David

cup

Gavin mengecup kening istrinya yang sangat dicintainya kemudian menghapus air mata istrinya dengan menggunakan ke dua ibu jarinya.

" Hanya pria bodoh yang melakukan itu, bagi Daddy kamu adalah wanita yang paling sempurna. Maafkan Daddy kalau perkataan daddy membuat mommy menjadi sedih." ucap Gavin sambil memeluk istrinya.

" Hiks... hiks... hiks... daddy, mommy sangat mencintai Daddy, mommy rela meninggalkan Daddy jika Daddy sudah tidak menginginkan mommy lagi karena hiks... hiks... mommy tidak bisa melihat Daddy tidak bahagia menikah dengan mommy." ucap dokter Clarissa sambil membalas pelukan suaminya.

" Tidak mommy, daddy bahagia bisa menikah dengan mommy." ucap Gavin sambil membelai punggung istrinya.

Setelah dokter Clarissa berhenti menangis Gavin melepaskan pelukannya kemudian mendorong perlahan ke dua bahu dokter Clarissa. Ke dua ibu jari milik Gavin di arahkan di ke dua mata indah milik istrinya untuk menghapus air mata milik dokter Clarissa, istri yang sangat dicintainya.

" Beberapa hari ini daddy bermimpi kamu pergi meninggalkan Daddy dan membawa anak kita Cavin. Daddy sangat takut jika suatu saat nanti itu akan terjadi karena sejak kedatangan mommy hidup daddy lebih berwarna." ucap Gavin

" Mimpi itu bunga tidur daddy tidak perlu dipikirkan. Mommy tidak akan meninggalkan daddy kecuali daddy meminta mommy untuk meninggalkan daddy atau daddy bertemu dengan wanita yang lebih baik dari mommy maka mommy akan pergi meninggalkan daddy." ucap dokter Clarissa sambil menatap mata suaminya.

" Daddy tidak akan melakukan itu karena Daddy sangat mencintai mommy." ucap Gavin.

" Mommy juga mencintai daddy." balas dokter Clarissa sambil tersenyum.

" Daddy mau ke kamar mandi, mommy tidurlah sudah malam." ucap Gavin sambil mencolek hidung mancung istrinya.

" Baik daddy." Jawab dokter Clarissa.

Gavin berjalan ke arah kamar mandi sedangkan dokter Clarissa duduk di kepala ranjang dengan mata menatap pintu kamar mandi.

ceklek

Gavin membuka pintu kamar mandi dengan wajah segar dan menambah ketampanannya membuat dokter Clarissa menatapnya tanpa berkedip.

" Ada apa sayang? kok memandang daddy seperti itu?" tanya Gavin sambil menatap wajah cantik istrinya.

Dokter Clarissa hanya turun dari ranjang kemudian berjalan ke arah suaminya.

" Suamiku semakin bertambah tampan." bisik dokter Clarissa sambil memeluk suaminya dan wajahnya di benamkan ke dada suaminya.

" Hahahaha... kamu baru tahu ya suamimu ini tampan." ucap Gavin sambil tertawa dan membalas pelukan istrinya.

" Karena itu aku ingin hamil anakmu agar wajahnya mirip denganmu." ucap dokter Clarissa sambil mendorong perlahan suaminya dan menatap wajah tampan suaminya.

" Aku juga sayang, ingin mempunyai anak dari rahimmu walau Cavin bukan darah dagingku aku akan tetap menyayanginya tanpa membedakannya." ucap Gavin

" Terima kasih daddy aku bahagia bisa menikah denganmu." ucap dokter Clarissa.

" Sekarang kita tidur dulu sudah malam." ucap Gavin

" Ok daddy." Jawab dokter Clarissa.

Mereka berdua tidur sambil berpelukan sedangkan Cavin tertidur pulas di ranjang khusus bayi bersebelahan dengan orang tuanya dan jarang bangun malam, Cavin akan bangun jika pagi hari dan siang hari.

xxxxxxx

Tidak terasa malam berganti pagi terdengar suara bayi menangis milik David dengan Karen.

Oooeeeeee

Oooeeeeee

David dan Ronald yang sedang tertidur pulas langsung terbangun. Tangan David meraba mencari anaknya yang sedang menangis sedangkan Ronald berjalan dengan cepat dan memegang tangan David agar dapat menyentuh dimana anaknya berada.

" Anak Daddy kenapa? haus ya?" tanya David dengan nada lembut sambil membelai wajah anaknya.

Daka pun langsung terdiam dan jari telunjuk daddynya langsung di genggam kemudian diemutnya. David merasa geli jarinya di **** oleh anak semata wayangnya sedangkan setelah anaknya tuan David dengan nona Karen terdiam Ronald langsung duduk dekat dengan ranjang milik David.

" Ronald sepertinya anakku haus tolong tekan tombol agar suster datang ke sini." pinta David dengan membiarkan jarinya diemut oleh anaknya.

" Baik tuan." Jawab Ronald.

