Tak Diharapkan

Beberapa menit kemudian...

Aku tiba di depan pintu toilet dan ingin segera masuk. Tapi, tiba-tiba tanganku ada yang menahannya dengan kasar.

"Aw! Lepaskan!"

Aku berbalik melihat siapa gerangan yang memegang tanganku. Dan ternyata, seorang pria yang dulu pernah kugoda, Arka Cyrano. Dia adalah seorang bos di salah satu perusahaan nasional yang ada di kota ini. Dia menyeretku dengan kasar, masuk ke dalam sebuah ruangan seperti tempat karaoke mini.

"Akhirnya kita bertemu kembali!"

Wajahnya terlihat menaruh dendam padaku. Aroma alkohol dari mulutnya pun bisa tercium jelas di hidung ini. Dan kupastikan jika dia sedang dalam keadaan mabuk.

"Wanita keparat!"

Tiba-tiba saja pipiku ini terasa panas, seperti terbakar. Aku pun jatuh tersungkur di lantai hingga terbentur dengan keras. Beberapa saat kemudian kusadari jika dia menampar pipiku.

Sialan!

Dia memakiku di dalam ruangan, menghinaku dengan kata-kata kotor. Aku pun tidak bisa melarikan diri karena dia berada di dekat pintu. Pastinya dia akan mencekikku jika berani menerobos ke luar. Dan tidak akan ada orang yang mengetahuinya.

"Masih berani kau menyamar, Wanita Rubah!"

Sepertinya dia dendam karena dulu aku telah berhasil menipunya. Membuatnya kehilangan selingkuhan, cerai dengan istrinya, bahkan hartanya harus dibagi dua dengan mantan istrinya. Mungkin sekarang dia ingin meminta pertanggungjawaban dariku.

Kenapa harus bertemu di saat-saat seperti ini?

Dia marah besar padaku dan ingin melampiaskan amarahnya dengan memukulku lagi. Tapi, aku segera bertindak.

"Tuan Arka juga ke ruangan nomor empat?!!" tanyaku, saat melihat papan ruang tujuannya, sambil berteriak kuat-kuat dari dalam, berharap ada orang dari luar yang mendengarnya.

"Kau!" Dia amat kesal.

Aku berdiri. "Tuan Arka, Anda akan menyesal karena telah menampar pipiku," kataku padanya.

Dia semakin berapi-api. "Wanita murahan! Malam ini juga aku akan membunuhmu!" Dia mengancamku.

Aku tidak peduli dengan perkataan maupun tamparannya. Di otakku saat ini hanya ada rasa takut jika Arka sampai membocorkan hal yang terjadi dulu pada Jackson. Bisa-bisa Jackson mencurigaiku dan uang satu milyar itu lenyap begitu saja.

Aku harus mengamankannya dari Jackson.

Kuputar otak dengan cepat, mencari cara untuk mengelabuinya. "Tuan Arka, Anda menampar pipi seorang wanita seenaknya. Anda bisa mendapatkan hukuman dari perbuatan ini!" Aku menggertaknya.

"Memangnya kenapa? Wanita murahan sepertimu tidak ada harganya di mataku!" Dia berkata dekat dengan wajahku.

"Tuan Arka, Anda akan menyesal jika mengetahui siapa tuanku sekarang," kataku lagi.

"Oh, ya?!" Dia menjambak rambutku dengan kasar.

Arrghh! Sialan!

Seketika itu juga aku memegangi tangannya, pura-pura kesakitan karena wig-ku hampir terlepas, ditarik olehnya. Aku takut jika penyamaranku kali ini akan terbongkar.

"Lepaskan tanganmu! Aku adalah kesayangan tuan Jackson Baldev sekarang!" ancamku.

"Jackson Baldev?" Seketika dia tersadar lalu melepaskan tangannya pada wig-ku.

"Ya. Coba saja jika berani menyakitiku lagi. Kau akan berurusan dengannya!" Aku balik mengancam.

Dia terdiam, tidak lagi menyakitiku. Entah apa yang dia pikirkan, aku tidak tahu. Tapi sepertinya dia tidak percaya begitu saja jika aku adalah kesayangannya Jackson.

"Kau ingin menipuku lagi, Cecilia?" Dia menyelidik.

"Menipu? Buat apa? Pekerjaanku sudah selesai. Sekarang aku bekerja dan menyerahkan diri ini kepada tuan Jackson. Jika kau tidak percaya, mari kita buktikan." Aku menantangnya.

Kulihat dia menelan ludahnya, seperti takut saat mendengar nama Jackson. Aku pun segera merapikan pakaian dan lipstik ini lalu kembali ke ruangan di mana Jackson berada. Aku akan membuktikan padanya jika aku memang benar kesayangan Jackson.

Sesampainya di ruangan...

Aku kembali bersama Arka ke ruangan di mana Jackson berada, makan bersama teman-temannya. Dan kulihat dia tidak lagi makan, melainkan sudah memulai permainan judinya dengan para bos besar itu. Aku pun mempersilakan Arka untuk duduk lalu menuangkan teh untuknya. Tapi, dia membuangnya segera. Dia juga memakiku dengan kata-kata kasar tanpa peduli jika ada Jackson di sini.

Gawat, ini bisa ketahuan!

Aku sebenarnya tidak peduli dengan apa yang dia katakan. Aku hanya khawatir jika semuanya akan terbongkar. Arka dalam pengaruh alkohol sehingga tidak bisa dikendalikan. Aku pun bisa melihat bagaimana Jackson memperhatikan kami. Tatapannya begitu tajam mengarah kepadaku, seperti ingin membunuh. Namun, sebisa mungkin aku bersikap biasa-biasa saja, seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

"Anda kenal dengan Cecilia, Tuan Arka?" tanya Jackson kepada Arka.

Jackson menghentikan permainan judinya, membiarkan teman-temannya bermain tanpanya. Dia segera beralih kepada kami. Seketika itu juga aku takut bukan main. Takut penyamaran ini akan terbongkar.

"Sa-saya hanya kenal." Arka terbata menjawabnya.

"Kenal?" Jackson bertanya lagi, menoleh ke arahku yang berdiri di sisinya.

"Ya, hanya sebatas kenal tapi tidak akrab." Arka menjawabnya lagi.

Jackson mengernyitkan dahinya. Dia seperti curiga denganku. Dia lalu menanyakan mengapa Arka bisa memakiku jika tidak ada sebab sebelumnya. Aku pun menjawabnya jika Arka dalam pengaruh alkohol sehingga melantur.

"Mungkin aku mirip dengan mantannya, Tuan," jawabku seadanya.

Jackson menajamkan tatapannya ke arah Arka yang duduk di sampingnya, setelah mendengar penjelasan dariku. Seketika itu juga Arka tertunduk seperti takut. Namun, Jackson memutuskan kembali untuk bermain. Dia tidak berkata apapun setelah itu.

Hah ... untung saja dia lebih memercayaiku.

Aku merasa lega sekali. Hampir-hampir saja jantungku ini copot karena takut ketahuan.

Aku masih berdiri di sisinya, menemani Jackson bermain judi. Hingga akhirnya dia memenangkan uang empat milyar dari permainannya itu. Dia lalu berkata kepada Arka, targetku dulu.

“Ada peribahasa mengatakan jangan membangunkan macan yang sedang tertidur. Bagaimana menurut Tuan Arka?” tanyanya dengan santai kepada Arka.

Kulihat Arka terkejut, tapi pada akhirnya dia mengingatkan Jackson untuk berhati-hati terhadapku. Jackson pun melihat ke arahku dan aku hanya tersenyum palsu.

Sepulangnya...

Tak tahu sudah berapa lama aku menemaninya, rasanya tubuhku ini lelah sekali. Dan kini aku sedang merebahkan punggung di kursi mobil. Aku biarkan saja Jackson duduk merokok di kursi kemudi.

