"Hai, siap ngantor ada rencana gak?"
Yulia melongo. Jantungnya hampir saja berhenti berdetak ketika Alya tiba-tiba saja menyapanya.
Yulia yang tadinya mengetik kini langsung menghentikan kegiatannya.
"Heh—gak ada tuh," ujarnya berusaha tidak terlihat gugup.
"Kalau gitu makan bareng yuk?" ajak Alya tiba-tiba tanpa pertanda, tanpa angin, tanpa hujan yang membuat Yulia membulatkan mata sempurna.
"Saya yang traktir" tambahnya menampilkan senyum termanisnya.
Senyuman Alya. Senyum yang mampu membuat Yulia meleleh tak ingin melihatnya terlalu lama, tapi bila itu tak terpatri di wajah Alya, membuat gadis itu merasa tak rela.
Gadis cantik itu tidak mengira, tapi itu membuatnya sangat senang ketika pria yang disukainya menyapanya secara langsung. Bahkan pria itu menawarkannya ajakan.
"Ka...kamu serius?" tanya Yulia memastikan sedikit keraguan.
"Iya, mau gak?"
"Mau sih, asal gak repot kamu," ujar Yulia berbasa-basi.
"Ya, enggaklah," jawab Alya meyakinkan. Yulia hanya mengangguk kecil.
Sudut bibir Yulia terangkat membentuk senyum kecil, tapi senyuman itu tak berlangsung lama ketika Alya tanpa sadar merenggut senyumannya.
"Ah ya, jangan lupa ajak teman kamu ya!"
"Teman?" ulang Yulia. Alya mengangguk sebagai isyarat pembenaran pengulangan kata Yulia.
"Teman yang mana?" tanya Yulia mencoba untuk mengalihkan.
"Itu loh, petugas CS."
Deg
Rasanya hati Yulia seperti ditusuk duri yang amat tajam. Tiba-tiba dadanya terasa sesak.
Yulia memaksakan untuk tersenyum, "Iya" jawabnya berusaha untuk terlihat tegar.
Setelah Alya mendengar jawaban setuju Yulia. Alya langsung tersenyum senang, tetapi sayangnya itu berbanding terbalik dengan Yulia. Gadis itu tampak sedih, kecewa, kesal, sakit hati. Semuanya bercampur menjadi satu, dan rasanya benar-benar sakit. Yulia kecewa, sangat kecewa. Ternyata maksud ajakan Alya adalah supaya ia bisa berdekatan dengan Naina.
...💧...
Demirza baru saja meninggalkan ruang rapat lalu menyuruh Park untuk memimpin rapat hari ini. Pria bertubuh jangkung itu berjalan cepat menuju ruangannya dan ia terlihat sangat buru-buru.
Kresek...
Pintu terbuka membuat orang yang semula berdiri dengan membelakangi pintu langsung menoleh.
Tampak seorang pria muda yang usianya tak jauh beda dengan Demirza. Terlihat memberi hormat kepada Demirza dengan membungkukkan sedikit badannya.
"Apa yang kamu temukan?" tanya Demirza sedikit mendesak.
"Saya menemukan Nona Sarah, ia baru saja kembali ke Indonesia."
Mendengar penuturan pria itu, Demirza sangat terkejut. "Kau yakin?"
"Iya Pak, dia baru saja mendarat di Indonesia sekitar jam 8 pagi ini," jelasnya memberi tahu semua informasi yang diketahuinya.
Setelah memberitahu apa yang diketahuinya, iapun pamit undur diri kepada Demirza.
Pipi Demirza mengembang. Ia tersenyum lebar merasa sangat senang karena penantiannya selama ini tak sia-sia.
"Sarah, akhirnya kamu kembali sayang," gumam Demirza senang. Senyum di wajah pria itu tak pernah pudar. Gadisnya telah kembali, ia tak sendiri lagi.
Betapa bahagianya Demirza. Setelah tiga tahun menyendiri menahan rindu serta menahan luka, akhirnya kini telah terobati oleh wanita yang selama ini yang sangat dinantikan kehadirannya.
