Tak Percaya

Semilir angin sore menemaniku di teras atap restoran ini. Aku masih terpaku akan ancaman Zea padaku. Aku berniat pergi setelah dia pergi. Tapi, beberapa langkah saat ingin turun dari tangga, tanpa sengaja aku melihat Andreas di halaman parkir restoran. Sontak aku tidak jadi turun dan kembali ke tempatku. Aku bersembunyi lalu memfoto kedatangannya.

Ini benar-benar gila! Andreas secara terang-terangan menjemput Zea? Apa dia tidak takut aku melihatnya? Astaga ....

Pertemuanku dengan Zea menghasilkan sesuatu hal yang mencengangkan. Pantas saja Tuan Besar Liandra tidak menyeganinya. Andreas berani melakukan hal ini secara terang-terangan di muka. Dan jangan-jangan Jackson juga sudah mengetahui perselingkuhan istrinya? Kepalaku terasa pusing sekali memikirkannya.

Mungkin aku kembali ke kantor saja.

Setelah kulihat mobil Andreas yang mirip sekali dengan mobil Jackson pergi, kuputuskan untuk kembali ke kantor. Aku ingin melaporkan apa yang kulihat ini kepada Jackson. Mungkin dengan ini dia bisa membebaskanku dari masalah.

Sesampainya di depan gedung PT Samudera Raya...

Aku melihat ada kerumunan orang-orang di depan pintu utama gedung. Dengan segera aku memarkirkan mobil lalu berlari menuju pintu utama. Kulihat terdapat sekelompok wartawan seperti menunggu klarifikasi atas apa yang terjadi. Aku jadi bingung, sebenarnya apa yang sedang terjadi?

Aku segera mencari tahu dengan menanyakannya kepada satpam setempat. Dan ternyata terjadi kecelakaan di gedung barat daya PT Samudera Raya, sehingga satpam dan resepsionis memblokir pintu utama agar tidak dimasuki wartawan. Seketika pikiranku tertuju pada perang bisnis yang sedang terjadi. Apa lagi yang melatarbelakangi hal ini jika bukan itu?

"Nona Cecilia!"

Seorang wartawan datang menghampiriku. Dia sepertinya mengenaliku entah dari mana. Beberapa wartawan lain pun ikut datang menghampiri.

"Nona Cecilia, Anda adalah asisten pribadi dari tuan Jackson, direktur perusahaan ini. Katanya PT. Samudera Raya akan ikut tender proyek Go Green di pusat kota, apakah akan menyerah setelah kecelakaan ini?" Dia menanyakan kepadaku.

Aku menarik napas dalam lalu mengembuskannya perlahan, berusaha tenang di tengah situasi yang kalang kabut seperti ini. Kuputar otak dengan cepat untuk menjawab pertanyaan dari wartawan itu.

"Tender penting di kompetisinya, pebisnis percaya pada penipuan dengan taktik tertentu. PT. Samudera Raya punya batasannya, tapi bukan berarti semua perusahaan juga punya. Kami pasti akan menyelidiki kebenaran di balik kejadian ini." Aku menjelaskan kepada wartawan itu.

Banyak kamera tertuju ke arahku saat menjawab pertanyaan dari wartawan. Tapi setelahnya, satpam gedung segera menghampiriku sehingga aku bisa masuk ke dalam. Aku berniat melanjutkan laporanku kepada Jackson.

Hah, ada-ada saja.

Di ruangan Jackson...

Aku kembali ke ruangan Jackson dan melihat pria itu masih ada di sana dengan raut wajah lelah. Sepertinya kabar kecelakaan yang terjadi membuatnya pusing sendiri. Aku pun mendekatinya lalu berusaha menghiburnya dengan foto yang berhasil kuambil ini.

"Tuan Jackson, aku punya kabar bagus untukmu."

