Ketidakberdayaan

Naina meringis menahan perih ketika Yulia mengolesi sudut bibirnya yang terluka dengan air alkohol.

"Aduh Na, gue enggak tahu lo diserang mereka. Sungguh." Yulia berkata pelan.

"Maafin gue ya, ini semua gara-gara Rani," ucapnya merasa bersalah sedikit rasa kesal.

"Gapapa, kok kamu sedih sih?" kata Naina menampilkan senyum tipis.

"Bego, gimana enggak sedih teman gue luka," decak Yulia. Naina hanya tertawa kecil. Merasa senang diperhatikan oleh sahabatnya.

"Ini semua gara-gara Rani, si ular itu. Liat aja gue bakal balas apa yang dilakuin dia ke lo." Yulia bersikukuh.

"Uss enggak boleh gitu, itu termasuk dendam. Dan itu merupakan sifat setan." Naina berkata mengingatkan.

"Tapi Na, dia udah keterlaluan," elak Yulia tak terima.

"Gak usah dibalas, enggak ada gunanya. Yang ada masalah makin berabe."

"Na, tetap saja enggak bisa di...." Yulia tak jadi melanjutkan perkataannya ketika melihat seorang pria tiba-tiba saja datang.

Naina yang menyadari Yulia berhenti cerewet, ia melirik temannya itu, ikut melihat ke arah pandang Yulia.

Dia pria bertubuh tinggi tegap, kulitnya putih bersih dan wajahnya sangat tampan menawan. Dia adalah ketua tim keamanan perusahaan Kingmers Group.

Pria berkepribadian serius itu seringkali menjadi incaran wanita, tapi sayangnya belum ada wanita yang berhasil meruntuhkan benteng pertahanan hatinya yang kokoh. Dengan langkah lebar, ia berjalan menghampiri kedua gadis yang tercengang melihatnya.

"Kamu tidak apa-apa?"

"Ha?" kejut Naina. Gadis itu cukup terpana melihat pesona pria itu sampai ia merasa gugup ketika pria itu menanyainya.

"Perkenalkan, nama saya Alya Rahmadan. Kami boleh panggil saya Alya saja dan saya bertugas di bagian keamanan. Jika terjadi sesuatu kamu bisa menghubungi saya atau tim keamanan lainnya." Ia menjelaskan panjang seraya menyodorkan Aqua botol kepada Naina.

Naina hanya mengangguk, menerima pemberian Alya dengan ragu seraya menyungging senyum kecil memaksakan diri agar tidak terlihat gugup.

"Nona Yulia, minumlah!" ujarnya memberikan minuman yang sama.

Yulia tampak senang. Dia yang diam-diam mengagumi Alya dibuat salah tingkah sendiri, tapi sayangnya Alya tidak menyadari itu.

"Terima kasih" ujar Yulia tulus. Alya yang merasa senang pemberiannya diterima, ia menyunggingkan senyum tipis sembari mengangguk kecil.

Melihat senyum manis Alya, Yulia merasa meleleh. Ini adalah interaksi pertama mereka selama Yulia bekerja di sini karena memang Alya bukanlah sosok pria yang mudah akrab dengan orang lain.

Pandangan Yulia tak teralihkan mengagumi wajah tampan yang dimiliki Alya. Naina yang diam-diam memperhatikan sahabatnya itu, menangkap sesuatu yang berbeda dari Yulia.

Yulia gugup setengah mati, jantungnya menari-nari di dalam sana ketika Alya memajukan wajahnya. Namun, sayang Yulia merasa hatinya seperti diremas ketika Alya malah mendekatkan wajahnya kepada Naina.

"Apakah sangat sakit?" tanya Alya ingin memeriksa luka di bibir Naina, tapi gadis itu dengan cepat memalingkan wajahnya.

"Sudah tidak lagi" jawab Naina cepat seraya mencuri pandang ke arah Yulia yang terlihat kaku. Ia menyadari apa yang dirasakan sahabatnya itu sekarang dan itu membuatnya tak enak.

Alya menjauhkan dirinya dengan sedikit rasa tak enak.

"Aku ke toilet dulu" pamit Naina langsung meninggalkan tempat itu.

