Terapi

" Ya benar, terlalu sakit jika mengingat semuanya." ucap David dengan mata mulai berkaca-kaca.

Federick, dokter Sandra dan Ronald juga berkaca - kaca mengingat tentang Karen walau sudah satu tahun tapi rasanya seperti kemarin saja.

Elisabeth

Ibunya Elisabeth masih dengan setia menunggu anaknya yang masih setia menutup matanya.

" Sayang, sudah satu tahun kenapa kamu masih betah tidur? kamu tidak rindu dengan kami?" tanya ibunya Elisabeth dengan nada sendu sambil duduk di samping ranjang putrinya.

Ibunya Elisabeth membelai rambut anaknya dan tidak berapa lama ibunya Elisabeth tidur dengan ke dua tangannya diletakkan di ranjang putrinya sebagai bantalannya.

Perlahan jari jemari tangan Elisabeth bergerak dan tidak berapa lama Elisabeth membuka matanya.

( " Di mana aku? kenapa tubuhku dipenuhi dengan selang? apa yang terjadi dengan diriku? dan siapa wanita yang tidur di kursi sebelah ranjangku? suamiku bagaimana keadaannya? apakah sahabatku Sandra tidak menyumbangkan organ tubuhku? karena itu aku masih hidup.. tubuhku kenapa tidak bisa digerakkan?... mulutku kenapa seperti terkunci?" tanya Elisabeth beruntun dalam hati).

Banyak pertanyaan dalam hati Elisabeth tapi tidak menemukan jawabannya. Perlahan ibunya Elisabeth membuka matanya. Matanya membulat sempurna melihat putri kesayangannya sudah sadar setelah satu tahun lamanya.

" Elisabeth, kamu sudah sadar sayang?" ucap ibunya Elisabet sambil tersenyum.

Elisabeth ingin mengatakan kalau dirinya bukan Elisabeth tapi lagi-lagi mulutnya terasa seperti terkunci. Ibunya Elisabeth menekan tombol yang menempel di dinding dekat ranjang di atas kepala putrinya dan tidak berapa lama dokter dan perawat datang.

" Ada yang bisa saya bantu nyonya?" tanya dokter tersebut dengan nada ramah.

" Dokter, putriku sudah sadar tapi putriku sepertinya ingin berbicara tapi tidak bisa, tolong di cek dokter." pinta ibunya Elisabeth.

Dokter itupun mulai memeriksa Elisabeth dengan di bantu oleh perawat setelah setengah jam memeriksa dokter dan perawat itu melepaskan semua selang yang menempel di tubuh Elisabeth hanya selang infusnya yang masih menempel.

" Karena satu tahun mengalami koma membuat otot-otot nona Elisabeth menjadi kaku dengan melakukan terapi nona Elisabeth bisa beraktivitas kembali." ucap dokter tersebut menjelaskan.

" Kapan mulai melakukan terapi dok?" tanya ibunya Elisabeth.

" Di lihat dari lukanya sudah mulai pulih jadi mulai besok sudah bisa di terapi." ucap dokter tersebut.

" Baik dok, terima kasih." ucap ibunya Elisabeth.

" Sama - sama nyonya." Jawab dokter tersebut meninggalkan mereka berdua.

" Sayang, ibu senang kamu sudah sadar. Ibu akan menghubungi ayah dan Albert." ucap ibunya Elisabeth.

Ibunya Elisabeth menghubungi suaminya dan juga Albert sedangkan Elisabeth hanya menatap ibunya Elisabeth dengan tatapan bingung.

( " Elisabeth, namaku Elisabeth? nyonya namaku Karen, kenapa nyonya menganggap aku Elisabeth? nyonya salah orang aku Karen nyonya, suamiku kamu di mana? aku sangat mencintaimu, aku tidak ingin berpisah denganmu, perutku kenapa rata apakah anak kami selamat atau ikut pergi bersama suamiku. Tidakkkkkkk!" teriak Karen dalam hati ).

Tidak berapa lama Karen menangis karena dirinya mengira kalau suami dan anaknya pergi untuk selamanya.

( " Hiks... hiks... suami dan anakku jangan tinggalkan aku sendirian, aku tidak sanggup kehilangan kalian." ucap Karen sambil menangis ).

Selesai menghubungi suami dan Albert, ibunya Elisabeth menutup ponselnya dan menyimpan ponselnya di dalam tasnya sambil menatap putri kesayangannya.

" Sayang, kenapa menangis? apa ada yang sakit?" tanya ibunya Elisabeth dengan nada lembut sambil mengecek tubuh Elisabeth.

ceklek

Pintu ruangan Elisabeth terbuka dan tampak pria paruh baya dan seorang pemuda culun masuk ke dalam ruangan di mana Elisabeth masih berbaring.

" Putriku sudah sadar? syukurlah ayah sangat senang." ucap ayahnya Elisabeth.

" Adikku sudah sadar, Albert sangat senang adikku akhirnya sadar juga." ucap Albert sambil tersenyum.

