Pertemuan Dengan Saingan Bisnis

Beberapa jam kemudian...

Aku memutuskan untuk pergi dari apartemen Jackson dan kembali ke rumahku. Aku merasa tidak perlu terlalu terburu-buru untuk membuat Jackson masuk ke dalam perangkapku. Dia bukanlah pria bodoh yang mudah untuk dikibuli. Jika gerakku terlalu cepat, dia bisa saja curiga dan akhirnya membongkar siapa aku sebenarnya. Tentunya hal ini akan sangat merugikanku, uang satu milyar itu akan hilang begitu saja.

Sesampainya di parkiran, aku bergegas masuk ke mobil lalu menelepon Nyonya Baldev. Kuceritakan padanya jika sudah berhasil menginap semalam di apartemen suaminya. Kabar dariku tentunya membuat Nyonya Baldev senang.

"Bagus. Lanjutkan peranmu, Nona. Aku tunggu kabar selanjutnya," katanya dari seberang.

"Baik." Aku mengiyakan. "Tapi, Nyonya. Apakah tuan Baldev tidak mempunyai kekasih di luar sana?" Aku mencoba bertanya lebih dalam untuk misiku.

"Hah, entahlah. Dia sangat pandai menyamar. Dia berbeda dengan penampilan luarnya. Kau harus tetap berhati-hati, jangan gegabah. Bisa saja dia tiba-tiba memergokimu." Nyonya Baldev mengingatkanku.

"Aku akan berhati-hati, Nyonya. Kalau begitu sampai nanti." Segera kututup teleponnya karena khawatir ada yang menguping pembicaraan kami.

Telepon pun terputus setelah Nyonya Baldev mengiyakan. Sepertinya aku memang harus terjaga penuh dalam misi kali ini. Tidak boleh lengah sedikitpun. Karena jika hal itu sampai terjadi, akibatnya akan sangat fatal bagiku. Aku tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh targetku jika mengetahuinya. Jadi lebih baik berjaga-jaga saja.

Esok harinya...

Aku menyewa rumah untuk misiku kali ini. Rumah sewa yang tidak terlalu jauh dari kantor PT Samudera Raya. Hal ini untuk berjaga-jaga saja jika sampai kesiangan. Karena lucu rasanya jika sampai terlambat datang dan beralasan kelelahan disebabkan menyusun rencana untuk menjebak Jackson.

"Selesai."

Pagi ini aku siap bekerja, melancarkan misiku kembali. Namun, kali ini sengaja berdandan minimalis agar terkesan natural di matanya. Tak lupa kupoleskan lipglos berwarna pink untuk menambah pesonaku.

Seperti biasa, kukenakan kemeja dan rok yang serba ketat dan juga pendek. Tak lupa stoking hitam menghiasi kaki jenjangku. Sengaja mengenakan pakaian ala sekretaris barat yang menggoda. Kancing kemeja biruku pun kubuka dua agar sesuatu yang tersembunyi nan indah itu dapat sedikit terlihat olehnya.

Biasanya lelaki suka pakaian yang mengintip.

Sepanjang bergelut dengan pekerjaan ini, kusadari jika pria dewasa ternyata lebih menyukai wanita dengan pakaian yang mengintip. Tidak terlalu terbuka, tapi juga tidak tertutup. Mereka lebih senang dibuat penasaran dengan sesuatu yang terlihat sedikit. Hasrat mereka biasanya cepat berkobar dengan pakaian jenis ini.

Warna hitam saja.

Kukenakan sepatu hak tinggi agar penampilanku lebih menarik. Parfum beraroma cokelat juga kusemprotkan ke seluruh tubuh. Kata teman priaku sih aromanya sangat merangsang untuk bercinta.

"Kita berangkat!"

Setelah semuanya siap, aku bergegas keluar kamar lalu menuju halaman parkir rumahku dengan tak lupa mengunci pintu terlebih dahulu. Sengaja tak sarapan karena berniat mengajak Jackson sarapan pagi bersama. Entah bagaimana di sana, kita lihat saja nanti. Dengan semangat berkobar, kulajukan mobil ke salah satu gedung perusahaan raksasa di kota ini. Yang mana pemiliknya menjadi targetku sekarang, Jackson Baldev.

