Under The Rain

Ribuan tetesan langit masih membasahi keseluruhan yang ada di bawahnya. Cuaca tidak memiliki perubahan dari sebelumnya, bahkan hampir satu minggu berlangsung. Namun aktivitas tidak berhenti di situ saja, masing-masing manusia melakukan apa yang harus mereka lakukan atau kemungkinan itu adalah kewajiban mereka.

Ia terbangun di pagi hari, serta langit yang masih menyembunyikan cahaya dibalik awan yang gelap.

Di bawah langit-langit yang terhiasi dengan lampu-lampu mewah. Baru saja ia menyelesaikan rutinitas paginya dengan beberapa peralatan di ruang GYM miliknya.

Ponsel hitam itu tertempel di telinga kanannya dalam posisi duduk. "Lazel?"

"Baiklah, aku akan me-" tangan kiri itu mengusap wajahnya dan hampir saja menjebak dirinya dalam kalimatnya sendiri. "Ponselnya mati, dia sudah berusaha menjemputku saat hujan kemarin."

"Ya, aku akan memberitahukannya."

"Sampai jumpa."

Pria bertubuh kekar itu tidak mengetahui apapun mengenai Lazel, dan hal ini wajar saja terjadi karena mereka berdua tidak dalam posisi yang sama. Dan lebih parahnya, Mertuanya menghubungi dirinya dan menanyakan keadaan Lazel.

"Sebenarnya apa yang dia lakukan?"

...◇• •◇...

Ia sama sekali tidak mengetahui apa alasan wanita itu sehingga membuat Ibu Mertuanya menghubungi dirinya. Dan lagi, mulai dari tadi dirinya memperhatikan jendela samping untuk melihat Lazel yang selalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga harus rutin pergi menuju perusahaannya.

Tetapi, hingga saat ini ia tidak menemukan apapun. Bahkan tidak melihat apapun mengenai Istrinya.

Tatapannya menoleh pada sebuah tas hitam mini yang ada di atas meja. "Dia tidak mengambil hadiahnya? Dan mematikan ponselnya?" Kedua alis itu bertaut dan berpikir keras mengenai sesuatu. "Ho~ apa dia begitu kelelahan dengan berbagai ronde?"

Bahkan apapun yang terjadi pada pasangannya sendiri. Hyunjae tidak pernah sama sekali mempeributkan apapun yang telah dilakukan Lazel, begitupula dengan tanggapan Lazel padanya.

Sangat aneh melihat pasangan yang tinggal di rumah terpisah. Pemikiran itu hanya akan datang pada seseorang yang tidak mengetahui apapun. Sedangkan keluarganya, mereka berdua telah menyusun strategi apapun demi menutupi tindakan yang mereka lakukan.

Awalnya memang luar biasa, sehingga menghasilkan banyak keuntungan, akan tetapi... pernahkah mereka memikirkan akhirnya?

Sudah cukup lama ia menunggu. Mau tak mau Hyunjae harus mengunjungi villa itu sendiri yang terhalang dengan rumah kaca.

...◇• •◇...

"Gawat..."

Kedua matanya terus menatap layar biru itu dalam jarak yang dekat, "astaga... apa yang sudah kulakukan." Lirihnya dengan nada kesal.

Di dalam ruangan yang tertutup, tirai yang menutupi jendela telah terbuka lebar dan memperlihatkan keadaan langit yang menyedihkan. Seseorang yang memiliki rambut perak itu terduduk di atas ranjangnya dengan keadaan tubuh yang lemah.

Bahkan saat beristirahat pun, ia harus mengenakan pakaian yang tebal agar terhindar dari hawa dingin.

"Gh!" Kepalanya kembali terasa sakit setelah duduk dalam beberapa menit.

Lazel sama sekali tidak menyadari ponselnya yang mati karena lupa untuk mengisi dayanya. Saat pagi hari, ia teringat akan ponselnya dan melihat beberapa panggilan dari Ibunya dan juga Ian. Kondisi tubuhnya sangat mengganggu sehingga menghambat aktivitasnya.