( " Siapa kalian? aku bukan Elisabeth, aku Karen di mana suamiku dan anakku juga sahabatku Sandra?" tanya Karen dalam hati ).

Mereka bertiga menatap Elisabeth sambil tersenyum bahagia sedangkan Karen yang berada di dalam tubuh Elisabeth belum menyadari kalau rohnya masuk ke dalam tubuh Elisabeth.

Tidak terasa hari sudah malam orang tua Elisabeth seperti biasa pulang ke rumahnya sedangkan Albert seperti biasa menjaga Elisabeth. Elisabeth dan Albert masing-masing sudah tidur.

Mimpi Karen

Karen melihat sekelilingnya penuh dengan bunga - bunga warna warni yang sangat indah membuat Karen menyukai taman bunga itu hingga matanya melihat seorang gadis culun sedang menatap dirinya.

" Kamu siapa?" tanya Karen

" Aku Elisabeth, aku sudah meninggal." ucap Elisabeth

" Elisabeth??" ucap Karen ulang

" Iya benar aku Elisabeth." ucap Elisabeth

" Kamu sudah meninggal dan aku?.." ucap Karen tidak melanjutkan perkataannya

" Rohmu masuk ke dalam tubuhku, bolehkah aku minta tolong?" mohon Elisabeth.

" Rohku? memangnya kenapa dengan tubuhku? kamu mau minta tolong apa?" tanya Karen beruntun.

" Kamu sebenarnya juga sudah meninggal setelah mendonorkan ke dua matamu, ke dua ginjal dan jantung untuk suamimu." ucap Elisabeth menjelaskan.

" Ketika aku di bawa masuk ke ruang UGD tanpa sengaja tanganku menyentuh tubuhmu ketika aku menghembuskan nafas terakhirku sehingga rohmu masuk ke dalam tubuhku. Aku meminta tolong jaga ke dua orang tuaku juga kak Albert kakak angkatku." sambung Elisabeth.

" Bagaimana mungkin ini terjadi" tanya Karen tidak percaya.

" Ini rahasia ilahi, kita tidak tahu ke depannya bagaimana." ucap Elisabeth.

" Apa kamu sengaja membuat lelucon?" tanya Karen masih tidak percaya.

" Tidak, ini bukan lelucon aku serius mengatakannya. Maukah kamu menuruti permintaanku ini?" pinta Elisabeth dengan nada sendu.

" Baiklah aku berjanji akan menjaga ke dua orangtuamu dan juga kakak angkatku Albert. Hmmm... bagaimana dengan suami dan anakku?" tanya Karen.

" Mereka hidup berdua, suamimu sangat sayang dengan anak kalian suatu saat kalian akan dipertemukan kembali." ucap Elisabeth.

" Aku sangat merindukan mereka." ucap Karen dengan nada sendu dan ke dua matanya mulai berkaca-kaca.

" Aku tahu tapi suatu saat kalian akan dipertemukan kembali dan ingat pesanku tolong jaga ke dua orang tuaku dan juga kak Albert." pinta Elisabeth mengulangi perkataannya.

" Ya aku berjanji." ucap Karen.

Elisabeth tersenyum dan membalikkan badannya kemudian berjalan meninggalkan Karen. Karen mendekati Elisabeth tapi Elisabeth semakin berjalan menjauh dan masuk ke dalam cahaya yang sangat terang membuat mata Karen silau.

Karen berusaha membuka matanya dan melihat dirinya kini berada di ruangan di mana dirinya di rawat di rumah sakit.

" Kamu sudah bangun Elisabeth?" tanya Albert sambil tersenyum

Karen hanya tersenyum karena mulutnya seperti terkunci, Albert membalas senyuman Karen.

" Sudah pagi sebentar lagi ibu datang dan kakak pulang karena kakak siang ada kuliah. Cepat sembuh adikku agar kita bisa kuliah bersama lagi seperti dulu." ucap Albert.

Tidak berapa lama ibunya datang dan seperti kata Albert, Albert pulang menuju ke rumahnya sedangkan ibunya Elisabeth seperti biasa membasuh tubuh Karen dengan air hangat.

