Para peserta telah berkumpul sesuai keahlian mereka, terlihat beberapa jenius generasi mudah yang memamerkan kekuatan mereka walau kekuatan mereka masih berada di tingkat Dewa Besi tahap dua.
Baik Reinar ataupun Freya, mereka tak terlalu memperhatikan kekuatan lawan mereka. Dengan tingkat kultivasi yang keduanya miliki, setidaknya mereka berdua dapat dengan mudah memenangkan kompetisi yang diadakan Sekte Menara Surgawi.
Banyak generasi muda yang ikut kompetisi mencuri pandang kearah Reinar dan Freya. Mereka semua sangat merasa janggal, bagaimana bisa dua orang yang masih sangat begitu muda sudah memberanikan diri mengikuti kompetisi yang kadang akan menjadi akhir perjalanan seorang kultivator generasi muda.
“Aku berharap tak akan ada korban jiwa dalam kompetisi kali ini, mengingat ada dua orang bodoh yang ikut dalam kompetisi....” Ujar salah satu wanita yang menjadi salah satu peserta kompetisi yang sedikit merasa iba akan nasib dua orang yang terlihat bodoh di pandangan kedua matanya.
Reinar yang mendengar apa yang dikatakan oleh wanita itu, dia hanya tersenyum ringan lalu mengabaikannya. Baginya, tidak ada gunanya menanggapi perkataan orang yang tahu apa-apa tentang dirinya, dan lebih baik saat ini dia menikmati kompetisi yang akan segera dimulai.
“Suamiku, aku merasa ada seseorang yang sejak tadi terus mengawasi pergerakan kita, apa aku perlu menyingkirkan keberadaan orang itu?....” Kata Freya dengan suara lirihnya.
Reinar menggelengkan kepalanya pelan, lelu dia membalas perkataan Freya. “Biarkan saja orang itu melakukan apa yang tengah dia lakukan. Selama dia tidak melakukan suatu hal yang merugikan kita, lebih baik kita abaikan keberadaannya....”
“Kalau itu keinginan suamiku, dengan senang hati aku akan melakukannya....” Ujar Freya yang begitu saja memeluk lengan Reinar tanpa mempedulikan tatapan banyak orang yang menatap iri kearah mereka.
“Kalian sungguh membuatku iri. Bagaimana kalian masih bisa begitu tenang bahkan masih saja sempat bermesraan di saat kompetisi ini akan segera dimulai?....” Kata Sun Mo yang masih berdiri di dekat Reinar.
Reinar dan Freya tersenyum mendengar perkataan Sun Mo, lalu Reinar menolehkan kepalanya dan melihat Sun Mo yang berada di sampingnya. “Segera cari pasangan yang sesuai denganmu, supaya kamu dapat merasakan apa yang saat ini tengah kami lakukan....”
Sun Mo menghela nafas panjang saat mendengar perkataan Reinar. Bukannya dia tidak mencari, tetapi dia benar-benar belum menemukan sosok wanita yang sesuai dengan ukuran tubuhnya.
°°°
Empat orang murid dalam Sekte Menara Surgawi yang akan bertindak sebagai wasit telah berada di atas arena kompetisi. Sedangkan dua tetua Sekte Menara Surgawi yang akan menjadi juri, mereka telah duduk dengan tenang di kursi tamu kehormatan.
Setelah seluruh peserta kompetisi selesai melakukan persiapan, keempat murid dalam Sekte Menara Surgawi mempersilahkan para peserta menaiki arena, dan mereka bebas memilih lawannya, asalkan masih dalam satu kelompok keahlian yang sama dengan mereka.
Seluruh arena kompetisi seketika Rama saat pertandingan di atas arena di mulai. Satu persatu peserta mulai menunjukkan kekuatannya. Setidaknya mereka harus berhasil mengalahkan dua puluh lawan mereka untuk lolos menjadi murid luar Sekte Menara Surgawi, dan masing-masing dari peserta hanya memiliki dua kali kesempatan.
Setelah puluhan peserta mengadu kekuatan mereka, belum ada satupun peserta yang berhasil mencapai target mengalahkan dua puluh peserta secara berturut-turut, walau sudah ada salah satu peserta di arena tombak yang telah mengalahkan lima belas peserta, namun karena kelelahan dia harus menyerah di pertarungan ke enam belasnya.
Di arena pedang, seorang pria dengan pedang besar yang telah mengalahkan sepuluh peserta lainnya, dengan seluruh kesialan yang dimilikinya, dia menantang Freya yang terlihat begitu lemah di matanya.
