Di pinggiran danau terlihat Reinar dan Freya yang tengah menikmati suasana sore setelah seharian berlatih. Mereka terlihat begitu menikmati keindahan danau di saat matahari mulai terbenam.
Duduk beralaskan rerumputan yang berada di pinggiran danau, apa yang mereka berdua lakukan membuat iri banyak murid Sekte yang berada di sekitar mereka. Sekte Menara Surgawi tidak melarang adanya hubungan antara murid laki-laki dan perempuan, bahkan banyak murid Sekte Menara Surgawi yang memutuskan menikah dengan sesama murid Sekte Menara Surgawi.
Reinar dan Freya yang tengah menikmati waktu berdua, mereka tak terlalu memperhatikan keberadaan murid lain yang ada di sekitaran mereka.
“Kalian berdua, bukannya kalian terlalu tidak tau malu mengumbar kemesraan di tempat umum seperti ini?....” Suara seorang wanita membuyarkan kebersamaan Reinar dan Freya.
“Mengumbar kemesraan?.... Apa duduk berdua sambil menikmati keindahan danau termasuk dalam kategori bermesraan di tempat umum?....” Tanya Reinar heran.
“Ya....” Jawab wanita itu singkat.
“Bukannya orang-orang yang ada di sebelah sana juga melakukan hal yang sama dengan kami, lalu kenapa kamu hanya menegur kami?....” Tanya Reinar pada si wanita sambil menunjuk sisi danau yang dipenuhi pasangan pria dan wanita yang begitu tenang menikmati keindahan danau.
Belum sempat si wanita menjawab pertanyaan Reinar, seorang pria di belakang si wanita lebih dulu menjawab pertanyaan Reinar. “Mereka adalah pasangan murid yang telah menikah, dan sangat wajar bagi pasangan yang telah menikah melakukan apa yang saat ini tengah mereka lakukan....”
Reinar tersenyum saat mendengar jawaban si pria. “Kalau pasangan yang telah menikah bebas berduaan di tempat ini, tentunya kami juga bebas melakukan itu karena kami juga sudah resmi menjadi pasangan suami istri....” Ujar Reinar sambil menunjukkan senyumannya.
Pria dan wanita di hadapan Reinar tak begitu saja mempercayai perkataan Reinar. Di sisi lainnya, seorang pria terlihat geram setelah sama-sama mendengar apa yang dikatakan oleh Reinar.
Wanita di depan Reinar lalu berkata. “Jangan menipu kami!.... Aku tahu kalian adalah murid baru di Sekte ini, dan aku yakin kalian juga baru bertemu dan mengenal satu sama lain. Jadi, bagaimana bisa dua orang yang baru bertemu, secara tiba-tiba sudah menjadi pasangan suami istri?....”
Dari perkataan si wanita, Reinar kini tahu kalau dua orang di depannya memang sengaja ingin mencari masalah dengannya. “Bagaimana kami bisa menjadi pasangan suami istri itu bukan urusan mu, dan lagi kalian ini sebenarnya siapa?....” Kata Reinar sambil menatap sinis kearah keduanya.
Si pria yang mendapat pertanyaan Reinar tiba-tiba saja tertawa. “Sepertinya ada anak kecil yang telah menipu kita, dan sekarang dia menanyakan siapa kita....” Pria itu melangkah maju dan berhenti tepat satu langkah jaraknya dengan Reinar. “Seharusnya kau menaruh hormat pada senior mu di Sekte ini. Tetapi karena kamu belum mengenal kami, kamu cukup membiarkan wanita mu semalam saja menjadi penghangat tempat tidurku, maka aku akan menganggap permasalahan diantara kita selesai....” Lanjut si pria.
Tatapan sinis Reinar seketika berubah menjadi tatapan tajam yang tertuju padanya. “Aku tidak melihat akan adanya permasalahan diantara kita, jadi aku tidak punya keharusan untuk memberikan wanita ku kepada mu....” Kata Reinar santai.
“Senior, pria itu terlalu banyak bicara, dan dia juga tak menghargai senior sebagai murid dalam peringkat seratus. Dengan tidak menghargai senior sebagai murid dalam, bukannya itu adalah sebuah penghinaan yang tak seharusnya mendapatkan maaf?.... Junior ini menyarankan pada senior untuk sedikit memberi peringatan padanya, supaya dia mau menuruti keinginan senior....” Kata si wanita.
Mendengar itu, pria yang dipanggil senior oleh si wanita, dia segera membalas tatapan tajam Reinar yang ditujukan kepadanya. “Hahaha.... Setelah sekian lama aku tidak memukul seseorang, hari ini aku akan memuaskan nya dengan memukuli mu!....” Katanya sambil mengayunkan sebuah pukulan kearah wajah Reinar.
