Semenjak pertemuannya dengan Kak Reza, perasaan yg dulu ia pendam kembali muncul. Rain selalu mengingat masa-masa kebersamaannya dengan Kak Reza.
Walau ia juga masih merasakan sakit saat pria ganteng itu memutuskan hubungan mereka dan langsung berhubungan dengan Kak Rena.
Rain sedang membereskan beberapa buku ke dalam tasnya, karena hari ini ada jadwal kuliah. Ia sudah berpakaian rapih, rambutnya dicepol hingga membuat leher jenjangnya terpangpang jelas.
"Buuu,,, Rain berangkat dulu ya!" teriak Rain saat ia keluar dari kamarnya. Semenjak ada karyawan Bu Ratna dan Rain ngga perlu ke kedai subuh-subuh. Kunci kedainya sudah dikasih ke Mba Dita sebagai karayawan kepercayaan mereka.
Bu Ratna menghampiri sang putri dengan apron masih menempel di tubuhnya.
"Kamu ngga sarapan dulu? Udah ibu bikinin makanan kesukaan kamu lo!" ucap Bu Ratna sambil mengusap-ngusap tangannya yang basah ke apron.
"Ngga deh, Bu, hari ini soalnya ada jadwal presentasi jam pertama, Rain takut telat." jawabnya sambil mengaitkan tali tasnya yang terlepas.
"Ya udah kalo gitu, hati-hati ya, Nak!" ucap Bu Ratna sambil mencium kening putrinya, kemudian Rain mencium tangan sang ibu.
*****
Rain sudah sampai di kampus, suasananya sudah mulai ramai, banyak mahasiswa hilir mudik dengan kepentingan masing-masing. Rain menunggu Ikoh di kursi taman, sambil membaca ulang materi untuk presentasi.
Saking asyiknya membaca, ia tak menyadari seseorang duduk di sampingnya.
"Serius amad bacanya!" bisik suara bariton yang beberapa hari ini membuat Rain merasa bahagia.
Rain pun menoleh perlahan memastikan bahwa orang disampingnya benar-benar pria yang Rain cintai.
"Kak Reza? Ngapain disini?" ucap Rain kaget, karena yang ia tahu pria tinggi itu tidak kuliah di sini.
Pria itu hanya menampilkan deretan giginya yang putih, kemudian bersandar pada kursi taman.
"Emang ngga boleh ya, nemuin pacar?" jawabnya sambil menatap ke arah gadis cantik di hadapannya.
Ada rasa sakit saat pertanyaan itu terlontar dari pria di hadapannya. Untuk menyembunyikan rasa cemburunya ia berusaha tersenyum dan bertanya pada pria yang selama ini membuatnya jatuh cinta.
"Emm, emang siapa pacar Kak Reza? Kuliah disini juga?" jawab Rain sambil memasukan buku ke dalam tasnya,untuk menghindari tatapan pria di hadapannya.
Kak Reza bukannya menjawab ia malah terkekeh geli mendengar pertanyaan gadis yang selalu cantik di matanya. Rain mengerutkan keningnya heran.
"Kenapa?"
" Ngga apa-apa lucu aja, kamu nanya kaya gitu." jawab Kak Reza sambil tetap menampilkan senyum khasnya.
"Kok lucu, aneh nih Kak Reza?" sela Rain dengan wajah ditekuk.
"Ya lucu lah, masa nanyain pacar, udah jelas pacar aku ada di depan aku!" ucap Kak Reza sambil mencondongkan tubuhnya ke depan, dengan kedua tangan bertumpu pada kakinya, sementara jarinya saling memilin dan menopang dagu.
"Hah!" pekik Rain tertahan, kemudian menutup mulutnya dengan telapak tangan. Kak Reza menoleh dan memperhatikan tingkah gadisnya yang terlihat menggemaskan.
"Aku_" ucapan Kak Reza terhenti karena Rain tiba-tiba berdiri dan bilang kalo bel masuk sudah berbunyi, ia harus segera ke kelas. Tanpa menunggu jawaban pria tinggi itu Rain langsung berlari menuju kelasnya.
"Ngga mungkin Rain, ngga mungkin pasti tadi halu lo doang!" gumam Rain sambil menepuk-nepuk kepalanya.
"Heh,, lo kesambet ya?" teriak Ikoh yang ntah dari kapan sudah berdiri di sampingnya.
"Koh, dari kapan lo dimari?" ucap Rain sambil mengelus dadanya.
"Dari tadi gue, sejak lo ngomong sendiri kenapa si?" jawab Ikoh cuek sambil menarik temannya itu untuk masuk kelas.
"Ntar deh pas istirahat gue ceritain ama lo, sekarang kita siapin dulu buat presentasi kita pagi ini." ujar Rain sambil mengeluarkan bahan-bahan untuk presentasi.
Presentasi Rain dan Ikoh sukses, sampai dosen pun berseru "Good job".
Jam istirahat
Rain dan Ikoh berjalan menuju kantin, mereka berencana untuk makan siang di sana. Ternyata sudah penuh mahasiswa di sana untuk makan siang juga. Rain dan Ikoh mendapatkan kursi paling pojok di kantin dekat dengan stand BAKSO MERCON.
"Rain, lo mau nyoba bakso ini ngga, katanya pedesnya ******!" tanya Ikoh saat melihat menu di hadapannya.
"Hayu, gue juga penasaran sepedes apa si?" jawab Rain, kemudian ia pun memesan dua porsi bakso mercon.
Setelah kembali duduk Rain mulai menceritakan kejadian tadi pagi, saat ia bertemu Kak Reza.
