" Sayang, mulai besok kamu sudah bisa di terapi. Mudah - mudahan kamu bisa beraktivitas kembali." ucap ibunya Elisabeth sambil membasuh badan putrinya.
Karen merasakan tubuhnya sangat segar membuat Karen tersenyum menatap ibunya Elisabeth. Ibunya Elisabeth membalas senyuman anaknya hingga ibunya Elisabeth selesai membasuh tubuh Karen.
xxxxxxx
Dokter Clarissa dan Gavin
Dokter Clarissa dan Gavin tidur sambil berpelukan setelah selesai melakukan kegiatan panasnya pada malam hari hingga subuh.
Setiap hari Gavin selalu menggempur istrinya tanpa mengenal lelah sedangkan dokter Clarissa tanpa protes ataupun mengeluh tentang betapa tingginya hasrat suaminya.
Dokter Clarissa yang sedang tidur sambil berpelukan merasakan perutnya bergejolak membuat dokter Clarissa memaksakan membuka matanya dan melepaskan pelukan suaminya sambil mendorong tubuh suaminya kemudian berlari menuju ke arah kamar mandi.
hoek
hoek
hoek
Dokter Clarissa memuntahkan isi di dalam perutnya tapi hanya berupa cairan saja. Gavin yang sedang tertidur pulas sangat terkejut melihat dokter Clarissa mendorong tubuhnya dan juga pelukannya membuat Gavin memaksakan membuka matanya. Gavin mendengar dokter Clarissa sedang muntah - muntah di kamar mandi membuat Gavin berjalan dengan cepat ke arah kamar mandi kemudian memijat tengkuk istrinya.
" Mommy, kita ke rumah sakit ya?" ucap Gavin
" Tidak daddy." tolak dokter Clarissa sambil memegang wastafel karena kepalanya merasakan pusing.
Tanpa menjawab Gavin membersihkan mulut dokter Clarissa tanpa merasakan jijik sedikitpun dengan menggunakan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memeluk istrinya.
" Daddy, apakah daddy tidak jijik?" tanya dokter Clarissa dengan nada terkejut.
" Kenapa jijik?" tanya Gavin
" Mulut mommy kan bekas muntah." ucap dokter Clarissa
" Daddy tahu." ucap Gavin dengan nada santai sambil mengendong tubuh mulus istrinya yang tidak menggunakan sehelai benang pun begitu pula dengan dirinya.
" Biasanya orang akan merasakan jijik dan tidak mau melihatnya." ucap dokter Clarissa sambil mengalungkan ke dua tangannya ke leher suaminya.
" Itu mereka tapi daddy tidak. Kamu istriku dan daddy sangat mencintaimu apa adanya mommy, jadi tidak ada dalam diri daddy sedikitpun merasakan jijik. Kalau seandainya mommy lumpuh daddy juga tidak akan jijik untuk membersihkan kotoran mommy karena Daddy sangat mencintai mommy dengan sangat tulus." ucap Gavin sambil menatap mata istrinya dan membaringkannya di ranjang dengan perlahan.
Dokter Clarissa langsung terbangun dan memeluk suaminya.
" Daddy hiks... hikss... terima kasih." ucap dokter Clarisa sambil terharu mendengar ucapan suaminya.
" Terima kasih untuk apa?" tanya Gavin sambil membalas pelukan istrinya.
" Cinta Daddy pada mommy membuat mommy semakin mencintai daddy." ucap dokter Clarissa sambil mendorong perlahan tubuh suaminya dan menatap wajah tampan suaminya.
" Karena kehadiran mommy membuat Daddy merasa hidup kembali. Hidup daddy seperti hanya mengenal hitam dan putih hingga kehadiran mommy membuat hidup daddy jadi lebih berwarna." ucap Gavin sambil membalas tatapan istrinya.
" Daddy, hmmm.." ucap dokter Clarissa menggantungkan kalimatnya.
" Kenapa sayang?" tanya Gavin sambil membelai rambut istrinya.
" Aku ingin makan macaroni panggang buatan daddy. Apakah boleh?" tanya dokter Clarissa sambil memejamkan matanya.
cup
" Tentu saja boleh, Daddy mandi dulu nanti Daddy buatkan untukmu." ucap Gavin sambil mengecup bibir istrinya kemudian turun dari ranjangnya.
Gavin berjalan menuju ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya sedangkan dokter Clarissa hanya memandangi pintu kamar mandi.
" Semakin hari aku semakin mencintaimu dan aku berjanji untuk selalu setia padamu. Jika suatu saat aku dan Ronald kembali bertemu aku akan tetap memilihmu karena kamu adalah pria sempurna untukku." gumam dokter Clarissa.