Ronald pun menekan tombol yang menempel di dinding dekat ranjang tuan David setelah itu Ronald duduk kembali dekat ranjang tuan David. Tidak berapa lama dokter dan perawat masuk ke dalam ruang perawatan VVIP.

" Apa yang bisa saya bantu tuan?" tanya dokter dengan ramah.

" Anakku sepertinya haus, jari telunjukku dari tadi diemut." ucap David

" Suster ambilkan dot yang berisi susu formula." perintah dokternya.

" Baik dok." Jawab suster itu.

Suster itupun keluar untuk mengambil dot sedangkan dokter itu memeriksa David.

" Maaf tuan bisa dilepaskan jari telunjuk tuan ke mulut anak tuan." pinta dokter tersebut.

Davidpun melepaskan jari telunjuknya bersamaan dengan anaknya menangis.

Oooeeeeee

Oooeeeeee

David yang tidak tega anaknya menangis memberikan jari telunjuknya ke mulut anaknya dengan tepat karena David sudah hapal letak posisi anaknya yang berada di ranjang khusus bayi. Bayi itupun langsung memegang jari telunjuk daddynya dan di **** kembali.

" Saya tidak bisa melepaskan jari saya dokter karena anakku menangis dan aku tidak tega mendengar anakku menangis." ucap David.

" Baiklah tuan, saya akan cek seperti ini saja." ucap dokter tersebut.

Dokter itupun mulai memeriksa keadaan David dan tidak berapa lama dokter itupun sudah selesai dan membereskan peralatannya.

"Semuanya normal dan hanya tinggal menunggu empat hari lagi perban di mata tuan akan kami buka." ucap dokter tersebut menjelaskan ke tuan David.

" Baik dokter." Jawab Dokter

ceklek

Seorang perawat membuka pintu sambil membawa dot, perawat itu berjalan ke arah David sedangkan dokter setelah memeriksa tuan David langsung meninggalkan mereka.

" Tuan, bisa dilepaskan jarinya biar anak tuan minum susu dulu." pinta perawat dengan ramah.

David pun melepaskan jari telunjuknya dan bayi itupun menangis kembali.

Oooeeeeee

Oooeeeeee

Perawat itupun memberikan DOT yang berisi susu formula tapi bayi itu tetap tidak mau malah semakin bertambah kencang menangisnya.

Oooeeeeee

Oooeeeeee

" Suster kenapa anakku masih menangis?" tanya David yang tidak tega anaknya menangis.

" Anak tuan tidak mau minum susu." ucap perawat itu sambil menaruh dotnya.

Perawat itupun menggendong bayi yang sedang menangis kemudian memberikan dot ke mulut bayi milik David dengan Karen.

Oooeeeeee

Oooeeeeee

Bayi itu tetap menangis membuat David bertambah sedih mendengar anaknya menangis tanpa henti.

" Berikan anakku padaku." ucap David sambil ke dua tangannya direntangkan.

Oooeeeeee

Oooeeeeee

Perawat itupun memberikan bayi tersebut ke daddynya dan bayi itupun langsung berhenti menangis.

" Mana dotnya." pinta David sambil menimang anaknya yang masih sesunggukkan karena habis menangis tanpa henti.

Perawat itu sangat terkejut ketika bayi itu berhenti menangis ketika digendong oleh daddynya dan perawat itupun memberikan dotnya ke David sambil menggenggam tangan David agar dotnya masuk ke dalam mulut anaknya.

deg

deg

deg

Jantung perawat itu berdetak sangat kencang ketika bersentuhan dengan tangan David sedangkan David bersikap biasa saja. Daka langsung menyedot dot dan terdengar jelas di telinga David.

" Anak Daddy haus ya? minum yang banyak agar cepat tumbuh besar." ucap David dengan nada lembut.

