10

Malam ini Rudy tidak bisa tidur. Memang kamar ini lebih besar dan lebih mewah dari kamarnya yang di paviliun, tapi jika ia berada di kamar ini berarti ia harus siap tidak tidur semalam suntuk dan itu sangat meresahkan hatinya. Sekali lagi Rudy keluar kamarnya dan segera keluar rumah utama, ia mengecek kembali gerbang utama dan gerbang samping serta memastikannya terkunci dengan benar. Lalu masuk ke pavilium dan memastikan sudah tertutup dan terkunci. Dan yang terakhir Rudy memastikan pintu depan rumah utama terkunci menghidupkan alarm lalu masuk melalui pintu samping. Ia mengunci dan menghidupkan alarnmya.

Rudy kembali masuk kamarnya, duduk di meja control lalu menghidupkan layar utama untuk melihat kondisi semua CCTV dan mulai merekam semuanya. Ia mematikan lampu utama kamar itu dan membuka pintu balkon lalu duduk di sana. Ia memandang langit yang semakin gelap dan merasakan tiupan yang dingin. Malam ini terasa sangat sunyi. Rudy masuk ke dalam kamar dan membiarkan pintu balkon sedikit terbuka. Ia merebahkan tubuhnya dan mencoba memejamkan matanya.

“Mama…Mama…” panggil Susi dalam igauan tidurnya dan menangis tersedu-sedu. Suara itu memecah keheningan malam ini. Rudy yang tidur di samping kamar Susi segera bangun dari ranjangnya, menutup pintu balkon dan berlari ke kamar Susi. Ia membangunkan Susi dan memeluknya untuk menenangkan. Ibu Sinta yang terbangun karena suara tangisan datang membawa air minum. Susi segera meminumnya sampai habis. Ibu Sinta segera keluar kamar dengan membawa gelas yang telah kosong itu.

Setelah Susi mulai tenang, Rudy beranjak dari sisi Susi untuk kembali ke kamarnya. Tetapi Susi memegang tangan Rudy untuk menahannya. “Tidurlah di sini, aku takut”, katanya. Rudy menatap wajah Susi dan menganggukkan kepalanya. Ia membuka lemari dan mengambil bantal, guling dan selimut. Ia membawanya ke sofa. Belum sempat ia duduk, Susi menegurnya, “Kenapa tidur di situ? Ranjangku cukup besar untuk tidur berdua. Kamu tidur di sini!”.

Rudy mendengus kesal. Ia segera membawa bantal dan guling ke atas ranjang dan mulai merebahkan tubuhnya di sisi Susi. Dengan segera Susi memeluknya dan meletakkan kepalanya di dada Rudy. Rudy segera menaikan selimut menutupi tubuh mereka. Rudy mengambil nafas panjang menjaga hasratnya agar tidak segera naik. Ia merentangkan tangannya agar tidak memeluknya.

Susi mulai menyadari tangan Rudy menjauh dari tubuhnya membuka matanya dan berkata, “Kalau terpaksa tidur denganku, keluar saja. Aku mau tidur sendiri!” Rudy hanya menggelengkan kepalanya dan menjawab, “Mau kamu apa? Ini sudah malam, tidurlah. Aku menunggumu di sini”. Susi mengangkat wajahnya dan mencubit hidung Rudy, “Peluk aku sampai tertidur, kalau kau melepaskan pelukanmu sebelum aku tidur aku akan tidur di atas tubuhmu,” ancam Susi.

Rudy mengambil nafas panjang dan memeluk Susi. Dalam hatinya ia mengutuki dirinya, “Sialan, aku terjebak lagi. Tuhan tolong aku, jangan sampai aku menginginkannya malam ini. Dasar bodoh, apa kau tahu kalau kau sedang menggodaku saat ini! Dan aku tak boleh jatuh cinta padamu. Apa kamu lupa bahwa kau sangat menarik hatiku?”.

Susi tersenyum penuh kemenangan saat Rudy memeluknya. Susi mempererat pelukannya dan menikmati dalam-dalam kehangatan yang membuat hatinya tenang. Sampai sekarang Susi pun tak mengerti mengapa pelukan Rudy terasa lebih hangat dan nyaman dari pada pelukan papanya. Padahal sejak kecil ia suka sekali tidur dalam pelukan papanya. Namun beberapa tahun terakhir ini ia lebih suka tidur dalam pelukan Rudy. Susi memejamkan matanya, nafasnya mulai teratur dan perlahan-lahan tertidur.

Rudy yang menyadari keadaan itu mulai memejamkan mata dan mencoba tidur tanpa berani melepaskan pelukan. Ia takut jika Susi pura-pura tidur dan bangun karena tangannya berpindah tempat. Lebih parah lagi jika hukuman itu diterima, pasti ia tidak akan dapat menahan dirinya untuk tidak menyentuh Mungil, gadis yang dicintainya. Akhirnya ia pun tertidur dengan memeluk Susi.

Adzan subuh berkumandang, Ibu Sinta bangun dan segera membersihkan dirinya. Ia keluar dari kamarnya untuk membangunkan Rudy. Saat ia membuka kamar Rudy, ia tak menemukannya. Ia segera ke kamar Susi dan melihat keduanya tidur berpelukan. Ibu Sinta mendekati mereka dan menyingkapkan selimut yang menutupi kedua anak

manusia itu. “Terima kasih Tuhan, masih berpakaian lengkap. Berarti tidak terjadi apa-apa”, katanya dalam hati. Ia menyentuh tangan Rudy dengan perlahan untuk membangunkannya.

“Hhmm..”, Rudy mulai membuka matanya dan melihat ibunya menaruh jari telunjuk di depan bibirnya. Ia mengingatkan Rudy untuk tidak bersuara. Saat Rudy benar-benar sadar dan membuka matanya lebar-lebar, Ibu Sinta meninggalkannya dan segera turun ke bawah untuk memasak dan membersihkan rumah.

Rudy perlahan-lahan memindahkan tangannya untuk mengambil guling. Ia menggeser tubuhnya pelan-pelan dan menggantikannya dengan guling untuk dipeluk Susi. Ia menaikkan selimut dan memastikan Susi tidak terbangun. “Cantik sekali Mungil-ku, selamat tidur sayang,” kata Rudy mencium keningnya lalu meninggalkan Susi sendiri. Ia segera mengerjakan tugasnya setiap pagi. Hanya pagi ini ia tidak berolahraga, ia akan membantu ibunya membersihkan rumah.

Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 Pengumuman
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
177 176
178 177
179 178
180 179
181 180
182 181
183 182
184 183
185 184
186 185
187 186
188 187
189 188
190 189
191 190
192 191
193 192
194 193
195 194
196 195
197 196
198 197
199 198
200 199
201 200
202 201
203 202
204 203
Episodes

Updated 204 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
Pengumuman
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175
177
176
178
177
179
178
180
179
181
180
182
181
183
182
184
183
185
184
186
185
187
186
188
187
189
188
190
189
191
190
192
191
193
192
194
193
195
194
196
195
197
196
198
197
199
198
200
199
201
200
202
201
203
202
204
203

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!