“Apa kau sudah bosan hidup?....” Tanya dingin wanita yang muncul di dekat Reinar sambil meremas tangan pria yang ingin memukul Reinar.
“Siapa kau?.... Beraninya wanita kotor sepertimu menyentuh tanganku!....” Kata si pria sambil mencoba menarik tangannya dari cengkraman wanita bercadar yang tak lain adalah Shen Daiyu.
Semua murid di sekitar Reinar melihat kearah sumber suara keributan yang terdengar oleh mereka. “Pria itu akan bernasib sial karena kata-kata nya sendiri....” Kata Sun Mo yang datang tak lama setelah datangnya Shen Daiyu.
Namun saat Shen Daiyu ingin mematahkan tangan pria yang baru saja menghina dirinya, Tetua Zao Mo tiba-tiba muncul dan melerai keributan yang tengah terjadi.
“Apa yang tengah kalian ributkan di tempat ini?.... Dan bukannya sudah jelas kalau di Sekte Menara Surgawi melarang adanya keributan diantara sesama murid Sekte, lalu kenapa kalian masih saja membuat keributan di dalam Sekte?....” Kata Tetua Zao Mo yang memberikan tatapan sinis kearah Reinar.
Tak ada yang membalas perkataan Tetua Zao Mo. “Kalian berempat adalah murid baru di Sekte ini, membuat keributan di dalam Sekte hanya akan membuat kalian segera dikeluarkan dari Sekte Menara Surgawi. Dan lagi untuk kalian berdua, bagaimana bisa murid baru seperti kalian mempunyai keberanian mengumbar kemesraan di tempat umum?....” Dengan ekspresi wajah jijik, Tetua Zao Mo menatap kearah Reinar.
Mendengar itu, Reinar semakin yakin kalau dua orang murid senior yang mengganggunya memang sengaja ingin membuat keributan dengan melibatkan dirinya, dan Reinar juga yakin kalau Tetua Zao Mo adalah orang dibalik rencana dua murid senior yang saat ini tengah menunjukkan senyuman sinis yang ditujukan kepadanya.
Para murid yang lain banyak yang setuju dengan perkataan Tetua Zao Mo, walau ada beberapa murid yang dapat melihat kejanggalan dari Tetua Zao Mo yang terlihat sangat memihak salah satu pihak yang membuat keributan.
“Sepertinya aku harus melaporkan ini semua pada Tetua Agung dan aku akan meminta kepadanya secara langsung untuk memisahkan kalian berdua. Dengan begitu setidaknya kalian akan tetap bisa berada di Sekte ini....” Kata Tetua Zao Mo yang merasa posisinya sedang berada di atas angin.
“Tetua Zao Mo, kamu tidak perlu melaporkan semua kepadaku, karena sejak awal aku sudah tahu semua apa yang menjadi awal dari keributan mereka....” Sebuah suara wanita terdengar dari arah langit.
Begitu suara itu menghilang, tiba-tiba sosok Tetua Agung Zao Huan muncul tepat disamping Shen Daiyu. Dan dengan kelembutannya dia berhasil membuat Shen Daiyu melepaskan tangan murid senior yang berada di dalam cengkraman tangannya.
“Tetua Zao Mo, aku telah melihat semua dari awal sampai akhir, dan seharusnya mereka berdua lah yang pantas mendapatkan hukuman!....” Ujar Tetua Agung Zao Huan dengan sorot mata tidak suka kepada dua sosok yang sejak awal telah memancing keributan dengan Reinar dan Freya.
“Tetua Agung, bukannya mereka juga salah?.... Bagaimana bisa mereka yang bukanlah pasangan suami istri bermesraan di tempat umum!.... Bukannya itu sangat menjijikkan?....” Ujar Tetua Zao Mo yang masih ingin menyalahkan Reinar dalam keributan yang telah terjadi.
“Apa yang menjijikkan?.... Setahuku mereka adalah sepasang suami istri, dan dari apa yang sejak tadi aku lihat mereka berdua hanya sekedar duduk sambil menikmati pemandangan danau....” Tetua Agung Zao Huan kini justru merasa aneh dengan Tetua Zao Mo.
“Tetua Agung, sepertinya anda salah faham. Mereka bukanlah sepasang suami istri, tetapi pria itulah yang mengaku sebagai suami dari wanita itu, dan itu hanya pengakuan sepihak darinya....” Bantah Tetua Zao Mo.
Reinar hanya menatap malas kearah Tetua Zao Mo saat mendengar sebuah kalimat bantahan yang keluar dari mulutnya. Shen Daiyu yang berada di sampingnya dan Sun Mo yang berada di belakangnya, mereka juga menatap Tetua Zao Mo dengan tatapan malasnya.
