"Hm? Dimana Lazel?" Nezra baru menyadari jika anggota mereka ada yang kurang.
"Hyunjae juga tidak ada." Sahut Lena.
"..............."
...◇• •◇...
Acara masih berlangsung, menu makanan yang berbeda berjejer di sepanjang meja. Mungkin ada beberapa orang yang tidak berada di acara tersebut, salah satunya adalah Lazel dan Hyunjae.
Di sebuah toilet wanita, kedua pasangan itu akan diperhatikan penuh curiga jika ada orang lain selain mereka.
"Astaga! Aku tidak menyangka jika kau akan berpikir sejauh itu," tukas Lazel yang melepaskan tangan besar itu. "Sial! Tanganmu berat sekali."
Hyunjae menatap wanita itu tak percaya. Wanita yang sudah menjadi pasangannya selama sepuluh tahun itu ternyata tidak pernah memakai riasan!
"Yah~ orang-orang memang pernah mengira jika wajahku selalu tampil dengan riasan,"
"Tapi! Ini memang wajahku!"
"Kenapa?! Apakah karena wajahku begitu pucat sehingga mirip dengan setan?!"
Pria bertubuh besar dan tinggi itu menulikan pendengarannya, sehingga ucapan Lazel hanya angin lalu baginya.
Di sela-sela lamunannya, ia tidak menyadari jika Lazel sudah memperbaiki dirinya, lalu meninggalkan Hyunjae seorang diri di toilet wanita.
...◇• •◇...
Kedua kakinya melangkah dengan tergesa-gesa, serta pandangannya menelusuri luasnya aula. Dalam sekejap dirinya dapat melupakan Hyunjae, dan meninggalkannya. Sedangkan ia tidak bisa berpaling saat mengingat pertemuannya dengan Egis pada beberapa saat yang lalu
Dirinya tidak mungkin berkhayal atau hanya sebuah pikiran yang lewat begitu saja. Jelas-jelas dirinya sempat berbicara dengan pria itu.
Lama-kelamaan rautnya berubah kesal, "dimana anak itu! Dia datang lalu pergi begitu saja!"
Seketika dirinya mendapatkan sebuah rasa kejut dan membuat ia tersadar atas tindakannya.
"Tunggu..." langkahnya terhenti di tengah-tengah jalan, "untuk apa aku memikirkannya?"
Tanpa ia sadari, dirinya mulai mengambil langkah yang keliru. Tidak ada alasan yang khusus untuk memikirkan seseorang yang tidak ada hubungan apapun dengan dirinya.
"Lazel sialan! Mengapa kau meninggalkanku?" Akhirnya Hyunjae menemukan Lazel.
Wajahnya menoleh, "kau masih hidup rupanya." Tukas Lazel.
"Apa maksudmu?!"
Keduanya berdebat tanpa meninggikan suara, melainkan membentak satu sama lain dengan nada yang kecil.
"Ayo pergi, mereka mungkin sedang mencari kita." Ujar Hyunjae yang menjurkan tangan kanannya pada Lazel.
Namun wanita beriris pink itu membalas tatapan Hyunjae dengan wajah yang dibuat-buat, "menjijikan."
"Diamlah!"
Mau tak mau mereka berdua melanjutkan akting di hadapan semua orang. Bertindak berbeda bukanlah sesuatu yang menyulitkan.
Meskipun keduanya sudah saling menerima keadaan, tapi wajah mereka saling melemparkan kekesalan satu sama lain.
Dari kejauhan, sosok pria dengan wajah unik itu tersenyum manis melihat kedua pasangan yang berada dalam pengawasannya.
...◇• •◇...
Sepertinya baru saja dua orang itu mendapatkan masalah kecil, setelah itu mendapatkan masalah baru. Sebagian penonton memberikan tepuk tangan dan juga siulan.
"Ayo menarilah~"
"Aku akan mengambil foto kalian!" Dibandingkan Lena, Nezra lebih bersemangat dalam hal ini.
Keduanya berdiri saling menghadap satu sama lain, tangan yang saling memangku. Pandangan yang begitu mesra untuk disaksikan banyak orang.
Sedangkan kejadian yang sebenarnya adalah.
"S-Sakit! Apa yang wanita ini lakukan?!"
"Bajing*n! Pria keparat ini berniat mendeklarasikan perang denganku!"
Kedua manusia itu tidak pernah kompak dengan keadaan, namun keadaan memaksakan kehendak mereka.
Punggung tangan Hyunjae begitu sakit karena mendapat cengkraman kuat dari Lazel, kukunya yang lumayan tajam menekannya pada permukaan kulit. Sedangkan wanita berambut perak di hadapannya terlihat senang dengan wajah iblisnya.
