15

Tok… tok… tok…

Pintu kantor Pak Surya terbuka, Yuli masuk ke dalam kantor. “Siang Pak, Pak Buyung sudah datang, Belia menunggu di ruang tamu”, kata Yuli.

“Oke, aku akan menemuinya.  Tolong minta berkasnya dari Sinta ya, kamu yang antar ke sana”, jawab Pak Surya sambil memberikan beberapa berkas untuk disimpan. Pak Surya segera menutup laptopnya dan segera keluar diikuti oleh Yuli. Pak Surya segera turun ke lantai satu menemui Pak Buyung.

“Siang Mas Buyung”, sapa Pak Surya.

“Wah, Pak Bos sudah pulang ternyata. Saya pikir asistennya yang cantik itu akan menemui saya hari ini. Kapan datangnya Mas?”, jawab Pak Buyung sambil menjabat tangan Pak Surya.

“Tadi pagi baru sampai rumah. Duduk dulu Mas, mau minum apa?”, tanya Pak Surya.

“Apa saja yang penting enak. Tapi, saya tidak mengganggu tho”, kata Pak Buyung.

“Tentu saja tidak, urusan kantor sudah beres sejak tadi. Makanya saya bisa menemui Mas Buyung sekarang, kalau masih repot pasti saya minta di reschedule sama Yuli. Sebentar ya Mas, Saya hubungi Yuli dulu”, kata Pak Surya sambil menelepon Yuli untuk membawkan berkas dan minuman untuk Pak Buyung. “Ada apa ini kok sampai  mencari saya dua kali kalau tidak salah dengar dari Yuli”, lanjutnya

“Begini Mas, saya sudah mengajukan MOU untuk proyek seribu bintang. Untuk design bangunan dan artistiknya saya sudah ada yang mengerjakan, tapi proyek jalan dan lahan parkirnya saya belum dapat. Apakah bisa memakai salah satu dari anak buah Mas Surya untuk menyelesaikannya. Ini mohon maaf lho mas, waktunya hanya tiga  bulan. Bulan September harus selesai”, jawab Pak Buyung.

“Walah, cuma itu saja kok sampai mencari saya. Telpon Yuli saja sudah beres, dia bisa diandalkan untuk mencari orang”, kata Pak Surya.

“Mas Surya ini lho, kok sukanya begitu. Ini kan proyek lumayan gedhe Mas. Kalau pinjam orang dan alat saya tidak mungkin mencari Mas Surya”, jelas Pak Buyung.

“Atau ada yang lainnya yang dibutuhkan Mas Buyung”, tanya Pak Surya.

Belum sempat Pak Buyung menjawab, pintu sudah diketok Yuli. Ia datang membawa berkas yang dikirimkan Pak Buyung waktu itu dan dibelakangnya ada pelayan yang membawakan minuman serta makanan untuk mereka. Yuli menyerahkan berkas itu kepada Pak Surya dan mempersilahkan Pak Buyung untuk menikmati sajian yang ada.

Pak Surya melihat gurat kekecewaan dari wajah Pak Buyung saat tahu yang datang membawa berkasnya adalah Yuli. Ia berharap orang lain yang membawanya. Sudah cukup lama Pak Surya tahu kalau Pak Buyung menyukai Ibu Sinta, Pak Buyung sudah beberapa kali menanyakan status Ibu Sinta kepadanya. Bahkan beberapa kali juga  Pak Buyung sengaja menemui Ibu Sinta dan bertanya secara langsung tetapi tak pernah dijawab oleh Ibu Sinta.

“Ada apa Mas, kok kelihatan agak murung”, tanya Pak Surya memecah kebisuan Pak Buyung.

“Ough, tidak apa-apa Mas. Ohya, bagaimana tawaran saya”, kata Pak Buyung.

“Kalau lihat gambarnya, ini jalannya agak naik dan berkelok-kelok ya. Panjangnya ini sesuai denah atau jarak tempuhnya?”, tanya Pak Surya.

“Ini saya hitung sesuai jarak tempuhnya. Memang jalannya naik dan berkelok, maka dari itu saya minta Mas Surya membantu saya. Kalau jalan lurus anak buah saya bisa, tapi kalau yang berkelok dan naik seperti ini anak buah Mas Surya ahlinya. Dan untuk lahan parkirnya itu tanahnya tidak rata serta bentuknya agak memanjang”, jawab Pak Buyung.

