Kesedihan David

Kini mereka semua sudah duduk di sofa, dokter Sandra menghembuskan nafasnya perlahan dan menatap David.

" David kamu pasti sudah tahu kalau ke dua mata, dua ginjal dan jantung ada seseorang yang menyumbangkannya." ucap dokter Sandra.

" Iya saya sudah tahu dan saya ingin mengucapkan terima kasih dan akan memberikan hadiah sebuah cabang perusahaan untuk keluarga nya karena salah satu keluarganya telah menyumbangkan organ penting nya padaku." ucap David dengan nada yakin.

Dokter Sandra menghembuskan nafasnya dengan perlahan kembali.

" Sebenarnya yang menyumbangkan itu semua adalah istrimu Karen." ucap dokter Sandra berusaha menahan air matanya yang ingin keluar.

" Apa!!! kamu jangan bercanda!! beberapa hari yang lalu aku dan Ronald menemui dirinya!!!" bentak David

" Hei!!! jangan membentak istriku!!!" bentak Federick sambil menatap tajam ke arah David karena tidak terima istrinya dibentak oleh David .

Oooeeeeee

Oooeeeeee

Bayi dalam gendongan dokter Sandra dan Federick langsung menangis secara bersahutan membuat dokter Sandra berdiri dan menimang bayi Karen dengan David.

" Bisakah kalian berdua tidak berteriak? lihatlah anak kalian jadi menangis." ucap dokter Sandra sambil menatap tajam ke arah David dan suaminya Federick.

Federick mengayunkan tangannya agar bayinya tidak menangis. Tidak berapa lama bayi mereka pun tertidur kembali.

bruk

" Tuan, maafkan saya karena saya tidak jujur sebenarnya wanita yang selama ini kita temui adalah wanita korban Kecelakaan dan nyonya besar Karen memang sudah meninggal dan mendonorkan ke dua mata, dua ginjal dan jantung." ucap Ronald sambil menundukkan kepalanya.

Rahang David mengeras dan menatap tajam ke arah Ronald dan mendekati Ronald hendak memukulnya, dokter Sandra yang melihatnya langsung berdiri di tengah - tengah mereka.

" Ronald bangun dan David duduk dan dengarkan dulu penjelasan dari kami." perintah dokter Sandra.

Ronald bangun dari berlututnya kemudian duduk begitu pula dengan David.

" Daddy jelaskan waktu di mansion." pinta dokter Sandra.

" Waktu di mansion kamu pasti ingat pria itu menembak ke dua lutut, ke dua matamu dan juga jantung." ucap Federick

" Ya saya ingat." ucap David

" Karen melihatmu di tembak membuat Karen pendarahan dan di bawa ke rumah sakit begitu pula denganmu." ucap Federick.

" Waktu itu aku yang berada di ruang operasi mengambil dua peluru yang bersarang di kakimu, dua peluru yang bersarang di ke dua matamu dan juga 1 peluru yang bersarang di jantungmu totalnya 5 peluru. Jantungmu berdetak sangat lemah dan Karen berada di sebelahku dan memintaku untuk menyumbangkan semua organ yang dibutuhkan oleh suaminya." sambung dokter Sandra menyambungkan kalimat suaminya.

" Awalnya aku menolaknya tapi Karen memaksaku karena Karen melihat kondisimu semakin bertambah kritis. Karen menangis dan memohon padaku untuk di ambil organnya dan berpesan jika suaminya sadar tapi belum di buka perban matanya bilang padanya kalau Karen mengalami koma tapi setelah di buka perbannya barulah mengatakan sejujurnya padamu setelah itu Karen tidak sadarkan diri. Kami para dokter terpaksa mengoprasi janin yang berada di perut Karen secara Caesar dan kondisi Karen juga semakin kritis dan akhirnya kami mengikuti permintaan terakhirnya." ucap dokter Sandra dan tidak berapa lama air matanya keluar begitu pula dengan ke tiga pria tampan.

" Kenapa istriku mau melakukan itu padaku?" tanya David dengan air mata tidak berhenti keluar.

" Kita semua sudah tahu kalau Karen melahirkan maka dirinya akan meninggal." ucap dokter Sandra.

" Federick, apakah kamu belum menemukan obat penawarnya agar istriku selamat ketika melahirkan?" tanya David sambil menatap tajam ke arah Federick.

" Sudah, tapi.." ucap Federick terpotong oleh David

" Tapi apa?" tanya David berusaha merendam emosinya dengan cara menggenggam erat ke dua tangannya hingga buku-buku nya memutih.

" Hiks... hiks... Karen menolaknya karena hidupnya tidak berarti jika suaminya pergi meninggalkannya karena itulah dirinya rela meninggal asalkan orang yang dicintainya hidup." ucap dokter Sandra sambil terisak-isak

bruk

David berlutut dan menangis betapa besarnya cinta istrinya pada dirinya. Dokter Sandra mendekati David dan duduk berhadapan dengan David sambil menyerahkan anaknya.