Wanita beriris cantik itu sudah menduga bahwa saat ini Ibunya sangat khawatir dan juga gelisah. Lalu akan menghubungi-

Tok! Tok! Tok!

Ketukan pintu sedikit membuatnya terkejut. "Ck! Masuklah." Ujarnya.

Pintu cokelat tersebut terbuka sedikit dan munculah seseorang dari balik pintu itu.

"Ada apa Yana? Bukankah-" ponselnya terjatuh dan tak menyangka siapa yang akan datang dan tiba di kamarnya secara langsung. "H-Hyunjae?"

"..............." melihat dari penampilannya saja, pria itu sudah dapat menebak apa yang terjadi pada Istrinya. "Kau demam?"

...◇• •◇...

Apa yang dikhawatirkan pun terjadi. Sebenarnya untuk menyembunyikannya saja sudah pasti mustahil. Saat ini ia tidak berpikir untuk menyalahkan orang lain, ini adalah kelalaiannya sendiri sehingga membuat Ibunya khawatir.

"Ya, dia sakit, baru saja-" ucapannya sempat terpotong karena baru saja sebuah benda melayang ke arahnya, namun berhasil dihindari, "aku mengetahuinya." Sambungnya dengan wajah mengejek.

"Sialan! Mengapa kau memberitahu Ibuku mengenai kondisiku!" Dengan suara pelan ia memarahi Hyunjae yang duduk di ujung pinggir ranjangnya.

Pria berjaket putih itu berjalan mendekati Lazel, sedangkan wanita itu memasang wajah bingung dan juga menyiapkan benda lainnya untuk ia lemparkan pada Hyunjae.

"Ya, baru saja aku menidurkannya." Ujar Hyunjae pada ponsel yang melekat di telinga kanannya.

"Hah??" Wajahnya semakin terlihat kesal. "Sejak kapan kau menidurkanku?! Dan bagaimana juga kau melakukannya?!"

Untuk menghilangkan keresahan Ibu Mertuanya. Hyunjae memutuskan untuk memberitahukannya pada Ibunya mengenai kondisi Putri mereka, yaitu Lazel.

"Baik, aku akan menjaganya, sampai jumpa." Ia menutup panggilan itu, lalu kembali duduk dan menghembuskan nafas. "Huh~"

"Huh?? Apa-apaan kalimat mengesalkan itu." Wanita yang tertutupi dengan helaian tebal menatap tajam Suaminya dari jarak yang cukup jauh.

"Bisakah kau menunda emosimu itu? Dan membiarkan dirimu beristirahat?"

Jari tengah pun ia acungkan. "Nani? Nani? Kau bukan Ibuku dasar keparat."

"Kau ini menjengkelkan," tukas Hyunjae dengan urat-urat yang sudah terlihat jelas. "Huft... untuk saat ini beristirahatlah, jangan melakukan apapun selama kondisimu belum membaik."

Kedua tangannya terlipat,"melihat wajahmu itu semakin membuatku pusing." Sindirnya

"Kita hanya perlu berakting mengenai 'hubungan' bukan mengenai kondisi kesehatan masing-masing."

Wanita itu memandang sekitarnya dengan tatapan angkuh dan dingin.

"Setidaknya kebohongan ini akan tertuju pada hubungan saja, sedangkan hal lain... aku menyarankannya agar tidak mengikutcampurkan mereka."

Setelah mendengar beberapa kalimat yang diucapkan oleh Hyunjae, ia memutuskan untuk menyetujuinya dan membuat masalah mereka sedikit tidak terbebani.

Iris pink itu menunduk dan menatapi dirinya sendiri. Terdengar langkah kaki yang mendekati dirinya.

"AAA! SAKIT!"

Dahinya menerima jentikan yang cukup kuat dari Hyunjae.

Ia memegang dahinya dengan wajah yang memerah seperti tomat, "a-apa yang kau lakukan dasar bajing*n~" tenaganya hampir habis karena terus berteriak pada Hyunjae.

