Suara adzan subuh membangunkan Rudy. Ia segera mencuci mukanya dan keluar paviliun. Ia mematikan alarm pintu belakang, karena sebentar lagi pasti Mbok Jum akan keluar untuk belanja kebutuhan hari ini ke pasar desa. Setelah itu ia menghidupkan keran air penyiram taman bunga dan membuka pintu gerbang. Ia mulai jogging mengelilingi kompleks itu. Memang agak luas, namun Rudy selalu melakukannya setiap pagi untuk menjaga kebugaran tubuhnya.
Sementara itu di pavilliun, Ibu Sinta segera membersihkan pavilliun dan pergi ke rumah utama. Ia mengecek persediaan makanan dan menuliskan bahan-bahan makanan yang dibutuhkannya. Ia menyerahkan daftar belanjaan itu kepada Mbok Jum beserta uangnya. Mbok Jum segera berangkat ke pasar. Mbok Jum berangkat naik angkot dari depan pintu gerbang karena jarak rumah dengan pasar agak jauh, sekitar lima kilometer.
Ibu Sinta menyiapkan sisa-sisa bahan yang ada untuk membuat sarapan. Karena hanya sedikit sayuran yang tersisa di dapur, Ibu Sinta hanya membuat sup ayam, telur mata sapi, dan ayam goreng. Ia membuat roti bakar dan jus untuk bekal sekolah. Ia menata semua masakannya di meja makan begitu selesai memasak. Tak lama setelah itu Mbok Jum datang membawa barang belanjaannya. Ibu Sinta mengambil belanjaan itu dan menyimpan sesuai tempatnya. Mbok Jum segera mencuci tangan, kaki, dan mukanya lalu naik ke atas untuk membangunkan Susi.
Sesampainya di depan kamar Susi, Mbok Jum segera mengetuk pintu kamar. “Non… bangun, sudah siang”, kata Mbok Jum. “Ia Mbok, Susi sudah bangun kok. Ini mau mandi”, jawab Susi dari dalam kamar. Mendengar jawaban dari Susi, Mbok Jum segera turun dan membantu Ibu Sinta di dapur.
Begitu sampai rumah, Rudy segera mematikan alarm depan dan menutup keran air. Rudy segera masuk pavilliun dan mandi. Selesai mandi, Ia memanaskan motornya dan beriap-siap ke rumah utama. Ia mengendarai motornya dan menaruhnya di depan pintu masuk rumah utama. Rudy masuk ke rumah utama melalui pintu samping.
Susi turun bersamaan dengan kedatangan Rudy. Mereka menghabiskan sarapan dan bersiap untuk berangkat. Susi naik ke kamar mengambil tas dan keluar melalui pintu utama. Ibu Sinta menyerahkan bekal makan untuk Susi dan Rudy. “Ini uang jajan kalian, sisanya disimpan untuk kebutuhan mendadak”, kata Ibu Sinta sambil menyerahkan uang kepada Rudy.
“Ia Bu, saya berangkat dulu, mari Mbok Jum”, pamit Rudy kepada Mbok Jum dan ibunya. “Hati-hati di jalan”, jawab
keduanya bersamaan. Rudy segera keluar menuju pintu depan menunggu Susi. Ia menaruh tas bekal mereka di bagasi depan. Begitu melihat Susi datang, Rudy segera menyerahkan helm untuknya dan menghidupkan motornya
“Nanti sepulang sekolah aku mau ke toko buku. Ada komik terbitan baru”, pesan Susi pada Rudy. Rudy menganggukkan kepala tanpa memandang Susi. Setelah melihat anggukan kepala Rudy, Susi segera memakai helm, naik ke atas motor dan merekapun berangkat ke sekolah.
Perjalanan dari rumah ke sekolah hanya 25 menit. Itu pun Rudy mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, mengingat pesan ibunya untuk berjalan dengan kecepatan sedang saat mengantarkan Susi. Sesampainya di sekolah Susi segera turun dari motor, menyerahkan helm kepada Rudy dan mengambil bekal makannya lalu melangkah menuju kelasnya.
Rudy pun bergegas memarkirkan motornya lalu meletakkan helm mereka ke tempat penitipan. Ia mengambil bekal makannya dan beranjak masuk ke dalam kelasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments