Istana Kegelapan.
“Satu bulan lagi kita akan menyerang Sekte Menara Surgawi serta Kekaisaran Naga Cahaya. Persiapkan semua dengan baik, karena aku tidak ingin ada kegagalan dalam serangan kali ini!....” Kata Pemimpin istana kegelapan.
Jenderal utama istana kegelapan segera mengatur para Jenderal bawahannya, dan dia membagi sama rata kekuatan yang akan menyerang dua wilayah yang belum bisa ditaklukkan oleh pasukan istana kegelapan.
“Sepuluh Jenderal Pilar Bumi akan memimpin lima juta prajurit menyerang Kekaisaran Naga Cahaya. Untuk Sepuluh Jenderal Pilar Langit, kalian akan mimpin lima juta prajurit menyerang Sekte Menara Surgawi....” Sang Jenderal utama memandang empat Jenderal kusus yang dimiliki istana kegelapan.
“Jenderal Racun, Jenderal Tangan Besi, Jenderal Bunga Malam, setahun Jenderal Kematian, kalian berempat akan menjadi pemimpin pasukan bantuan, dan kalian akan datang ke medan perang sebagai kejutan untuk pihak lawan....” Lanjutnya.
Sementara itu dirinya akan berada di samping sang pemimpin istana kegelapan yang kali ini akan turun tangan sendiri memimpin pasukannya.
“Dalam waktu satu bulan, aku ingin kalian semua sudah siap bergerak menghancurkan dua kekuatan yang masih berdiri di wilayah Benua Langit....” Kata sang Jenderal utama, lalu para Jenderal bawahannya mulai membubarkan diri dan mulai mempersiapkan pasukan mereka.
°°°
Sekte Menara Surgawi.
Lima orang Patriak Sekte yang kini sedang mengungsikan para muridnya di wilayah Sekte Menara Surgawi. Mereka saat ini sedang melakukan pertemuan dengan Patriak Zao Tian untuk membahas keberadaan pasukan istana kegelapan yang telah menghancurkan Sekte mereka.
Tetua Agung dan Tetua Yi juga hadir dalam pertemuan itu. Kehadiran mereka berdua semakin membuat para Patriak Sekte lainnya terkagum-kagum akan kekuatan Sekte Menara Surgawi yang dapat disetarakan dengan kekuatan Sekte yang berada di wilayah pusat Dunia Surgawi.
Selain kuat, kecantikan wajah keduanya juga menarik hati para Patriak Sekte yang belum memiliki pasangan. Tetapi saat mengingat siapa pasangan dari Tetua Agung Zao Huan, dan melihat berapa dinginnya sikap Tetua Yi, mereka segera melupakan niatan untuk memiliki mereka.
Setelah semua Patriak Sekte berkumpul, mereka dengan serius mulai membahas tentang pasukan istana kegelapan.
“Kali ini kita akan melakukan perang habis-habisan dengan mereka, dan ini adalah upaya terakhir yang bisa kita lakukan untuk mencegah mereka menjadi penguasa tunggal di wilayah Benua Langit....” Kata Patriak Zao Tian.
Seluruh Patriak Sekte tak ada yang melakukan protes dengan apa yang dikatakan Patriak Zao Tian. Dalam diamnya, mereka setuju dengan perkataan Patriak Zao Tian.
“Para Patriak Sekte, apa kalian mau berjuang denganku sampai titik darah penghabisan?....” Tanya Patriak Zao Tian.
“Tentu kami akan berjuang bersama Patriak Zao Tian....” Kata Patriak Sekte Teratai Biru yang diiringi anggukan kepala Patriak Sekte lainnya.
Patriak Zao Tian senang dengan jawaban mereka. “Dengan begini, kita tinggal mempersiapkan diri untuk menghadapi peperangan besar yang sewaktu-waktu dapat terjadi....” Katanya.
“Sebelum perang itu benar-benar terjadi, sebaiknya kita meningkatkan seluruh kekuatan murid kita. Karena kita tidak terlalu banyak tahu dengan kekuatan musuh, kita juga harus membuat pasukan khusus pencari informasi, yang bertugas mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi tentang pasukan istana kegelapan....” Lanjut Patriak Zao Tian mengutarakan pendapatnya.
Para Patriak Sekte menyetujui pendapat dari Patriak Zao Tian. Lalu mereka sepakat akan mengirim murid Sekte mereka yang ahli dalam mengumpulkan informasi untuk bergabung dalam pasukan pencari informasi.