Pria beriris abu-abu itu tertawa, "haha~ begitu banyak 'ronde' yang kau habiskan, sehingga membuat dirimu jatuh sakit."

"..............."

"Hahahaha!! Aku benar bukan? Hahaha!"

Awalnya ia ingin melakukan sesuatu, tapi... setelah berpikir beberapa saat. Untuk apa penjelasan? Lagipula masalah yang mereka pikul adalah masalah masing-masing, dan tidak akan membaginya satu sama lain.

Ia menepis dengan kasar pada tangan yang berada di dekat wajahnya dan memperlihatkan wajah yang sombong serta seringai yang angkuh.

"Haha~ apakah kau ada masalah dengan itu?" Tatapannya tajam, dingin. Namun... senyuman mematikannya selalu terlihat.

...◇• •◇...

Mungkin saat ini tidur bukanlah sesuatu yang dapat membuat dirinya baik. Dalam posisi duduk dengan rambut yang tergerai panjang, kedua tangannya memeluk kedua lutut yang ia tekuk dan menatap pada jendela yang menampakkan suasana luar.

Rintik hujan masih terdengar, meskipun tidak terdengar samar di kamarnya, tapi ia tahu jika langit masih meneteskan air matanya cukup deras.

Dingin dan panas. Kedua itu adalah musuh alami umat manusia. Mereka yang selalu mengeluh jika keduanya datang dalam jangka waktu yang cukup lama.

Ia tidak begitu membeci hujan ataupun panas. Rintikkan sendunya membawa ketenangan, sedangkan panas memberinya kehangatan. Tidak begitu buruk.

Saat ini Hyunjae masih belum meninggalkan villanya. Ia menyempatkan dirinya untuk berdiri dan melihat keadaan luar, apakah pria itu sudah meninggalkan rumahnya? Dan ternyata belum.

Lagipula Hyunjae selalu menghampiri kamarnya di selang waktu.

Pria itu datang, dan pada akhirnya Kepala Pelayan mempersilahkan Hyunjae masuk. Ia tahu jika Hyunjae berbuat sesuatu pada Yana, sehingga membuat dirinya membiarkan Hyunjae memasuki rumahnya.

Sosok seperti dirinya tidak perlu dipertanyakan lagi. Seorang pria yang memiliki tampang yang tidak dimiliki pria lain, siapapun pasti akan luluh pada wajahnya yang sangat tampan.

Namun Lazel menilainya dengan sama. Semua pria yang memiliki warna kulit berbeda, tinggi, atau umur, bahkan ketampanan yang berbeda-beda. Ia selalu memandang semua pria sebagai manusia. Hanya saja Tuhan memberi perbedaan pada umatnya sehingga mereka terlihat beraneka macam.

...◇• •◇...

"Kakak sakit?"

"Ya, Hyunjae baru saja menghubungi Ibu."

Lena, Ibu dari kedua anak berwajah kembar itu baru saja memberitahukan kondisi Kakaknya pada Putranya.

Seorang anak lelaki yang masih terlihat jauh lebih muda itu memasang wajah kecewa, hal itu sudah terlihat jelas dari raut wajahnya saja.

"Apa sebaiknya kita menjenguk-" ucapan Ian terpotong saat Ibunya menunjukkan sebuah pesan yang beberapa saat lalu dikirim dari Lazel.

"Aku baik-baik saja. Jangan datang kesini, bukankah di luar hujan? Bagaimana jika kalian juga sakit? Ayolah~ Hyunjae akan menjagaku."

"..............." Ian sangat menyayangi Kakak perempuannya, Kakak satu-satunya yang ia miliki.

Lena juga memasang wajah yang sama, hujan memang musuh terbesar bagi Lazel. Anak perempuannya itu tidak bisa terkena hujan dalam jangka waktu yang cukup lama. Meskipun sangat membencinya, Putrinya itu masih menyukai suaranya. Karena tidak semua hal yang di dunia memiliki sesuatu yang sempurna. Sehebat apapun, mereka pasti memiliki kelemahan.