“Tetua Zao Mo, di sini tidak ada yang salah faham. Aku dengannya memang sudah menikah, bahkan pernikahan itu sudah terjadi belasan tahun yang lalu, dan ini adalah bukti pernikahan kita....” Freya menunjukkan sebuah cincin yang bentuknya sama persis dengan cincin yang melingkar di jari tangan Reinar.
“Itu...itu.... Sebuah cincin pernikahan. Bagaimana bisa kalian bisa menikah di usia yang masih begitu muda?....” Kata Tetua Zao Mo menatap penuh kasih kearah Freya.
Tatapan mata Tetua Zao Mo seketika berubah saat dia kembali menatap kearah Reinar. “Kau pria sialan!.... Pasti kau yang memaksanya untuk menikah denganmu, dan pastinya kau telah melakukan sesuatu yang terlarang sampai membuatnya mau menjadi istrimu!....”
“Hahaha.... Tetua Zao Mo, ternyata pikiran anda sangatlah buruk tentang ku di saat anda sama sekali belum mengenaliku....” Bola mata Reinar yang semula berwarna hitam, kini telah berubah warna menjadi kuning keemasan disaat dia tak lagi bisa menahan amarahnya.
“Tetua Agung, apa yang telah terjadi?....” Tanya Tetua Zao Yi yang baru saja datang.
“Tetua Yi, sepertinya Tetua Mo telah menggali kuburannya sendiri, dan tentunya aku tidak bisa membantunya. Jangankan aku, sekalipun penguasa tiga dunia ada di sini, tetap tidak akan ada yang dapat menyelamatkan Tetua Mo....” Kata Tetua Agung Zao Huan, lalu dia meminta seluruh murid Sekte nya untuk pergi meninggalkan area sekitaran danau.
Baru juga Tetua Agung Zao Huan selesai memerintahkan semua muridnya pergi meninggalkan danau, tiba-tiba....
SWUSSHH... SWUSSHH...
Sepuluh wanita yang kecantikannya mampu membuat iri para wanita penghuni Istana Surgawi muncul dari kekosongan, dan langsung memukul Tetua Zao Mo sampai membuat pria itu jatuh tak sadarkan diri.
Mata orang-orang yang masih berada di danau terbelalak melihat kemunculan sepuluh wanita yang langsung menghajar Tetua Zao Mo, dan membuatnya tak sadarkan diri. “Bagaimana bisa ditempat ini ada begitu banyak wanita sesempurna mereka?....” Tanya Tetua Zao Yi yang bahkan iri dengan kecantikan yang dimiliki para istri Reinar.
Begitu melihat Tetua Zao Mo tak sadarkan diri, kesepuluh istri Reinar segera melesat ke arah Reinar, dan mereka semua mencoba meredakan amarah suami mereka. “Semua sudah selesai, setelah ini pria itu tak akan lagi mengganggu kita....” Kata Freya yang melihat bagaimana sebuah tendangan kuat dari Vexia menghancurkan masa depan milik Tetua Zao Mo.
Dengan tarikan nafas panjang, akhirnya Reinar dapat meredam amarahnya, dan kini kedua bola matanya telah kembali menjadi warna hitam. “Tapi ini belum berakhir, setidaknya biarkan aku memberi hadiah terakhir untuknya....” Reinar berjalan mendekati Tetua Zao Mo, lalu dengan sebuah pukulan yang dipenuhi energi murni, dia menghancurkan Dantian milik Tetua Zao Mo.
“ARGGHHH....”
Erangan kesakitan Tetua Zao Mo saat Dantian nya hancur, dan setelah itu dia kembali tak sadarkan diri.
Di sisi Tetua Agung dan Tetua Yi, mereka hanya bisa mengutuk kebodohan Tetua Mo yang pada akhirnya hanya membawa keburukan kepadanya. “Kalian berdua bisa pergi meninggalkan Sekte ini kalau kalian tidak ingin bernasib sama dengan guru kalian....” Kata Tetua Agung menyuruh pergi dua murid yang sebelumnya membuat masalah dengan Reinar dan Freya.
“Hah, selalu saja masalah itu bermula dari seorang wanita....” Gumam Tetua Yi yang sejak awal sudah tahu kalau Tetua Mo tengah mengincar Freya.
°°°
Jangan lupa like, vote, dan komentarnya setelah selesai membaca, terimakasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Vanny Candra
mantap thor
2023-06-02
3
Team Hore (≧∇≦)/
😂😂😂💘
2023-04-20
0
shadow life
yes
2023-02-09
0