"Kau dulu pernah menggoda Arka?" tanyanya yang seketika membuatku tersentak.

"Tu-tuan?" Segera kubenarkan posisi dudukku, tegak menghadap ke arahnya.

"Tidak mungkin dia sampai berkata kasar jika sebelumnya tidak terjadi apa-apa, bukan?" Dia menoleh ke arahku dengan sinis lalu mengembuskan asap rokoknya ke atas.

Kusadari jika Jackson memintaku untuk jujur atas apa yang telah terjadi antara kami sebelumnya. Aku pun harus mengarang kembali cerita ini agar aman.

"Dulu ... dia pernah menggangguku dan aku tidak terima dengan perlakuannya. Jadi, kulaporkan saja kelakuannya itu pada istrinya." Aku berbohong.

"Jadi karena itu dia bercerai dengan istrinya?" Jackson menoleh lagi sambil terus menghisap puntung rokoknya.

"Mungkin." Aku tertunduk, pura-pura sedih di hadapannya.

Dia menoleh kembali. "Siapa lagi yang pernah berurusan denganmu selainnya?" Jackson seperti menyelidiki.

"Tidak ada," jawabku dengan masih tertunduk sedih.

Targetku diam. Jackson hanya menghabiskan puntung rokoknya lalu membuang puntung rokok itu keluar. Dia pun menutup kaca mobil lalu menghidupkan mesin tanpa berkata apapun. Dan akhirnya kami melaju menuju apartemennya.

