Dendam

" Baik ayah." Jawab Albert.

Merekapun masuk ke dalam kamar masing - masing untuk beristirahat. Sesuai perkataan ayah Elisabeth ayahnya Elisabeth membawa beberapa potong steel pakaian miliknya untuk diberikan ke Albert.

tok

tok

tok

ceklek

Albert membuka pintu ternyata ayahnya Elisabeth yang mengetuk pintu kamarnya sambil membawa beberapa potong steel pakaian miliknya untuk diberikan ke Albert.

" Terima kasih ayah." jawab Albert dengan nada sopan.

" Sama - sama Albert, sekarang kamu istirahat lah," perintah ayah Elisabeth.

" Baik ayah." jawab Albert.

Ayahnya Elisabeth hanya mengusap rambut milik Albert sambil tersenyum kemudian meninggalkan Albert sendirian di kamarnya untuk beristirahat. Empat penghuni rumah itupun tidur untuk menyambut pagi hari.

Pagi hari seperti biasa ibunya Elisabeth dan Elisabeth sudah bangun pagi untuk memasak sarapan pagi dan ke dua pria masih terlelap dalam tidurnya.

Selesai memasak ibunya Elisabeth dan Elisabeth kembali masuk ke kamarnya untuk membersihkan dirinya. Selesai mandi ibunya Elisabeth menyiapkan pakaian kerja untuk suaminya dan juga menyiapkan air hangat untuk mandi suaminya sedangkan Elisabeth menyiapkan buku - buku kuliahnya kemudian turun ke lantai dasar menuju ke ruang makan.

tap

tap

tap

Suara benturan sepatu Elisabeth berbenturan dengan anak tangga hingga Elisabeth duduk di kursi makan.

" Selamat pagi ayah, ibu dan Kak Albert." sapa Elisabeth

" Pagi." ucap mereka kompak.

" Kok memanggilku kak Albert?" tanya Albert

" Sekarang kak Albert umurnya berapa?" tanya Elisabeth menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

" Dua puluh satu tahun." ucap Albert.

" Kalau umurku dua puluh tahun berarti aku memanggilnya kak Albert." ucap Elisabeth.

" Baiklah adikku yang cantik." goda Albert

" Terima kasih kakakku sayang." balas Elisabeth.

Merekapun tertawa bersama begitu pula dengan orang tua Elisabeth mereka sangat senang kini rumahnya tidak lagi sepi seperti dulu.

" Sekarang kita makan dulu." ucap ibunya Elisabeth sambil mengambil nasi beserta lauk dan sayur untuk suaminya.

" Oh iya nanti Albert mau ke rumah Albert dulu karena semua buku - buku kuliah Albert ada di sana." ucap Albert.

" Kamu bisa naik motor?" tanya ayahnya Elisabeth

" Bisa ayah kemarin Albert belajar motor menggunakan motor Elisabeth." ucap Albert berkata jujur.

" Oh ya sudah kalau begitu pakai motor milik ayah karena sekarang ayah memakai mobil, sayang kalau tidak di pakai. Punya sim?" tanya ayahnya Elisabeth

" Belum punya ayah." jawab Albert.

" Ya sudah besok ayah cuti sehari untuk mengurus surat - surat pengangkatan anak dan sekalian bikin SIM buatmu." ucap ayahnya Elisabeth.

"Maaf ya ayah, Albert ngeropotin terus." ucap Albert merasakan tidak enak hati dengan keluarga Elisabeth.

" Kamu kan anak kami jadi tugas orang tua membahagiakan anak - anaknya." ucap ayahnya Elisabeth.

" Terima kasih ayah dan ibu serta Elisabeth yang telah menerima Albert. Albert berjanji untuk menjaga keluarga ini dengan sekuat tenaga Albert." ucap Albert.

" Terima kasih Albert tapi untuk sekarang ayahlah yang akan menjaga keluarga kita ini." ucap ayahnya Elisabeth.