Dengan menunjukkan senyum meremehkannya, dia menyambut Freya yang telah naik ke atas arena.
“Wanita secantik dirimu lebih baik menjadi kekasih yang kuat ini, daripada melakukan pertarungan yang pada akhirnya hanya akan membuat kulit mulus milik mu terluka....” Kata pria di depan Freya sambil menjilat bibirnya.
“Sungguh pria yang malang....” Kata Reinar yang membuat Sun Mo kebingungan.
Tiba-tiba saja Freya menghilang dari tempatnya, dan muncul di belakang pria yang menantangnya dengan pedang miliknya yang terhunus kearah leher lawannya.
Freya tersenyum lalu berkata. “Jangan terlalu memandang remeh lawan yang bahkan kekuatannya tidak bisa kamu ukur!....” Freya langsung menendang tubuh besar lawannya setelah dia menyelesaikan kata-katanya.
BOOMM....
Tendangan Freya membuat lawannya terpental keluar arena kompetisi, dan dinyatakan kalah.
Seluruh arena seketika menjadi heninghening. Kemenangan cepat yang didapatkan Freya terlalu mengejutkan untuk mereka semuasemua, terutama karena lawannya adalah peserta yang masih terlihat begitu bertenaga setelah dengan mudah mengalahkan para lawan sebelumnya.
Mereka semua tak mengira kalau wanita yang terlihat lemah itu ternyata sangatlah kuat, dan sepertinya dia telah menarik minat salah satu tetua Sekte Menara Surgawi yang bertindak sebagai juri dalam kompetisi yang tengah berlangsung.
Setelah mengalahkan lawan pertamanya, Freya mengizinkan para peserta yang ingin menantangnya. Hanya dalam waktu singkat, dua puluh lawan berbeda dapat dikalahkannya dengan mudah, dan Freya menjadi peserta pertama yang berhasil mengambil satu tempat dari sepuluh tempat yang diperebutkan oleh para peserta kompetisi.
Begitu dinyatakan menang, tanpa banyak berkata Freya turun dari arena dan langsung mengambil langkah berjalan ke tempat Reinar berada. Semua orang banyak memperhatikan apa yang dilakukan Freya dan Reinar dan tak sedikit yang mencibir kearah mereka, terutama cibiran itu mereka tunjukkan kepada Reinar.
“Kerja bagus, dan sekarang tiba giliranku membungkam mulut berisik mereka!....” Kata Reinar setelah dia mendengar seorang peserta di arena pertarungan tangan kasar menantangnya untuk menjadi lawannya.
°°°
Dengan santainya Reinar membawa dirinya keatas arena kompetisi, sedangkan pemuda yang menantangnya dia langsung bersiap untuk menyerang Reinar.
“Aku akan membunuhmu dan mengambil semua yang kamu miliki!....” Teriak peserta yang menjadi lawan Reinar lalu dia menyerang Reinar yang belum siap menghadapi serangannya.
BOOMM... BOOMM...
Ledakan keras terjadi, namun peserta yang menyerang Reinar terkejut saat serangan kuatnya di tahan oleh sebuah tangan kokoh yang kini tengah mencengkeram erat tangannya.
“Sialan!.... Bagaimana bisa orang lemah sepertimu dapat menahan serangan ku?....”
“Kalau orang lemah seperti diriku dapan menahan serangan mu, artinya kamu itu jauh lebih lemah dariku....” Kata Reinar sambil menarik lawannya, lalu dengan sangat mudah dia melemparkan lawannya keluar dari arena kompetisi.
“Ternyata dia benar-benar kuat!....” Kata Sun Mo.
“Beruntung sejak awal kamu tidak menyinggung suamiku, dan kamu justru mengakrabkan diri dengan dirinya. Percayalah, orang-orang yang dekat dengannya akan selalu dinaungi keberuntungan....” Ujar Freya yang berjarak beberapa langkah dari tempat Sun Mo.
“Hahahaha.... Setelah keberadaan dua wanita yang telah menjadi murid luar Sekte, kini akhirnya aku bisa bernafas lega saat ada seorang pemuda yang sepertinya menyimpan kekuatan hebat di dalam dirinya....”
“Aku sangat penasaran, apa dia mampu mengalahkan lawan selanjutnya!....” Kata pria tua yang merupakan satu dari tetua Sekte Menara Surgawi yang berperan menjadi juri kompetisi.
Sementara itu, lima peserta yang tak tahu malu, mereka secara bersamaan melompat ke atas arena dan langsung menyerang Reinar.
