Davian Bratasukma terlahir sebagai anak tunggal dari pasangan Mami Sherli Prameswara dan Papi Rangga Bratasukma. Karena terlahir sebagai anak tunggal ia sangat dimanja oleh kedua orangtuanya.
Kehidupan yang berlimpah harta membuatnya jadi cowok arogan dan tidak mengenal penolakan.
Usianya yang hampir menginjak angka 30 membuat dia terlihat lebih gagah dan matang, apalagi perusahaan yang ia pegang maju pesat.
Namun hingga kini ia masih belum mau mengakhiri masa lajangnya.
Davi terkenal sering gonta-ganti perempuan.
Malam ini seperti biasa Davi pergi ke tempat Dio bersama seorang perempuan dengan tubuh sexy.
"Sayang kita mau kemana? "tanya gadis itu sambil bergelayut manja di lengan kokoh Davi. Davi terus mempercepat jalannya saat sampai di depan rumah Dio. Kemudian ia membuka rumah Dio.
Dio yang saat itu sedang menonton televisi, tampak biasa saja karena ia tahu yang datang pasti Davi.
"Beuuh,,, cewek mana lagi nih?"sindir Dio sambil mengedipkan matanya.
"Berisik lo! "timpal Davi kemudian merangkul cewenya ke kamar yang biasa Davi pake.
" Sue ga liat apa disini masih ada jomblo! "omel Dio sambil mengalihkan saluran televisi yang jadi tidak menarik lagi.
Di kamar Davi
Terlihat mereka sedang berbaring di atas ranjang dengan peluh membasahi tubuh mereka, bahkan nafas mereka pun masih terengah. Cewe bernama Renata itu masih terlihat kesakitan, mungkin ini pertama kali untuk dia. Namun Davi tampak tak peduli ia hanya menyeringai puas telah menyalurkan hasratnya.
Davi hanya memanfaatkan setiap cewe yang mendekatinya, bahkan kadang dijadikan sebagai taruhan. Seperti Renata ia taruhan dengan Robin siapa yang bisa mendapatkan Renata akan memiliki motor sport milik Robin.
Bagi seorang Davian cewek mana pun gampang ia dapatkan, semuanya tanpa kecuali.
Semuanya terjadi setelah cinta pertamanya yg mengenaskan. Davian menjadi sosok yang sangat dingin dan hanya mempermainkan perempuan. Setiap yang menjadi ceweknya ia dapatkan semuanya dengan mudah termasuk tubuh mereka. Setelah itu Davian pergi meninggalkan mereka tanpa rasa bersalah.
Dio yang selalu jadi pelampiasan kemarahan para perempuan Davian, namun dengan harta yang berlimpah Davian menyuruh Dio untuk memberikan konspensasi pada para perempuan itu baik berupa uang atau pun perhiasan.
Pagi Hari
Davian terlihat sudah segar dengan rambut masih basah, ia menghampiri Dio yang sedang membuat sarapan di dapur.
Dio memang tinggal sendiri di rumahnya kedua orangtuanya tinggal di luar negri.
"Urusin cewek itu, Yo! "ucap Davi sambil duduk di meja makan sambil mengambil roti dan memberinya selai coklat.
" Diih, elu yang pake gue yang ribet, kebiasaan lu! "gerutu Dio dengan muka jengkel.
" Kapan sih lu tobat, mereka tuh cewe, Dav? "lanjut Dio kemudian duduk di depan Davian.
" Entar dah setelah gue bener-bener nemuin cewe yang sayang sama gue, yang ga liat gue dari harta gue doang, yang susah gue dapetin! "jawabnya santuy, yang membuat Dio menahan tawa.
" Ngapain lo tawa? "gerutu Davian sambil melempar sendok ke arah Dio.
Dio malah makin terbahak mendapat lemparan sendok dari sahabat gilanya.
" Lagian elu tuh keliatan banget sultannya, tiap deketin cewek pake baju bermerk, mobil mewah, gimana ga ngintilin lu tuh cewek. "jawab Dio sambil sesekali terkekeh.
Davian terdiam saat mendengar ocehan sahabatnya itu. Ia pikir benar juga apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu.
" Terus gue mesti jadi gembel gitu, baru dapat cewek yang bener? "tanyanya polos. Dio makin tergelak dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh sahabatnya itu.
Kemudian Dio berdiri dan menghampiri sahabatnya dan menepuk pundaknya.
Tak berapa lama terdengar suara memanggil Davian dari kamar Davian semalam.