" Kita makan dulu, ngobrolnya nanti." ucap ibunya Elisabeth.

" Baik." ucap merek serempak.

Mereka berempat berdoa setelah selesai berdoa mereka mulai makan tanpa ada yang berbicara sedikitpun. Selesai makan seperti biasa ibunya Elisabeth dan Elisabeth merapikan meja makan dan mencuci piring.

Ayahnya Elisabeth dan Albert berjalan ke ruang keluarga dan duduk saling berhadapan.

" Sebentar ayah akan mengambil kunci motor sebentar." ucap ayahnya Elisabeth.

Tidak berapa lama datang ibunya Elisabeth dan Elisabeth mereka berdua duduk di ruang keluarga.

" Kak Albert, mau aku temani ke rumah?" tanya Elisabeth

" Tidak, kamu berangkat saja ke kampus nanti kak Albert nyusul." ucap Albert

" Ok." Jawab Elisabeth singkat

Tidak berapa lama ayahnya Elisabeth datang membawa kunci motor dan langsung diberikan ke Albert.

" Albert ini kunci motornya, hati - hati kalau pergi." ucap ayahnya Elisabeth.

" Baik ayah." jawab Albert.

Albert mengulurkan tangannya untuk mengecup punggung tangan ayah dan ibunya Elisabeth setelah itu berpamitan dengan adik angkatnya yang bernama Elisabeth.

" Kamu belum berangkat?" tanya ibunya Elisabeth

" Sebentar lagi Bu." jawab Elisabeth

Mereka bertiga berbincang - bincang hingga 10 menit kemudian Elisabeth berpamitan dengan mengecup punggung tangan ayah dan ibunya Elisabeth.

Ke dua orang tuanya juga berangkat ke kantor dengan menggunakan mobil.

xxxxxxx

Kini Elisabeth sudah sampai di kampusnya ke 6 gadis yang sangat kesal dan membenci Elisabeth menghadang Elisabeth yang hendak masuk ke ruang kampus.

" Hei, culun jangan mentang-mentang teman - temanku baik padamu jangan besar kepala ya?" ucap salah satu dari mereka dengan nada ketus.

" Kepalaku tidak besar kok tapi ukuran standar." ucap Elisabeth pura - pura polos.

" Dasar culun, tidak mengerti istilah kepala besar." ucap salah satu dari mereka.

" Sudah ah aku malas meladeni kalian yang tidak ada gunanya untukku." ucap Elisabeth sambil mendorong salah satu dari mereka.

Mereka berenam membalas mendorong Elisabeth tapi tenaga Elisabeth kalah jauh hingga Elisabeth hampir saja terjatuh tapi untunglah ada salah satu dari ke enam mahasiswa tampan yang menahan tubuh Elisabeth.

" Kalian itu mahasiswi atau preman sih." ucap salah satu dari mereka.

" Iya benar, apa kalian mau dilaporkan ke pihak kampus hah!!" bentak salah satu dari mereka.

" Maafkan kami kak." ucap ke 6 gadis tersebut.

Elisabeth yang tadi tubuhnya di pegang oleh satu dari mereka langsung berusaha berdiri tegak.

" Terima kasih kakak - kakak sudah menolong Elisabeth." jawab Elisabeth.

" Hmm." jawabnya mereka berupa deheman.

" Sekarang kamu masuklah ke dalam." ucap salah satu dari mereka.

" Baik kak, sekali lagi terima kasih." jawab Elisabeth sambil berjalan masuk ke dalam ruangan kampus.

" Ingat, sekali lagi bikin masalah kami laporkan ke pihak kampus." ucap salah satu dari mereka.

Mereka berenam adalah kakak kelas 1 tingkat dengan ke 6 mahasiswi tersebut termasuk Elisabeth dan Albert. Mereka melihat ada gadis cupu yang di bully membuat mereka kesal dengan sifat ke enam mahasiswi tersebut. Mereka berenam pergi meninggalkan ke enam gadis tersebut untuk masuk ke dalam ruangan kampus karena sebentar lagi dosennya akan datang.

