David 2

Perawat itu menatap David tanpa berkedip dirinya sangat berharap agar tuan David segera melihat setelah itu perawat itu akan mencari perhatian dengan mengurus anaknya kemudian mereka menikah dan bisa hidup dengan enak.

" Ehem.. suster keluarlah, nanti kalau dibutuhkan kami akan menekan bel." usir Ronald yang tahu arti tatapan mata perawat itu yang menatap wajah tuan David mempunyai maksud yang tersembunyi.

Perawat itu menatap kesal Ronald yang telah mengganggu khayalannya. Ronald yang melihat tatapan kesal langsung menatap tajam ke perawat itu membuat perawat itu menjadi takut. Perawat itupun pergi meninggalkan ruang perawatan dengan kesal.

Tidak berapa lama susu itupun habis tanpa sisa.

" Tuan susunya sudah habis." ucap Ronald.

David langsung melepaskan dotnya kemudian bayi itu memejamkan matanya sambil tersenyum.

" Tuan bayinya sudah tidur sambil tersenyum." ucap Ronald memberitahukan.

" Benarkah? aku ingin cepat melihat anakku dan juga istriku. Padahal baru kemarin aku tersadar tapi rasanya sangat lama sekali. Bagaimana keadaan istriku apakah istriku sudah sadar dari komanya?" tanya David

" Belum tuan masih koma." ucap Ronald.

" Antarkan aku dan anakku Daka siapa tahu dengan kedatangan kami Karen segera sadar dari komanya." ucap David dengan penuh semangat.

" Baik tuan." ucap Ronald yang tidak tega melihat tuannya.

" Saya akan tekan tombol agar dokter dan perawat datang." ucap Ronald sambil berjalan mendekati ranjang David kemudian menekan tombol tersebut.

" Untuk apa menekan tombol?" tanya David

" Untuk meminta perawat untuk membawa kursi roda." ucap Ronald.

" Baiklah." ucap David dengan nada pasrah karena dirinya ingin sekali berjalan dengan cepat menuju ke ruangan ICU sambil menggendong anaknya tapi itu tidak mungkin mengingat ke dua matanya masih di perban.

ceklek

Seorang dokter dan perawat yang tadi membuka pintu dan berjalan ke arah mereka.

" Ada yang bisa kami bantu tuan?" tanya dokter tersebut

" Tuan David ingin bertemu dengan istrinya di ruang ICU tolong siapkan kursinya." ucap Ronald sambil menatap dokter dan perawat itu dengan tatapan membunuh.

glek

glek

Dokter dan perawat itu menelan salivanya dengan kasar melihat tatapan tajam Ronald.

" Baik tuan tapi bolehkah tuan saya cek kembali dan sepertinya infusnya sudah mulai habis jadi infusnya bisa di lepas dan anak tuan diberikan ke suster." ucap dokter tersebut.

" Hmmm... cepatlah." perintah David sambil menyerahkan anaknya ke arah suster.

Suster itupun menerima bayi milik David dengan jantungnya berdetak kencang karena tangannya bersentuhan dengan tangan David kemudian bayi tersebut diletakkan di ranjang bayi sedangkan David bersikap biasa karena dihatinya hanya ada satu nama yaitu Karen istri yang sangat dicintainya.

" Baik tuan." jawab dokter tersebut

Dokter itupun memeriksa David setelah selesai perawat itu melepaskan selang infus di tangan David.

" Sudah selesai tuan, suster ambilkan kursi roda." perintah dokter tersebut.

" Baik dokter." ucap perawat itu dengan nada sopan.

Perawat itupun pergi meninggalkan mereka untuk mengambil kursi roda. Tidak berapa lama perawat itu datang sambil membawa kursi roda.

" Tuan David saya akan bantu tuan untuk turun dari ranjang." ucap Ronald sambil membantu tuan David untuk turun dari ranjangnya.

Setelah turun dari ranjang David duduk di kursi roda dengan bantuan Ronald dan dokter sedangkan perawat itu memegang kursi roda.

" Ambilkan anakku, aku ingin menggendongnya." pinta David

" Baik tuan." ucap perawat tersebut.

Perawat itupun berjalan mendekati ranjang bayi di mana anaknya David dan Karen sedang tertidur dengan pulas. Perawat itu memberikan ke tangan David yang sudah direntangkan dari tadi.

cup

David mengecup pipi gembul anaknya dan membuat anaknya tersenyum tanpa membuka matanya.

" Tuan, anak tuan tersenyum semakin bertambah tampan seperti tuan." puji perawat itu berusaha menarik perhatian tuan David.

David hanya diam tanpa banyak bicara karena dirinya tidak sabar ingin segera bertemu dengan istri tercintanya.