Sesampainya di kantor...

Aku datang lebih awal. Namun, para karyawan teladan sudah mulai berdatangan dan menuju ke meja kerjanya masing-masing. Aku pun duduk di depan meja kerja seraya meletakkan tasku. Dan kulihat ada sebuah dokumen dari Clara yang harus kuantarkan ke ruangan Jackson. Ya sudah, kucek dulu apa isinya lalu bergegas menuju ruangan targetku.

Sesampainya di sana, aku melihat seorang pria paruh baya sedang memainkan barang antik milik targetku. Seketika itu juga aku menghentikannya. Ini adalah naluri alami seorang asisten kepada tuannya sendiri. Pria paruh baya itupun terkejut dengan kedatanganku.

"Oh, jadi ada wanita pelindung dibalik pemilik ruangan ini?" Dia melihat ke arahku.

"Siapa Anda? Tolong jangan menyentuh barang-barang milik tuan Jackson," kataku.

"Hmm." Dia memandangiku seraya mengusap dagunya. "Memangnya siapa Jackson?" Dia bertanya kembali.

Entah apa maksudnya, aku tidak tahu. Dia menanyakan siapa Jackson padaku. Tentu saja hal ini membuatku cemas memikirkan siapa dia sebenarnya.

"Tuan Jackson adalah tokoh hebat di kota ini. Jadi tolong jangan sembarangan memegang barang miliknya," kataku lagi.

"Hebat? Aturan dari mana itu?" Dia seperti mematahkan kata-kataku.

Aku terdiam lalu meletakkan dokumen ke atas meja. "Jika tidak ada urusan penting, silakan keluar, Tuan. Tidak boleh sembarangan masuk ke ruangan ini." Aku memintanya keluar karena khawatir jika membiarkan dia sendirian di dalam.

"Kau tahu bagaimana sejarah konstantinopel runtuh?" Dia bertanya padaku tentang sejarah.

Sontak aku terperangah mendengarnya. "Maaf, aku tidak tahu," jawabku jujur.

"Tidak tahu? Sayang sekali. Mahasiswi jurusan sejarah tapi tidak mengetahui sejarah." Pria itu mengejekku lalu duduk di kursi.

Astaga?!!

Aku syok mendengar kata-katanya. Merasa heran kenapa dia bisa berbicara seperti itu. Aku kemudian kembali mengingat-ingat identitasku di sini.

Ya ampun, kenapa bisa kacau seperti ini?!

Entah dia tahu darimana. Namun rasanya aku telah melupakan identitas yang diberikan oleh Nyonya Baldev padaku. Seketika itu juga aku merasa tercekik oleh perkataannya.

"Kau sangat pemberani, Nona. Dan juga beruntung karena bisa menipu Jackson tanpa celah sedikitpun," katanya sambil melihat ke arahku.

"Anda ini?" Aku merasa heran dengannya.

Sebelum dia menjawab pertanyaanku, tiba-tiba Jackson datang dan menyapa pria itu dengan sebutan Hadden. Seketika itu juga aku teringat dengan percakapan jamuan makan malam kemarin.

Ternyata dia paman dari nyonya Baldev.

Jackson memintaku menuangkan teh untuk pria paruh baya bernama Hadden itu. Mereka lalu bermain catur, sedang aku di sisi Jackson, menemani. Tangan keduanya bermain catur tapi mulut mereka membicarakan kasus akuisisi Angkasa Grup. Dan kulihat Jackson akan kalah bermain catur dari Hadden. Namun nyatanya, dia malah memenangkan permainan dengan menggunakan sebuah anak catur yang biasa-biasa saja.

Dia memang luar biasa.

"Jadi kau ingin membantu pihak Angkasa Grup?" tanya targetku kepada Hadden setelah permainan catur selesai.

"Hm, entahlah. Kita lihat saja nanti. Aku akan melihat kondisi terkininya dulu," jawab Hadden seraya meletakkan cangkir tehnya.

