya terkepal kuat. Seperti menahan amarah yang akan siap meledak.

"Maaaf!" gumamnya takut.

Kedua tangannya menyatu dan kedua matanya memancarkan penyesalan.

"Oh, God! Mampus gue," kejut Yulia ketika melihat sosok pria di hadapan Naina.

Perlahan tapi pasti, Yulia mengendap pergi dalam keadaan malu meninggalkan Naina yang sedang adu mulut dengan pria itu.

"Kamu gila, ya? Masa baju gitu aja harganya 50 juta."

"Mau meras kamu?" tambah Naina kesal.

"Kamu pilih! Ganti rugi baju saya atau saya seret kamu ke kantor polisi?" geramnya.

"Bodo, saya sudah mau nyeka baju kamu dengan tisu. Kamu aja yang nolak, jadi nggak salah saya dong."

"Cepat ganti rugi," geramnya menahan amarah yang mulai naik ke ubun-ubun kepala.

"Yul, kasih tahu undang-undang dong! Biar nih orang nggak asal meras."

Suara Naina yang semula keras perlahan melemah ketika menyadari Yulia sudah tak ada. Naina langsung kalang melihat tak lagi ada di tempatnya. Kesimpulannya gadis itu melarikan diri agar tidak terlibat dengan masalah Naina yang memalukan.

"Sial. Tega kamu Yul, tinggalin aku dalam keadaan gini."

Naina membatin kecewa.

"Hehe. Baiklah, Pak. Saya bakal ganti rugi," ucap Naina cengengesan melunak seketika.

"Saya bukan bapak kamu," ketusnya.

"Ok, Mas, Akang kek atau Abang, mau dipanggil apa? Abang kali yah?" celoteh Naina.

Lelaki itu hanya diam memasang wajah datarnya.

"Siniin kode QR banknya biar saya transfer!" titah Naina merogoh ponsel dari saku jeans-nya.

Tanpa ia sadari, pria itu termakan oleh tipuan Naina. Saat ia sibuk merogoh ponselnya, Naina langsung berlari cepat meninggalkan kafe itu.

"Sial, dia mengelabuiku," gumamnya.

Naina hampir dicegah oleh pelayan kafe. Untung saja larinya sangat kencang sehingga ia bisa lolos.

"Ehh! Mbak makanannya belum dibayar!" teriak pelayan kafe yang tak mampu mengejar Naina.

"Insya Allah besok saya datang bayarnya, Mas."

Naina menyahut seraya terus berlari. Naina langsung mencegat angkot di hadapannya.

"Jahat kamu Yul, udah ninggalin aku, mana makanannya belum bayar. Gimana kalo aku besok beneran ditangkap polisi?" batin Naina takut. Jantung gadis itu terasa seakan copot.

"Sungguh hari yang sial" gumam Naina.

Para penumpang terheran melihat kelakuan gadis itu.

...♥...

"Akhh, Demirza. Kenapa kamu membuka bajumu disini?"

Orang yang di tanya terkejut langsung memunggungi wanita tersebut.

"Apa urusanmu, ini ruangan ku," juteknya.

"Dasar gadis menjengkelkan, dia membuat baju ku basah," gumamnya kesal.

"Ap–apa? Gadis?" ulang wanita itu maju mendekat kepada Demirza. Pria yang di tanyai hanya diam mengabaikan.

"Wahh, ternyata adikku sudah besar, bagaimana kamu melakukannya? Apa gadisnya cantik?" tanyanya beruntun.

Demirza menggeram marah, "Singkirkan pikiran kotor mu itu."

"Hey ayolah! Kamu tidak perlu malu, aku kakakmu. Apa yang mau kamu sembunyikan?" katanya mengusik adiknya, bahkan dia menampilkan senyum yang menjengkelkan.

Cukup lama adu mulut terjadi diantara kakak beradik itu sampai ketukan pintu membuat kegiatan mereka terhenti menampilkan sosok pria paruh baya memasuki ruangan dengan membawa kantong belanjaan.

"Sekretaris Park cepat bawa baju nya kemari!"

"Ya" patuh sekretaris Demirza berdarah Korea itu yang telah menetap lama di Indonesia.

"Sebaiknya temui suamimu untuk menghilangkan otak mesum mu itu" ujar Demirza datar usai memakai pakaiannya sembari berjalan melalui kakaknya.

"Kami baru melakukannya, apa perlu ku ceritakan detailnya," ucap mikayla sedikit berteriak. Ia tersenyum puas menjahili adiknya.

"Dasar saudari gila" Ia menggumam kesal.

"Ku rasa anda tidak akan tenang akibat salah paham saudari anda, Pak," ucap Park setengah berbisik. Demirza hanya diam dengan wajah datarnya.

... ♥...

Naina mengibaskan kain terakhirnya lalu menjemurnya dengan manis bersama kain lainnya. Naina yang hendak mengambil ember untuk dibawa masuk ke dalam terhenti ketika ponselnya berdering.

"Halo, Assalamualaikum," salam Naina. Terdengar orang seberang menjawab salamnya.

"Kenapa kamu belum juga pulang, apa yang kamu harapkan di Jakarta sana?"

Mendengar pertanyaan beruntun orang seberang Naina merasa terganggu. Gadis manis itu tampak menghela napas panjang.

"Kak, berhenti menanyakan hal yang sama, biarin Naina tenang menjalani hidup Naina sendiri," protes Naina.

"Hidup yang bagaimana yang kamu inginkan, sampai kapan kamu akan menjadi orang yang terlantar, dan kakak tahu kamu cuma pengangguran yang bergantung dengan orang lain,"

Mendengar kalimat menyakitkan kakaknya mata Naina langsung berkaca-kaca, bagaikan jarum yang tajam menusuk dalam relung hatinya.