" Tuan saya bantu dorong kursi roda tuan." ucap perawat itu menawarkan dirinya sambil berjalan ke arah pegangan kursi roda.

Baru saja memegang dorongan kursi roda, David langsung menolaknya.

" Tidak, biar Ronald yang melakukannya. Ronald dorong kursi rodaku." printah David dengan nada dingin.

Walau David belum bisa melihat karena matanya masih diperban tapi dirinya tahu kalau perawat itu mempunyai maksud yang tidak baik.

" Baik tuan." jawab Ronald sambil mengambil alih kursi roda yang di pegang oleh perawat itu.

Perawat itu sangat kesal karena usahanya untuk mendekati tuan David lagi - lagi gagal. Ronald dengan santai mendorong kursi roda menuju ke pintu luar dengan diikuti dokter dan perawat dari arah belakang.

Baru saja di depan pintu luar Ronald bertemu dengan Federick yang sedang mendorong kursi roda dimana dokter Sandra sedang duduk di kursi roda sambil menggendong putranya sedangkan dokter dan perawat itu pergi meninggalkan mereka.

" Mau kemana?" tanya dokter Sandra

" Mau menengok istriku." ucap David

"Hmm.. aku ingin lihat dulu keadaan Karen nanti aku ke sini lagi." ucap Federick mencari alasan sambil memberikan kode ke arah Ronald.

" Tidak, aku ingin melihatnya sekarang."tolak David karena dirinya sangat merindukan istrinya.

Mereka bertiga saling menatap untuk mencari ide lain agar David mau menurutinya.

" Ayo Ronald dorong kursi rodaku." perintah David.

" Baik tuan." Jawab Ronald sambil memandang Federick dan dokter Sandra.

Dokter Sandra hanya menganggukkan kepala tanda di suruh melakukan permintaan David untuk mendorong kursi rodanya, dokter Clarissa mempunyai ide dan memberikan kode ke suaminya. Suaminya yang mengerti kode istrinya mendekatkan wajahnya ke telinga istrinya dan istrinya membisikkan sesuatu. Federick menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

" David, ada dokter dan perawat masuk ke ruang ICU sepertinya sedang memeriksa Karen." ucap Federick sambil meminggirkan kursi roda istrinya kemudian berjalan dengan langkah lebar menuju ke ruang ICU untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.

Ronald langsung menghentikan kursi rodanya sedangkan David hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar. Lima belas menit kemudian Federick keluar bersama sepasang suami istri paruh baya, Federick mengangkat ibu jarinya memberikan tanda agar Ronald dan David masuk ke dalam ruang ICU.

xxxxx

Hallo, mampir ke karyaku yang lain ya :

Gadis Culun dan Ceo Lumpuh.

Cinta Satu malam Bersama Mafia

Cinta Satu Malam Bersama Mafia Sension 2

Cinta Pertama Psychopath

Cinta Pertama Mafia.

Perjalanan Cinta Sang Psychopath

Perjalanan Cinta 3 Pria Psychopath

Tentara Dingin VS Dokter Dingin

Gadis Culun dan Psycopath

Mencintai CEO Cacat dan Lumpuh

Dan

Mohon dukungan dan Berikan : 😍😍😘😘🤩🤩😊😊😉😉

Komentar 😍

Like 😍

vote 😍

tip 😍

Agar Author tetap semangat dalam menulis novel ini. Terima kasih banyak buat pembaca yang masih setia membaca novelku.😁😚😚😍😍😘😘 juga yang telah memberikan komentar, like, vote dan tipnya.