Targetku tersenyum." Em, baiklah." Jackson mengiyakan.

"Lalu kapan kalian akan punya anak?" Tiba-tiba pria paruh baya ini menanyakan urusan keluarga targetku.

Sontak Jackson terdiam. Dia seperti mengerti akan maksud dari pertanyaan Hadden. Targetku pun hanya tersenyum tanpa menjawab sedikitpun. Sedang Hadden, segera berpamitan setelah meneguk teh yang aku tuangkan.

Apakah permasalahannya sangat rumit?

Tak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Nyonya Baldev dan target sasaranku. Tapi setelah melihat Jackson mengantarkan Hadden sampai ke depan pintu ruangan, aku seperti memahami sesuatu.

"Tuan, mungkin Anda membutuhkanku untuk menutupi semua ini?" Aku menawarkan diri padanya.

Dia menatap ke arahku dengan tatapan acuh tak acuh.

"Tuan, meskipun aku diperkenalkan oleh nyonya, tapi aku sekarang adalah orang Anda. Aku bisa melakukan apapun asalkan Tuan senang." Aku mencoba menarik simpatiknya.

Aku pikir Jackson akan menanggapiku, tapi nyatanya dia hanya melirik sekilas lalu menelepon seseorang untuk menyelidiki dengan siapa Hadden bekerja sama. Dia juga tidak ingin penyelidikan ini sampai diketahui oleh orang lain.

Dia bergerak di balik bayangan.

"Cecilia." Dia menegurku setelah selesai menelepon.

"Ya, Tuan?"

"Ada sesuatu di laci, ambilah." Dia memintaku membuka lacinya, sedang dia masih berdiri di dekat jendela ruangan seraya memegang ponselnya.

Aku menurut, membuka lacinya. Seketika hatiku merasa senang setelah mengetahui isi dari laci itu. Kancing kemejaku ternyata disimpan olehnya.

"Tuan, celana lace-ku juga tertingggal di apartemen. Apakah Tuan melihatnya?" tanyaku, lalu berjalan mendekatinya dengan tatapan menggoda.

