Sekte Menara Surgawi.
Suasana pagi Sekte yang biasanya tenang, tiba-tiba saja pagi ini terjadi kegaduhan saat Tetua Agung Zao Huan muncul di hadapan para murid Sekte, dengan didampingi oleh sosok yang mereka kenal sebagai sosok Kaisar Naga Cahaya.
Seluruh murid Sekte Menara Surgawi sudah tahu akan status Tetua Agung Zao Huan yang merupakan seorang Permaisuri Kekaisaran Naga Cahaya, tetapi tetap saja mereka tak bisa untuk tidak penasaran karena ini untuk pertama kalinya mereka melihat secara langsung kebersamaan antara Kaisar Huang Long deng Tetua Agung Zao Huan.
“Istriku, sepertinya banyak murid Sekte mu yang terpesona dengan ketampananku!....” Ujar Kaisar Huang Long yang sedang berkeliling wilayah Sekte Menara Surgawi menemani istrinya.
Tetua Agung menunjukkan wajah malasnya saat mendengar perkataan suaminya. “Cih, siapa juga yang akan terpesona dengan wajah jelek mu itu?.... Aku saja tidak pernah terpesona dengan wajahmu. Andai saja aku belum menjadi istri mu, aku tentunya lebih rela menjadi istri ke dua belas calon penguasa alam semesta ini....”
Kaisar Huang Long tersenyum kecut mendengar balasan istrinya. “Setidaknya aku masih bisa memberikan kepuasan padamu saat berada di atas ranjang....” Katanya dengan menunjukkan sebuah senyuman di wajahnya.
Perkataannya tak mendapatkan balasan dari istrinya. Dia justru melihat istrinya yang bergerak mengambil jarak dengannya. “Hehehe... Sepertinya nanti malam aku akan membuatnya kembali takluk dengan keperkasaan milikku....” Kata Kaisar Huang Long dalam hati.
Sementara itu di kediaman Tetua Yi.
BOOMM... BOOMM....
Ledakan keras bergema di lapangan latihan yang berada di belakang kediaman Tetua Yi saat Sun Mo dan Shen Daiyu sedang melatih teknik baru mereka.
“Teknik tingkat Penguasa sangatlah luar biasa, padahal baru bagian pertama, tapi hanya dengan teknik bagian pertama ini, aku merasa dapat mengalahkan kultivator satu tingkat di atas tingkatan kultivasi ku....“ Ujar Sun Mo yang telah menyempurnakan bagian pertama dari tiga bagian kitab teknik tinju besi yang dipelajarinya.
“Apa kau ingin berlatih tanding dengan ku saudara Mo?....” Tanya Shen Daiyu yang sudah menyempurnakan dua bagian dari lima bagian kitab teknik tarian pedang surgawi yang dipelajarinya.
Sun Mo dengan cepat menggelengkan kepalanya. “Itu tidak akan pernah terjadi!.... Aku tahu sampai mana batasan kekuatan ku saat ini, melawan saudari Yu tentu hanya akan membuatku terlihat sangat lemah....” Katanya.
Dua sosok muncul di dekat Sun Mo dan Shen Daiyu saat keduanya sedang beristirahat setelah melakukan latihan. Dua sosok yang tak lain adalah Reinar dan Shania, mereka segera mengambil posisi istirahat di samping Shen Daiyu karena mereka juga melakukan latihan di hutan yang tak jauh dari kediaman Tetua Yi.
“Adik Rei, kamu sangat lah luar biasa, aku tidak menyangka kalau dalam waktu singkat kamu telah menerobos ke tingkat yang lebih tinggi....” Ujar Shen Daiyu.
Reinar tersenyum sambil mengangkat kedua bahunya. “Mungkin ini adalah suatu keistimewaan yang aku miliki....” Kata Reinar sambil mengingat rutinitas malamnya bersama dengan para istrinya.
“Saudara Rei, bagaimana perkembangan dari buku teknik yang kamu pelajari?....” Tanya Sun Mo ingin membandingkan pencapaiannya dengan apa yang sudah dicapai Reinar dalam pelatihannya.