"Hohoho~ jangan pernah berpikir, jika tangan busukmu itu bisa memegang tanganku yang perawan." Batinnya bangga.
Menurut waktu yang sudah ditetapkan, dansa itu akan menjadi dansa yang terakhir, dimana semua orang dapat berpatisipasi untuk menari bersama.
Secara perlahan irama lagu mulai terdengar dan langkah mereka mulai tergerak.
Hyunjae tampil dengan sosok yang sempurna. Jas hitam serta rambut yang tertata seperti biasa belum lagi postur tubuhnya yang begitu menarik. Begitupula dengan pasangannya sendiri, dari pandangan semua orang, saat ini Hyunjae layaknya menuntun kupu-kupu ke dalam setiap langkahnya.
Namun kupu-kupu itu berusaha untuk bergerak dan terbang secara bebas seorang diri.
Di balik poninya yang sebagian tergerai menyorotkan tatapan yang panas, "hm~ kau memang seseorang yang tidak bisa diremehkan." Goda Hyunjae.
...◇• •◇...
Aula utama dipenuhi dengan tamu-tamu yang berdatangan. Hampir semua sisi mereka gunakan sebagai tempat berdansa, semua orang pun tidak akan melewatkan kesempatan untuk menari bersama di waktu yang akan berakhir.
Berbeda halnya dengan Nezra, dirinya sudah melakukannya berulang kali dan melakukan pergantian pasangan dengan pasangan yang lain. Ibu dari dua Putra itu memang sangat berenergi, sedangkan Ayah mereka selalu terdiam dan memancarkan cahaya bahagia. Meskipun begitu, Adam adalah Ketua dari Mafia Malam.
Mungkin kamera yang ia gunakan hampir penuh hanya karena kumpulan gambar dari Hyunjae dan Menantunya, Lazel.
"Nona Lazel, dia begitu indah~"
"Banyak orang-orang mengatakan jika dirinya merupakan simbol dari kupu-kupu."
"Ah~ apakah itu karena aksesoris yang ia kenakan?"
Nezra menajamkan pendengarannya karena beberapa orang sedang menyanjung Menantunya. Wajah itu nampak paling bahagia di belahan dunia manapun.
Pita kupu-kupu dengan warna hitam merah menghiasi rambut peraknya yang sebagian tergulung ke belakang. Kedua anting yang berbentuk serta memiliki warna serupa. Serta kalung perak dengan lambang huruf pertama namanya.
"Aku tahu jika wajahmu sedang tersenyum, namun aura di sekitarmu terlihat seperti sedang mengutuk diriku hingga akhir hayat."
"Oh~ jadi kau menyadarinya, hebat sekali." Puji Lazel.
Pria itu terlihat terkejut, "a-apa?! Ucapanku benar?!"
"Tentu saja." Senyumnya yang tulus.
Sebenarnya pernyataan dari Hyunjae hanyalah basa basi, tapi siapa sangka jika apa yang dirinya sangka adalah kenyataannya.
"Gaun ini membuatku risih! Tapi syukurlah tidak memiliki kekurangan yang berlebihan."
Hyunjae memasang wajah yang bingung, "hah? Tidak memiliki kekurangan yang berlebihan? Ungkapan macam apa itu?" Sindirnya dengan seringai yang menjengkelkan.
"D-Diamlah! Jika bukan karena mereka, jangan harap aku akan mengenakan pakaian aneh ini!" Ucap Lazel yang memprioritaskan keluarganya, terutama kedua orang tuanya dan kedua orang tua Hyunjae.
"Terus, bagaimana dengan pernikahan kita di sepuluh tahun yang lalu?"
Rahangnya terlihat kekang karena kesal berurusan dengan Hyunjae, "jangan kaitkan masa lalu dengan masa sekarang."
Ting!
Sebuah bel yang menandakan jika akan bertukar pasangan sebagai sebuah kehormatan.
Sebelum melepaskan dekapannya dari Lazel, ia menyempatkan diri untuk mengejek Istrinya, "hehehe~ kau kesal bukan~" ujarnya sombong.
Lazel menanggapinya dengan kedua mata yang membesar, "Hyunjae!! Awas saja kau!" Ucapnya pelan dengan geram.
Saat Hyunjae pergi darinya, emosinya semakin meninggi karena belum sempat membalasnya. Tapi tangan seseorang menggenggam tangannya erat.
"Hyunji?" Lazel melihat sosok wajah yang hampir serupa dengan pasangannya yang sebelumnya.
"Yo!" Sapanya, "apa kau terkejut?" Dengan kepercayaan yang tinggi, ia bertanya dengan segenap hati.
"Tidak." Kepalanya menggeleng dengan jujur.
"..............."
...◇• •◇...
"Lama tidak melihatmu."
"Sama," sahut Lazel dengan senyuman, "kurasa Pak Hyunji semakin tinggi." Godanya.