Salam Author

Yayuk Triatmaja

xxxxxx

Terpopuler

Comments

Heny Rahayu

Heny Rahayu

mimpinya terlalu tinggi nanti jatuh sakit/Joyful/

2024-04-13

0

Christy Oeki

Christy Oeki

terus bersyukur

2022-07-01

0

Siti Solikah

Siti Solikah

bagus thor

2022-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Kampus
3 Elisabeth dan Albert
4 Membantu Albert
5 Dendam
6 Elisabeth Kecelakaan
7 Keluarga Elisabeth
8 Permohonan Federick
9 Tiga Sahabat Revisi
10 David
11 David 2
12 David Mengunjungi Karen di ICU
13 David Bisa Melihat Kembali
14 Kesedihan David
15 Kesedihan David 2
16 David dan Elisabeth
17 Satu Tahun Kemudian Revisi
18 Terapi
19 Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin
20 Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin 2
21 Dokter Clarissa Hamil
22 Rencana Jahat
23 David
24 David 2
25 David dan Daka
26 David
27 Ronald dan Lina
28 David dan Lina 2
29 Hukuman
30 Hukuman
31 Pernikahan Lina dan Ronald
32 Clarissa Dan Gavin
33 Clarissa Dan Gavin
34 Clarissa Bertemu Dengan Gadis Culun
35 Hukuman
36 Hukuman 2
37 Pertemuan Karen dan Clarissa
38 Karen Bekerja Menjadi Sekretaris Gavin
39 Pertemuan Gavin Dengan David
40 Pertemuan Pertama Karen Dengan Daka
41 Kerinduan David
42 David Kecewa
43 Kedatangan Karen
44 Karen Di Usir
45 Karen Setuju Menikah
46 Pernikahan Karen Dan David
47 Mansion Milik David
48 Menyamar Menjadi Gadis Culun.
49 Pembalasan Gadis Cupu
50 Kedatangan Daddy David
51 Daddy David Dan Mommy Karen
52 Hukuman
53 Ronald
54 David dan Karen
55 Karen Hamil
56 Karen Masuk Ke Rumah Sakit
57 Memberikan Pelajaran
58 Hukuman
59 Hukuman 2
60 Kebahagiaan Daddy David
61 Ronald
62 Ronald dan Tamara
63 Malam Pertama
64 Masa Lalu Ronald
65 Kisah Ronald dan Lina
66 Rencana Jahat
67 Lina Meninggal
68 Serena Evangelista Reagen
69 Ronald dan Tamara
70 Menolak Pembatalan Perjanjian
71 Negosiasi
72 Ronald dan Tamara
73 Rahasia
74 Kesedihan Serena
75 Sahabat
76 Satu Tahun Kemudian
77 Penculikan
78 Pertemuan Pertama Ronald
79 Di Culik
80 Karena Cavin Putramu
81 Mengungkap Kebenaran
82 Celine Menerima Hukuman
83 Kematian Celine
84 Tiga Sahabat
85 Mommy Maafkan Daddy
86 Tegar
87 Lima Puluh Tahun Yang Lalu
88 Pernikahan
89 Serena
90 Ronald Menyesal
91 Tamat
92 Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
93 Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
94 Novel Terjerat Cinta Sang Pelakor
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Kampus
3
Elisabeth dan Albert
4
Membantu Albert
5
Dendam
6
Elisabeth Kecelakaan
7
Keluarga Elisabeth
8
Permohonan Federick
9
Tiga Sahabat Revisi
10
David
11
David 2
12
David Mengunjungi Karen di ICU
13
David Bisa Melihat Kembali
14
Kesedihan David
15
Kesedihan David 2
16
David dan Elisabeth
17
Satu Tahun Kemudian Revisi
18
Terapi
19
Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin
20
Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin 2
21
Dokter Clarissa Hamil
22
Rencana Jahat
23
David
24
David 2
25
David dan Daka
26
David
27
Ronald dan Lina
28
David dan Lina 2
29
Hukuman
30
Hukuman
31
Pernikahan Lina dan Ronald
32
Clarissa Dan Gavin
33
Clarissa Dan Gavin
34
Clarissa Bertemu Dengan Gadis Culun
35
Hukuman
36
Hukuman 2
37
Pertemuan Karen dan Clarissa
38
Karen Bekerja Menjadi Sekretaris Gavin
39
Pertemuan Gavin Dengan David
40
Pertemuan Pertama Karen Dengan Daka
41
Kerinduan David
42
David Kecewa
43
Kedatangan Karen
44
Karen Di Usir
45
Karen Setuju Menikah
46
Pernikahan Karen Dan David
47
Mansion Milik David
48
Menyamar Menjadi Gadis Culun.
49
Pembalasan Gadis Cupu
50
Kedatangan Daddy David
51
Daddy David Dan Mommy Karen
52
Hukuman
53
Ronald
54
David dan Karen
55
Karen Hamil
56
Karen Masuk Ke Rumah Sakit
57
Memberikan Pelajaran
58
Hukuman
59
Hukuman 2
60
Kebahagiaan Daddy David
61
Ronald
62
Ronald dan Tamara
63
Malam Pertama
64
Masa Lalu Ronald
65
Kisah Ronald dan Lina
66
Rencana Jahat
67
Lina Meninggal
68
Serena Evangelista Reagen
69
Ronald dan Tamara
70
Menolak Pembatalan Perjanjian
71
Negosiasi
72
Ronald dan Tamara
73
Rahasia
74
Kesedihan Serena
75
Sahabat
76
Satu Tahun Kemudian
77
Penculikan
78
Pertemuan Pertama Ronald
79
Di Culik
80
Karena Cavin Putramu
81
Mengungkap Kebenaran
82
Celine Menerima Hukuman
83
Kematian Celine
84
Tiga Sahabat
85
Mommy Maafkan Daddy
86
Tegar
87
Lima Puluh Tahun Yang Lalu
88
Pernikahan
89
Serena
90
Ronald Menyesal
91
Tamat
92
Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
93
Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
94
Novel Terjerat Cinta Sang Pelakor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!