Elisabeth dan Albert

" Iya benar, kalau kita diperlakukan seperti itu pasti marah besar." sambung mahasiswa

" Sudahlah kita tidak usah membully lagi yang penting sekarang aku mau belajar dengan mereka siapa tahu aku tambah pintar." sambung mahasiswa lainnya.

" Iya benar, aku juga ingin tambah pintar mengingat nilai - nilai ku banyak yang hancur dan setiap hari selalu dimarahi oleh orang tuaku." ucap yang lainnya.

" Ya benar, sudah ah aku mau ke Albert dan Elisabeth saja." ucap salah satu dari mereka yang lainnya lagi.

Para mahasiswa dan mahasiswi pun pergi meninggalkan kantin tersebut kecuali ke 6 gadis tersebut menatap tajam.

" Si*l aku akan memberikan pelajaran buat Eli gara - gara Eli teman - teman kita malah membela Eli dari pada kita." ucap salah satu dari mereka

" Ya benar." jawab mereka serempak.

Ke enam gadis tersebut menghentakkan ke dua kakinya dengan kesal menuju ke ruang kampus.

Mata kuliah ke dua Elisabeth dan Albert selalu menjawab pertanyaan dari dosennya membuat teman - teman mahasiswa dan mahasiswi berdecak kagum dan ingin belajar dengan Elisabeth dan juga dengan Albert. Sedangkan ke 6 gadis tersebut menatap tajam ke arah Elisabeth dan juga Albert dengan penuh dendam.

Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat nya dan satu persatu mahasiswa dan mahasiswi keluar dari ruangan kampus menuju ke rumah masing-masing.

" Albert kamu pulang naik apa?" tanya Elisabeth sambil merapikan buku kuliahnya.

" Aku jalan kaki." ucap Albert sambil berdiri menunggu Elisabeth merapikan buku kuliahnya.

" Kamu bisa naik motor?" tanya Elisabeth sambil berdiri dan berjalan ke luar ruangan kampus.

" Aku tidak bisa." ucap Albert sambil berjalan berdampingan dengan Elisabeth.

" Bagaimana kalau belajar motor?" tawar Elisabeth

" Aku tidak mempunyai motor." Jawab Albert

" Pakai motorku saja." tawar Elisabeth

" Kalau jatuh nanti motormu rusak dan aku tidak ada uang untuk menggantinya." ucap Albert

" Tenang saja, aku tidak masalah kok kalau rusak yang penting kamunya tidak apa-apa." Jawab Elisabeth sambil tersenyum

" Kenapa begitu?" tanya Albert dengan nada bingung.

" Lebih baik motorku rusak asalkan kamu tidak apa-apa karena kalau motor rusak bisa diperbaiki lagi dengan mengganti onderdil atau beli baru tapi kalau kamu tidak mungkin di ganti dengan onderdil memangnya mesin." ucap Elisabeth sambil menahan tawa.

Albert tersenyum melihat teman barunya sangat baik padanya.

" Bagaimana mau tidak, gampang kok motorku matic hanya ngegas sama ngerem nanti aku ajarin." ucap Elisabeth

" Tapi kalau aku bisa mengendarai motor terus buat apa kan aku tidak ada duit untuk beli motor." ucap Albert

" Di rumahku ada motor dua yang satu jarang di pakai kamukan bisa pakai dan kalau sudah mahir kamu bisa cari duit dengan jadi tukang ojek." ucap Elisabeth

" Boleh deh aku mau nanti aku bisa bayar sewa motor." ucap Albert

" Jangan pikirkan itu dulu yang penting sekarang belajar motor dulu." ucap Elisabeth.

" Baiklah." Jawab Albert pasrah

" Sekarang kamu naik di belakangku sekalian tunjukin jalan pulang ke rumahmu tapi sebelumnya kita cari lapangan dulu yang sepi buat belajar motor." ucap Elisabeth sambil mengeluarkan kunci motor kemudian duduk di jok motor.

" Di dekat kampus ini ada kok lapangan, kita ke sana saja." ucap Albert sambil duduk di belakang jok motor milik Elisabeth.

" Oke. Jawab Elisabeth singkat

Elisabeth memasukkan kuncinya kemudian menyalakan motor tersebut. Elisabeth mengendarai dengan kecepatan sedang sedangkan Albert memperhatikan cara Elisabeth memasukkan kunci motor hingga menjalankan motornya.

" Sepertinya gampang." ucap Albert sambil menikmati pemandangan.

" Memang benar gampang banget kok, aku juga belajar dua kali yang pertama jatuh dan yang ke dua sudah mulai lancar." ucap Elisabeth.

" Di sana lapangannya." tunjuk Albert sambil jari telunjuk kanannya di arahkan ke arah samping.

" Ok." Jawab Elisabeth sambil memperlambat laju motornya.