Melihat Alya yang terus memperhatikan Naina sampai punggung gadis itu mulai menghilang, Yulia merasa sesuatu yang panas memenuhi tubuhnya. Tiba-tiba hatinya merasa sesak. Gadis itu telah lama mengagumi Alya berharap suatu saat ia bisa singgah di hati pria itu. Namun, melihat cara pandang Alya kepada Naina membuat separuh dirinya tak terima.

Dua orang yang disayanginya tanpa sadar melukai Yulia. Dan itu membuat Yulia tersiksa.

...💧...

Hari ini Yulia dan Naina memutuskan pulang bersama karena memang Naina minggu ini masuk kerja sif siang. Jadi pulangnya sore, itulah sebabnya mereka bisa pulang bareng.

Yulia yang tersadar ponselnya ketinggalan di jok motor, ia memutuskan untuk kembali mengambilnya dan mempersilahkan Naina pergi lebih dulu memasuki rumah.

Sebelum Naina berjalan menaiki anak tangga menuju rumahnya dilantai paling atas. Yulia terkesiap saat hujan tiba-tiba menyirami tubuh Naina, hanya gadis itu. Malahan, satu-satunya tempat yang diguyur oleh hujan, adalah tempat dimana Naina berada.

Hujan itu sangat deras bertempo cepat.

"Apa-apaan ini?" tanya Yulia.

Naina menghela napas dalam-dalam sambil menyeka air di wajahnya.

Yulia tertegun, " Apa yang terjadi barusan?"

"Itu Lasmi" jawab Naina sembari melirik jendela yang di lantai 2, terlihat jendela baru ditutup kasar oleh empu di dalam.

"Dia anak yang punya rumah ini, sepertinya dia baru pulang dari Malaysia," jelas Naina lelah.

"Dia membenciku" tambah Naina memberitahu.

"Kenapa?" tanya Yulia merasakan suatu gelombang malu melanda Naina, "Apa yang lo lakuin ke dia sehingga dia membenci lo?"

"Sebelum ke Malaysia, dia dulu sering membawa pacarnya kemari, tapi pacarnya memutuskannya karena ingin mendekatiku." Naina berkata menjelaskan.

"Lalu?" tanya Yulia penasaran.

"Aku tidak menyukai pria itu dan aku menolaknya, tapi Lasmi terlanjut membenciku karena mengira aku merebut pacarnya," jelas Naina sedih menanggung kebencian yang tak beralasan.

"Terus, lo pasrah dia lakuin gini ke lo?" tanya Yulia tak habis pikir. Melihat Naina tak menunjukkan reaksi apa-apa.

"Apa yang harus aku lakukan? Dia begitu karena cintanya yang dilukai, lagian aku tidak berdaya jika melawan sudah pasti aku akan ditendang dari sini," jelas Naina lirih.

"Lo sabar banget" gumam Yulia empati, "Gue juga mau ngomong enggak bisa, melihat kondisi lo yang kek gini," pilu Yulia mencoba memahami kesulitan yang dihadapi Naina

Terpopuler

Comments

Emi Astuti

Emi Astuti

Thor ganti Alli aja lah risih gue bcnya

2021-11-02

1

Mawaddah AR

Mawaddah AR

ganteng" alya..seketika aku merasa letoyyy...thor berikannlah nama yg gagah jg...contoh satriaa aryaa bayuu mamett