Terpopuler

Comments

Christy Oeki

Christy Oeki

dilancarkan rejekinya

2022-07-01

0

Siti Solikah

Siti Solikah

duh David keren,penyayang sama keluarga

2022-03-06

0

Fitriyana Restu fadila

Fitriyana Restu fadila

jgn jatuh cinta ma david ncus nti ndak di mutilasi... 😁✌

2021-09-28

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Kampus
3 Elisabeth dan Albert
4 Membantu Albert
5 Dendam
6 Elisabeth Kecelakaan
7 Keluarga Elisabeth
8 Permohonan Federick
9 Tiga Sahabat Revisi
10 David
11 David 2
12 David Mengunjungi Karen di ICU
13 David Bisa Melihat Kembali
14 Kesedihan David
15 Kesedihan David 2
16 David dan Elisabeth
17 Satu Tahun Kemudian Revisi
18 Terapi
19 Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin
20 Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin 2
21 Dokter Clarissa Hamil
22 Rencana Jahat
23 David
24 David 2
25 David dan Daka
26 David
27 Ronald dan Lina
28 David dan Lina 2
29 Hukuman
30 Hukuman
31 Pernikahan Lina dan Ronald
32 Clarissa Dan Gavin
33 Clarissa Dan Gavin
34 Clarissa Bertemu Dengan Gadis Culun
35 Hukuman
36 Hukuman 2
37 Pertemuan Karen dan Clarissa
38 Karen Bekerja Menjadi Sekretaris Gavin
39 Pertemuan Gavin Dengan David
40 Pertemuan Pertama Karen Dengan Daka
41 Kerinduan David
42 David Kecewa
43 Kedatangan Karen
44 Karen Di Usir
45 Karen Setuju Menikah
46 Pernikahan Karen Dan David
47 Mansion Milik David
48 Menyamar Menjadi Gadis Culun.
49 Pembalasan Gadis Cupu
50 Kedatangan Daddy David
51 Daddy David Dan Mommy Karen
52 Hukuman
53 Ronald
54 David dan Karen
55 Karen Hamil
56 Karen Masuk Ke Rumah Sakit
57 Memberikan Pelajaran
58 Hukuman
59 Hukuman 2
60 Kebahagiaan Daddy David
61 Ronald
62 Ronald dan Tamara
63 Malam Pertama
64 Masa Lalu Ronald
65 Kisah Ronald dan Lina
66 Rencana Jahat
67 Lina Meninggal
68 Serena Evangelista Reagen
69 Ronald dan Tamara
70 Menolak Pembatalan Perjanjian
71 Negosiasi
72 Ronald dan Tamara
73 Rahasia
74 Kesedihan Serena
75 Sahabat
76 Satu Tahun Kemudian
77 Penculikan
78 Pertemuan Pertama Ronald
79 Di Culik
80 Karena Cavin Putramu
81 Mengungkap Kebenaran
82 Celine Menerima Hukuman
83 Kematian Celine
84 Tiga Sahabat
85 Mommy Maafkan Daddy
86 Tegar
87 Lima Puluh Tahun Yang Lalu
88 Pernikahan
89 Serena
90 Ronald Menyesal
91 Tamat
92 Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
93 Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
94 Novel Terjerat Cinta Sang Pelakor
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Kampus
3
Elisabeth dan Albert
4
Membantu Albert
5
Dendam
6
Elisabeth Kecelakaan
7
Keluarga Elisabeth
8
Permohonan Federick
9
Tiga Sahabat Revisi
10
David
11
David 2
12
David Mengunjungi Karen di ICU
13
David Bisa Melihat Kembali
14
Kesedihan David
15
Kesedihan David 2
16
David dan Elisabeth
17
Satu Tahun Kemudian Revisi
18
Terapi
19
Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin
20
Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin 2
21
Dokter Clarissa Hamil
22
Rencana Jahat
23
David
24
David 2
25
David dan Daka
26
David
27
Ronald dan Lina
28
David dan Lina 2
29
Hukuman
30
Hukuman
31
Pernikahan Lina dan Ronald
32
Clarissa Dan Gavin
33
Clarissa Dan Gavin
34
Clarissa Bertemu Dengan Gadis Culun
35
Hukuman
36
Hukuman 2
37
Pertemuan Karen dan Clarissa
38
Karen Bekerja Menjadi Sekretaris Gavin
39
Pertemuan Gavin Dengan David
40
Pertemuan Pertama Karen Dengan Daka
41
Kerinduan David
42
David Kecewa
43
Kedatangan Karen
44
Karen Di Usir
45
Karen Setuju Menikah
46
Pernikahan Karen Dan David
47
Mansion Milik David
48
Menyamar Menjadi Gadis Culun.
49
Pembalasan Gadis Cupu
50
Kedatangan Daddy David
51
Daddy David Dan Mommy Karen
52
Hukuman
53
Ronald
54
David dan Karen
55
Karen Hamil
56
Karen Masuk Ke Rumah Sakit
57
Memberikan Pelajaran
58
Hukuman
59
Hukuman 2
60
Kebahagiaan Daddy David
61
Ronald
62
Ronald dan Tamara
63
Malam Pertama
64
Masa Lalu Ronald
65
Kisah Ronald dan Lina
66
Rencana Jahat
67
Lina Meninggal
68
Serena Evangelista Reagen
69
Ronald dan Tamara
70
Menolak Pembatalan Perjanjian
71
Negosiasi
72
Ronald dan Tamara
73
Rahasia
74
Kesedihan Serena
75
Sahabat
76
Satu Tahun Kemudian
77
Penculikan
78
Pertemuan Pertama Ronald
79
Di Culik
80
Karena Cavin Putramu
81
Mengungkap Kebenaran
82
Celine Menerima Hukuman
83
Kematian Celine
84
Tiga Sahabat
85
Mommy Maafkan Daddy
86
Tegar
87
Lima Puluh Tahun Yang Lalu
88
Pernikahan
89
Serena
90
Ronald Menyesal
91
Tamat
92
Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
93
Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
94
Novel Terjerat Cinta Sang Pelakor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!