...💧...
Yulia yang sedang lewat tak sengaja melihat Naina dijahil oleh Nanda dengan menyerakkan debu dari sisa tong sampah ke lantai yang baru saja sudah di pel oleh Naina.
Naina yang masih tidak tahu pekerjaannya dikacaukan oleh Nanda. Ia masih tetap sibuk dengan pekerjaannya yang lain.
Yulia yang menyaksikan itu berniat untuk menegur Nanda, tapi tiba-tiba saja niatnya itu ia urungkan ketika ia melihat wajah Naina saat itu juga.
Sebelum Naina menyadari keberadaan Yulia, dengan cepat gadis itu menyembunyikan dirinya berpura-pura tidak melihat Naina.
Entah mengapa melihat wajah Naina saat ini seketika membuat Yulia tiba-tiba saja marah. Yulia tidak suka dirinya yang begini, ia mengutuk dirinya yang mengabaikan Naina. Namun, apa dayanya? Ia juga tidak tahu kenapa ia tiba-tiba saja kesal kepada Naina tanpa alasan, apakah karena Alya? Apakah ini yang namanya cemburu?
Yulia sangat benci berada diposisi seperti ini. Ia yang terluka, tapi siapa yang akan disalahkan?
...💧...
Sebenarnya sepulang kerja Naina berniat mencari kerja sampingan mengingat gajinya yang dipotong perbulannya tidak akan cukup memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, niatnya itu ia tunda akibat ajakan Yulia untuk makan bersama. Alhasil, Naina pun menurut dan menunggu Yulia ditempat yang telah mereka janjikan.
Naina mengedarkan pandangannya ke arah pintu masuk restoran berharap Yulia segera datang. Tak lama menunggu, akhirnya orang yang ditunggu pun datang. Akan tetapi Naina terkejut karena Yulia datang tidak sendirian melainkan bersama Alya.
Naina yang tidak tahu ternyata Alya juga turut ikut, itu cukup membuatnya heran karena memang Yulia tidak mengatakan kalau Alya juga akan makan bersama dengan mereka.
"Lo udah pesan makanan belum?" tanya Yulia ketika telah mendudukkan dirinya di kursi yang telah tersedia untuk mereka duduki.
"Belum"
"Mau makan apa?"
Itu Alya yang bertanya. Sayangnya pertanyaannya bukan untuk Yulia, tapi untuk Naina.
Naina yang melihat raut wajah Yulia, ia yakin sahabatnya itu cemburu. Sayangnya Yulia tidak mau jujur.
"Tanya Yulia aja! Biasanya apa yang dimakan Yulia itu yang aku makan."
"Kok bisa gitu?" tanya Alya heran.
"Karena selera kami selalu sama" jawab Naina cepat tanpa berniat menyinggung perasaan sahabatnya.
Mendengar jawaban Naina yang lumayan masuk akal. Alya hanya mengangguk seraya ber–O saja seraya menyerahkan buku menu makanan kepada Yulia.
Yulia menerima menu makanan dari Alya tanpa berekspresi. Buku menu berada di tangannya, tapi yang kini menjadi perhatiannya adalah kedua insan yang berhasil mengobrak-abrik perasaannya.
Yulia memperhatikan mereka dalam diam. Melihat Alya yang begitu memperhatikan Naina membuatnya sangat cemburu. Matanya memanas sayangnya ia tak ingin menangis, tetapi melihat Alya yang berusaha untuk terus mencuri perhatian Naina membuat Yulia benar-benar terluka. Dan berada diantara mereka berdua terasa begitu menyesakkan.
Follow akun noveltoon author yah Teman Readers
follow juga Instagram author @fitrihaida
**Makasih untuk dukungan Teman Readers pada cerita ini
see you 😘❤️❤️**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Eliana Harahap
uwuw Naina
2021-10-30
0
Zakiah An Nur Nasution
aduh Naina giat banget
2021-10-27
1