2021-10-30

2

Eliana Harahap

Eliana Harahap

sabar ya Naina
doa ku utk mu moga bahagia😘😘😘

2021-10-30

1

lihat semua
Episodes
1 Penghinaan
2 Kegaduhan di Cafe
3 Pertemuan yang Tak diharapkan
4 Kondisi Naina
5 Ketakutan
6 Sedih
7 Kabar Gembira
8 Niat Buruk Bos
9 Sikap Aneh Bos
10 Ketidakberdayaan
11 Kepedulian Sahabat
12 Ketika Cemburu Berkuasa
13 Kampret Lu Bos
14 Patah Hati
15 Niat Baik yang Berujung Petaka
16 Bencana Satu Malam
17 Kemurkaan Park
18 Tak Berperasaan
19 Keterlaluan
20 Apakah Pasrah?
21 Fitnah Demirza
22 Menyesal
23 Ungkapan
24 Kukuh Kah?
25 Kembali Terluka
26 Usaha Bos Menaklukkan Naina
27 Kebencian yang Membutakan
28 Kecewa
29 Salah Paham
30 Terpesona
31 Sandiwara yang Menghadirkan Luka
32 Malam yang Memalukan
33 Rindu
34 Lelah
35 Ragu
36 Berharap
37 Trauma
38 Bala Cinta
39 Sandiwara Anjlok
40 Jinak karena Cinta
41 Bukti Ketulusan
42 Luka yang Menghadirkan Cinta
43 Memperkenalkan Gadisku
44 Tetaplah Penghianat
45 Penyesalan Yulia
46 Kehancuran Demirza
47 Sapaan Spesial untuk Readers
48 Jangan Mati Demirza
49 Darah, mana Darah?
50 Jangan Ambil Demirza Tuhan
51 Tidak akan Meninggalkanmu
52 Maaf
53 Takkan Membencimu Lagi
54 Masih tak Menyangka
55 Bukan Pecundang
56 Kok Sakit?
57 Ujian Mental Sang Pria Teraniaya
58 Pusat Kedengkian
59 Takkan Bisa Menggapainya
60 Kekasihku Cemburu
61 Tanya Yo!
62 Hari yang Mengesalkan
63 Penyesalan yang Tak Berarti
64 Lamaran Tengah Malam
65 Kemanjaan Demirza
66 Menjelang Hari Bahagia
67 Kebahagiaan yang Ditelan Musibah
68 Apa ini Tuhan?
69 Rahasia Dibalik Insiden
70 Tamat
71 Karya baru
72 Hello
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Penghinaan
2
Kegaduhan di Cafe
3
Pertemuan yang Tak diharapkan
4
Kondisi Naina
5
Ketakutan
6
Sedih
7
Kabar Gembira
8
Niat Buruk Bos
9
Sikap Aneh Bos
10
Ketidakberdayaan
11
Kepedulian Sahabat
12
Ketika Cemburu Berkuasa
13
Kampret Lu Bos
14
Patah Hati
15
Niat Baik yang Berujung Petaka
16
Bencana Satu Malam
17
Kemurkaan Park
18
Tak Berperasaan
19
Keterlaluan
20
Apakah Pasrah?
21
Fitnah Demirza
22
Menyesal
23
Ungkapan
24
Kukuh Kah?
25
Kembali Terluka
26
Usaha Bos Menaklukkan Naina
27
Kebencian yang Membutakan
28
Kecewa
29
Salah Paham
30
Terpesona
31
Sandiwara yang Menghadirkan Luka
32
Malam yang Memalukan
33
Rindu
34
Lelah
35
Ragu
36
Berharap
37
Trauma
38
Bala Cinta
39
Sandiwara Anjlok
40
Jinak karena Cinta
41
Bukti Ketulusan
42
Luka yang Menghadirkan Cinta
43
Memperkenalkan Gadisku
44
Tetaplah Penghianat
45
Penyesalan Yulia
46
Kehancuran Demirza
47
Sapaan Spesial untuk Readers
48
Jangan Mati Demirza
49
Darah, mana Darah?
50
Jangan Ambil Demirza Tuhan
51
Tidak akan Meninggalkanmu
52
Maaf
53
Takkan Membencimu Lagi
54
Masih tak Menyangka
55
Bukan Pecundang
56
Kok Sakit?
57
Ujian Mental Sang Pria Teraniaya
58
Pusat Kedengkian
59
Takkan Bisa Menggapainya
60
Kekasihku Cemburu
61
Tanya Yo!
62
Hari yang Mengesalkan
63
Penyesalan yang Tak Berarti
64
Lamaran Tengah Malam
65
Kemanjaan Demirza
66
Menjelang Hari Bahagia
67
Kebahagiaan yang Ditelan Musibah
68
Apa ini Tuhan?
69
Rahasia Dibalik Insiden
70
Tamat
71
Karya baru
72
Hello

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!