"BERHENTI!!!" teriak gadis itu marah.

"Cukup Kakak rendahin Naina, berhenti sok peduli dengan Naina. Biarin Naina jalani hidup Naina sendiri, yang jelas tidak hidup dalam kendali Kakak."

Tuttt.

Naina langsung memutuskan telpon secara sepihak, gadis itu menangis sesenggukan.

...❤️❤️❤️...

Terpopuler

Comments

mbak somad

mbak somad

hy thor

2021-12-17

1

meisya wardah

meisya wardah

lucu banget ceritanya tapi maaf aku mau mengkoreksi kata kafe seharusnya penulisnya cafe bkn kafe mbak saya suka lanjutkan ceritanya semangat😘

2021-11-08

1

Eliana Harahap

Eliana Harahap

naina kamu lucu banget

2021-10-30

1

lihat semua
Episodes
1 Penghinaan
2 Kegaduhan di Cafe
3 Pertemuan yang Tak diharapkan
4 Kondisi Naina
5 Ketakutan
6 Sedih
7 Kabar Gembira
8 Niat Buruk Bos
9 Sikap Aneh Bos
10 Ketidakberdayaan
11 Kepedulian Sahabat
12 Ketika Cemburu Berkuasa
13 Kampret Lu Bos
14 Patah Hati
15 Niat Baik yang Berujung Petaka
16 Bencana Satu Malam
17 Kemurkaan Park
18 Tak Berperasaan
19 Keterlaluan
20 Apakah Pasrah?
21 Fitnah Demirza
22 Menyesal
23 Ungkapan
24 Kukuh Kah?
25 Kembali Terluka
26 Usaha Bos Menaklukkan Naina
27 Kebencian yang Membutakan
28 Kecewa
29 Salah Paham
30 Terpesona
31 Sandiwara yang Menghadirkan Luka
32 Malam yang Memalukan
33 Rindu
34 Lelah
35 Ragu
36 Berharap
37 Trauma
38 Bala Cinta
39 Sandiwara Anjlok
40 Jinak karena Cinta
41 Bukti Ketulusan
42 Luka yang Menghadirkan Cinta
43 Memperkenalkan Gadisku
44 Tetaplah Penghianat
45 Penyesalan Yulia
46 Kehancuran Demirza
47 Sapaan Spesial untuk Readers
48 Jangan Mati Demirza
49 Darah, mana Darah?
50 Jangan Ambil Demirza Tuhan
51 Tidak akan Meninggalkanmu
52 Maaf
53 Takkan Membencimu Lagi
54 Masih tak Menyangka
55 Bukan Pecundang
56 Kok Sakit?
57 Ujian Mental Sang Pria Teraniaya
58 Pusat Kedengkian
59 Takkan Bisa Menggapainya
60 Kekasihku Cemburu
61 Tanya Yo!
62 Hari yang Mengesalkan
63 Penyesalan yang Tak Berarti
64 Lamaran Tengah Malam
65 Kemanjaan Demirza
66 Menjelang Hari Bahagia
67 Kebahagiaan yang Ditelan Musibah
68 Apa ini Tuhan?
69 Rahasia Dibalik Insiden
70 Tamat
71 Karya baru
72 Hello
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Penghinaan
2
Kegaduhan di Cafe
3
Pertemuan yang Tak diharapkan
4
Kondisi Naina
5
Ketakutan
6
Sedih
7
Kabar Gembira
8
Niat Buruk Bos
9
Sikap Aneh Bos
10
Ketidakberdayaan
11
Kepedulian Sahabat
12
Ketika Cemburu Berkuasa
13
Kampret Lu Bos
14
Patah Hati
15
Niat Baik yang Berujung Petaka
16
Bencana Satu Malam
17
Kemurkaan Park
18
Tak Berperasaan
19
Keterlaluan
20
Apakah Pasrah?
21
Fitnah Demirza
22
Menyesal
23
Ungkapan
24
Kukuh Kah?
25
Kembali Terluka
26
Usaha Bos Menaklukkan Naina
27
Kebencian yang Membutakan
28
Kecewa
29
Salah Paham
30
Terpesona
31
Sandiwara yang Menghadirkan Luka
32
Malam yang Memalukan
33
Rindu
34
Lelah
35
Ragu
36
Berharap
37
Trauma
38
Bala Cinta
39
Sandiwara Anjlok
40
Jinak karena Cinta
41
Bukti Ketulusan
42
Luka yang Menghadirkan Cinta
43
Memperkenalkan Gadisku
44
Tetaplah Penghianat
45
Penyesalan Yulia
46
Kehancuran Demirza
47
Sapaan Spesial untuk Readers
48
Jangan Mati Demirza
49
Darah, mana Darah?
50
Jangan Ambil Demirza Tuhan
51
Tidak akan Meninggalkanmu
52
Maaf
53
Takkan Membencimu Lagi
54
Masih tak Menyangka
55
Bukan Pecundang
56
Kok Sakit?
57
Ujian Mental Sang Pria Teraniaya
58
Pusat Kedengkian
59
Takkan Bisa Menggapainya
60
Kekasihku Cemburu
61
Tanya Yo!
62
Hari yang Mengesalkan
63
Penyesalan yang Tak Berarti
64
Lamaran Tengah Malam
65
Kemanjaan Demirza
66
Menjelang Hari Bahagia
67
Kebahagiaan yang Ditelan Musibah
68
Apa ini Tuhan?
69
Rahasia Dibalik Insiden
70
Tamat
71
Karya baru
72
Hello

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!