“Karena semua sudah jelas, mari kita mulai melakukan apa yang harus kita lakukan. Tetua Agung dan Tetua Yi, tolong arahkan saudara dan saudari kita ini ketempat yang akan menjadi tempat tinggal sementara mereka....” Kata Patriak Zao Tian, lalu Tetua Agung dan Tetua Yi segera mengantarkan para Patriak Sekte ke tempat tinggal sementara mereka.
°°°
Di dalam menara kultivasi.
Reinar telah berada di lantai ke empat puluh menara kultivasi, dan saat ini kekuatan kultivasi nya telah meningkat sampai ke tahap delapan tingkat Dewa Emas Kuning. Dia hanya butuh sedikit usaha untuk membuatnya menerobos ke tahap selanjutnya.
“Lilia, sepertinya bukan hanya tingkat kultivasi ku yang semakin tinggi, tetapi aku juga merasa kalau kekuatan fisik ku jauh lebih kuat dari sebelumnya....” Kata Reinar pada Lilia.
“Selama beradaptasi dengan tekanan yang semakin kuat di setiap lantai yang tuan lewati, selama itu juga kekuatan tubuh tuan meningkat, dan saat ini kekuatan tubuh tuan setara dengan kekuatan tubuh seorang ahli di tingkat Dewa Emas Hitam tahap awal....” Ujar Lilia.
Reinar menganggukkan kepalanya, dan setelah cukup lama berdiam diri di tempatnya saat sampai di lantai ke empat puluh, dia kembali melanjutkan perjalanannya. Keadaan lantai ke empat puluh dengan tekanan sepulu ribu kali lebih kuat dari tekanan yang ada di Dunia Surgawi, tak sedikitpun menghambat perjalanannya.
Setelah cukup lama berjalan, akhirnya Reinar menemukan sebuah tempat yang terlihat cukup menarik perhatiannya. “Sebuah istana?....” Katanya.
Tanpa berpikir panjang Reinar segera mengajak Lilia masuk kedalam istana yang dia lihat. “Istana Giok Langit....” Kata Reinar membaca sebuah papan nama yang ada di atas gerbang masuk istana.
“Aku semakin penasaran dengan sosok sang Maha Dewa pencipta tempat ini. Bagaimana bisa dia membangun istana seindah dan semegag ini di tempat yang hanya bisa dimasuki oleh segelintir orang?....” Kata Reinar sambil mencoba mendorong pintu gerbang untuk membukanya.
“Eh, siapa mereka?....” Kata Reinar terkejut saat melihat ratusan prajurit dengan baju zirah berwarna putih berbaris rapi menyambut dirinya yang baru saja masuk ke halaman istana.
“Selamat datang kembali, Yang Mulia....” Kata serempak ratusan prajurit yang saat ini mengambil posisi berlutut.
“Yang Mulia?.... Siapa yang kalian panggil Yang Mulia?.... Kalau itu aku, sepertinya kalian salah orang....” Katanya kebingungan.
Swusshh.... Sosok wanita dengan kedua mata tertutup kain muncul dan segera mengambil sikap berlutut saat berada beberapa langkah di hadapan Reinar. “Yang Mulia, kami tentunya tidak akan lupa dengan sosok yang telah menciptakan kami....” Katanya.
“Tetapi kalau Yang Mulia melupakan kami itu adalah hal yang biasa. Bagaimanapun juga Yang Mulia telah mengalami puluhan kali kematian dan kehidupan, dan setelah jutaan tahun berlalu akhirnya Yang Mulia dapat sampai di tempat ini....” Lanjutnya.
Reinar hanya bisa terdiam saat mendengar penjelasan dari wanita yang berada di hadapannya.
Di dunia bawah dia dikatakan sebagai reinkarnasi dari Kaisar dua Benua, tapi kini ada yang mengatakan kalau dirinya telah mengalami puluhan kali kematian dan kehidupan.
“Yang Mulia, apa ada menginginkan seluruh ingatan Yang Mulia di masa lalu?....” Kata si wanita.
“Mulan, jangan terlalu terburu-buru!.... Biarkan Yang Mulia mengingat sendiri apa yang perlu dia ingat....” Sebuah suara bergema di pikiran wanita yang menutup kedua matanya dengan sebuah kain berwarna putih.
