Satu Tahun Kemudian Revisi

" Kapan kamu sadar? ibu sangat merindukan suaramu." ucap ibunya Elisabeth sambil membelai pipi anaknya.

Karena lelah ibunya Elisabeth tertidur di ranjang hingga siang hari. Perlahan ibunya Elisabeth membuka matanya dan anaknya masih setia memejamkan matanya. Ibunya Elisabeth hanya menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

xxxxxxx

Dua Bulan Kemudian

Di Rumah Sakit

Elisabeth masih setia memejamkan matanya seakan merasaa betah di alam mimpinya dan setiap hari pula ibunya Elisabeth dan Albert sering bergantian menjaga Elisabeth sedangkan ayahnya Elisabeth pulang dari kantor langsung pergi ke rumah sakit menengok putri kesayangannya.

Mansion David

Baby sister yang sering menggodanya besoknya langsung di pecat dan sudah di ganti oleh seorang gadis cantik sebagai baby sister sekaligus bodyguard anaknya. Daka kadang di bawa ke kantor dan terkadang di tinggal di rumahnya bersama baby sister yang baru tapi setiap David di mansion David mengurus putra kesayangannya sendiri tanpa campur tangan baby sister karena David sudah pintar merawat anak kesayangannya, seluruh hidupnya tanpa mengenal lelah sehabis pulang kerja David tetap mengurus anak kesayangannya dan juga anaknya Daka bukan anak yang cengeng sehingga David merasa lebih bahagia.

Daka hanya menangis jika dirinya ingin meminum susu dan buang air besar. David sudah bisa membuat susu, mengganti pakaian dan juga membersihkan pub anaknya tanpa rasa jijik sedikitpun. Biasanya David adalah pria yang menyukai kebersihan tapi karena demi anak kesayangannya David rela melakukannya.

Ronald

Setiap malam Ronald sering bermimpi tentang dokter Clarissa dan anaknya. Ronald melihat dokter Clarissa bersama pria lain sedang menggendong anaknya dan ketika di dekati mereka langsung menghilang membuat Ronald bingung.

" Kenapa aku selalu bermimpi seperti itu? apakah Clarissa masih hidup? tapi di mana dia? Clarissa aku sangat merindukanmu." ucap Ronald sambil memandangi foto dokter Clarissa yang berada di wallpaper fotonya waktu di ambil secara diam - diam di restoran sebelum tragedi itu terjadi.

" Seandainya waktu di putar kembali, aku tidak akan mengatakan kata - kata laknat itu, sungguh aku sangat menyesal." ucap Ronald dengan nada lirih dan tidak berapa lama air matanya keluar, air mata penyesalan yang teramat sangat.

Federick dan dokter Sandra

Hubungan Federick dengan dokter Sandra berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan. Sifat Federick juga semakin berubah tidak arogant dan tidak membuat ramuan racun untuk membunuh orang lain karena permintaan dari istrinya dokter Sandra.

Walau banyak wanita yang mengejar dirinya tapi sifatnya yang setia dengan pasangannya dan terlebih sifat dokter Sandra yang selalu patuh terhadap suaminya semakin membuat Federick mencintai istrinya.

Dokter Clarissa dengan Gavin

" Sayang aku pulang." panggil Gavin setelah pulang dari luar kota sambil masuk ke dalam kamarnya.

Dokter Clarissa yang sedang duduk di ranjang habis menyusui Cavin langsung membaringkan di ranjang khusus bayi. Dokter Clarissa membalikkan badannya dan berjalan ke arah suaminya dan langsung memeluk suaminya.

" Mommy kangen Daddy." bisik dokter Clarissa.

cup

" Daddy juga kangen sama mommy." jawab Gavin sambil mengecup pucuk rambut istrinya kemudian membalas pelukan istrinya.

" Mommy, apakah kita bisa melakukannya sekarang?" pinta Gavin sambil mendorong perlahan tubuh mungil istrinya dengan tatapan penuh damba.

" Daddy tidak mandi dulu setelah itu makan." ucap dokter Clarissa.

" Nanti saja, aku tidak sabar ingin tahu rasanya seperti apa." bisik Gavin

" Lakukanlah daddy." ucap dokter Clarissa

Gavin tersenyum kemudian melepaskan seluruh pakaiannya hingga polos begitu pula dengan dokter Clarissa. Federick memberikan pemanasan terlebih dahulu yang pernah di tontonnya di video kiriman anak buahnya. Setelah di rasakan cukup merekapun melakukan penyatuan.

