Reinar dan para istrinya tengah menikmati jamuan makan malam di kediaman Tetua Agung Zao Huan.
SWUSSHH....
Dari kekosongan tiba-tiba muncul sosok pria berjubah kuning keemasan. “Sepertinya aku datang di waktu yang tepat....” Kata Kaisar Huang Long, sosok pria berjubah kuning keemasan, atau biasanya dia dipanggil sebagai Kaisar Naga Cahaya.
Baru juga Kaisar Huang Long datang, dua bilah pedang dengan cepat melesat menuju ke arah area terlarang miliknya.
“Istriku, apa seperti ini caramu menyambut kedatangan suamimu?....” Tanya Kaisar Huang Long begitu dia menghindari dua bilah pedang yang hampir membuatnya menjadi seorang kasim.
“Cih, aku sepertinya lupa kalau masih memiliki seorang suami. Kalau kamu barusan tidak mengingatkan ku, mungkin malam ini aku akan menarik pria muda untuk menemani tidurku....” Balas Tetua Agung Zao Huan acuh tak acuh.
Swusshh.... Kaisar Huang Long melayang mendekat ke arah Tetua Agung Zao Huan, lalu tanpa rasa malu dia begitu saja mencium kening Tetua Agung Zao Huan, satu-satunya istri yang dia miliki.
Reinar dan para istrinya memilih mengabaikan apa yang tengah dilakukan oleh Kaisar Huang Long dan Tetua Agung Zao Huan, begitu juga dengan Sun Mo dan Tetua Yi. Keduanya lebih memilih menikmati makanan yang tersaji di depan mereka.
“Kakek, Nenek, apa kalian bisa melakukan itu di tempat yang lebih sepi?.... Kalian ini, bisa-bisanya melakukan hal tak senonoh di hadapan kami semua....” Kata Shen Daiyu, satu-satunya orang yang memprotes kelakuan Kaisar Huang Long dan Tetua Agung Zao Huan.
“Cucuku, kenapa kamu marah-marah seperti itu?.... Daripada marah-marah, lebih baik kamu segera menentukan pria yang tepat untuk menjadi pendamping hidupmu. Lihat, bahkan adik kecilmu telah memiliki sebelas istri....” Kata Kaisar Huang Long yang sudah menjaga jarak dengan Tetua Agung Zao Huan.
“Cucu kecilku, kali ini aku setuju dengan pria sialan itu. Lebih baik sekarang kamu cepat-cepat menentukan pendamping hidupmu....” Kata Tetua Agung Zao Huan sambil membersihkan keningnya dari bekas bibir Kaisar Huang Long.
“Kalian berdua!.... Tunggu seratus tahun lagi baru aku akan memikirkan pria yang pantas menjadi pendamping hidupku....” Ujar Shen Daiyu lalu dia pergi begitu saja meninggalkan kediaman Tetua Agung Zao Huan.
“Haahh....” Kaisar Huang Long dan Tetua Agung Zao Huan hanya bisa menghela nafas panjang melihat tingkah cucu mereka. Usianya hampir seratus tahun, tapi dia belum sedikitpun menunjukkan ketertarikannya kepada lawan jenis.
“Istriku yang paling cantik, apa mungkin cucu kita lebih menyukai sesama jenisnya?....” Kata Kaisar Huang Long yang terlihat begitu manja saat berhadapan dengan istrinya.
“Berhentilah berkata dan bertingkah menjijikkan, lebih baik kamu segera katakan, apa yang membuatmu datang ke tempatku?.... Aku rasa kedatangan mu bukan karena kamu ingin bertemu denganku....” Kata Tetua Agung Zao Huan sambil menyesap teh hangat miliknya.
Kaisar Huang Long perlahan berjalan ke arah Reinar, lalu dia segera mengambil sikap berlutut saat berada tepat di depan Reinar, walau ada sebuah meja yang menjadi penghalang diantara mereka.
Tetua Yi dan Sun Mo yang tidak tahu apa-apa, mereka sangat terkejut saat melihat seorang Kaisar Naga Cahaya yang keberadaannya sangat dihormati oleh seluruh sosok kuat yang ada di Benua Langit, saat ini tengah berlutut di hadapan seorang murid Sekte Menara Surgawi yang tentunya jauh lebih lemah dari sosok Kaisar Naga Cahaya.