" Kepalaku pusing sekali dan badanku sangat lelah apakah aku hamil? sebentar.... ( sambil berfikir ) aku terakhir datang bulan 2 bulan yang lalu. Apakah aku pakai testpack saja ya?.. tapi 3 bulan yang lalu aku pakai testpack hasilnya negatif." ucap dokter Clarissa
" Tapi tidak salahnya mencoba lagi kalau negatif lagi ya coba terus sampai positif karena aku ingin membahagiakan suamiku dengan memberikan anak padanya." sambung dokter Clarissa penuh semangat.
ceklek
Gavin membuka pintu kamar mandi dengan menggunakan handuknya yang menutupi bagian bawahnya dan menatap istrinya yang masih berbaring di ranjang. Gavin mendekati istrinya dan melihat wajah cantik istrinya agak pucat.
" Wajah mommy agak pucat? kita ke dokter saja sayang." ajak Gavin.
" Mungkin hanya lelah saja Daddy. Daddy jika mommy tidak bisa hamil apakah daddy akan mencari wanita lain?" tanya dokter Clarissa sambil menatap mata suaminya.
ctak
" Aduh.. sakit.." rengek dokter Clarissa sambil mengelus keningnya yang di sentil oleh suaminya.
cup
Gavin mengecup kening istrinya dan mengusap kening istrinya sambil meniupnya, bau harum mint dari mulut Gavin membuat dokter Clarissa terasa segar terlebih bau harum tubuh suaminya habis mandi membuat dokter Clarissa menginginkan sesuatu dan otak mesumnya mulai bekerja.
" Makanya kalau bicara jangan sembarangan. Walau mommy tidak bisa hamil daddy tidak mungkin mencari wanita lain karena cinta Daddy hanya untuk mommy seorang atau jangan - jangan mommy yang akan mencari penggantiku karena ternyata daddy lah yang mandul." ucap Gavin dengan nada lirih sambil tangannya tadi mengusap keningnya kini digunakan mengusap wajahnya beserta tangan satunya lagi.
Dokter Clarissa membuka ke dua tangan Gavin yang menutupi wajah tampan suaminya.
" Bagi mommy, daddy adalah pria sempurna buat mommy. Sungguh bodoh jika mommy melepaskan orang sebaik Daddy." ucap dokter Clarissa sambil memeluk suaminya.
" Honey..." sambung dokter Clarissa dengan menggantungkan kalimatnya
" Hmmm.." ucap Gavin berupa deheman sambil membalas pelukan istrinya.
" Aku ingin..." ucap dokter Clarissa dengan menggantungkan kalimatnya lagi.
Gavin mendorong perlahan tubuh dokter Clarissa dan menatap matanya.
" Oh iya lupa kamu ingin minta makan macaroni panggang buatan daddy kan? sebentar ya daddy pakai baju dulu." ucap Gavin sambil berdiri tapi sebelum berdiri dokter Clarissa menahan tangan Gavin.
" Apa mommy minta yang lainnya?" tanya Gavin dengan nada lembut.
Dokter Clarissa hanya menganggukkan kepalanya.
" Minta apa sayang?" Gavin sambil duduk kembali dan membelai rambut istrinya.
" Aku ingin ini honey." bisik dokter Clarissa memegang keris milik suaminya dan mengubah panggilan yang dulu waktu dokter Clarissa sedang hamil.
Dokter Clarissa memeluk suaminya sambil membenamkan wajahnya ke dada suaminya karena merasa malu sedangkan Gavin sangat terkejut mendengar ucapan istrinya yang tidak biasanya meminta hubungan suami istri selain dirinya.
" Kamu ingin apa sayang?" goda suaminya ikut mengubah nama panggilan istrinya seperti dulu sambil membalas pelukan istrinya.
" Melakukan seperti semalam honey, maukah?" tanya dokter Clarissa sambil mendongak wajah tampan suaminya.
" Seperti apa sayang?" goda suaminya pura - pura tidak tahu sambil membalas tatapan istrinya.
" Sudahlah lupakan." ucap dokter Clarissa sambil cemberut dan melepaskan pelukannya.
Gavin yang memang dari tadi menahan hasratnya karena istrinya muntah membuatnya tidak tega tapi ketika istrinya memintanya membuat adik kecilnya menegang lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Christy Oeki
terus berusaha
2022-07-01
0
Siti Solikah
bagus Thor
2022-03-06
0
shana 3108
lanjut lagi ya thor
2021-09-25
0