Kutuangkan secangkir kopi untuknya. Dia pun melihat ke arahku namun kembali melihat ke depan dengan tatapan datar. Dengan segera kukeluarkan ponsel lalu menunjukkan kepadanya foto yang telah kuambil. Dia pun melihatnya.

"Andreas?"

"Benar, Tuan. Dia menjemput nyonya Zea di restoran tempat kami bertemu." Aku memberitahunya.

"Ini biasa." Dia mengabaikan foto yang kuambil.

Seketika aku merasa sia-sia saja.

"Tuan, apa yang bisa kulakukan agar Anda tidak seperti ini?" Aku bertanya, menunjukkan rasa perhatianku padanya.

Dia meneguk kopi yang kusuguhkan. "Lu ingin bantu gue?" tanyanya seraya menoleh ke arahku yang berdiri di sampingnya.

Aku mengangguk.

"Lu bisa gunain akal rubah dan kecantikan lu untuk ngejatuhin Andreas?" tanyanya tanpa basa-basi.

"Tuan," Aku mendekatkan diri kepadanya. "Anda tidak akan tega melakukan hal itu padaku." Aku berbicara dekat sekali dengan wajahnya.

Dia pun terdiam, seperti mengiyakan perkataanku. Kusadari jika dia sedang gundah-gulana saat ini. Atmosfer perang bisnis sangat terasa di sekitaranku.

"Gue mau pergi dulu." Dia beranjak dari duduknya.

"Tuan, tunggu!" Aku menahannya. "Mari kita mulai permainan ini." Aku menyalakan rekaman suara kami.

Setelah rekaman suara nyala, aku memakaikannya dasi dan berkata, "Sayang, jangan lama-lama perginya, ya. Aku merindukanmu malam ini," kataku dengan amat mesra kepadanya.

Kulihat Jackson hanya melihatku tanpa berkata apapun. Setelahnya kumatikan rekaman suaraku, kudengarkan kembali di hadapannya.

"Rubah licik!" Dia kembali mengatakan hal itu padaku.

Aku berbisik di telinganya. "Aku hanya akan menjadi rubahmu, Tuan. Hanya milikmu," kataku lagi padanya.

Setelah mengatakan hal itu Jackson seperti mengerti. Kami akhirnya berjalan bersama, keluar dari ruangan menuju lift gedung. Namun, entah sengaja atau tidak, kami bertemu dengan Andreas di depan lift. Saat pintu lift hendak terbuka, aku segera mendekatkan diri ke tubuh Jackson lalu menyentuh dasinya.

"Kurangi minum alkohol dari sekarang ya, Tuan," kataku mesra, bersandiwara di depan Andreas.

Jackson tersenyum tipis. Kami menuju ke lantai dasar, tempat di mana halaman parkir gedung berada.

Di halaman parkir, lantai bawah gedung PT Samudera Raya...

Halaman parkir sudah tampak gelap dan hanya ada beberapa lampu yang dihidupkan. Aku keluar dari lift lalu mengantarkan Jackson ke mobilnya. Ternyata supir keduanya telah menunggu. Baik Jackson maupun Andreas tidak menyupir sendiri malam ini. Aku pun mengantarkan Jackson hingga masuk ke dalam mobilnya. Dan kulihat mobil Andreas ada di belakangnya. Dengan segera kulancarkan aksiku kembali. Aku mendekat ke jendela mobil lalu mencium pipi Jackson dengan mesra.

"Tuan, jangan beneran jatuh cinta padaku," kataku sambil membelai wajah maskulinnya.

Aku sengaja seperti ini untuk melancarkan aksi selanjutnya. Aku harus bertahap menjatuhkan lawan karena tidak bisa langsung begitu saja. Aku menggiring prasangka Andreas agar dia mengira jika aku ada main dengan Jackson. Padahal aku hanya berakting untuk mengelabuinya. Aku ingin tahu kepada siapa Andreas bekerja untuk menjatuhkan Jackson. Karena kini aku berpihak kepada tuanku, Jackson Baldev.

"Sampai nanti."