"Kau tahu sendiri bagaimana sikap Kakakmu bukan?" Ibunya mengalihkan topik pembicaraan agar membuat Ian sedikit tenang. "Kakakmu itu, jika sedang marah, auranya begitu mencekam. Ibu sempat heran, sebenarnya dia itu turunan siapa."

"Huh? Apa dulu Ibu tidak seliar Kakak?" Tanya Ian pada Ibunya yang duduk di sampingnya.

"Ibu? Seperti Kakakmu? Hahaha~" Lena tertawa pelan. "Ibu tidak pernah memiliki sifat seperti itu, bahkan Ayahmu tidak pernah melakukan tindakan ganas seperti Kakakmu."

Seketika Ian merinding mendengar Ibunya bercerita mengenai Kakak tertuanya.

"Tapi... mengapa sifat Kakak serupa dengan Bibi Nezra?"

"Hmm... Ibu juga sempat memikirkan hal itu. Mereka sangat cocok!" Ujar Lena dengan tersenyum.

Setelah membicarakan sesuatu yang seru, akhirnya rasa cemas mereka menghilang dan menyerahkan sisanya pada Hyunjae.

...◇• •◇...

"Hatchu!"

"Sial! Apakah lintah itu membicarakan sesuatu yang buruk mengenai diriku??" Ujarnya dengan kesal.

Memang benar, cuaca dingin memang tidak bisa bersahabat dengan dirinya.

"Haah~"

Beberapa saat yang lalu, Hyunjae mengantarkan beberapa obat dan juga makanan untuk Lazel. Tindakannya itu membuat meja yang ada di kamarnya hampir penuh dengan makanan.

"Dia berlebihan..." gumamnya.

Ia sedikit bosan karena harus berada di kamarnya sepanjang waktu. Rasa sakit di kepalanya juga menjadi-jadi jika dirinya terus mengambil posisi duduk.

Ponsel itu baru saja terisi penuh, ia meraihnya dan membuatnya sebagai bahan hiburan.

"????" Ponselnya berdering dengan tertera nomor asing.

Kedua matanya menyipit dan memperhatikan layar ponselnya dengan tajam.

"Manusia dari belahan mana yang berani menghubungi diriku dengan nomor yang tidak tertera di kontak."

Pada akhirnya ia mengangkatnya, namun panggilan itu berubah menjadi Video Call.

"Boooooooooooooss!! Kau dimana?! Apa kau tidak datang ke kantor? Tapi mengapa??"

Ia sedikit terkejut, karena mengetahui seseorang yang menghubungi dirinya adalah orang yang sangat ia kenal.

"Egis??"