Cittttt

Elisabeth mengerem motornya kemudian mematikan motornya, mereka berdua turun dari motor.

" Albert, ini kunci motornya." ucap Elisabeth sambil memberikan kunci motor ke Albert.

" Ok." Jawab Albert singkat sambil menerima kunci motor dari tangan Elisabeth.

Albert duduk di jok motor dan mulai belajar motor dengan mengelilingi lapangan yang sepi. Awalnya Albert mengendarai motor goyang - goyang tapi lama - lama sudah mulai lancar dan tidak goyang - goyang lagi.

" Bagaimana menghentikannya?" teriak Albert sambil menambahkan kecepatan motornya.

" Sebelumnya motor jangan di tambah gas lagi tapi dikurangi kalau sudah mulai lambat baru mengerem dengan menggunakan ke dua tangan dan jangan lupa ke dua kakimu diturunkan ." teriak Elisabeth karena Albert menambah kecepatan motornya.

Alberpun tidak menambahkan gasnya melainkan mulai mengurangi nggasnya setelah laju motornya mulai melambat Albert mengerem motor dan menurunkan ke dua kakinya.

prok prok prok prok

" Wah hebat sekali belajar langsung bisa." puji Elisabeth sambil bertepuk tangan.

Albert hanya tersenyum senang melihat wajah Elisabeth yang bahagia karena dirinya bisa naik motor.

" Sekarang kita pulang sebentar lagi sudah sore. Nanti kamu di cari oleh orangtuamu." ucap Elisabeth

" Aku tidak mempunyai orang tua." ucap Albert dengan nada sedih

" Maaf aku tidak tahu, terus kamu tinggal di mana?" tanya Elisabeth

" Aku tinggal di rumah peninggalan orang tuaku." ucap Albert

" Terus bagaimana bayar kuliah, makan dan minum serta mencuci pakaianmu?" tanya Elisabeth

" Aku bekerja serabutan untuk biaya beli buku karena aku kuliah mendapatkan beasiswa, mengenai makan aku kadang makan dan kadang tidak, mengenai pakaian aku mencuci sendiri." ucap Albert.

Elisabeth hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

" Sekarang kerja atau pulang dulu?" tanya Elisabeth

" Aku pulang dulu baru pergi kerja." ucap Albert

" Jarak rumah dengan tempat kerja jauh atau tidak?" tanya Elisabeth

" Lumayan jauh." Jawab Albert

" Terus naik apa?" tanya Elisabeth

" Jalan kaki, ada sih kendaraan tapi sayang duitnya." ucap Albert.

Elisabeth hanya menganggukkan kepalanya hatinya sangat tersentuh dan ingin membantu Albert. Elisabeth mengantar Albert sampai rumah kemudian Elisabeth mengendarai motor dengan kecepatan sedang menuju ke rumahnya.

xxxxx

Hallo, mampir ke karyaku yang lain ya :

Gadis Culun dan Ceo Lumpuh.

Cinta Satu malam Bersama Mafia

Cinta Satu Malam Bersama Mafia Sension 2

Cinta Pertama Psychopath

Cinta Pertama Mafia.

Perjalanan Cinta Sang Psychopath

Perjalanan Cinta 3 Pria Psychopath

Dan

Mohon dukungan dan Berikan : 😍😍😘😘🤩🤩😊😊😉😉

Komentar 😍

Like 😍

vote 😍

tip 😍

Agar Author tetap semangat dalam menulis novel ini. Terima kasih banyak buat pembaca yang masih setia membaca novelku.😁😚😚😍😍😘😘 juga yang telah memberikan komentar, like, vote dan tipnya.

Salam Author

Yayuk Triatmaja

xxxxxx

Terpopuler

Comments

Bunga Matahari Matahari Bunga

Bunga Matahari Matahari Bunga

lanjut semangat

2023-06-16

0

Christy Oeki

Christy Oeki

ceriaselalu

2022-07-01

1

玫瑰

玫瑰

Wah..Semakin menarik

2022-06-25

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Kampus
3 Elisabeth dan Albert
4 Membantu Albert
5 Dendam
6 Elisabeth Kecelakaan
7 Keluarga Elisabeth
8 Permohonan Federick
9 Tiga Sahabat Revisi
10 David
11 David 2
12 David Mengunjungi Karen di ICU
13 David Bisa Melihat Kembali
14 Kesedihan David
15 Kesedihan David 2
16 David dan Elisabeth
17 Satu Tahun Kemudian Revisi
18 Terapi
19 Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin
20 Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin 2
21 Dokter Clarissa Hamil
22 Rencana Jahat
23 David
24 David 2
25 David dan Daka
26 David
27 Ronald dan Lina
28 David dan Lina 2
29 Hukuman
30 Hukuman
31 Pernikahan Lina dan Ronald
32 Clarissa Dan Gavin
33 Clarissa Dan Gavin
34 Clarissa Bertemu Dengan Gadis Culun
35 Hukuman
36 Hukuman 2
37 Pertemuan Karen dan Clarissa
38 Karen Bekerja Menjadi Sekretaris Gavin
39 Pertemuan Gavin Dengan David
40 Pertemuan Pertama Karen Dengan Daka
41 Kerinduan David
42 David Kecewa
43 Kedatangan Karen
44 Karen Di Usir
45 Karen Setuju Menikah
46 Pernikahan Karen Dan David
47 Mansion Milik David
48 Menyamar Menjadi Gadis Culun.
49 Pembalasan Gadis Cupu
50 Kedatangan Daddy David
51 Daddy David Dan Mommy Karen
52 Hukuman
53 Ronald
54 David dan Karen
55 Karen Hamil
56 Karen Masuk Ke Rumah Sakit
57 Memberikan Pelajaran
58 Hukuman
59 Hukuman 2
60 Kebahagiaan Daddy David
61 Ronald
62 Ronald dan Tamara
63 Malam Pertama
64 Masa Lalu Ronald
65 Kisah Ronald dan Lina
66 Rencana Jahat
67 Lina Meninggal
68 Serena Evangelista Reagen
69 Ronald dan Tamara
70 Menolak Pembatalan Perjanjian
71 Negosiasi
72 Ronald dan Tamara
73 Rahasia
74 Kesedihan Serena
75 Sahabat
76 Satu Tahun Kemudian
77 Penculikan
78 Pertemuan Pertama Ronald
79 Di Culik
80 Karena Cavin Putramu
81 Mengungkap Kebenaran
82 Celine Menerima Hukuman
83 Kematian Celine
84 Tiga Sahabat
85 Mommy Maafkan Daddy
86 Tegar
87 Lima Puluh Tahun Yang Lalu
88 Pernikahan
89 Serena
90 Ronald Menyesal
91 Tamat
92 Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
93 Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
94 Novel Terjerat Cinta Sang Pelakor
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Kampus
3
Elisabeth dan Albert
4
Membantu Albert
5
Dendam
6
Elisabeth Kecelakaan
7
Keluarga Elisabeth
8
Permohonan Federick
9
Tiga Sahabat Revisi
10
David
11
David 2
12
David Mengunjungi Karen di ICU
13
David Bisa Melihat Kembali
14
Kesedihan David
15
Kesedihan David 2
16
David dan Elisabeth
17
Satu Tahun Kemudian Revisi
18
Terapi
19
Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin
20
Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin 2
21
Dokter Clarissa Hamil
22
Rencana Jahat
23
David
24
David 2
25
David dan Daka
26
David
27
Ronald dan Lina
28
David dan Lina 2
29
Hukuman
30
Hukuman
31
Pernikahan Lina dan Ronald
32
Clarissa Dan Gavin
33
Clarissa Dan Gavin
34
Clarissa Bertemu Dengan Gadis Culun
35
Hukuman
36
Hukuman 2
37
Pertemuan Karen dan Clarissa
38
Karen Bekerja Menjadi Sekretaris Gavin
39
Pertemuan Gavin Dengan David
40
Pertemuan Pertama Karen Dengan Daka
41
Kerinduan David
42
David Kecewa
43
Kedatangan Karen
44
Karen Di Usir
45
Karen Setuju Menikah
46
Pernikahan Karen Dan David
47
Mansion Milik David
48
Menyamar Menjadi Gadis Culun.
49
Pembalasan Gadis Cupu
50
Kedatangan Daddy David
51
Daddy David Dan Mommy Karen
52
Hukuman
53
Ronald
54
David dan Karen
55
Karen Hamil
56
Karen Masuk Ke Rumah Sakit
57
Memberikan Pelajaran
58
Hukuman
59
Hukuman 2
60
Kebahagiaan Daddy David
61
Ronald
62
Ronald dan Tamara
63
Malam Pertama
64
Masa Lalu Ronald
65
Kisah Ronald dan Lina
66
Rencana Jahat
67
Lina Meninggal
68
Serena Evangelista Reagen
69
Ronald dan Tamara
70
Menolak Pembatalan Perjanjian
71
Negosiasi
72
Ronald dan Tamara
73
Rahasia
74
Kesedihan Serena
75
Sahabat
76
Satu Tahun Kemudian
77
Penculikan
78
Pertemuan Pertama Ronald
79
Di Culik
80
Karena Cavin Putramu
81
Mengungkap Kebenaran
82
Celine Menerima Hukuman
83
Kematian Celine
84
Tiga Sahabat
85
Mommy Maafkan Daddy
86
Tegar
87
Lima Puluh Tahun Yang Lalu
88
Pernikahan
89
Serena
90
Ronald Menyesal
91
Tamat
92
Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
93
Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
94
Novel Terjerat Cinta Sang Pelakor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!