" Daviaaan,,, sayaaaang!! "teriaknya. Davian bukannya menghampiri ia malah mendorong tubuh Dio, kemudian ia bergegas pergi meninggalkan rumah Dio.
" Sialan,,, ngapa jadi gue? "omel Dio saat melihat Davian memasuki mobilnya kemudian pergi.
Dio pun membuka kamar Davi dan melihat Renata sedang berusaha duduk sambil selimut membalut tubuhnya yang polos.
" Maaf, gue temennya Davi, dia tadi buru-buru berangkat ke kantor katanya ada meeting penting."jelas Dio karena melihat Renata mengerutkan keningnya.
"Kamu mau aku bantu? "lanjutnya. Renata yang memang kesulitan untuk berdiri akhirnya mengangguk.
" Aku mau ke kamar mandi, tapi badanku sakit semua, apa kamu bisa bantu aku? "ucapnya sambil menunduk.
Dio pun paham karena bukan kali pertama ia menolong perempuan Davi seperti ini.
Setelah selesai Dio pun bergegas keluar kamar dan menunggu Renata untuk diantar pulang.
Dio menunggu d sofa ruang tamu sambil memainkan ponselnya. Tak berapa lama Renata keluar dengan berjalan sedikit tertatih.
"Sialan semaleman gue gak dilepasin sama tuh monster. "gumamnya sambil membenarkan tali tas yang sedikit melorot.
Dio tak menyadari kedatangan Renata sampai tepukan di bahunya mengalihkan perhatiannya dari ponsel. Dio pun menoleh ke arah Renata yang berdiri di sampingnya.
" Eh udah siap, ayo aku anter kamu pulang! "ucap Dio sambil berdiri dan menyambar kunci mobilnya. Kemudian bergegas keluar rumah. Renata hanya mengikutinya dari belakang. Tubuhnya masih terasa nyeri walau ia sudah berendam air panas.
Saat mereka masuk mobil, Dio masih bertanya tentang keadaan Renata, namun gadis itu menjawab baik-baik saja. Dio pun akhirnya melajukan mobilnya dan mengantar Renata ke tempat yang dibilang oleh gadis itu. Suasana hening tanpa ada bahasan apa pun.
Di Kantor Davian
"Mana motor yang lo janjiin, gue udah menang banyak dari lo! "ucap Davian sambil menengadahkan tangannya pada Robin.
Robin terkekeh sambil melemparkan kunci motor yang dimaksud.
" Gue ga nyangka lo bisa dapetin cewek sombong kaya dia. "ucapnya sambil membantingkan tubuhnya ke sofa. Davian hanya menyeringai puas.
Mereka pun larut dalam obrolan ringan, lalu masalah bisnis sampai akhirnya Robin pamit kembali ke kantornya.
Setelah Robin benar-benar pergi, Davian menyandarkan tubuhnya ke sofa, dengan desahan yang berat,kemudian kedua tangannya menutup wajahnya dengan gusar.
"Gara-gara kamu, Di! Aku jadi kayak gini, aku benci pada semua cewek, aku jadi laki-laki breng***k gara-gara kamu! "lirihnya kemudian mengusap wajahnya kasar.
Setelah itu Dio datang dengan membanting pintu di belakangnya.
" Sialan lo, Dav! "ocehnya lalu membanting tubuhhnya di sofa samping Davi.
" Apaan lo! "ucap Davi sarkas. Kemudian berdiri dan berjalan ke arah jendela kaca besar yang menampakan pemandangan kota besar yang sibuk.
Dio melihat ke arah Davi kemudian berucap dengan nada jengkel.
" Udah deh lo berhenti, ngerusak anak orang, Dav! Gue ikutan ribet ngurusin para cewek lo! "ucapnya dengan penuh penekanan.
Dio selain sebagai sahabat juga adalah asisten pribadi Davian, yang siap melakukan apa saja.
Davian hanya menatap jengah ke arah Dio kemudian kembali menatap pemandangan di luar sana.
" Lo pake pengaman kan semalem? "tanya Dio penuh selidik. Davian pun menatap dengan jengkel ke arah Dio.
" Iya lah jijik banget kalo mereka sampe hamil anak gue, ga sudi gue! " omelnya yang malah mendapat cebikan dari Dio.
" Udahlah besok kan libur nih, gue ajak lo ke tempat baru mau? "sela Dio mengalihkan pembicaraan yang mulai dirasa menjengkelkan.
