cup
Gavin mengecup kening istrinya yang sangat dicintainya kemudian menghapus air mata istrinya dengan menggunakan ke dua ibu jarinya.
" Hanya pria bodoh yang melakukan itu, bagi Daddy kamu adalah wanita yang paling sempurna. Maafkan Daddy kalau perkataan daddy membuat mommy menjadi sedih." ucap Gavin sambil memeluk istrinya.
" Hiks... hiks... hiks... daddy, mommy sangat mencintai Daddy, mommy rela meninggalkan Daddy jika Daddy sudah tidak menginginkan mommy lagi karena hiks... hiks... mommy tidak bisa melihat Daddy tidak bahagia menikah dengan mommy." ucap dokter Clarissa sambil membalas pelukan suaminya.
" Tidak mommy, daddy bahagia bisa menikah dengan mommy." ucap Gavin sambil membelai punggung istrinya.
Setelah dokter Clarissa berhenti menangis Gavin melepaskan pelukannya kemudian mendorong perlahan ke dua bahu dokter Clarissa. Ke dua ibu jari milik Gavin di arahkan di ke dua mata indah milik istrinya untuk menghapus air mata milik dokter Clarissa, istri yang sangat dicintainya.
" Beberapa hari ini daddy bermimpi kamu pergi meninggalkan Daddy dan membawa anak kita Cavin. Daddy sangat takut jika suatu saat nanti itu akan terjadi karena sejak kedatangan mommy hidup daddy lebih berwarna." ucap Gavin
" Mimpi itu bunga tidur daddy tidak perlu dipikirkan. Mommy tidak akan meninggalkan daddy kecuali daddy meminta mommy untuk meninggalkan daddy atau daddy bertemu dengan wanita yang lebih baik dari mommy maka mommy akan pergi meninggalkan daddy." ucap dokter Clarissa sambil menatap mata suaminya.
" Daddy tidak akan melakukan itu karena Daddy sangat mencintai mommy." ucap Gavin.
" Mommy juga mencintai daddy." balas dokter Clarissa sambil tersenyum.
" Daddy mau ke kamar mandi, mommy tidurlah sudah malam." ucap Gavin sambil mencolek hidung mancung istrinya.
" Baik daddy." Jawab dokter Clarissa.
Gavin berjalan ke arah kamar mandi sedangkan dokter Clarissa duduk di kepala ranjang dengan mata menatap pintu kamar mandi.
ceklek
Gavin membuka pintu kamar mandi dengan wajah segar dan menambah ketampanannya membuat dokter Clarissa menatapnya tanpa berkedip.
" Ada apa sayang? kok memandang daddy seperti itu?" tanya Gavin sambil menatap wajah cantik istrinya.
Dokter Clarissa hanya turun dari ranjang kemudian berjalan ke arah suaminya.
" Suamiku semakin bertambah tampan." bisik dokter Clarissa sambil memeluk suaminya dan wajahnya di benamkan ke dada suaminya.
" Hahahaha... kamu baru tahu ya suamimu ini tampan." ucap Gavin sambil tertawa dan membalas pelukan istrinya.
" Karena itu aku ingin hamil anakmu agar wajahnya mirip denganmu." ucap dokter Clarissa sambil mendorong perlahan suaminya dan menatap wajah tampan suaminya.
" Aku juga sayang, ingin mempunyai anak dari rahimmu walau Cavin bukan darah dagingku aku akan tetap menyayanginya tanpa membedakannya." ucap Gavin
" Terima kasih daddy aku bahagia bisa menikah denganmu." ucap dokter Clarissa.
" Sekarang kita tidur dulu sudah malam." ucap Gavin
" Ok daddy." Jawab dokter Clarissa.
Mereka berdua tidur sambil berpelukan sedangkan Cavin tertidur pulas di ranjang khusus bayi bersebelahan dengan orang tuanya dan jarang bangun malam, Cavin akan bangun jika pagi hari dan siang hari.
xxxxxxx
Tidak terasa malam berganti pagi terdengar suara bayi menangis milik David dengan Karen.
Oooeeeeee
Oooeeeeee
David dan Ronald yang sedang tertidur pulas langsung terbangun. Tangan David meraba mencari anaknya yang sedang menangis sedangkan Ronald berjalan dengan cepat dan memegang tangan David agar dapat menyentuh dimana anaknya berada.
" Anak Daddy kenapa? haus ya?" tanya David dengan nada lembut sambil membelai wajah anaknya.