Gavin yang pertama kali melakukannya merasakan nikmat yang tidak bisa diucapkan dengan kata - kata. Walau dokter Clarissa pernah melakukan bersama Ronald tapi miliknya masih sempit membuat Gavin melakukannya secara berulang-ulang hingga tidak berapa lama tubuh mereka tumbang.

" Mommy ternyata enak sekali, nanti malam lagi ya." bisik Gavin sambil memeluk istrinya kemudian menyelimuti tubuh mereka yang polos dengan selimut.

" Daddy belajar dari mana kok tahu?" tanya dokter Clarissa sambil menatap mata suaminya dengan curiga.

ctak

" Aduh sakit.." ucap dokter Clarissa sambil mengelus keningnya.

cup

Gavin mengecup kening yang tadi disentilnya.

" Daddy meminta anak buah Daddy untuk mengirimi video tentang hubungan suami istri dan Daddy menontonnya dan mempraktekkan ke mommy." ucap Gavin sambil menatap mata indah istrinya.

Dokter Clarissa memandang mata suaminya dan memang tidak ada kebohongan di matanya.

" Maafkan mommy, yang curiga dengan Daddy." ucap dokter Clarissa merasa bersalah sambil memeluk suaminya.

" Tidak apa-apa mommy, daddy mengerti dan percayalah walau Daddy bekerja di luar kota daddy tetap setia dengan mommy dan tidak ada wanita lain di hati Daddy." ucap Gavin

" Mommy percaya sama Daddy." ucap dokter Clarissa.

Karena lelah mereka pun tertidur dengan pulas sambil berpelukan seakan tidak ingin dipisahkan.

10 Bulan Kemudian

David dan Daka

Kini umur Daka genap satu tahun, tumbuh menjadi bocah yang ceria. Para sahabatnya datang Federick bersama dengan istri dan anaknya yang bernama Reynaldo Alionso dan putrinya bernama Erika Alionso sedangkan Ronald masih tetap sendiri tidak membawa pasangan karena dirinya masih mencintai dokter Clarissa.

" Rey dan Erika, ayo main sama Daka." pinta dokter Sandra dengan nada lembut.

Reynaldo dan Erika hanya berbicara kurang jelas karena masih berumur satu tahun tapi seakan mengerti ucapan mommynya langsung berjalan ke arah Daka yang sedang bermain dengan baby sister sekaligus bodyguard Daka.

" David, kamu tidak menikah lagi?" tanya Federick

" Tidak, aku tidak bisa mengkhianati istriku. Walau istriku sudah meninggal tapi bagiku istriku selalu ada di hatiku dan tidak ada yang bisa menggantikannya." ucap David dengan nada tegas.

" Aku tahu tapi jika Daka sudah mulai mengerti pasti Daka ingin mempunyai seorang ibu seperti teman - temannya." ucap Federick.

" Benar kata suamiku, coba buka hatimu untuk wanita lain. Daka butuh perhatian seorang ibu dan aku lihat baby sister sekaligus bodyguard sepertinya sangat menyayangi anakmu." sambung dokter Sandra.

" Aku akan pikirkan nanti tapi yang terpenting sekarang aku belum mau memikirkan nya." ucap David dengan nada tegas.

Mereka hanya menghembuskan nafasnya dengan perlahan dan tidak berbicara lagi karena mereka sudah tahu sifat David.

" Daka sudah genap satu tahun, kamu tidak merayakannya?" tanya Federick

" Kami merayakan hanya berdua saja tadi pagi dan sekarang dengan kalian saja karena aku memikirkan keselamatan putraku." ucap David

Sejak kejadian setahun yang lalu dimana istrinya meninggal karena menyumbangkan organ tubuhnya untuk suaminya membuat David lebih protektif dan tidak ingin kejadian setahun yang lalu terulang karena itulah dirinya jarang datang ke pesta lebih banyak waktunya untuk anak kesayangannya.

" Kalian juga tidak merayakan ulang tahun anak kalian? bukannya ulang tahunnya sama dengan anakku?" tanya David

" Istriku trauma dengan kejadian setahun yang lalu, kamu pasti tahukan? sudahlah jangan dibahas terasa nyesek kalau mengingat masa lalu." ucap Federick

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***