Bab 10

Zia masih berbaring di ranjang, menatap wajah tenang suaminya yang sudah terlelap di sampingnya. Tangan lentik yang biasanya sibuk memeriksa pasien di Rumah Sakit, kini menelusuri pahatan sempurnah yang ada di hadapannya.

Wajah teduh yang semakin membuatnya berdebar, entahlah secepat itukah Allah menitipkan rasa ini di hatinya. Alard Hermawan, laki-laki yang pernah membuatnya berdebar di dalam pesawat kini sedang terlelap di sampingnya.

Zia kembali menarik tangannya dari wajah sang suami, lalu perlahan turun dari ranjang besar itu.

Langkah kakinya mulai menyusuri setiap sudut kamar, ada banyak peralatan medis yang sering dia gunakan di rumah sakit tersedia di sana. Suaminya adalah seorang pasien, dan dia tidak lagi heran jika mendapati hal-hal seperti ini di dalam kamar mereka.

Alard memang hanya menjalani perawatan khusus di dalam rumah, peralatan yang memadai dan tenaga medis akan di datangkan langsung oleh Adrian ke rumahnya untuk membantu kesembuhan putranya.

Buku-buku yang masih tersusun rapi namun terlihat sedikit debu yang menepmel, pertanda benda yang paling banyak memberikan wawasan untuk manusia itu sudah jarang di sentuh oleh pemiliknya.

Zia tersenyum saat mendapati ruang ganti sudah tersedia pakaian wanita disana, dan dia yakin jika pakaian yang tersedia di salah satu lemari yang ada di ruangan itu memang di siapkan untuk dirinya. Hijab-hijab juga blouse dan celana panjang khas dirinya sudah tergantung rapi di sana. Juga ada beberapa buah snelly juga tersedia di sana.

Hatinya semakin menghangat, Alard menepati janjinya dan memperlakukan dirinya dengan sangat baik.

Kini langkah kaki Zia keluar dari ruangan ganti menuju ranjang. Senyum manis di bibirnya masih terlihat jelas dan semakin mempercantik wajahnya.

Tubuhnya masih berdiri di samping ranjang tempat Alard terbaring, ucapan terimakasih berulang kali dia ucapkan di dalam hatinya karena laki-laki ini memperlakukan dia dengan sangat baik.

"Sebuah pernikahan yang indah tidak harus di dasari dengan cinta yang menggebu nak, namun sebuah pernikahan akan terasa indah jika orang yang kita nikahi selalu memperlakukan kita dengan sangat baik." Ucapan sang Ayah memang benar adanya.

Mungkin saja cinta untuknya belum ada di hati Alard, namun Zia begitu bahagia karena di perlakukan dengan sangat baik oleh laki-laki yang begitu tenang dalam tidurnya ini.

Langkah kaki Zia menuju pintu kaca pembatas kamar dengan taman yang ada di samping kamar itu. Taman mini lengkap dengan kolam renang begitu indah di pandang mata. Semilir angin memasuki kamar saat Zia berhasil membuka pintu kaca itu.

Tirai tipis yang menggantung indah di sana beterbangan di dalam kamar, dan Zia membiarkan saja tirai itu bergerak bersama rambut panjangnya yang tergerai di punggung ikut terbawa angin. Matanya tertutup rapat, indra penciumannya menghirup oksigen yang berasal dari beberapa pohon kecil yang ada di sana, dan mengisi paru-parunya.

"Kamun tetap bisa bekerja nak. Jangan terlalu terbebani dengan keadaannya." Ucapan papa mertuanya tadi kembali terngiang di telinganya.

Saat mereka tiba di rumah ini pagi tadi, Zia di minta oleh papa mertuanya untuk bertemu di ruang kerja laki-laki paruh baya itu, untuk membahas surat pengunduran diri yang Zia kirimkan ke rumah sakit sehari sebelum pernikahan dirinya dan Alard berlangsung.

Semilir angin siang ini terus menerpa membelai wajah cantiknya. Zia masih terdiam sambil menatap birunya air kolam yang ada di depannya.

Di atas ranjang, Alard sudah terjaga. Tatapannya mengarah pada gadis yang sedang terdiam di pintu pembatas kamar dan kolam renang pribadinya. Rambut panjang yang hanya terlihat ketika mereka berada di dalam kamar itu tergerai indah di punggug istrinya.

"Apa kamu menyukainya ?" Tanya Alard.

Zia membalik tubuhnya menghadap ke arah ranjang, senyum manis kembali terbirit di bibirnya saat melihat suaminya sudah terjaga namun masih terbaring di atas ranjang mereka.

"Aku menyukainya." Jawab Zia lalu melangkah menuju ranjang tempat suaminya berada.

"Aku akan meminta seseorang untuk merenovasi kamar kita disana, dan membuatnya seperti kamar ini." Ujar Alard.