Terpopuler

Comments

my name

my name

benerkan kalau sebenarnya jackson tau apa niatnya cecilia

2022-02-16

0

Amie Nya Mirza

Amie Nya Mirza

Thor ceritanya sama kaya sebelah, persis sama bener

2021-11-15

0

Jhan Dewi

Jhan Dewi

sepertunya jacson tau siapa cecilia

2021-10-30

0

lihat semua
Episodes
1 Kontrak Satu Milyar
2 Misi Penaklukan Dimulai
3 Usaha Penaklukan
4 Pertemuan Dengan Saingan Bisnis
5 Melanjutkan Misi
6 Tak Diharapkan
7 Perjamuan Dadakan
8 Terjebak, Sulit Bergerak.
9 Kesempatan Emas
10 Curiga
11 Rasa Yang Berbeda
12 Ketahuan
13 Tersudut
14 Tak Percaya
15 Kepergok
16 Pancing Umpan
17 Tamu Malam
18 Caci Maki
19 Menjebak Pria Dingin
20 Runtuhnya Pertahanan Terakhir
21 Terperangkap
22 Tak Bisa Menghindar
23 Risiko Pekerjaan
24 Menagih Upah
25 Sebab Akibat
26 Tega
27 Terlanjur Basah
28 Kau Milikku!
29 Menginginkan Kepastian
30 Seperti Hantu
31 Sesuatu Yang Tersembunyi
32 Rumit
33 Jebakan Bunglon Cantik
34 Penyesalan Dari Hati
35 Ungkapan Hati
36 Ingin Tahu
37 Kecupan Manis
38 Kenangan
39 Menang
40 Berdebar
41 Tatapan Membunuh
42 Kecewa
43 Cemburu
44 Berlaku Cuek
45 Diam Menghanyutkan
46 Kepastian Yang Kutunggu
47 Aku Milikmu
48 Sepercik Kebahagiaan
49 Hanya Kamu
50 Bersamamu
51 Tidak Akan Terlupakan
52 Kadang Suka Kadang Duka
53 Diusir
54 Kejadian Tak Terduga
55 Siapa Kamu?
56 Pertengkaran
57 Datang Tak Dijemput
58 Amarah
59 Maaf
60 Mau Digendong?
61 Kamu Dan Kamu
62 Nakal!
63 Ketemu Musuh
64 Berusaha Menyembunyikan
65 Pijat Yang Mana?
66 Kaget
67 Dimulai
68 Hamil?
69 Ngajak Gelut
70 Aku Cicil, Boleh?
71 Tahan Sebentar
72 Gairah Percintaan Dewasa
73 Ikut atau Kutinggal?
74 Ngambek
75 Jangan Bosan Meyakinkan Aku
76 Jangan Takut
77 Tidak Enak Hati
78 Menyebalkan Tapi Rindu
79 Curiga
80 Terkejut
81 Tawaran Tak Diinginkan
82 Perang Dingin
83 Penasaran
84 Pesan
85 Diam Memperhatikan
86 Tidak Bisa Lari
87 Aduuuhhh...
88 Takut
89 Serba Salah
90 Aku Membencimu!
91 Ternyata...
92 Siapa?
93 Tidak Kira-Kira
94 Dia Lagi?!
95 Kok, Kamu Lagi?
96 Kenapa Harus Lagi?
97 Secangkir Kopi
98 Ternyata Dia?!
99 Benar, kah?
100 Pertanyaan Jebakan
101 Kabar Buruk
102 Kenapa?
103 Salahkah Aku?
104 Telepon
105 Bingung
106 Untukmu
107 Mengapa Ini Yang Terjadi?
108 Solusi Sementara
109 Tawaran
110 Merasa Senang
111 Harapan vs Kenyataan
112 Menyelidik
113 Kita Mulai
114 Goyah
115 Aku Serius
116 Pertemuan
117 Tolong Aku
118 Bola Mata Biru
119 Jangan
120 Gundah
121 Apa kabar, Sayang?
122 Teriris
123 Sampai Kapan?
124 Mencari Kebahagiaan
125 Tak Terduga
126 Amarah Terpendam
127 Relakan Aku
128 Selesai?
129 Yang Kunantikan
130 Teka-Teki
131 Tak Bersuara
132 Tak Diundang
133 Lemas
134 Di Mana, Kamu di Mana?
135 Beri Kesempatan
136 Menangis Lagi
137 Tak Jemu-Jemu
138 Dia Datang
139 Informasi Mengejutkan
140 Semangat!
141 Mencari Kepastian
142 Jangan Kembali, Jangan Sesali
143 Terima Kasih
144 Canda Jadi Candu
145 Yang Tersayang?
146 Bangkit
147 Ingin Dimanja
148 Hampir Saja
149 Malu-Malu
150 Relaks
151 Liburan
152 Dear...
153 Everything is Gonna Be OK
154 Ketemu
155 Terbukti
156 Salah Paham
157 Tolong Aku!
158 Tak Peduli
159 Perasa
160 Keterbukaan
161 Memenuhi Kriteria
162 Akal-Akalan?
163 Was-Was
164 Uang Jajan
165 Jangan Tinggalkan Aku
166 Janji Dua Hati