" Karen berpesan agar dirimu mencintai dan sepenuh hati untuk merawat Daka buah cintamu dengan Karen. Karen juga berpesan jika suatu saat nanti dirimu menikah sayangilah anak kalian jangan pilih kasih terlebih calon istrimu harus bisa mencintai Daka seperti anak kandungnya." ucap dokter Sandra.

" Tidak ada wanita lain selain istriku, aku tidak akan menikah cukup aku saja yang merawat anakku." ucap David dengan nada tegas sambil membelai rambut Daka dengan lembut.

" Karen juga berpesan tolong rawat ke dua mata, ke dua ginjal dan jantung." ucap Dokter Sandra sambil memberikan anak David dan Karen ke David.

cup

David menerimanya dan mengecup kening anaknya sedangkan Daka anaknya hanya tersenyum menatap daddy David.

" Aku tahu ini berat tapi tolong jangan sia - siakan perjuangan Karen untuk kalian berdua." mohon dokter Sandra sambil berdiri.

David hanya diam dan berdiri sambil mengayun - ngayunkan tangannya anaknya yang sangat dicintainya.

" Terima kasih, maaf tadi aku sangat emosi." ucap David dengan nada lirih dan rasa bersalah karena Federick, dokter Sandra dan Ronald tidak pantas disalahkan ini semua karena takdir yang memisahkan mereka berdua.

" Tidak apa-apa, kami mengerti apa yang kamu rasakan." ucap dokter Sandra dan Federick bersamaan.

" Maafkan aku juga Ronald kalau tadi aku sempat emosi dan ingin memukulmu." ucap David

Ronald sangat terkejut karena baru pertama kali dalam hidupnya tuan David mengatakan maaf, sungguh peristiwa yang sangat langka.

" Tidak apa-apa tuan dan maafkan saya juga tuan karena terpaksa berbohong. Jujur saja tuan kebohongan beberapa hari yang lalu sangat menyiksaku karena seumur hidupku aku tidak pernah berbohong dengan tuan." ucap Ronald

" Tidak apa-apa Ronald, aku percaya padamu kalau kamu adalah orang yang jujur dan setia padaku." ucap David

" Sekarang kita pulang saja karena tidak ada lagi dikerjakan di sini tapi sebelumnya aku ingin ke kuburan istriku." ucap David

" Kalau begitu kami juga akan pulang." ucap Federick dan dokter Sandra bersamaan.

" Ok." Jawab David dan Ronald bersamaan.

Federick dan dokter Sandra beserta anaknya meninggalkan mereka. Sedangkan Ronald membawa barang - barang milik tuan besar dan tuan mudanya. David menggendong anaknya sambil memberikan dot ke mulut anaknya.

" Anak daddy yang kuat ya, walau tidak ada mommy tapi kasih sayang Daddy hanya untukmu tidak ada wanita lain selain mommymu saja yang daddy cintai." ucap David.

" Mari tuan kita pulang." ucap Ronald yang merasakan kesedihan David.

" Kita mampir dulu ke kuburan istriku dan satu lagi carikan aku pengasuh buat Daka." ucap David

" Baik tuan, hari ini saya akan carikan." ucap Ronald

Merekapun pergi meninggalkan rumah sakit menuju ke kuburan istrinya David yang sangat dicintainya.