Terpopuler

Comments

my name

my name

aku rasa jackson udah tau rencana cecilia

2022-02-16

0

Enny Sulasmi

Enny Sulasmi

aah loading deh

2021-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Kontrak Satu Milyar
2 Misi Penaklukan Dimulai
3 Usaha Penaklukan
4 Pertemuan Dengan Saingan Bisnis
5 Melanjutkan Misi
6 Tak Diharapkan
7 Perjamuan Dadakan
8 Terjebak, Sulit Bergerak.
9 Kesempatan Emas
10 Curiga
11 Rasa Yang Berbeda
12 Ketahuan
13 Tersudut
14 Tak Percaya
15 Kepergok
16 Pancing Umpan
17 Tamu Malam
18 Caci Maki
19 Menjebak Pria Dingin
20 Runtuhnya Pertahanan Terakhir
21 Terperangkap
22 Tak Bisa Menghindar
23 Risiko Pekerjaan
24 Menagih Upah
25 Sebab Akibat
26 Tega
27 Terlanjur Basah
28 Kau Milikku!
29 Menginginkan Kepastian
30 Seperti Hantu
31 Sesuatu Yang Tersembunyi
32 Rumit
33 Jebakan Bunglon Cantik
34 Penyesalan Dari Hati
35 Ungkapan Hati
36 Ingin Tahu
37 Kecupan Manis
38 Kenangan
39 Menang
40 Berdebar
41 Tatapan Membunuh
42 Kecewa
43 Cemburu
44 Berlaku Cuek
45 Diam Menghanyutkan
46 Kepastian Yang Kutunggu
47 Aku Milikmu
48 Sepercik Kebahagiaan
49 Hanya Kamu
50 Bersamamu
51 Tidak Akan Terlupakan
52 Kadang Suka Kadang Duka
53 Diusir
54 Kejadian Tak Terduga
55 Siapa Kamu?
56 Pertengkaran
57 Datang Tak Dijemput
58 Amarah
59 Maaf
60 Mau Digendong?
61 Kamu Dan Kamu
62 Nakal!
63 Ketemu Musuh
64 Berusaha Menyembunyikan
65 Pijat Yang Mana?
66 Kaget
67 Dimulai
68 Hamil?
69 Ngajak Gelut
70 Aku Cicil, Boleh?
71 Tahan Sebentar
72 Gairah Percintaan Dewasa
73 Ikut atau Kutinggal?
74 Ngambek
75 Jangan Bosan Meyakinkan Aku
76 Jangan Takut
77 Tidak Enak Hati
78 Menyebalkan Tapi Rindu
79 Curiga
80 Terkejut
81 Tawaran Tak Diinginkan
82 Perang Dingin
83 Penasaran
84 Pesan
85 Diam Memperhatikan
86 Tidak Bisa Lari
87 Aduuuhhh...
88 Takut
89 Serba Salah
90 Aku Membencimu!
91 Ternyata...
92 Siapa?
93 Tidak Kira-Kira
94 Dia Lagi?!
95 Kok, Kamu Lagi?
96 Kenapa Harus Lagi?
97 Secangkir Kopi
98 Ternyata Dia?!
99 Benar, kah?
100 Pertanyaan Jebakan
101 Kabar Buruk
102 Kenapa?
103 Salahkah Aku?
104 Telepon
105 Bingung
106 Untukmu
107 Mengapa Ini Yang Terjadi?
108 Solusi Sementara
109 Tawaran
110 Merasa Senang
111 Harapan vs Kenyataan
112 Menyelidik
113 Kita Mulai
114 Goyah
115 Aku Serius
116 Pertemuan
117 Tolong Aku
118 Bola Mata Biru
119 Jangan
120 Gundah
121 Apa kabar, Sayang?
122 Teriris
123 Sampai Kapan?
124 Mencari Kebahagiaan
125 Tak Terduga
126 Amarah Terpendam
127 Relakan Aku
128 Selesai?
129 Yang Kunantikan
130 Teka-Teki
131 Tak Bersuara
132 Tak Diundang
133 Lemas
134 Di Mana, Kamu di Mana?
135 Beri Kesempatan
136 Menangis Lagi
137 Tak Jemu-Jemu
138 Dia Datang
139 Informasi Mengejutkan
140 Semangat!
141 Mencari Kepastian
142 Jangan Kembali, Jangan Sesali
143 Terima Kasih
144 Canda Jadi Candu
145 Yang Tersayang?
146 Bangkit
147 Ingin Dimanja
148 Hampir Saja
149 Malu-Malu
150 Relaks
151 Liburan
152 Dear...
153 Everything is Gonna Be OK
154 Ketemu
155 Terbukti
156 Salah Paham
157 Tolong Aku!
158 Tak Peduli
159 Perasa
160 Keterbukaan
161 Memenuhi Kriteria
162 Akal-Akalan?
163 Was-Was
164 Uang Jajan
165 Jangan Tinggalkan Aku
166 Janji Dua Hati
167 Segera Hadir
168 Tiga Hari Lagi
169 Fall in Love with Lover 2