Ia terkekeh, "hahaha~ sedangkan kau tidak ada perubahan se-"
"Ack!" Jerit Hyunji, "apa yang kau lakukan?!"
Tumpuan high heels baru mengenai ujung-ujung jarinya dengan sempurna.
"Hahaha~ aku tidak sengaja~" balas Lazel dengan ekspresi yang sama.
"Sisi iblis dari wanita ini tidak pernah menghilang." Batin Hyunji.
Dapat melihat Lazel dalam jarak sedekat itu membuat jantungnya sedikit berdebar. Pria dari mana yang tidak mungkin melepaskan tatapan mereka dari wanita seperti Lazel. Mereka yang sudah mengetahui wajahnya tidak sesuai dengan kepribadiannya membuat para lelaki memundurkan langkah mereka secepat mungkin.
Lazel merupakan perempuan yang sangat agresif, mudah marah dalam masalah kecil apapun. Namun itulah yang spesial dari dirinya, belum lagi wanita itu terlihat seperti kupu-kupu tanpa sayap.
Pandangannya sedikit memperhatikan pasangan-pasangan yang ada di dekatnya "hm... apakah keparat itu ada si sekitar sini?" Indera penglihatan itu berfungsi dengan teliti, "jika aku menemukannya, akan ku hajar tulang rusuknya." Kalimat yang terucap dalam hatinya lebih menyeramkan saat melihat wajah dan auranya secara langsung.
Selagi mencari mangsanya, pasangan yang menari dengannya terus berganti saat bel berbunyi. Hingga dirinya dipertemukan pria asing yang memakai topeng emas.
"????" Terlalu jelas jika dirinya menatapi pria bertopeng itu dalam jarak yang sangat dekat. "Siapa makhluk ini?" Pikirnya.
Lazel semakin penasaran dengan wajah itu,ia menyempatkan dirinya untuk membuka topeng pria itu dengan sengaja. Namun dugaannya keliru, pria asing itu sepertinya memiliki skill yang lebih tagguh dibandingkan dirinya.
"..............." ia tidak berniat untuk bertanya, namun pria bertopeng tersebut selalu tersenyum ke arahnya dengan manis."s-senyumannya!..." ucapan dalam hatinya terputus seperti mendapatkan sesuatu yang menarik.
"Rasanya aku ingin menonjok wajahnya." Sambungnya dengan jengkel.
"Kau-"
Musik mendadak berhenti, sekitar pun menjadi gelap gulita. Suara riuh dari orang-orang pun mulai terdengar. Hingga salah satu dari mereka memberi arahan untuk tidak panik dan tetap diam di tempat masing-masing.
"!!!!" Bukan hanya mereka, Lazel pun mengalami hal yang sama, dalam gelapnya keadaan, ia sampai tidak bisa memperhatikan apapun.
Dengan gemetar, tangannya menggenggam erat pakaian pria yang berdiri di hadapannya, "H-Hyu-"
"Huh?"
Di dalam tangan yang besar, dihimpitkan dengan dada yang terasa berbentuk. Ia dapat merasakan jika seseorang sedang memeluknya sambil menepuk punggungnya perlahan sebagai pertanda untuk membuat dirinya tenang.
Lazel sama sekali tidak mengetahui apa yang orang asing itu lakukan pada dirinya. Namun tindakan nekat itu dirinya nyaman dan perlahan menghilangkan perasaan yang gelisah.
Bahkan pria itu memeluknya sangat erat dan benar-benar tidak mengizinkan wanita itu bergerak kemanapun hingga lampu kembali normal.
"H-Hei, aku baik-baik saja." Ujar Lazel yang merasa bersalah pada rasa takutnya pada kegelapan.
"..............."
"Dia tidak menjawab?"
Sempat-sempatnya wajahnya itu kesal di tengah-tengah kegelapan, "sialan! Siapa sebenarnya orang ini! Dan berani sekali dia tidak menjawab pertanyaanku!"
Dalam di situasi yang gelap, sudah pastinya akan sedikit mengganggu pernafasan. Seolah-olah tahu dan menyadari hal itu, pria asing itu mengubah posisi kepala Lazel agar mudah menghirup udara meskipun sedikit sulit.
Dalam beberapa menit, akhirnya listrik kembali normal, dan orang-orang mulai bernafas dengan lega. Padahal dirinya bisa menyempatkan diri untuk melihat wajah orang yang sudah menolongnya. Tapi... tanpa ia sadari, pria bertopeng itu menghilang dari hadapannya.
Dengan kedua alis yang menekuk, raut wajahnya seperti melihat seseorang dengan kecewa.
"Kemana... dia pergi..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
indri yani
pasti itu Egis yah, mencintai Lazel dalam diam...
2022-05-11
1