Daka pun langsung terdiam dan jari telunjuk daddynya langsung di genggam kemudian diemutnya. David merasa geli jarinya di **** oleh anak semata wayangnya sedangkan setelah anaknya tuan David dengan nona Karen terdiam Ronald langsung duduk dekat dengan ranjang milik David.
" Ronald sepertinya anakku haus tolong tekan tombol agar suster datang ke sini." pinta David dengan membiarkan jarinya diemut oleh anaknya.
" Baik tuan." Jawab Ronald.
Ronald pun menekan tombol yang menempel di dinding dekat ranjang tuan David setelah itu Ronald duduk kembali dekat ranjang tuan David. Tidak berapa lama dokter dan perawat masuk ke dalam ruang perawatan VVIP.
" Apa yang bisa saya bantu tuan?" tanya dokter dengan ramah.
" Anakku sepertinya haus, jari telunjukku dari tadi diemut." ucap David
" Suster ambilkan dot yang berisi susu formula." perintah dokternya.
" Baik dok." Jawab suster itu.
Suster itupun keluar untuk mengambil dot sedangkan dokter itu memeriksa David.
" Maaf tuan bisa dilepaskan jari telunjuk tuan ke mulut anak tuan." pinta dokter tersebut.
Davidpun melepaskan jari telunjuknya bersamaan dengan anaknya menangis.
Oooeeeeee
Oooeeeeee
David yang tidak tega anaknya menangis memberikan jari telunjuknya ke mulut anaknya dengan tepat karena David sudah hapal letak posisi anaknya yang berada di ranjang khusus bayi. Bayi itupun langsung memegang jari telunjuk daddynya dan di **** kembali.
" Saya tidak bisa melepaskan jari saya dokter karena anakku menangis dan aku tidak tega mendengar anakku menangis." ucap David.
" Baiklah tuan, saya akan cek seperti ini saja." ucap dokter tersebut.
Dokter itupun mulai memeriksa keadaan David dan tidak berapa lama dokter itupun sudah selesai dan membereskan peralatannya.
"Semuanya normal dan hanya tinggal menunggu empat hari lagi perban di mata tuan akan kami buka." ucap dokter tersebut menjelaskan ke tuan David.
" Baik dokter." Jawab Dokter
ceklek
Seorang perawat membuka pintu sambil membawa dot, perawat itu berjalan ke arah David sedangkan dokter setelah memeriksa tuan David langsung meninggalkan mereka.
" Tuan, bisa dilepaskan jarinya biar anak tuan minum susu dulu." pinta perawat dengan ramah.
David pun melepaskan jari telunjuknya dan bayi itupun menangis kembali.
Oooeeeeee
Oooeeeeee
Perawat itupun memberikan DOT yang berisi susu formula tapi bayi itu tetap tidak mau malah semakin bertambah kencang menangisnya.
Oooeeeeee
Oooeeeeee
" Suster kenapa anakku masih menangis?" tanya David yang tidak tega anaknya menangis.
" Anak tuan tidak mau minum susu." ucap perawat itu sambil menaruh dotnya.
Perawat itupun menggendong bayi yang sedang menangis kemudian memberikan dot ke mulut bayi milik David dengan Karen.
Oooeeeeee
Oooeeeeee
Bayi itu tetap menangis membuat David bertambah sedih mendengar anaknya menangis tanpa henti.
" Berikan anakku padaku." ucap David sambil ke dua tangannya direntangkan.
Oooeeeeee
Oooeeeeee
Perawat itupun memberikan bayi tersebut ke daddynya dan bayi itupun langsung berhenti menangis.
" Mana dotnya." pinta David sambil menimang anaknya yang masih sesunggukkan karena habis menangis tanpa henti.
Perawat itu sangat terkejut ketika bayi itu berhenti menangis ketika digendong oleh daddynya dan perawat itupun memberikan dotnya ke David sambil menggenggam tangan David agar dotnya masuk ke dalam mulut anaknya.
deg
deg
deg
Jantung perawat itu berdetak sangat kencang ketika bersentuhan dengan tangan David sedangkan David bersikap biasa saja. Daka langsung menyedot dot dan terdengar jelas di telinga David.
" Anak Daddy haus ya? minum yang banyak agar cepat tumbuh besar." ucap David dengan nada lembut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Christy Oeki
dilancarkan rejekinya
2022-07-01
0
Siti Solikah
duh David keren,penyayang sama keluarga
2022-03-06
0
Fitriyana Restu fadila
jgn jatuh cinta ma david ncus nti ndak di mutilasi... 😁✌
2021-09-28
1