BOOMM....
Suara ledakan kembali terdengar saat lima peserta yang secara bersamaan menaiki panggung, langsung menyerang Reinar secara bersamaan. Namun, sekalipun mereka menyerang secara bersamaan, itu masih belum cukup untuk menumbangkan sosok Reinar.
Bukannya melayangkan protes, Reinar justru tertawa melihat keberadaan lima peserta yang bertindak curang kepadanya. “Hahaha.... Serangan kalian yang barusan hanya membuatku geli, setidaknya serang aku dengan seluruh kekuatan yang kalian miliki, kalau kalian ingin sedikit menggerakkan tubuh ku....” Ujar Reinar mencoba memprovokasi para lawannya.
“Bajing*n, orang sombong seperti mu memang pantas mati!....” Teriak salah satu peserta yang menjadi lawan Reinar.
BOOMM... BOOMM... BOOMM...
Kelima peserta yang menjadi lawan Reinar kembali menyerangnya. Kali ini mereka berlima mengeluarkan seluruh kekuatan yang mereka miliki untuk melakukan serangan bertubi-tubi kepada Reinar.
“Itu masih belum cukup, bagaimana kalau sekarang aku yang menyerang kalian?....” Hanya dengan kekuatan fisiknya, Reinar menyerang balik lima peserta yang menjadi lawannya.
BOOMM... BOOMM...
Satu persatu lawannya dia kirim keluar dari arena kompetisi, dan pada akhirnya dialah yang menjadi pemenang walau harus melawan lima peserta secara langsung.
Belum juga Reinar menantang peserta lainnya setelah dia mengalahkan lima peserta yang sebelumnya telah berbuat curang, tiba-tiba muncul sepuluh peserta yang kembali langsung melakukan serangan beruntun kepadanya.
Murid dalam Sekte Menara Surgawi yang menjadi wasit tak menghentikan kecurangan sepuluh peserta itu, setelah dia melihat senyuman yang ditunjukkan oleh Reinar.
Dia hanya bisa melihat bagaimana cara Reinar mengalahkan sepuluh lawannya yang menyerangnya secara bersamaan. Sedikitpun dia tidak perpikir kalau Reinar dapat mengalahkan kesepuluh peserta yang menjadi lawannya.
“Kompetisi ini mulai kacau setelah para berandalan mulai menunjukkan jatidiri mereka....” Kata Sun Mo yang ingin naik ke atas arena dan membantu Reinar, tetapi tindakannya segera dicegah oleh Freya.
“Diam, dan lihat bagaimana kesepuluh orang itu menanggung kesialan mereka, setelah berani melakukan kecurangan dalam kompetisi yang seharusnya berlangsung dengan seadil-adilnya....” Ujar Freya.
Baru juga Freya menyelesaikan perkataannya, Sun Mo dan semua orang melihat bagaimana Reinar membuat tak berdaya sepuluh peserta yang menyerangnya secara bersamaan.
“Adik kecilku, ternyata dia sangat suka bermain-main....” Gumam lirih Shen Daiyu yang melihat jalannya kompetisi dari kejauhan.
Sedangkan di arena kompetisi, semua penonton bersorak melihat bagaiman Reinar dapat mengalahkan para berandalan yang mengacau jalannya kompetisi.
Mendapat sorakan dari para penonton maupun dari para peserta lainnya, Reinar yang mendapatkan sorakan seperti itu hanya bisa menunjukkan senyumnya. “Setidaknya sepuluh orang seperti mereka hanya cukup untuk sedikit merenggangkan otot-otot tubuhku yang terasa cukup kaku....”
Setelah menyelesaikan perkataannya, Reinar dapat turun dari arena kompetisi karena dia telah dianggap lolos untuk menempati salah satu tempat yang akan membuatnya menjadi murid luar dari Sekte Menara Surgawi.
“Sepuluh orang seperti itu hanya untuk merenggangkan otot-otot tubuhnya. Hei, apa suami itu masihlah manusia, atau dia adalah monster yang menggunakan wujud manusianya?....” Tanya Sun Mo kepada Freya.
Mendengar pertanyaan Sun Mo, Freya hanya tersenyum, lalu tanpa memberi jawaban, dia begitu saja pergi menyambut kedatangan Reinar.
°°°
Jangan lupa like, vote, dan komentarnya setelah selesai membaca, terimakasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Yaser Levi
tambah semangat bacanya😄😅
2024-09-12
0
Vanny Candra
up thor
2023-06-02
3
Team Hore (≧∇≦)/
👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣
2023-04-20
0