“Ough begitu keadaannya. Coba nanti saya tanyakan Sinta, proyek angkasa sudah selesai berapa persen karena peralatan dan orangnya masih di sana. Untuk waktunya, aku tidak jamin bisa selesai dalam tiga bulan. Karena baru bisa dikerjakan setelah proyek angkasa selesai”, jelas Pak Surya.

“Untuk waktunya saya hanya bisa mundur dua minggu Mas, karena peresmiannya minggu ketiga. Kalau harganya bagaimana Mas? Bisa masukkah budget-nya?”, tanya Pak Buyung.

“Kalau dari perhitungan Sinta, ada pembengkakkan sekitar lima belas sampai dua puluh persen. Itu kalau sesuai schedule pengerjaannya”, jawab Pak Surya.

"Waduh Mas, jangan sebanyak itu tho. Nanti saya dapat apa? Kalau naik lima sampai sepuluh persen, saya masih sanggup”, kata Pak Buyung.

“Ya sudah, ini saya terima. Saya bahas dulu dengan Sinta ya. Oh ya ngomong-ngomong ada berapa proyek berikutnya yang mau dilempar?”, tanya Pak Surya.

“Ya, saya masih ada tiga pengajuan tender. Semoga semuanya bisa goal, nanti saya lempar semuanya buat Mas Surya. Karena itu daerah puncak semuanya, Mas Surya kan ahlinya”, kata Pak Buyung menjelaskan beberapa proyek bersama.

Pak Surya hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia mempersilahkan Pak Buyung untuk menghabiskan minumanya dan menikmati makanan yang disediakan. Setelah menyelesaikan persetujuan kerja sama itu Pak Buyung segera memohon diri. Ia segera meninggalkan kantor Pak Surya dengan penuh kekecewaan. Bukan kecewa karena proyeknya gagal, tapi karena tidak bisa bertemu dengan Ibu Sinta.

Pak Surya kembali ke kantornya dan memanggil Ibu Sinta datang ke kantornya untuk membahas proyek dari Pak Buyung. Dengan segera Ibu Sinta datang menemuinya serta membawa perhitungan anggaran proyek untuk Pak Buyung.

“Ini Mas perhitungan proyek Mas Buyung”, kata Ibu Sinta.

“Hhmm lumayan juga ya. Menurutmu bisa dikerjakan berapa lama? Kalau lihat lokasinya bisa dua bulan selesai kan”, kata Pak Surya.

“Bisa Mas, kalau seluruh pasukan Hendry lengkap paling cepat sepuluh minggu. Memang berapa waktu yang diminta Mas Buyung?”, tanya Ibu Sinta.

“Maksimal tiga bulan. Ohya angkasa berapa persen?”, kata pak Surya.

“Sudah sembilan puluh persen. Tinggal pengecatan dan penambahan asesoris. Dua minggu lagi selesai”, jawab Ibu Sinta.

“Okey, siapkan perjanjian kerja sama lengkap dengan hitungan waktu dan keuangannya. Ia minta pembayarannya tiga kali setelah perjanjian jadi, minggu pertama, minggu ke tujuh, dan minggu ke empat belas. Minta Yuli untuk menghubungi Buyung soal kerja sama ini setelah kamu selesai, buat janji untuk Jumat depan. Aku ingin kamu pastikan selesainya proyek angkasa. Kalau dua minggu lagi selesai, beri mereka cuti satu minggu, setelah itu hajar proyek Buyung”, kata Pak Surya sambil menyerahkan berkas kepada Ibu Sinta.

“Baik Mas, saya akan hubungi Hendry segera”, kata Ibu Sinta sambil berjalan keluar ruangan Pak Surya.

Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 Pengumuman
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
177 176
178 177
179 178
180 179
181 180
182 181
183 182
184 183
185 184
186 185
187 186
188 187
189 188
190 189
191 190
192 191
193 192
194 193
195 194
196 195
197 196
198 197
199 198
200 199
201 200
202 201
203 202
204 203
Episodes

Updated 204 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
Pengumuman
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175
177
176
178
177
179
178
180
179
181
180
182
181
183
182
184
183
185
184
186
185
187
186
188
187
189
188
190
189
191
190
192
191
193
192
194
193
195
194
196
195
197
196
198
197
199
198
200
199
201
200
202
201
203
202
204
203

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!