Zia mengangguk sembari tersenyum ke arah suaminya. Sejujurnya dia sangat menyukai kamar dan rumah ini.

"Tidak masalahkan kita tinggal disini untuk sementara ?" Tanya Alard lagi.

Zia menggeleng sambil membantu Alard bangun dan bersandar di kepala ranjang.

"Kita tinggal disini sampai kamu sembuh." Jawab Zia.

"Katakan jika ada yang kamu inginkan, jangan terlalu patuh." Ucap Alard seketika membuat Zia tertawa lucu.

"Kenapa hanya tertawa ?" Tanya Alard mengerinyit.

"Kamu tuh aneh, di mana-mana suami itu suka kalau istrinya patuh." Ujar Zia masih dengan tawanya. "Aku akan meminta banyak hal nanti." Sambung Zia sudah menatap serius pada suaminya.

"Kapan ?" Tanya Alard masih menatap lekat ke arah Zia.

"Setelah kamu sembuh nanti, aku akan membuat daftar terperinci untuk semua keinginanku dan pastikan kamu akan mengabulkannya." Ucap Zia.

Alard mengalihkan tatapannya dari wajah istrinya. Senyum miris terbirit di bibirnya.

"Dan jika aku tidak bisa sembuh bagaimana ?" Tanya Alard sambil menatap sendu pada tirai yang bergerak karena hembusan angin dari luar kamar.

"Bukankah kamu penasaran dengan apa yang aku inginkan ? Jadi ayo berusaha untuk sembuh, kita akan berjuang bersama untuk kesembuhanmu." Ucap Zia. Kini tatapannya juga sudah mengarah pada pada tirai pembatas kamar demgan taman kecil namun begitu indah itu.

"Apa karena ingin menyembuhkanku hingga kamu memilih berhenti dari Rumah Sakit ?" Tanya Alard, manik cokelatnya sudah kembali menatap ke arah Zia.

Zia menggeleng

"Aku hanya memprioritaskan pasien yang lebih berarti dalam hidup aku, jika kamu sembuh aku akan kembali mengabdikan diriku pada manusia lain. Kata Ayahku, aku harus bisa memilih dan memilah mana yang lebih penting dan berharga dalam hidupku. Aku memilihmu, karena kini kamu berharga dalam hidupku." Ucap Zia lugas. Tatapannya masih menatap dedaunan yang bergerak karena terpaan angin di luar kamar mereka.

"Apa kamu tidak khawatir jika aku sembuh nanti akan meninggalkan kamu sendirian Zia." Tanya Alard.

Zia mengalihkan tatapannya, kini dia menatap manik yang selalu membuatnya berdebar dengan yakin.

"Aku tidak takut Alard, aku sudah berjuang untuk sesuatu yang berharga dalam hidupku. Dan jika aku bukanlah bagian berharga dalam hidup kamu itu adalah pilihanmu." Jawab Zia yakin. "Kamu tahu Alard, menikahi orang yang kita cintai itu pilihan, namun mencintai orang yang kita nikahi adalah kewajiban. Bagiku sebuah kewajiban adalah keharusan yang akan selalu aku utamakan." Sambungnya.

"Sayangnya kamu harus bersiap untuk hidup bersamaku selamanya, karena aku tidak akan melepaskan kamu begitu saja, kecuali kamu yang memintanya." Ucap Alard lalu tersenyum.

"Sudah ku katakan jangan takabur Alard, jangan mendahului takdir Allah. Tidak ada yang tahu kedepannya akan seperti apa. Siapa tahu gadis pirangmu itu akan memintamu kembali, dan bagaimana caranya kamu menolaknya dengan cinta yang masih bersemayam di tempatnya." Ujar Zia. Sedikit rasa menyentil di hatinya saat mengucapkan kalimat itu namun dia sudah menyiapkan dirinya untuk hal ini.

Belajar dari kisah Ibu dan Ayahnya, Zia lebih memilih berpasrah pada takdir. Yang terpenting saat ini, laki-laki yang sedang terbaring di sampingnya ini selalu memperlakukan dirinya dengan baik.

Terpopuler

Comments

Mbah Edhok

Mbah Edhok

dr. Zia seperti menunggu boom waktu yang setiap saat setiap waktu meledak dan meluluh lantakkan hati ... MIRIS bila terjadi ...
kuingin melihat ketekatan hatimu Alard ...

2023-01-30

0

amalia gati subagio

amalia gati subagio

he he he jd Kepo maxi gimana sampai mertua zia tahu & merancang skema pembebasan adik bukan muhrim halunya

2022-08-30

0

Saonah Onah Nona

Saonah Onah Nona

udah dokter, pintar, cantik dan baik hati, Subhanallah ada gak ya di dunia nyata perempuan kayak Zia....?

2022-05-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!