Reinar mengeluarkan dua buku kitab pemberian Tetua Yi. “Aku sudah membaca seluruh bagian dari kedua kitab ini, dan hanya butuh sedikit waktu untuk membuatku menyempurnakan seluruh bagian dari teknik yang ada di kedua kitab ini....” Jawabnya.
Sun Mo merasa kalau hanya sebuah keputus asaan lah yang akan dia rasakan saat mencoba membandingkan pencapaiannya dengan pencapaian Reinar. “Saudara Rei, kamu adalah monster yang sebenarnya....” Ujar Sun Mo yang tak tahu lagi harus memberi julukan apa kepada Reinar.
“Saudara Mo, jangan terlalu menganggap tinggi pencapaian orang lain disaat kamu bisa mencapai pencapaian yang sama dengannya. Kamu hanya perlu berlatih lebih keras untuk mencapai apa yang telah dicapai oleh orang itu....” Kata Reinar.
“Saudara Rei, mungkin itu akan dapat aku lakukan kalau orang itu memiliki bakat yang setara denganku. Tapi dibandingkan dengan kalian, setidaknya aku hanya akan berada satu atau dua tingkat dibawah kalian....” Sun Mo bukannya merasa minder berada di tengah-tengah para jeius kultivasi, dia justru menjadikan mereka sebagai motivasinya untuk membuatnya dapat mencapai apa yang sudah mereka capai.
Dengan tingkat kultivasi Dewa Besi tahap 9, Sun Mo memang yang terlemah diantara murid baru Tetua Yi. Tetapi dengan kekuatan fisik dan teknik miliknya, Sun Mo setidaknya dapat melawan dengan imbang kultivator tingkat Dewa Perunggu tahap 2.
“Suamiku, coba lihat mereka! ....” Kata Shania memanggil Reinar sambil menunjuk sekumpulan orang berjubah hitam yang melayang diatas langit Sekte Menara Surgawi. Dalam pandangannya, Shania merasa kalau mereka bukanlah sekelompok orang punya tujuan baik.
Reinar melihat kearah orang-orang berjubah hitam sambil mencoba mengamati tingkat kekuatan mereka. “Dua puluh Dewa Perunggu tahap 6, dan sepuluh Dewa Perak tahap 8. Bukannya mereka hanya mencari mati kalau membuat kekacauan di Sekte kita!....” Ujar Reinar menarik kesimpulan dari apa yang dia lihat.
“Lebih baik sekarang kita menemui Guru Yi untuk melaporkan kedatangan mereka....” Kata Sun Mo, tapi saat mau pergi, langkah kakinya dihentikan oleh Shen Daiyu, lalu dia melihat Shen Daiyu menunjuk suatu arah.
SWUSSHH....
Tetua Yi muncul dari arah yang ditunjuk Shen Daiyu. “Muridku, lebih baik kalian menjauhi tempat ini, karena mereka bukanlah orang-orang yang mampu kalian hadapi....” Kata Tetua Yi serius, lalu dia mengaktifkan array pelindung untuk melindungi kediamannya.
Di sisi Reinar, dia segera membawa Shania, Sun Mo, dan Shen Daiyu menjauhi tempat munculnya para sosok berjubah hitam yang ternyata tak hanya muncul di sekitaran kediaman Tetua Yi.
Saat Reinar dan tiga lainnya ingin pergi menjauh, mereka dikejutkan dengan kemunculan dua sosok yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.
“Kalian tidak akan bisa pergi dari tempat ini, karena kalian akan mati di tangan kami!....” Kata salah satu sosok berjubah hitam. “Tapi untuk kalian para wanita, kalian akan terlebih dulu menjadi pemuas hasrat kami sebelum kalian ikut mati menyusul teman-teman kalian....” Lanjutnya.
Dihadapkan pada sekelompok sosok berjubah hitam, Reinar dan yang lainnya tetap menunjukkan ketenangannya. Sosok berjubah hitam didepan mereka adalah sekelompok kultivator tingkat Dewa Perunggu tahap 6. Bagi Reinar yang tingkat kultivasi nya telah berada di tingkat Dewa Perunggu tahap 7, tentu mereka bukan sebuah ancaman baginya.