" Si*l banyak yang membela gadis cupu itu" ucap salah satu mahasiswi tersebut.

" Sudah ah aku malas melakukannya." ucap ke empat dari ke enam mahasiswi yang berubah pikiran.

" Apa maksud kalian? kalian tidak mau membuly gadis cupu itu lagi hahh!" bentak temannya.

" Bukannya tidak mau aku naksir sama kakak kelas itu, kalau kita membuly nanti usahaku mengejar kakak kelas sia - sia donk." ucap salah satu dari mereka.

" Iya benar." jawab ke tiganya dengan kompak

Mereka berempat pergi meninggalkan ke dua temannya yang masih ingin membully karena hatinya sangat iri hati karena Elisabeth sangat pintar dan banyak orang yang baik pada Elisabeth. Mereka berdua menjadi dendam terhadap Elisabeth dan ingin melakukan sesuatu terhadap Elisabeth.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Hallo, mampir ke karyaku yang lain ya :

Gadis Culun dan Ceo Lumpuh.

Cinta Satu malam Bersama Mafia

Cinta Satu Malam Bersama Mafia Sension 2

Cinta Pertama Psychopath

Cinta Pertama Mafia.

Perjalanan Cinta Sang Psychopath

Perjalanan Cinta 3 Pria Psychopath

Dan

Mohon dukungan dan Berikan : 😍😍😘😘🤩🤩😊😊😉😉

Komentar 😍

Like 😍

vote 😍

tip 😍

Agar Author tetap semangat dalam menulis novel ini. Terima kasih banyak buat pembaca yang masih setia membaca novelku.😁😚😚😍😍😘😘 juga yang telah memberikan komentar, like, vote dan tipnya.

