Susi membuka matanya saat mendengar ketukkan dari pintu kamarnya. Sayup-sayup terdengar suara Mbok Jum memanggil namanya. "Non... Non Susi... bangun Non, sudah waktunya makan malam". Dengan malas Susi bangun lalu keluar dari selimut dan beranjak turun dari ranjangnya. Ia memandang sinar lampu taman yang masuk dari dinding kacanya. "Ternyata sudah malam. Aku benar-benar terlelap tadi", gumam Susi. Ia segera mengambil handuk dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk menyegarkan badannya.
Kamar atas yang ada di lantai satu ada tiga, salah satunya kamar Susi, memang didesign oleh Pak Surya memiliki kamar mandi dalam dengan shower dan bathup. Kamar dengan luas empat kali lima meter itu memiliki satu sisi yang berdinding kaca dengan pintu keluar ke balkon. Dari balkon itu Susi dapat melihat taman bunga milik ibunya, jalan raya, paviliun, dan bintang-bintang di langit yang luas.
"Saya sudah ketuk pintu kamarnya Bu, sudah saya panggil-panggil namanya, tapi tidak ada jawaban dari Non Susi", lapor Mbok Jum kepada Ibu Sinta begitu ia sampai ke ruang makan. Ibu Sinta hanya mengangguk dan melanjutkan menata makanan di meja makan. Melihat tanggapan Ibu Sinta, Mbok Jum segera membantu menyiapkan makanan.
Tiba-tiba dari arah samping, Rudy datang mendekati Ibu Sinta dan menyapanya, "Malam Ibu, anakmu yang ganteng sudah pulang". Rudy yang baru saja pulang dari laitihan basket itu segera mengambil minum dan duduk di kursi. Saat tangan kanannya mau mengambil kerupuk udang, tiba-tiba tangan Ibu Sinta menepuk punggung tangan Rudy dan berkata, "Tangan kotor mau ambil makanan. Mandi sana, masih bau keringat!" Rudy hanya tersenyum lalu beranjak dari ruangan itu dan menghilang di balik pintu.
Seusai mandi, Susi berganti baju dan memakai bedak saja. Tak lupa ia merapikan ranjangnya dan segera turun ke ruang makan. Perutnya mulai bergolak minta diisi, padahal sepulang sekolah tadi sudah makan bakso. Kehadiran Susi disambut dengan senyuman lebar dari Ibu Sinta. "Selamat malam nona cantik, silahkan duduk!", lanjut Ibu Sinta sambil menarik kursi untuk Susi.
"Terima kasih tante, baunya enak sekali. Susi jadi lapar sekali", jawab Susi dengan ringan. Susi duduk manis di kursinya dan membuka piringnya lalu mulai mengambil nasi, sayur lodeh, dan ikan asin untuk dimakannya. Mbok Jum mengambilkan gelas yang berisi air mineral kepada Susi dan Ibu Sinta. Tak lama muncul Rudy dari pintu samping bergabung dengan mereka. Begitulah kehidupan ruang makan saat Pak Surya pergi ke luar kota. Mereka menyelesaikan makan dengan tenang tanpa suara. Berbeda jika Pak Surya ada, pasti ada sesuatu yang dibicarakan seusai makan. Pak Surya pasti menanyakan semua kegiatan hari ini kepada Susi dan Rudy.
Seusai makan, Susi merapikan meja makan dan membawa semua alat makan ke dapur. Sejak ibunya meninggal, Susi diberi tanggung jawab untuk membersihkan meja dan mencuci alat makan setelah makan malam. Dan saat libur sekolah ia juga harus belajar memasak di dapur. Hal itu diberlakukan oleh Pak Surya agar Susi dapat hidup mandiri saat kuliah ke luar kota. Ia harus belajar memenuhi kebutuhan sendiri saat indekos. Pak Surya tidak mau Susi hanya makan fast food setiap hari.
Setelah itu mereka kembali ke kamar masing-masing. Susi membuka buku tugasnya dan mulai mengerjakannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Yhan SW
thank you
2020-06-18
0
Kimol
Aku mampir udah boom like+vote+rate5 Ceritanya bagus dan tetap semangat terus😍 Jangan lupa mampir juga + fav juga boleh:
*Rex & Ren
*The Stories
tengkyu😘
2020-03-27
1