Yang seharusnya takut di tempat ini adalah mereka para sosok berjubah hitam. Dengan adanya Shen Daiyu seorang kultivator tingkat Dewa Perak tahap 5, tentunya dia dapat memusnahkan seluruh sosok berjubah hitam yang berada di depannya dengan sangat mudah.
Reinar dan yang lainnya berdiri dengan tenang, namun mereka telah dalam sikap siap menyerang. “Apa kalian yakin ingin melawan kami dengan jumlah kalian yang hanya berlima?.... Kalau kalian pintar, kalian pasti tidak akan pernah muncul di hadapan kami!....” Kata Reinar sambil menatap tajam kearah lima sosok berjubah hitam yang ada di hadapannya.
“Apa juga harus yang membuat kami tidak yakin untuk melawan sekumpulan orang lemah seperti kalian?.... Bahkan kami sebagai prajurit istana kegelapan tak akan pernah takut dengan yang namanya kematian....”
“Kalau begitu, izinkan kamu untuk memberikan kematian terindah untuk kalian!....” Kata Reinar sambil bergerak menyerang lima sosok berjubah hitam yang menghadang jalannya.
Dengan begitu cepat, tiba-tiba Reinar muncul di tengah-tengah sosok berjubah hitam. Kelima sosok berjubah hitam terkejut dengan kemunculan Reinar yang sangat tiba-tiba. Belum juga pulih dari keterkejutan, mereka sudah mendapatkan sebuah pukulan dan tendangan yang seketika membuat tubuh mereka terpental.
“Kau, bagaimana bisa?....” Kata salah satu sosok berjubah hitam yang tak percaya saat dia berhasil dipukul mundur oleh pria yang mereka anggap lemah.
Bukan hanya dia, tapi empat sosok berjubah hitam lainnya juga sulit mempercayai apa yang sudah terjadi kepada mereka. Akhirnya kini mereka paham, pria yang mereka anggap lemah ternyata dari awal memang sengaja menyembunyikan kekuatan aslinya.
Reinar tersenyum sinis melihat keterkejutan mereka. “Hahaha.... Sebelumnya kalian telah mengabaikan peringatan ku, jadi sekarang jangan menyalahkan ku kalau kalian semua akan mati di tanganku....” Katanya.
“Kau jangan terlalu sombong hanya karena telah berhasil sekali memukul kami. Sebelumnya kami lengah, tapi sekarang kami akan benar-benar serius menghadapi mu!....” Kata salah satu sosok berjubah hitam, lalu dia dan empat rekannya segera mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanan yang ada di jari mereka, dan dengan gerakan yang sangat cepat mereka secara bersamaan melakukan serangan ke arah Reinar.
Namun saat serangan mereka hampir mengenai Reinar, tiba-tiba saja Reinar menghilang dari tempatnya, dan lagi-lagi Reinar muncul di tempat yang tak mereka duga sambil mengarahkan tendangan serta pukulan kearah mereka.
“Ini!.... Bagaimana bisa dia bergerak dengan begitu cepat, bahkan aku tidak bisa melihat pergerakannya?....” Kata sosok berjubah hitam yang telah kembali berdiri setelah sempat terjatuh karena sebuah tendangan Reinar yang tepat mengenai punggungnya.
“Sial!.... Apa kita benar-benar tidak bisa mengalahkannya?....” Sosok berjubah hitam yang lainnya bangkit sambil memegangi perutnya yang terkena pukulan Reinar.
Reinar menatap mereka berlima dengan ketenangan yang dimilikinya. Saat dia melihat kelima lawanya telah kembali bangkit, dia kembali bersiap melakukan sebuah serangan kepada mereka. “Aku akan mengakhirinya dengan cepat....” Kata Reinar lalu dia menghilang dari tempatnya.
°°°
Jangan lupa like, vote, dan komentarnya setelah selesai membaca, terimakasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Hary
tolol... tebas pakai pedang nyet...
2024-09-17
1
Vanny Candra
lanjut thor
2023-06-02
3
Team Hore (≧∇≦)/
❤❤❤❤❤❤👣👣
2023-04-20
0