Reinar dengan sigap meminta Kaisar Huang Long bangkit. “Seorang Kaisar yang begitu kuat dan sangat dihormati, tak pantas berlutut di hadapan pria lemah sepertiku!.... Kaisar Huang Long, seharusnya aku lah yang melakukan itu saat bertemu dengan mu....” Kata Reinar setelah Kaisar Huang Long kembali berdiri.
“Yang Mulia, tolong jangan pernah merendahkan diri anda. Apalah arti seorang Kaisar Naga Cahaya jika dibandingkan dengan takdir besar yang berada di tangan Yang Mulia....” Balas Kaisar Huang Long dengan tutur kata sopannya.
Reinar tersenyum menanggapi kata-kata balasan dari Kaisar Huang Long. “Takdir di tanganku memang sangat jauh lebih mulia dari gelar Kaisar yang kamu miliki. Tetapi selama aku belum bisa mewujudkan takdir itu, aku bukanlah siapa-siapa di alam semesta ini....” Katanya.
Selesai dengan kata-katanya, Reinar meminta Kaisar Huang Long untuk terlebih dahulu menempati sebuah tempat duduk yang tersedia tepat di samping tempat duduk Tetua Agung Zao Huan.
Di sisi lain, Tetua Yi dan Sun Mo masih terbengong setelah melihat semua kejadian yang terjadi di hadapan mereka. “Tetua Agung, siapa sebenarnya identitas asli dari pria yang telah aku angkat menjadi murid?.... Bagaimana bisa sosok Kaisar Huang Long yang Agung tanpa ragu berlutut di hadapannya?....” Kata Tetua Yi kepada Tetua Agung Zao Huan menggunakan sebuah teknik pesan jiwa.
“Dia adalah seorang pemegang takdir penguasa yang bahkan statusnya jauh lebih tinggi dari status penguasa tiga dunia yang kini berada di tangan menantuku. Setelah kamu mengetahui semua ini, aku harap kamu bisa menjaga rahasia ini sampai dia berhasil menjadi yang terkuat di dunia ini....” Balas Tetua Agung Zao Huan menggunakan teknik pesan jiwa.
Setelah acara jamuan makan malam selesai, Reinar membiarkan para istrinya kembali ke ruang dimensi cincin miliknya, dan hanya meninggalkan Shania yang malam ini akan menjadi partner di atas ranjangnya.
“Yang Mulia, apa anda punya sedikit waktu untuk mendengarkan apa yang ingin aku katakan?....” Kata Kaisar Huang Long saat dirinya dan lima orang lainnya telah berada di ruang pertemuan yang ada di kediaman Tetua Agung Zao Huan.
Reinar menganggukkan kepalanya begitu mendengarkan perkataan Kaisar Huang Long. “Katakan saja yang ingin kamu katakan, dan dengan senang hati aku akan mendengarkannya....” Katanya membalas perkataan Kaisar Huang Long.
Kaisar Huang Long memberikan sebuah gulungan kertas kepada Reinar. “Yang Mulia, itu adalah peta Benua Langit, dan di peta itu menunjukkan dimana saja wilayah di Benua Langit ini yang sedang dilanda kekacauan....” Ujar Kaisar Huang Long menjelasskan isi dari gulungan kertas yang dia berikan kepada Reinar.
Reinar menatap kagum sebuah peta yang baru diberikan Kaisar Huang Long kepadanya. “Sebagian besar wilayah Benua Langit sedang di landa kekacauan, dan sepertinya bukan Benua Langit saja yang sedang di landa kekacauan. Empat Benua yang lain sepertinya juga mengalami nasib yang sama....” Kata Reinar sambil mengalihkan pandangannya ke arah Kaisar Huang Long.
“Apa yang Yang Mulia katakan memang benar adanya. Keempat Benua yang lain juga tengah dilanda kekacauan, tetapi kekacauan di Benua Langit lah yang paling parah jika dibandingkan dengan kekacauan yang sedang melanda empat Benua lainnya....” Kata Kaisar Huang Long.
Dengan kekuatannya yang sekarang tentu Reinar sadar kalau dirinya tidak bisa berbuat banyak. “Kaisar Huang Long, seharusnya kamu tahu bukan kalau aku masih sangat lah lemah untuk dapat membantu menyelesaikan kekacauan di wilayah Benua Langit?....”
Kaisar Huang Long dengan cepat menganggukkan kepalanya. “Tapi aku berharap kamu percaya padaku kalau dalam waktu kurang dari sepuluh tahun aku akan mampu menyelesaikan Kekacauan di wilayah Benua Langit ini....” Ujar Reinar dengan begitu yakin.