Aku melambaikan tangan ke arah Jackson dan tak lama mobilnya pun melaju. Kutahu jika Andreas memperhatikanku sedari tadi. Dia seperti merencanakan sesuatu untuk kami. Entah apa.

Tuan Andreas, kau begitu tamak. Lihatlah nanti bagaimana akhir dari ketamakanmu.

Aku berjanji di dalam hati untuk membongkar semua ketamakannya. Aku masih tak habis pikir ada orang sepertinya. Dia merebut istri dari bosnya sendiri. Sungguh gila dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Tunggu saja tanggal mainnya.

Saat ini aku harus memainkan peranku dengan baik dan juga berhati-hati. Aku tidak boleh menaruh rasa kasihan ataupun moralitas kepada seorang pengkhianat sedikitpun. Apapun itu bentuknya.

Hah, aku jadi kesal sendiri kalau ingat Andreas dan Zea. Astaga ....

Waktu terus berlalu membuatku harus segera beristirahat dari lelahnya aktivitas hari ini. Aku kemudian menelepon seseorang yang mungkin bisa dibilang sebagai guruku. Aku ingin bertukar pikiran dengannya untuk melangkah ke tahap selanjutnya.

Malam ini tak lupa kututup dengan doa. Walaupun pekerjaanku seperti ini dan dipandang sebelah mata, tapi aku masih mempunyai niatan baik di belakangnya. Terserah orang bilang apa, aku tidak peduli. Dibawa santai saja.

Aku yakin tak lama lagi Jackson akan jatuh ke pelukanku. Dan saat itu terjadi, aku tidak akan melepaskannya. Tidak akan pernah.