Wanita itu terkejut saat mendengar suara yang begitu dia rindukan. Lalu saat dia merasakan aura yang sangat dia kenali berada di sekitar Reinar, dia hanya bisa tersenyum kecil dan setelah itu tiba-tiba saja dia menghilang. “Yang Mulia harus pergi ke lantai terbawah menara kultivasi kalau Yang Mulia menginginkan seluruh ingatan kehidupan di masa lalu....” Katanya sebelum dia benar-benar menghilang.
Saat Reinar masih terdiam setelah kepergian wanita yang semula ada di hadapannya, Lilia datang mendekatinya dan memukul punggungnya. “Tuan jangan terlalu banyak melamun karena itu tidak baik untuk kesehatan diri tuan....” Katanya.
“Lilia, apa kamu mendengar apa yang dikatakan wanita barusan?.... Dan tentu kamu juga melihat mereka yang masih berlutut menyambut kedatangan ku....” Ujar Reinar.
“Aku mendengar dan juga melihatnya, lalu apa yang harus aku lakukan?....” Tanya Lilia.
Reinar dengan cepat menggelengkan kepalanya, lalu dia memandang Lilia. “Apa kamu tahu siapa sebenarnya aku ini?....” Tanyanya yang sangat penasaran akan jatidirinya sendiri.
Lilia menggelengkan kepalanya lalu dia berkata. “Bukannya wanita itu telah menjanjikan akan memberikan ingatan masa lalu tuan setelah sampai di lantai terbawah menara kultivasi!.... Kalau tuan ingin tahu siapa diri tuan yang sebenarnya, lebih baik kita segera melanjutkan perjalanan supaya lebih cepat sampai ke lantai 100....” Katanya.
“Kamu benar, lebih baik kita segera melanjutkan perjalanan, tapi bagaimana dengan mereka?....” Reinar memandang ratusan prajurit yang masih dalam posisi berlutut.
Dengan tingkat kultivasi di tingkat Dewa Berlian, keberadaan ratusan prajurit itu tentu dapat mengguncang wilayah Benua Langit.
“Bagaimana kalau tuan memasukkan mereka ke kalung dimensi milik tuan, dan aku akan memindahkan istana ini ke dunia jiwa yang tuan baru miliki setelah menerobos ke tingkat Dewa Emas Kuning....” Saran Lilia yang langsung di setujui oleh Reinar.
Reinar sendiri telah memiliki dunia jiwa setelah dia berhasil menerobos ke tingkat Dewa Emas Kuning. Walau banyak orang yang telah melampaui tingkat Dewa Emas, tetapi hanya satu dari milyaran orang yang dapat membuat dunia jiwanya sendiri, dan salah satunya adalah Reinar.
Setelah tahu harus melakukan apa pada prajurit dan istana yang baru dia temukan, Reinar segera meminta para prajurit untuk bangkit berdiri. “Apa kalian semua bersedia mengikutiku?.....” Tanyanya langsung ke intinya.
“Yang Mulia, hidup dan mati kami adalah untuk Yang Mulia. Apapun keinginan Yang Mulia, dengan senang hati kami akan melakukannya....” Balas serempak seluruh prajurit yang auranya bahkan membuat Reinar sedikit tertekan.
Bibir Reinar melengkung membentuk sebuah senyuman saat mendengar balasan mereka. “Kalau begitu, kalian akan tinggal di dimensi kalung milikku....” Ungkapnya, lalu hanya dengan sebuah lambaian tangan, dia memasukkan ratusan prajurit itu ke dalam ruang dimensi kalung miliknya.
“Ratusan prajurit yang baru aku masukkan akan menjadi saudara baru kalian....” Bunyi pesan jiwa yang Reinar kirim pada sepuluh bawahannya yang saat ini berada di dalam kelung dimensi miliknya.
Swusshh.... Istana megah di hadapan Reinar ikut menghilang bersama perginya ratusan prajurit yang kini sudah berada di dalam kalung dimensi miliknya.
“Lilia....” Reinar memanggil Lilia yang berada tak jauh darinya. “Sekarang kita dapat melanjutkan perjalanan ke lantai selanjutnya....” Katanya yang di balas Lilia dengan sebuah anggukan kepala.
°°°
Jangan lupa like, vote, dan komentarnya setelah selesai membaca, terimakasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Chemouth II
gandari ni pasti,pemain Mahabharata
2023-12-05
3
Vanny Candra
mantap thor
2023-06-02
0
Team Hore (≧∇≦)/
❤❤😂
2023-04-20
0