13

Ibu Sinta dan Bik Siti sampai di rumah. Pak Eko membantu mereka menurunkan dan memasukkan barang ke dalam rumah. Melihat kedatangan mereka Susi dan Rudy segera turun menyambut mereka dengan gembira. Rudy segera membantu Pak Eko memasukkan barang-barang sesuai perintah ibunya. Sementara Susi langsung  memeluk Bik Siti dengan gembira.

“Bibik… Susi kangen”, katanya dengan manja. Ia pun menciumi Bik Siti seperti sudah lama tak berjumpa.

“Non, bibik masih bau. Ciumnya nanti saja kalau bibik sudah mandi ya”, kata Bik Siti  sambil melepaskan pelukannya. “Bibik mau menyimpan barang-barang dulu ya Non”, katanya dengan lembut. Susi menganggukan kepalanya.

“Bibik dan Ibu mandi saya, biar Rudy yang membereskan semuanya. Biar lebih segar setelah perjalanan yang panjang”, goda Rudy. Mereka tertawa lepas. Bik Siti dan Ibu Sinta segera masuk kamar masing-masing untuk membersihkan diri. Rudy kembali menyelesaikan pekerjaannya membereskan semua barang-barang yang dibawa  Bik Siti dan ibunya. Susi juga membantu Rudy memasukkan snack ke dalam kotak  tempat snack dan menempatkannya di lemari kaca dapur.

Setelah selesai Rudy dan Susi membuka bungkusan yang diletakkan di meja makan. Ketika melihat isinya mereka tertawa terpingkal-pingkal sampai kedengaran di kamar Bik Siti. Bik Siti yang sudah selesai mandi segera keluar mendapati mereka.

“Ada apa Non, kok ketawanya begitu?, tanya Bik Siti.

“Ternyata kita sehati Bik, Lihat”, jawab Susi sambil membuka tudung saji di meja makan. Bik Siti yang menyadari hal itu tertawa. Ternyata mereka membeli lauk yang sama dan di tempat yang sama.

“Kok bisa ya Non”, kata Bik Siti. Bik Siti segera menyiapkan minuman dan piring untuk makan malam mereka. Setelah Ibu Sinta turun mereka mulai makan. Bik Siti segera pergi ke belakang setelah selesai menyiapkannya. Tetapi Ibu Sinta meminta Bik Siti untuk makan satu meja dengan mereka dengan alasan tidak ada Pak Surya. Bik Siti pun bergabung makan dengan mereka.

Susi dan Bik Siti segera membereskan meja makan dan mencucinya. Rudy segera keluar rumah dan mengecek pintu-pintu, sedangkan Ibu Sinta masuk ruang kerja Pak Surya untuk mengecek semua berkas dan mempersiapkan agenda untuk besok.

Susi dan Bik Siti di dapur sedang bercengkrama dan tertawa renyah saat Rudy masuk lewat pintu samping. Ia hanya melewati mereka. Ia tidak mau merusak kebahagiaan mereka lagipula ia harus segera menyelesaikan tugas matematikanya hari ini karena besok deadline pengumpulannya. Rudy segera masuk kamar dan mengerjakan

tugasnya.

“Besok pagi bibik buatkan nasi goreng saja ya Non, buat sarapan. Untuk bekalnya Non Susi mau dibuatkan apa?” tanya Bik Siti.

“Apa saja Bik, yang penting enak. Ohya, Si Jangkung itu dibawakan bekal yang sama ya Bik, biar nanti kalau aku masih lapar bisa mengambil punya dia”, kata Susi.

“Ya, nanti Bibik bawakan dia dua bekal”, kata Bik Siti.

“Lho kok dua, Bibik pilih kasih ah, Rudy dapat dua aku cuma satu”, protes Susi.

“Bukan pilih kasih Non, lha kalau bekal Rudy diambil lalu dia makan apa? Kasihan kalau sampai kelaparan. Nanti kalau ada yang nakalin Non Susi dia tidak bisa menolong dong”, jelas Bik Siti. Sambil membelai rambut Susi. “Bibik sangat sayang sama Non Susi yang cantik ini, tapi Bibik juga tidak bisa tidak sayang sama Rudy yang ganteng”, lanjutnya.

“Tuh kan dipuji-puji terus Si Jangkung”, kata Susi sambil mengerucutkan mukanya.