Terpopuler

Comments

lestari

lestari

bner2 rubah licik wkwkwk

2021-12-30

0

langitsenja

langitsenja

sukakk sm karakter Cecilia cerdik dan licik,semangattt lanjut thor

2021-10-17

1

lihat semua
Episodes
1 Kontrak Satu Milyar
2 Misi Penaklukan Dimulai
3 Usaha Penaklukan
4 Pertemuan Dengan Saingan Bisnis
5 Melanjutkan Misi
6 Tak Diharapkan
7 Perjamuan Dadakan
8 Terjebak, Sulit Bergerak.
9 Kesempatan Emas
10 Curiga
11 Rasa Yang Berbeda
12 Ketahuan
13 Tersudut
14 Tak Percaya
15 Kepergok
16 Pancing Umpan
17 Tamu Malam
18 Caci Maki
19 Menjebak Pria Dingin
20 Runtuhnya Pertahanan Terakhir
21 Terperangkap
22 Tak Bisa Menghindar
23 Risiko Pekerjaan
24 Menagih Upah
25 Sebab Akibat
26 Tega
27 Terlanjur Basah
28 Kau Milikku!
29 Menginginkan Kepastian
30 Seperti Hantu
31 Sesuatu Yang Tersembunyi
32 Rumit
33 Jebakan Bunglon Cantik
34 Penyesalan Dari Hati
35 Ungkapan Hati
36 Ingin Tahu
37 Kecupan Manis
38 Kenangan
39 Menang
40 Berdebar
41 Tatapan Membunuh
42 Kecewa
43 Cemburu
44 Berlaku Cuek
45 Diam Menghanyutkan
46 Kepastian Yang Kutunggu
47 Aku Milikmu
48 Sepercik Kebahagiaan
49 Hanya Kamu
50 Bersamamu
51 Tidak Akan Terlupakan
52 Kadang Suka Kadang Duka
53 Diusir
54 Kejadian Tak Terduga
55 Siapa Kamu?
56 Pertengkaran
57 Datang Tak Dijemput
58 Amarah
59 Maaf
60 Mau Digendong?
61 Kamu Dan Kamu
62 Nakal!
63 Ketemu Musuh
64 Berusaha Menyembunyikan
65 Pijat Yang Mana?
66 Kaget
67 Dimulai
68 Hamil?
69 Ngajak Gelut
70 Aku Cicil, Boleh?
71 Tahan Sebentar
72 Gairah Percintaan Dewasa
73 Ikut atau Kutinggal?
74 Ngambek
75 Jangan Bosan Meyakinkan Aku
76 Jangan Takut
77 Tidak Enak Hati
78 Menyebalkan Tapi Rindu
79 Curiga
80 Terkejut
81 Tawaran Tak Diinginkan
82 Perang Dingin
83 Penasaran
84 Pesan
85 Diam Memperhatikan
86 Tidak Bisa Lari
87 Aduuuhhh...
88 Takut
89 Serba Salah
90 Aku Membencimu!
91 Ternyata...
92 Siapa?
93 Tidak Kira-Kira
94 Dia Lagi?!
95 Kok, Kamu Lagi?
96 Kenapa Harus Lagi?
97 Secangkir Kopi
98 Ternyata Dia?!
99 Benar, kah?
100 Pertanyaan Jebakan
101 Kabar Buruk
102 Kenapa?
103 Salahkah Aku?
104 Telepon
105 Bingung
106 Untukmu
107 Mengapa Ini Yang Terjadi?
108 Solusi Sementara
109 Tawaran
110 Merasa Senang
111 Harapan vs Kenyataan
112 Menyelidik
113 Kita Mulai
114 Goyah
115 Aku Serius
116 Pertemuan
117 Tolong Aku
118 Bola Mata Biru
119 Jangan
120 Gundah
121 Apa kabar, Sayang?
122 Teriris
123 Sampai Kapan?
124 Mencari Kebahagiaan
125 Tak Terduga
126 Amarah Terpendam
127 Relakan Aku
128 Selesai?
129 Yang Kunantikan
130 Teka-Teki
131 Tak Bersuara
132 Tak Diundang
133 Lemas
134 Di Mana, Kamu di Mana?
135 Beri Kesempatan
136 Menangis Lagi
137 Tak Jemu-Jemu
138 Dia Datang
139 Informasi Mengejutkan
140 Semangat!
141 Mencari Kepastian
142 Jangan Kembali, Jangan Sesali
143 Terima Kasih
144 Canda Jadi Candu
145 Yang Tersayang?
146 Bangkit
147 Ingin Dimanja
148 Hampir Saja
149 Malu-Malu
150 Relaks
151 Liburan
152 Dear...
153 Everything is Gonna Be OK
154 Ketemu
155 Terbukti
156 Salah Paham
157 Tolong Aku!
158 Tak Peduli
159 Perasa
160 Keterbukaan
161 Memenuhi Kriteria
162 Akal-Akalan?
163 Was-Was
164 Uang Jajan
165 Jangan Tinggalkan Aku
166 Janji Dua Hati
167 Segera Hadir
168 Tiga Hari Lagi