Saat Reinar dan yang lainnya tengah serius melakukan pembicaraan, Tetua Agung Zao Huan meminta semua orang untuk menghentikan pembicaraan. “Sepertinya ada sosok yang mendekat ke tempat ini....” Ungkap Tetua Agung Zao Huan.
“Istriku, bukannya aura ini terasa tidak asing?....” Kata Kaisar Huang Long.
“Jika aura ini memang milik orang itu, sepertinya kekacauan di dunia ini telah berada di ambang toleransi yang dia berikan....” Ujar Tetua Agung Zao Huan.
Tetua Agung Zao Huan lalu membuka array pelindung yang melindungi kediamannya. “Masuklah, kami sudah menunggu kedatanganmu!....” Kata Tetua Agung Zao Huan pada sosok berjubah putih yang seketika muncul di dekat Kaisar Huang Long.
Di dalam ruangan pertemuan yang berada di kediaman Tetua Agung Zao Huan, semua orang di tempat itu dapat melihat keberadaan sosok baru yang muncul di tengah-tengah pembicaraan yang tengah mereka lakukan.
“Pak tua sialan!.... Untuk apa kau datang dan mengganggu pertemuan kami?.... Lebih baik sekarang kau pulang ke istanamu dan menikmati malam panjang bersama para istrimu!....” Kata Reinar menyindir sosok Shen Li Quan yang tak lain adalah Ayah nya sendiri.
“Murid ini, bagaimana bisa dia berkata seperti itu di hadapan penguasa tiga dunia?.... Sepertinya aku juga akan me didiknya tentang sopan santun....” Kata Tetua Yi dalam hati.
Bukan hanya Tetua Yi yang merasa kalau Reinar terlalu berani berkata tidak sopan kepada penguasa tiga dunia. Sun Mo yang sejak tadi hanya diam, di dalam hatinya dia juga mengatakan hal yang sama dengan apa yang dikatakan oleh Tetua Yi.
“Ayah, dan Ibu mertua, lihat betapa dia berani berkata seperti itu kepadaku!.... Sepertinya status Ayah yang aku sandang tak ada artinya di mata anak nakal ini....” Kata Shen Li Quan dengan bertingkah selayaknya orang yang baru tersakiti.
Tiba-tiba seorang wanita cantik bergaun merah muncul dari dalam ruang dimensi cincin milik Reinar. “Kau tidak pantas menjadi Ayahnya!....” Kata wanita itu sambil menginjak kaki Shen Li Quan. “Aku bahkan sudah lama menganggap keberadaan mu telah lenyap dari alam semesta ini....” Lanjut wanita itu yang tak lain adalah Ibu Reinar.
Mendapatkan injakan kaki yang membuat remuk tulang-tulang kakinya, membuat Shen Li Quan hanya bisa meringis sambil menahan rasa sakit.
“Oh istriku, bukannya kamu terlalu kejam kepada pria tampan ini?....” Kata Shen Li Quan memelas.
Bughh.... Sebuah pukulan mendarat dengan telak ke perut Shen Li Quan.
“Malam ini kau beruntung, karena aku sedang tidak ingin membuat seorang pria sejati menjadi seorang kasim. Tetapi di pertemuan selanjutnya, jangan salahkan aku kalau kamu menjadi seorang kasim karena kamu masih saja memakai pakaian dengan warna yang tak aku sukai.....” Kata Ibu Reinar lalu dia kembali ke dalam ruang dimensi cincin milik Reinar.
“Uhhhh.... Bagaimana aku bisa lupa untuk mengganti warna pakaian dan jubahku....” Kata Shen Li Quan, sosok Agung yang telah kehilangan wibawanya setelah dia dibuat tak berdaya oleh salah satu istrinya.
°°°
Jangan lupa like, vote, dan komentarnya setelah selesai membaca, terimakasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Vanny Candra
up thor
2023-06-02
3
Team Hore (≧∇≦)/
👣👣👣👣👣👣🤣
2023-04-20
0
Yoyon Hadinata
haish... ingat anak2 jgn ditiru y...... bgmnpun ortumu, tetap wajib hormati mereka, sayangi mereka... surga kalian ada di telapak kaki ibumu.... barokah hidup kalian ada di mulut ortumu.....
2022-06-03
0