167 Segera Hadir
168 Tiga Hari Lagi
169 Fall in Love with Lover 2
170 Serius Nanya
171 Salam Rindu
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Kontrak Satu Milyar
2
Misi Penaklukan Dimulai
3
Usaha Penaklukan
4
Pertemuan Dengan Saingan Bisnis
5
Melanjutkan Misi
6
Tak Diharapkan
7
Perjamuan Dadakan
8
Terjebak, Sulit Bergerak.
9
Kesempatan Emas
10
Curiga
11
Rasa Yang Berbeda
12
Ketahuan
13
Tersudut
14
Tak Percaya
15
Kepergok
16
Pancing Umpan
17
Tamu Malam
18
Caci Maki
19
Menjebak Pria Dingin
20
Runtuhnya Pertahanan Terakhir
21
Terperangkap
22
Tak Bisa Menghindar
23
Risiko Pekerjaan
24
Menagih Upah
25
Sebab Akibat
26
Tega
27
Terlanjur Basah
28
Kau Milikku!
29
Menginginkan Kepastian
30
Seperti Hantu
31
Sesuatu Yang Tersembunyi
32
Rumit
33
Jebakan Bunglon Cantik
34
Penyesalan Dari Hati
35
Ungkapan Hati
36
Ingin Tahu
37
Kecupan Manis
38
Kenangan
39
Menang
40
Berdebar
41
Tatapan Membunuh
42
Kecewa
43
Cemburu
44
Berlaku Cuek
45
Diam Menghanyutkan
46
Kepastian Yang Kutunggu
47
Aku Milikmu
48
Sepercik Kebahagiaan
49
Hanya Kamu
50
Bersamamu
51
Tidak Akan Terlupakan
52
Kadang Suka Kadang Duka
53
Diusir
54
Kejadian Tak Terduga
55
Siapa Kamu?
56
Pertengkaran
57
Datang Tak Dijemput
58
Amarah
59
Maaf
60
Mau Digendong?
61
Kamu Dan Kamu
62
Nakal!
63
Ketemu Musuh
64
Berusaha Menyembunyikan
65
Pijat Yang Mana?
66
Kaget
67
Dimulai
68
Hamil?
69
Ngajak Gelut
70
Aku Cicil, Boleh?
71
Tahan Sebentar
72
Gairah Percintaan Dewasa
73
Ikut atau Kutinggal?
74
Ngambek
75
Jangan Bosan Meyakinkan Aku
76
Jangan Takut
77
Tidak Enak Hati
78
Menyebalkan Tapi Rindu
79
Curiga
80
Terkejut
81
Tawaran Tak Diinginkan
82
Perang Dingin
83
Penasaran
84
Pesan
85
Diam Memperhatikan
86
Tidak Bisa Lari
87
Aduuuhhh...
88
Takut
89
Serba Salah
90
Aku Membencimu!
91
Ternyata...
92
Siapa?
93
Tidak Kira-Kira
94
Dia Lagi?!
95
Kok, Kamu Lagi?
96
Kenapa Harus Lagi?
97
Secangkir Kopi
98
Ternyata Dia?!
99
Benar, kah?
100
Pertanyaan Jebakan
101
Kabar Buruk
102
Kenapa?
103
Salahkah Aku?
104
Telepon
105
Bingung
106
Untukmu
107
Mengapa Ini Yang Terjadi?
108
Solusi Sementara
109
Tawaran
110
Merasa Senang
111
Harapan vs Kenyataan
112
Menyelidik
113
Kita Mulai
114
Goyah
115
Aku Serius
116
Pertemuan
117
Tolong Aku
118
Bola Mata Biru
119
Jangan
120
Gundah
121
Apa kabar, Sayang?
122
Teriris
123
Sampai Kapan?
124
Mencari Kebahagiaan
125
Tak Terduga
126
Amarah Terpendam
127
Relakan Aku
128
Selesai?
129
Yang Kunantikan
130
Teka-Teki
131
Tak Bersuara
132
Tak Diundang
133
Lemas
134
Di Mana, Kamu di Mana?
135
Beri Kesempatan
136
Menangis Lagi
137
Tak Jemu-Jemu
138
Dia Datang
139
Informasi Mengejutkan
140
Semangat!
141
Mencari Kepastian
142
Jangan Kembali, Jangan Sesali
143
Terima Kasih
144
Canda Jadi Candu
145
Yang Tersayang?
146
Bangkit
147
Ingin Dimanja
148
Hampir Saja
149
Malu-Malu
150
Relaks
151
Liburan
152
Dear...
153
Everything is Gonna Be OK
154
Ketemu
155
Terbukti
156
Salah Paham
157
Tolong Aku!
158
Tak Peduli
159
Perasa
160
Keterbukaan
161
Memenuhi Kriteria
162
Akal-Akalan?
163
Was-Was
164
Uang Jajan
165
Jangan Tinggalkan Aku
166
Janji Dua Hati
167
Segera Hadir
168
Tiga Hari Lagi
169
Fall in Love with Lover 2
170
Serius Nanya
171
Salam Rindu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!