169 Fall in Love with Lover 2
170 Serius Nanya
171 Salam Rindu
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Kontrak Satu Milyar
2
Misi Penaklukan Dimulai
3
Usaha Penaklukan
4
Pertemuan Dengan Saingan Bisnis
5
Melanjutkan Misi
6
Tak Diharapkan
7
Perjamuan Dadakan
8
Terjebak, Sulit Bergerak.
9
Kesempatan Emas
10
Curiga
11
Rasa Yang Berbeda
12
Ketahuan
13
Tersudut
14
Tak Percaya
15
Kepergok
16
Pancing Umpan
17
Tamu Malam
18
Caci Maki
19
Menjebak Pria Dingin
20
Runtuhnya Pertahanan Terakhir
21
Terperangkap
22
Tak Bisa Menghindar
23
Risiko Pekerjaan
24
Menagih Upah
25
Sebab Akibat
26
Tega
27
Terlanjur Basah
28
Kau Milikku!
29
Menginginkan Kepastian
30
Seperti Hantu
31
Sesuatu Yang Tersembunyi
32
Rumit
33
Jebakan Bunglon Cantik
34
Penyesalan Dari Hati
35
Ungkapan Hati
36
Ingin Tahu
37
Kecupan Manis
38
Kenangan
39
Menang
40
Berdebar
41
Tatapan Membunuh
42
Kecewa
43
Cemburu
44
Berlaku Cuek
45
Diam Menghanyutkan
46
Kepastian Yang Kutunggu
47
Aku Milikmu
48
Sepercik Kebahagiaan
49
Hanya Kamu
50
Bersamamu
51
Tidak Akan Terlupakan
52
Kadang Suka Kadang Duka
53
Diusir
54
Kejadian Tak Terduga
55
Siapa Kamu?
56
Pertengkaran
57
Datang Tak Dijemput
58
Amarah
59
Maaf
60
Mau Digendong?
61
Kamu Dan Kamu
62
Nakal!
63
Ketemu Musuh
64
Berusaha Menyembunyikan
65
Pijat Yang Mana?
66
Kaget
67
Dimulai
68
Hamil?
69
Ngajak Gelut
70
Aku Cicil, Boleh?
71
Tahan Sebentar
72
Gairah Percintaan Dewasa
73
Ikut atau Kutinggal?
74
Ngambek
75
Jangan Bosan Meyakinkan Aku
76
Jangan Takut
77
Tidak Enak Hati
78
Menyebalkan Tapi Rindu
79
Curiga
80
Terkejut
81
Tawaran Tak Diinginkan
82
Perang Dingin
83
Penasaran
84
Pesan
85
Diam Memperhatikan
86
Tidak Bisa Lari
87
Aduuuhhh...
88
Takut
89
Serba Salah
90
Aku Membencimu!
91
Ternyata...
92
Siapa?
93
Tidak Kira-Kira
94
Dia Lagi?!
95
Kok, Kamu Lagi?
96
Kenapa Harus Lagi?
97
Secangkir Kopi
98
Ternyata Dia?!
99
Benar, kah?
100
Pertanyaan Jebakan
101
Kabar Buruk
102
Kenapa?
103
Salahkah Aku?
104
Telepon
105
Bingung
106
Untukmu
107
Mengapa Ini Yang Terjadi?
108
Solusi Sementara
109
Tawaran
110
Merasa Senang
111
Harapan vs Kenyataan
112
Menyelidik
113
Kita Mulai
114
Goyah
115
Aku Serius
116
Pertemuan
117
Tolong Aku
118
Bola Mata Biru
119
Jangan
120
Gundah
121
Apa kabar, Sayang?
122
Teriris
123
Sampai Kapan?
124
Mencari Kebahagiaan
125
Tak Terduga
126
Amarah Terpendam
127
Relakan Aku
128
Selesai?
129
Yang Kunantikan
130
Teka-Teki
131
Tak Bersuara
132
Tak Diundang
133
Lemas
134
Di Mana, Kamu di Mana?
135
Beri Kesempatan
136
Menangis Lagi
137
Tak Jemu-Jemu
138
Dia Datang
139
Informasi Mengejutkan
140
Semangat!
141
Mencari Kepastian
142
Jangan Kembali, Jangan Sesali
143
Terima Kasih
144
Canda Jadi Candu
145
Yang Tersayang?
146
Bangkit
147
Ingin Dimanja
148
Hampir Saja
149
Malu-Malu
150
Relaks
151
Liburan
152
Dear...
153
Everything is Gonna Be OK
154
Ketemu
155
Terbukti
156
Salah Paham
157
Tolong Aku!
158
Tak Peduli
159
Perasa
160
Keterbukaan
161
Memenuhi Kriteria
162
Akal-Akalan?
163
Was-Was
164
Uang Jajan
165
Jangan Tinggalkan Aku
166
Janji Dua Hati
167
Segera Hadir
168
Tiga Hari Lagi
169
Fall in Love with Lover 2
170
Serius Nanya
171
Salam Rindu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!