"Emang Kak Reza udah ngga sama Kak Rena lagi gitu, Koh?" tanya Rain penasaran. Tapi sahabatnya itu hanya mengangkat bahunya membuktikan kalo ia juga ngga tau apa-apa.
"Terus lo mau aja gitu balikan ma Kak Reza yang belum jelas status dia kaya apa?" tanya Ikoh balik.
Rain langsung menggelengkan kepalanya kuat.
"Ngga lah, gue ngga mau disebut perusak hubungan orang kali, Koh!" jawabnya tegas.
"Nah kalo gitu lo jan kegeeran dulu lah, selidiki dulu gimana hubungan Kak Reza ama Kak Rena? Tapi gue liat lo masih cinta ama dia ya?" cerocos Ikoh panjang lebar dengan sedikit menggoda sahabatnya.
"Diih apaan si lo?" bantah Rain dengan pipi yang mulai memerah, sampai akhirnya pesanan mereka datang.
"Cieeee, CLBK nih Cinta Lama Belum Kelar!" goda Ikoh sambil terbahak, hingga sebuah tendangan di kaki menyambutnya.
"Sakit Jubaedah!" gerutu Ikoh sambil mengusap kakinya.
********
Di sebuah Restoran
Terlihat dua wanita paruh baya saling duduk berhadapan mereka tampak akrab dan kadang perbincangan mereka diselingi derai tawa.
"Jadi apa kabar Vian? Beneran dia udah pulang dari luar negri?" ucap wanita dengan pakaian warna toska tersebut.
"Udah lama kali, jeng, dia sekarang udah megang perusahaan cabang papinya." jawab wanita dengan dandanan yang lebih modis.
"Akhirnya kita bisa ketemu, aku udah lama nyari keluarga Jeng, semenjak kecelakaan Mas Heryawan, kami kesulitan mencari jejak kalian." lanjutnya.
"Iya aku minta maaf, saat itu aku cuma berdua sama Rain, jadi kami memutuskan untuk pindah ke tempat kelahiranku, aku juga bingung karena saat itu ponselku juga hilang, jadi ngga bisa menghubungi kalian." jelas wanita berbaju toska yang tak lain adalah Bu Ratna.
"Iya aku ngerti kondisi kalian saat itu, Mas Rangga juga sampe mencari kemana-mana keberadaan kalian, tapi untunglah saat ini kita bisa ketemu." ucap Mami Sherly.
"Terus gimana nih rencana kita buat deketin mereka, kita kan udah janji buat ngejodohin mereka?" lanjut mami Sherly sambil mengeluarkan sebuah kotak perhiasan.
Bu Ratna tampak berfikir, namun kemudian ia menjawab.
"Sebenernya mereka udah deket, jeng, namun yang aku khawatirin anak aku." ucapnya sambil menghela nafas.
"Lo kok bisa, jadi mereka udah saling kenal?" ucap Mami Sherly sambil mencondongkan tubuhnya ke depan.
"Iya,, tapi masa anak aku manggil dia Om!" jawab Bu Ratna sambil terkekeh, yang membuat Mami Sherly juga ikut terbahak.
"Masa sih, tapi emang sih usia mereka selisih 8 tahun, baguslah terus kapan kita akan meresmikan hubungan mereka?" lanjut Mami Sherly.
"Kami pihak perempuan nurut aja sama pihak laki-laki, biar semuanya lancar." jawab Bu Ratna kemudian meminum jus di hadapannya.
Mereka pun kembali terlibat percakapan tentang putra putri mereka yang bertingkah lucu.
Sekitar jam 3 sore, Bu Ratna pun pamit pulang, ia harus segera ke kedai sebelum keduluan sang putri.
"Ya udah kalo gitu aku pamit dulu ya, Jeng, nanti kabari aku lagi kalo ada apa-apa!" ucapnya sambil cipika-cipiki.
Mereka pun berpisah, Bu Ratna langsung menyetop taksi dan bergegas pulang ke kedai.
Saat ia sampai di kedai tampak Rain dan Ikoh sedang duduk di kursi kasir.
"Bu, abis dari mana?" tanya Rain sambil mengerutkan keningnya heran, karena tidak biasanya sang ibu pergi sendirian dengan pakaian rapi seperti ini.
"Eh anak ibu udah pulang, tadi abi ketemu temen lama sebentar ko!" ucapnya singkat.
Rain merasa tingkah sang ibu akhir-akhir ini aneh, apa mungkin ibunya punya pacar lagi pikiran itu melintas begitu saja di kepala Rain. Apalagi sekarang ibu sering banget ketauan nelpon seseorang bahkan sampai ketawa-ketiwi.
"Bu!" panggil Rain.
"Iya sayang, udah kamu ngga usah mikir macem-macem, ibu ke belakang dulu ya!"
Jawab Bu Ratna sambil bergegas ke belakang.
"Kenapa si?" tanya Ikoh.
"Ngga tau?" jawab Rain sambil mengangkat bahunya.
Bersambung....
Happy Reading 😘😘😘
Aku mau ngucapin makasih buat yang selalu setia baca novel ini, apalagi yang suka like, komen ama vote... Makasih banyak ya... 😘 😘
Tetap jaga kesehatan, #dirumahaja
Semoga virus corona cepat menghilang aamiin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Aqiyu
masih ga rela Rain sama Davi laki yang suka nyelup gitu ngerusak anak orang
2021-09-03
1
ririn handayani
aq ralat thor maksudx,aq tuh timex rain ma om davi..bukan rena ma om davi...hehehehe salah ketik di komen sblmx
2021-01-06
0
Ina Kirana
biar semua berjalan seperti air mengalir
2020-12-07
0