Salam Author

Yayuk Triatmaja

xxxxxx

Terpopuler

Comments

Santi Rizal

Santi Rizal

suka ceritanya Thor

2023-05-13

0

Yayuk Triatmaja

Yayuk Triatmaja

akan author perbaiki

2022-08-22

2

Yayuk Triatmaja

Yayuk Triatmaja

Terima kasih banyak atas komentarnya

2022-08-22

3

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Kampus
3 Elisabeth dan Albert
4 Membantu Albert
5 Dendam
6 Elisabeth Kecelakaan
7 Keluarga Elisabeth
8 Permohonan Federick
9 Tiga Sahabat Revisi
10 David
11 David 2
12 David Mengunjungi Karen di ICU
13 David Bisa Melihat Kembali
14 Kesedihan David
15 Kesedihan David 2
16 David dan Elisabeth
17 Satu Tahun Kemudian Revisi
18 Terapi
19 Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin
20 Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin 2
21 Dokter Clarissa Hamil
22 Rencana Jahat
23 David
24 David 2
25 David dan Daka
26 David
27 Ronald dan Lina
28 David dan Lina 2
29 Hukuman
30 Hukuman
31 Pernikahan Lina dan Ronald
32 Clarissa Dan Gavin
33 Clarissa Dan Gavin
34 Clarissa Bertemu Dengan Gadis Culun
35 Hukuman
36 Hukuman 2
37 Pertemuan Karen dan Clarissa
38 Karen Bekerja Menjadi Sekretaris Gavin
39 Pertemuan Gavin Dengan David
40 Pertemuan Pertama Karen Dengan Daka
41 Kerinduan David
42 David Kecewa
43 Kedatangan Karen
44 Karen Di Usir
45 Karen Setuju Menikah
46 Pernikahan Karen Dan David
47 Mansion Milik David
48 Menyamar Menjadi Gadis Culun.
49 Pembalasan Gadis Cupu
50 Kedatangan Daddy David
51 Daddy David Dan Mommy Karen
52 Hukuman
53 Ronald
54 David dan Karen
55 Karen Hamil
56 Karen Masuk Ke Rumah Sakit
57 Memberikan Pelajaran
58 Hukuman
59 Hukuman 2
60 Kebahagiaan Daddy David
61 Ronald
62 Ronald dan Tamara
63 Malam Pertama
64 Masa Lalu Ronald
65 Kisah Ronald dan Lina
66 Rencana Jahat
67 Lina Meninggal
68 Serena Evangelista Reagen
69 Ronald dan Tamara
70 Menolak Pembatalan Perjanjian
71 Negosiasi
72 Ronald dan Tamara
73 Rahasia
74 Kesedihan Serena
75 Sahabat
76 Satu Tahun Kemudian
77 Penculikan
78 Pertemuan Pertama Ronald
79 Di Culik
80 Karena Cavin Putramu
81 Mengungkap Kebenaran
82 Celine Menerima Hukuman
83 Kematian Celine
84 Tiga Sahabat
85 Mommy Maafkan Daddy
86 Tegar
87 Lima Puluh Tahun Yang Lalu
88 Pernikahan
89 Serena
90 Ronald Menyesal
91 Tamat
92 Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
93 Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
94 Novel Terjerat Cinta Sang Pelakor
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Kampus
3
Elisabeth dan Albert
4
Membantu Albert
5
Dendam
6
Elisabeth Kecelakaan
7
Keluarga Elisabeth
8
Permohonan Federick
9
Tiga Sahabat Revisi
10
David
11
David 2
12
David Mengunjungi Karen di ICU
13
David Bisa Melihat Kembali
14
Kesedihan David
15
Kesedihan David 2
16
David dan Elisabeth
17
Satu Tahun Kemudian Revisi
18
Terapi
19
Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin
20
Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin 2
21
Dokter Clarissa Hamil
22
Rencana Jahat
23
David
24
David 2
25
David dan Daka
26
David
27
Ronald dan Lina
28
David dan Lina 2
29
Hukuman
30
Hukuman
31
Pernikahan Lina dan Ronald
32
Clarissa Dan Gavin
33
Clarissa Dan Gavin
34
Clarissa Bertemu Dengan Gadis Culun
35
Hukuman
36
Hukuman 2
37
Pertemuan Karen dan Clarissa
38
Karen Bekerja Menjadi Sekretaris Gavin
39
Pertemuan Gavin Dengan David
40
Pertemuan Pertama Karen Dengan Daka
41
Kerinduan David
42
David Kecewa
43
Kedatangan Karen
44
Karen Di Usir
45
Karen Setuju Menikah
46
Pernikahan Karen Dan David
47
Mansion Milik David
48
Menyamar Menjadi Gadis Culun.
49
Pembalasan Gadis Cupu
50
Kedatangan Daddy David
51
Daddy David Dan Mommy Karen
52
Hukuman
53
Ronald
54
David dan Karen
55
Karen Hamil
56
Karen Masuk Ke Rumah Sakit
57
Memberikan Pelajaran
58
Hukuman
59
Hukuman 2
60
Kebahagiaan Daddy David
61
Ronald
62
Ronald dan Tamara
63
Malam Pertama
64
Masa Lalu Ronald
65
Kisah Ronald dan Lina
66
Rencana Jahat
67
Lina Meninggal
68
Serena Evangelista Reagen
69
Ronald dan Tamara
70
Menolak Pembatalan Perjanjian
71
Negosiasi
72
Ronald dan Tamara
73
Rahasia
74
Kesedihan Serena
75
Sahabat
76
Satu Tahun Kemudian
77
Penculikan
78
Pertemuan Pertama Ronald
79
Di Culik
80
Karena Cavin Putramu
81
Mengungkap Kebenaran
82
Celine Menerima Hukuman
83
Kematian Celine
84
Tiga Sahabat
85
Mommy Maafkan Daddy
86
Tegar
87
Lima Puluh Tahun Yang Lalu
88
Pernikahan
89
Serena
90
Ronald Menyesal
91
Tamat
92
Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
93
Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
94
Novel Terjerat Cinta Sang Pelakor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!