Episodes
1 Prologue
2 Ten Years
3 Only Money And For Money
4 Washington, D.C
5 New Employee
6 Patience
7 Rain
8 Meeting
9 Enjoy Time
10 Under The Rain
11 Like Lowly People
12 Worst Season
13 Looks Impressive
14 Thoughts That Never Match
15 Ian's Arrival
16 Flower Field
17 Butterfly Symbol
18 Red Dress Under The Light
19 Wingless Butterfly
20 Under The Dark Sky Without Moonlight
21 Such a Good/Bad Night
22 Tearing
23 Go Together
24 Debate
25 White Shades
26 Pietra Family
27 Ian Zoclis
28 Ian Zoclis II
29 Nightmare
30 Nightmare II
31 Come Back
32 Don't Care
33 Cunning
34 Go On Vacation
35 Full Of Entertainment
36 Small Foams Like Falling Cotton
37 Family & Hope
38 Might Be a Bad Season
39 Living Together
40 Like Diamonds
41 Black Butterfly?
42 Home Alone
43 Naked
44 Those Who Have Long Left The World
45 Anger
46 Wounds That Are Opening Again
47 Sung Wonhae
48 Focus On You
49 Funeral Gate
50 Snow Woman
51 "Close Your Eyes"
52 Difference
53 Taking a Step Faster
54 Heartless Figure
55 Bid
56 "You Like Me?"
57 Smokeless Fire
58 Something Unexpected
59 No Doubt
60 Facing Hyunjae
61 Strength
62 Shopping
63 A Doll
64 Unexpected Meeting
65 Giraffe
66 Lost Track
67 Puzzles
68 Broken Cooler
69 Swimming Pool
70 Visiting Ian
71 Go Visit Ian!
72 Humans Are The Place Of All Evil
73 Let Us Go Home! Piggy!
74 Lazel Giving Gift
75 First Friend
76 Sleeping
77 Visit
78 Half Truth
79 Truth
80 Let's Depression Together
81 Knowing Something
82 Explanation
83 Slowly It Will Be Useless
84 Whatever You Want
85 Hyunji & Hyunjae
86 Jealousy
87 Acting Out of Mind
88 Nervous
89 Personal Selling
90 Stuck is Really... Creepy
91 Again And Again
92 Don't Forget
93 Not Paying Attention
94 Misunderstanding
95 Miel's Cousin
96 Pay
97 Go Together
98 Hunch
99 Feud
100 Break Through
101 Hospital
102 Come To Your Senses
103 Ten Years Of Openness
104 Will Still Like You
105 Proof
106 Trust? They Are Nothing But Just A Bullshit
107 Error
108 Crowded
109 Promise
110 Lies
111 Lost
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prologue
2
Ten Years
3
Only Money And For Money
4
Washington, D.C
5
New Employee
6
Patience
7
Rain
8
Meeting
9
Enjoy Time
10
Under The Rain
11
Like Lowly People
12
Worst Season
13
Looks Impressive
14
Thoughts That Never Match
15
Ian's Arrival
16
Flower Field
17
Butterfly Symbol
18
Red Dress Under The Light
19
Wingless Butterfly
20
Under The Dark Sky Without Moonlight
21
Such a Good/Bad Night
22
Tearing
23
Go Together
24
Debate
25
White Shades
26
Pietra Family
27
Ian Zoclis
28
Ian Zoclis II
29
Nightmare
30
Nightmare II
31
Come Back
32
Don't Care
33
Cunning
34
Go On Vacation
35
Full Of Entertainment
36
Small Foams Like Falling Cotton
37
Family & Hope
38
Might Be a Bad Season
39
Living Together
40
Like Diamonds
41
Black Butterfly?
42
Home Alone
43
Naked
44
Those Who Have Long Left The World
45
Anger
46
Wounds That Are Opening Again
47
Sung Wonhae
48
Focus On You
49
Funeral Gate
50
Snow Woman
51
"Close Your Eyes"
52
Difference
53
Taking a Step Faster
54
Heartless Figure
55
Bid
56
"You Like Me?"
57
Smokeless Fire
58
Something Unexpected
59
No Doubt
60
Facing Hyunjae
61
Strength
62
Shopping
63
A Doll
64
Unexpected Meeting
65
Giraffe
66
Lost Track
67
Puzzles
68
Broken Cooler
69
Swimming Pool
70
Visiting Ian
71
Go Visit Ian!
72
Humans Are The Place Of All Evil
73
Let Us Go Home! Piggy!
74
Lazel Giving Gift
75
First Friend
76
Sleeping
77
Visit
78
Half Truth
79
Truth
80
Let's Depression Together
81
Knowing Something
82
Explanation
83
Slowly It Will Be Useless
84
Whatever You Want
85
Hyunji & Hyunjae
86
Jealousy
87
Acting Out of Mind
88
Nervous
89
Personal Selling
90
Stuck is Really... Creepy
91
Again And Again
92
Don't Forget
93
Not Paying Attention
94
Misunderstanding
95
Miel's Cousin
96
Pay
97
Go Together
98
Hunch
99
Feud
100
Break Through
101
Hospital
102
Come To Your Senses
103
Ten Years Of Openness
104
Will Still Like You
105
Proof
106
Trust? They Are Nothing But Just A Bullshit
107
Error
108
Crowded
109
Promise
110
Lies
111
Lost

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!