Bik Siti hanya tertawa. “Kalian berdua itu kesayangan Bibik sejak kecil. Setiap tidur juga dikeloni berdua kan. Non Susi di sebelah kanan dan Rudy di sebelah kiri”, kata Bik Siti sambil memeluk gadis kecilnya yang mulai beranjak dewasa. “Ohya, besok langsung pulang ya, Bibik buatkan kolak pisang kesukaan Non Susi dan pisang goreng”, lanjutnya.  Susi hanya menganggukkan kepala.

Bik Siti dan Susi menoleh saat mendengar suara Ibu Sinta memanggil Bik Siti. Susi segera bangun dan meninggalkan mereka di dapur lalu berjalan menuju kamarnya. Ibu Sinta mendekati Bik Siti dan menyerahkan uang belanja untuk besok pagi.

“Bik,jangan manjain mereka terus. Aku tahu Bibik sangat sayang kepada mereka tetapi mereka sudah besar. Tugas kita mendidik dan mempersiapkan mereka untuk hidup mandiri.  Jangan sampai ketika waktunya mereka menikah mereka tidak bisa mengurus rumah tangga mereka sendiri”, kata Ibu Sinta menegur Bik Siti. Bik Siti hanya mengangguk kepala. Mereka berdua meninggalkan dapur dan masuk ke kamar masing-masing.

Malam semakin larut namun Susi belum bisa tidur. Tak lama kemudian Rudy muncul di depan pintu kamar Susi. “Kok belum tidur? Mau nagih janji ya?”, goda Rudy. Susi menggeser badannya memberi tempat untuk Rudy. Rudy segera naik ke ranjang dan menempatkan dirinya di samping Susi.

Susi langsung memeluk Rudy setelah Rudy merebahkan diri di sampingnya. Susi memainkan jarinya di dada Rudy sampai Rudy melenguh. “Sudah dong, geli aku”, kata Rudy sambil menahan hasratnya yang mulai naik. Susi hanya tertawa kecil. “Habis dadamu datar dan lebar seperti papan tulis”, kata Susi. Rudy memegang  tangan Susi dan membawanya jauh dari dadanya.

Susi mendongakkan kepalanya dan tiba-tiba mencium bibir Rudy lalu memasukan kepalanya di bawah leher Rudy dengan cepat. Rudy yang terkejut memegang kepala Susi dan membalas ciuman Susi, hanya sambil menggigit bibir bawah Susi dan melepaskannya. “Jangan menggodaku lagi. Kalau tidak aku akan memakanmu”, kata

Rudy sedikit marah karena harus menahan dirinya.

“Maaf, aku hanya ingin mencium saja”, kata Susi sambil memeluk Rudy dengan erat. “Aku suka bau wangi tubuhmu”, lanjutnya.

“Aku sayang kamu Mungil, hanya jangan seperti ini. Aku tidak suka”, jelas Rudy kepada Susi. sambil mencium kening Susi dan membelai rambutnya.

“Iya Jangkungku sayang”, jawab Susi sambil menikmati belaian Rudy.

“Kata ibu, papa besok pagi, atau kalau lebih cepat tengah malam sampai rumah. Nanti kalau kamu sudah tidur aku pindah ke sofa. Aku tidak mau papa marah lagi”, kata Rudy.

“Ia, tunggu sampai aku terlelap”, jawab Susi yang mulai terkantuk.

Rudy kembali menciumi kening Susi dan membelai rambutnya. Setelah Susi terlelap Rudy menggeser tubuhnya dan menggantinya dengan guling. Ia mengambil bantal, guling, dan selimut lalu merebahkan diri di sofa dan tertidur.

Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 Pengumuman
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
177 176
178 177
179 178
180 179
181 180
182 181
183 182
184 183
185 184
186 185
187 186
188 187
189 188
190 189
191 190
192 191
193 192
194 193
195 194
196 195
197 196
198 197
199 198
200 199
201 200
202 201
203 202
204 203
Episodes

Updated 204 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
Pengumuman
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175
177
176
178
177
179
178
180
179
181
180
182
181
183
182
184
183
185
184
186
185
187
186
188
187
189
188
190
189
191
190
192
191
193
192
194
193
195
194
196
195
197
196
198
197
199
198
200
199
201
200
202
201
203
202
204
203

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!