Terpopuler

Comments

Christy Oeki

Christy Oeki

dimudahkan jodohnya

2022-07-01

0

Ida _1204 <coolpineaple>

Ida _1204 <coolpineaple>

syukurlah kalo karen ingat😍😍

2021-09-20

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Kampus
3 Elisabeth dan Albert
4 Membantu Albert
5 Dendam
6 Elisabeth Kecelakaan
7 Keluarga Elisabeth
8 Permohonan Federick
9 Tiga Sahabat Revisi
10 David
11 David 2
12 David Mengunjungi Karen di ICU
13 David Bisa Melihat Kembali
14 Kesedihan David
15 Kesedihan David 2
16 David dan Elisabeth
17 Satu Tahun Kemudian Revisi
18 Terapi
19 Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin
20 Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin 2
21 Dokter Clarissa Hamil
22 Rencana Jahat
23 David
24 David 2
25 David dan Daka
26 David
27 Ronald dan Lina
28 David dan Lina 2
29 Hukuman
30 Hukuman
31 Pernikahan Lina dan Ronald
32 Clarissa Dan Gavin
33 Clarissa Dan Gavin
34 Clarissa Bertemu Dengan Gadis Culun
35 Hukuman
36 Hukuman 2
37 Pertemuan Karen dan Clarissa
38 Karen Bekerja Menjadi Sekretaris Gavin
39 Pertemuan Gavin Dengan David
40 Pertemuan Pertama Karen Dengan Daka
41 Kerinduan David
42 David Kecewa
43 Kedatangan Karen
44 Karen Di Usir
45 Karen Setuju Menikah
46 Pernikahan Karen Dan David
47 Mansion Milik David
48 Menyamar Menjadi Gadis Culun.
49 Pembalasan Gadis Cupu
50 Kedatangan Daddy David
51 Daddy David Dan Mommy Karen
52 Hukuman
53 Ronald
54 David dan Karen
55 Karen Hamil
56 Karen Masuk Ke Rumah Sakit
57 Memberikan Pelajaran
58 Hukuman
59 Hukuman 2
60 Kebahagiaan Daddy David
61 Ronald
62 Ronald dan Tamara
63 Malam Pertama
64 Masa Lalu Ronald
65 Kisah Ronald dan Lina
66 Rencana Jahat
67 Lina Meninggal
68 Serena Evangelista Reagen
69 Ronald dan Tamara
70 Menolak Pembatalan Perjanjian
71 Negosiasi
72 Ronald dan Tamara
73 Rahasia
74 Kesedihan Serena
75 Sahabat
76 Satu Tahun Kemudian
77 Penculikan
78 Pertemuan Pertama Ronald
79 Di Culik
80 Karena Cavin Putramu
81 Mengungkap Kebenaran
82 Celine Menerima Hukuman
83 Kematian Celine
84 Tiga Sahabat
85 Mommy Maafkan Daddy
86 Tegar
87 Lima Puluh Tahun Yang Lalu
88 Pernikahan
89 Serena
90 Ronald Menyesal
91 Tamat
92 Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
93 Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
94 Novel Terjerat Cinta Sang Pelakor
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Kampus
3
Elisabeth dan Albert
4
Membantu Albert
5
Dendam
6
Elisabeth Kecelakaan
7
Keluarga Elisabeth
8
Permohonan Federick
9
Tiga Sahabat Revisi
10
David
11
David 2
12
David Mengunjungi Karen di ICU
13
David Bisa Melihat Kembali
14
Kesedihan David
15
Kesedihan David 2
16
David dan Elisabeth
17
Satu Tahun Kemudian Revisi
18
Terapi
19
Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin
20
Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin 2
21
Dokter Clarissa Hamil
22
Rencana Jahat
23
David
24
David 2
25
David dan Daka
26
David
27
Ronald dan Lina
28
David dan Lina 2
29
Hukuman
30
Hukuman
31
Pernikahan Lina dan Ronald
32
Clarissa Dan Gavin
33
Clarissa Dan Gavin
34
Clarissa Bertemu Dengan Gadis Culun
35
Hukuman
36
Hukuman 2
37
Pertemuan Karen dan Clarissa
38
Karen Bekerja Menjadi Sekretaris Gavin
39
Pertemuan Gavin Dengan David
40
Pertemuan Pertama Karen Dengan Daka
41
Kerinduan David
42
David Kecewa
43
Kedatangan Karen
44
Karen Di Usir
45
Karen Setuju Menikah
46
Pernikahan Karen Dan David
47
Mansion Milik David
48
Menyamar Menjadi Gadis Culun.
49
Pembalasan Gadis Cupu
50
Kedatangan Daddy David
51
Daddy David Dan Mommy Karen
52
Hukuman
53
Ronald
54
David dan Karen
55
Karen Hamil
56
Karen Masuk Ke Rumah Sakit
57
Memberikan Pelajaran
58
Hukuman
59
Hukuman 2
60
Kebahagiaan Daddy David
61
Ronald
62
Ronald dan Tamara
63
Malam Pertama
64
Masa Lalu Ronald
65
Kisah Ronald dan Lina
66
Rencana Jahat
67
Lina Meninggal
68
Serena Evangelista Reagen
69
Ronald dan Tamara
70
Menolak Pembatalan Perjanjian
71
Negosiasi
72
Ronald dan Tamara
73
Rahasia
74
Kesedihan Serena
75
Sahabat
76
Satu Tahun Kemudian
77
Penculikan
78
Pertemuan Pertama Ronald
79
Di Culik
80
Karena Cavin Putramu
81
Mengungkap Kebenaran
82
Celine Menerima Hukuman
83
Kematian Celine
84
Tiga Sahabat
85
Mommy Maafkan Daddy
86
Tegar
87
Lima Puluh Tahun Yang Lalu
88
Pernikahan
89
Serena
90
Ronald Menyesal
91
Tamat
92
Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
93
Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
94
Novel Terjerat Cinta Sang Pelakor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!