170 Serius Nanya
171 Salam Rindu
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Kontrak Satu Milyar
2
Misi Penaklukan Dimulai
3
Usaha Penaklukan
4
Pertemuan Dengan Saingan Bisnis
5
Melanjutkan Misi
6
Tak Diharapkan
7
Perjamuan Dadakan
8
Terjebak, Sulit Bergerak.
9
Kesempatan Emas
10
Curiga
11
Rasa Yang Berbeda
12
Ketahuan
13
Tersudut
14
Tak Percaya
15
Kepergok
16
Pancing Umpan
17
Tamu Malam
18
Caci Maki
19
Menjebak Pria Dingin
20
Runtuhnya Pertahanan Terakhir
21
Terperangkap
22
Tak Bisa Menghindar
23
Risiko Pekerjaan
24
Menagih Upah
25
Sebab Akibat
26
Tega
27
Terlanjur Basah
28
Kau Milikku!
29
Menginginkan Kepastian
30
Seperti Hantu
31
Sesuatu Yang Tersembunyi
32
Rumit
33
Jebakan Bunglon Cantik
34
Penyesalan Dari Hati
35
Ungkapan Hati
36
Ingin Tahu
37
Kecupan Manis
38
Kenangan
39
Menang
40
Berdebar
41
Tatapan Membunuh
42
Kecewa
43
Cemburu
44
Berlaku Cuek
45
Diam Menghanyutkan
46
Kepastian Yang Kutunggu
47
Aku Milikmu
48
Sepercik Kebahagiaan
49
Hanya Kamu
50
Bersamamu
51
Tidak Akan Terlupakan
52
Kadang Suka Kadang Duka
53
Diusir
54
Kejadian Tak Terduga
55
Siapa Kamu?
56
Pertengkaran
57
Datang Tak Dijemput
58
Amarah
59
Maaf
60
Mau Digendong?
61
Kamu Dan Kamu
62
Nakal!
63
Ketemu Musuh
64
Berusaha Menyembunyikan
65
Pijat Yang Mana?
66
Kaget
67
Dimulai
68
Hamil?
69
Ngajak Gelut
70
Aku Cicil, Boleh?
71
Tahan Sebentar
72
Gairah Percintaan Dewasa
73
Ikut atau Kutinggal?
74
Ngambek
75
Jangan Bosan Meyakinkan Aku
76
Jangan Takut
77
Tidak Enak Hati
78
Menyebalkan Tapi Rindu
79
Curiga
80
Terkejut
81
Tawaran Tak Diinginkan
82
Perang Dingin
83
Penasaran
84
Pesan
85
Diam Memperhatikan
86
Tidak Bisa Lari
87
Aduuuhhh...
88
Takut
89
Serba Salah
90
Aku Membencimu!
91
Ternyata...
92
Siapa?
93
Tidak Kira-Kira
94
Dia Lagi?!
95
Kok, Kamu Lagi?
96
Kenapa Harus Lagi?
97
Secangkir Kopi
98
Ternyata Dia?!
99
Benar, kah?
100
Pertanyaan Jebakan
101
Kabar Buruk
102
Kenapa?
103
Salahkah Aku?
104
Telepon
105
Bingung
106
Untukmu
107
Mengapa Ini Yang Terjadi?
108
Solusi Sementara
109
Tawaran
110
Merasa Senang
111
Harapan vs Kenyataan
112
Menyelidik
113
Kita Mulai
114
Goyah
115
Aku Serius
116
Pertemuan
117
Tolong Aku
118
Bola Mata Biru
119
Jangan
120
Gundah
121
Apa kabar, Sayang?
122
Teriris
123
Sampai Kapan?
124
Mencari Kebahagiaan
125
Tak Terduga
126
Amarah Terpendam
127
Relakan Aku
128
Selesai?
129
Yang Kunantikan
130
Teka-Teki
131
Tak Bersuara
132
Tak Diundang
133
Lemas
134
Di Mana, Kamu di Mana?
135
Beri Kesempatan
136
Menangis Lagi
137
Tak Jemu-Jemu
138
Dia Datang
139
Informasi Mengejutkan
140
Semangat!
141
Mencari Kepastian
142
Jangan Kembali, Jangan Sesali
143
Terima Kasih
144
Canda Jadi Candu
145
Yang Tersayang?
146
Bangkit
147
Ingin Dimanja
148
Hampir Saja
149
Malu-Malu
150
Relaks
151
Liburan
152
Dear...
153
Everything is Gonna Be OK
154
Ketemu
155
Terbukti
156
Salah Paham
157
Tolong Aku!
158
Tak Peduli
159
Perasa
160
Keterbukaan
161
Memenuhi Kriteria
162
Akal-Akalan?
163
Was-Was
164
Uang Jajan
165
Jangan Tinggalkan Aku
166
Janji Dua Hati
167
Segera Hadir
168
Tiga Hari Lagi
169
Fall in Love with Lover 2
170
Serius Nanya
171
Salam Rindu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!