" Kemana? "tanya Davian sambil menatap Dio.
" Besok aja! "jawabnya santai.
Davian pun beranjak ke kursi kerjanya dan mulai membuka laptop dan beberapa berkas di mejanya yang mulai menumpuk. Davian memang gila kerja. Ia mampu menyelesaikan tugasnya untuk beberapa hari ke depan.
Pekerjaan yang menumpuk membuatnya betah tinggal di kantor hingga ia lupa untuk pulang. Davian dan Dio akhirnya tidur di kantor.
Keesokan Pagi
Davian dan Dio yang ketiduran di sofa kantor terbangun dengan badan yang pegal.
"Aaaw,,, sakit banget badan gue! "gumam Dio sambil meregangkan tubuhnya.
Davian juga tampak melakukan hal yang sama, kemudian ia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Mereka kembali bekerja hingga makan siang tiba.
" Dav, ayo buruan gue ajak lo ke tempat baru! "ajak Dio sambil berdiri dan meregangkan ototnya yang kaku karena sepagian berjibaku dengan laptopnya.
Davian pun mengangguk tanpa sanggahan, kemudian mereka pergi bersama menggunakan mobil Davian. Hanya butuh waktu 10 menit unyuk sampai ke tempat yang dimaksud Dio.
Davian mengerutkan keningnya, saat Dio memarkirkan mobilnya di pelataran yang tidak terlalu luas dan di sana terdapat banner dengan tulisan "KEDAI BU RATNA".
"Ayo turun, ngapain lo masih diem dimari! "ajak Dio saat turun dari mobil.
" Lo ga salah ngajak gue ke tempat beginian? "jawab Davian sarkas.
Dio hanya terkekeh kemudian pergi lebih dulu, Davian yang ngga ngerti dengan maksud sahabatnya itu mengikutinya dari belakang.
Davian akhirnya bisa menyusul Dio dan masuk ke kedai tersebut, terlihat kedai itu ramai, dan ada 2 orang wanita di sana yang diyakini sebagai pemilik kedai. Yang satu wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi, sementara yang satu lagi masih remaja dan terlihat cekatan saat melayani para pelanggan.
"Lo yakin bawa gue kesini? "ulang Davian saat sudah duduk di sebuah meja no 7 dekat jendela. Kemudian tak lama berselang datang remaja yang tadi diam di tempat kasir, rambutnya dicepol dengan rapih, sehingga lehernya yang jenjang terlihat indah di mata Davian.
Dia menanyakan pesanan kami, Dio yang menjawab, karena aku masih fokus memperhatikan gadis remaja itu dari atas sampai bawah.
"Dia masih bocah, Dav! "ucap Dio membuyarkan lamunanku.
Davian hanya menatap jengah pada Dio, tapi dalam hatinya ia merasa ada hal lain saat melihat gadis remaja itu.
Makanan yang dihidangkan ternyata membuat Davian dan Dio merasa lidahnya dimanjakan.
Setelah mereka selesai makan, Davian yang bergegas ke kasir untuk membayar, karena yang menjaga kasir itu, gadis remaja tadi.
"Aku akan sering kesini, cantik! "bisik Davian saat membayar makanannya. Gadis itu terlihat risih dan ada raut ketakutan di sana. Tapi Davian tidak peduli ia pun berlalu dengan tarikan di bibirnya.
" Kamu bakal jadi milik gue, cantik! "gumamnya sambil berlalu keluar kedai.
Dio sudah menunggu di mobil, setelah Davian masuk ia pun melajukan mobilnya meninggalkan kedai tersebut.
Saat mereka sampai di kantor, di ruangan Davian sudah ada cewek cantik duduk di sofa.
Bersambung.....
Happy reading...
Makasih ya udah setia baca cerita aku...
Like, komen, dan bintang kalian semangat buat aku.
Tungguin terus ya lanjutannya...
Semoga bisa up cepet...
Ngehalu juga ternyata butuh energi😁😁😘😘
Demi kalian jiwa halu aku terpanggil😂😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Elizabeth Zulfa
ya iza lah bkal jdi mlikmu orang dia jdohmu kok mnrut Mak othor 😁😁
2022-07-13
1
Aqiyu
ihh jijik bed su Davi nyelup sana-sini....
katanya orangnya dingin tapi kok player dan doyan nyelup ngerusak anak perawan orang😝
2021-09-03
0
Jemmy Chan
kasian banget yang jadi Davi,dah celup sana sini,bikin jijik
2021-05-30
0