Terpopuler

Comments

玫瑰

玫瑰

kasihan Daka

2022-06-25

0

Karty Sirkandy

Karty Sirkandy

aku mbacanya ikut sedih,tapi bagus ceritanya

2021-09-18

1

Wahyu Ayudya

Wahyu Ayudya

ikut mewek aku...thor

2021-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Kampus
3 Elisabeth dan Albert
4 Membantu Albert
5 Dendam
6 Elisabeth Kecelakaan
7 Keluarga Elisabeth
8 Permohonan Federick
9 Tiga Sahabat Revisi
10 David
11 David 2
12 David Mengunjungi Karen di ICU
13 David Bisa Melihat Kembali
14 Kesedihan David
15 Kesedihan David 2
16 David dan Elisabeth
17 Satu Tahun Kemudian Revisi
18 Terapi
19 Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin
20 Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin 2
21 Dokter Clarissa Hamil
22 Rencana Jahat
23 David
24 David 2
25 David dan Daka
26 David
27 Ronald dan Lina
28 David dan Lina 2
29 Hukuman
30 Hukuman
31 Pernikahan Lina dan Ronald
32 Clarissa Dan Gavin
33 Clarissa Dan Gavin
34 Clarissa Bertemu Dengan Gadis Culun
35 Hukuman
36 Hukuman 2
37 Pertemuan Karen dan Clarissa
38 Karen Bekerja Menjadi Sekretaris Gavin
39 Pertemuan Gavin Dengan David
40 Pertemuan Pertama Karen Dengan Daka
41 Kerinduan David
42 David Kecewa
43 Kedatangan Karen
44 Karen Di Usir
45 Karen Setuju Menikah
46 Pernikahan Karen Dan David
47 Mansion Milik David
48 Menyamar Menjadi Gadis Culun.
49 Pembalasan Gadis Cupu
50 Kedatangan Daddy David
51 Daddy David Dan Mommy Karen
52 Hukuman
53 Ronald
54 David dan Karen
55 Karen Hamil
56 Karen Masuk Ke Rumah Sakit
57 Memberikan Pelajaran
58 Hukuman
59 Hukuman 2
60 Kebahagiaan Daddy David
61 Ronald
62 Ronald dan Tamara
63 Malam Pertama
64 Masa Lalu Ronald
65 Kisah Ronald dan Lina
66 Rencana Jahat
67 Lina Meninggal
68 Serena Evangelista Reagen
69 Ronald dan Tamara
70 Menolak Pembatalan Perjanjian
71 Negosiasi
72 Ronald dan Tamara
73 Rahasia
74 Kesedihan Serena
75 Sahabat
76 Satu Tahun Kemudian
77 Penculikan
78 Pertemuan Pertama Ronald
79 Di Culik
80 Karena Cavin Putramu
81 Mengungkap Kebenaran
82 Celine Menerima Hukuman
83 Kematian Celine
84 Tiga Sahabat
85 Mommy Maafkan Daddy
86 Tegar
87 Lima Puluh Tahun Yang Lalu
88 Pernikahan
89 Serena
90 Ronald Menyesal
91 Tamat
92 Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
93 Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
94 Novel Terjerat Cinta Sang Pelakor
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Kampus
3
Elisabeth dan Albert
4
Membantu Albert
5
Dendam
6
Elisabeth Kecelakaan
7
Keluarga Elisabeth
8
Permohonan Federick
9
Tiga Sahabat Revisi
10
David
11
David 2
12
David Mengunjungi Karen di ICU
13
David Bisa Melihat Kembali
14
Kesedihan David
15
Kesedihan David 2
16
David dan Elisabeth
17
Satu Tahun Kemudian Revisi
18
Terapi
19
Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin
20
Kebahagian dokter Clarissa dan Gavin 2
21
Dokter Clarissa Hamil
22
Rencana Jahat
23
David
24
David 2
25
David dan Daka
26
David
27
Ronald dan Lina
28
David dan Lina 2
29
Hukuman
30
Hukuman
31
Pernikahan Lina dan Ronald
32
Clarissa Dan Gavin
33
Clarissa Dan Gavin
34
Clarissa Bertemu Dengan Gadis Culun
35
Hukuman
36
Hukuman 2
37
Pertemuan Karen dan Clarissa
38
Karen Bekerja Menjadi Sekretaris Gavin
39
Pertemuan Gavin Dengan David
40
Pertemuan Pertama Karen Dengan Daka
41
Kerinduan David
42
David Kecewa
43
Kedatangan Karen
44
Karen Di Usir
45
Karen Setuju Menikah
46
Pernikahan Karen Dan David
47
Mansion Milik David
48
Menyamar Menjadi Gadis Culun.
49
Pembalasan Gadis Cupu
50
Kedatangan Daddy David
51
Daddy David Dan Mommy Karen
52
Hukuman
53
Ronald
54
David dan Karen
55
Karen Hamil
56
Karen Masuk Ke Rumah Sakit
57
Memberikan Pelajaran
58
Hukuman
59
Hukuman 2
60
Kebahagiaan Daddy David
61
Ronald
62
Ronald dan Tamara
63
Malam Pertama
64
Masa Lalu Ronald
65
Kisah Ronald dan Lina
66
Rencana Jahat
67
Lina Meninggal
68
Serena Evangelista Reagen
69
Ronald dan Tamara
70
Menolak Pembatalan Perjanjian
71
Negosiasi
72
Ronald dan Tamara
73
Rahasia
74
Kesedihan Serena
75
Sahabat
76
Satu Tahun Kemudian
77
Penculikan
78
Pertemuan Pertama Ronald
79
Di Culik
80
Karena Cavin Putramu
81
Mengungkap Kebenaran
82
Celine Menerima Hukuman
83
Kematian Celine
84
Tiga Sahabat
85
Mommy Maafkan Daddy
86
Tegar
87
Lima Puluh Tahun Yang Lalu
88
Pernikahan
89
Serena
90
Ronald Menyesal
91
Tamat
92
Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
93
Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
94
Novel Terjerat Cinta Sang Pelakor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!