Rain sudah bersiap untuk kembali ke tempat PKL. Rain masih sibuk membereskan tasnya. Sementara Davian sudah menunggunya di luar dengan duduk di atas motornya sambil memainkan ponselnya.
"Bu, Rain pergi dulu ya, ibu hati-hati jaga kesehatan!"ucap Rain sambil mencium punggung tangan sang ibu kemudian memeluknya.
"Iya, kamu hati-hati juga di sana, jaga diri baik-baik! "jawab Bu Ratna sambil mengelus punggung putri semata wayangnya.
" Udah sana kasian Bang Davian nungguin! "lanjut Bu Ratna sambil terkekeh.
Rain dengan malas, akhirnya melepas pelukan pada sang ibu, kemudian keluar menghampiri Davian yang anteng duduk di motornya.
" Abang, abang, om mah om aja lah! "gumamnya yang didengar oleh dirinya sendiri.
Davian menoleh saat pintu kedai terbuka, ada Bu Ratna dan Rain menghampirinya. Davian kemudian menyimpan ponselnya di saku jaket.
" Udah siap, Dek? "tanyanya ramah sambil memberikan helm pada Rain.
Rain mengambil helm dari tangan Davian tanpa ekspresi. Kemudian memakainya, namun saat akan mengaitkan talinya, ia aga kesulitan hingga Davian dengan senang hati membantu Rain.
Wajah mereka yang berdekatan membuat Rain sedikit tercekat. Bahkan nafas Davian sempat menerpa wajah Rain, yang membuatnya salah tingkah.
Davian sengaja berlama-lama agar bisa melihat lebih jelas wajah cantik bocah yang sudah membuat ia berbuat sejauh ini.
"Cepetan lah, Om, lama banget si! "gerutu Rain saat Davian belum juga berhasil mengaitkan tali helm, dan masih berdekatan dengan wajahnya.
" Abang, Dek! "ucap Davian serak sambil terkekeh.
Rain hanya menatapnya jengah, sampai akhirnya Davian pun memundurkan wajahnya, kemudian memeberi isyarat agar segera naik ke motor pada Rain.
Bu Ratna kemudian menghampiri Davian saat Rain sudah naik di atas motornya.
"Hati-hati ya, Davi, jaga anak ibu! "ucapnya pada Davian. Kemudian mereka pun meninggalkan kedai, menuju tempat Rain PKL.
Tidak ada obrolan penting selama dalam perjalanan, Davian fokus mengendarai motornya, sementara Rain asyik menikmati pemandangan sepanjang perjalanan.
" Dek, kamu ngga bobo kan? "ucap Davian tiba-tiba saat berhenti di lampu merah.
" Ngga, ngapain tidur di motor, ntar jatuh. "jawab Rain sambil melihat ke arah lampu merah yang terasa lama menjadi hijau.
" Kalo mau bobo, tangannya pegangan ke sini ya! "lanjut Davian sambil menarik tangan mungil Rain ke perutnya yang sixpeck.
Rain terkejut kemudian langsung menepiskan tangannya. Davian hanya terkekeh geli, melihat muka kesal Rain dari kaca spion.
" Jan macem-macem deh, Om! "gerutu Rain dengan muka cemberut kesal.
Kemudian lampu hijau pun menyala, mereka kembali melanjutkan perjalanan, dan Davian tetap menggoda Rain.
****
Di Kedai
Bu Ratna terlihat sedang membereskan beberapa makanan ke rak, setelah ia mencuci piring dan mengelap meja.
Tiba-tiba pintu kedai terbuka, datang sepasang suami istri dan satu orang anak laki-laki kira-kira usia 2 atau 3 tahunan.
Bu Ratna tersenyum ramah, namun perempuan itu tiba-tiba memanggilnya dengan senyuman lebar.
"Bu Ratnaaaa...! "teriaknya sambil mendekati Bu Ratna.
Bu Ratna hanya tersenyum kemudian mempersilahkan tamunya duduk. Tapi perempuan itu malah merajuk.
" Ibuuu, iiih masa lupa sama aku? "rajuknya. Sementara suami dan anaknya memilih meja kemudian duduk di sana.
" Aduuh, maaf ya ibu beneran lupa, tapi berasa pernah ketemu dimana ya? "ucap Bu Ratna sambil memijat keningnya mencoba mengingat-ingat.
" Buu, aku Wati, tetangga ibu dulu, masa lupa sih, yang sering bantuin ibu, buat belanja ke pasar. "jelasnya.
Bu Ratna mengerutkan keningnya kemudian berucap.
" O alah,,, Watii kamu apa kabar? Waktu itu kamu masih gadis, sekarang udah nikah ya, itu suami dan anak kamu? "ucap Bu Ratna sambil merangkul Wati.
" Iya, bu setelah nikah, aku ikut sama suami, sekarang kebetulan lagi main ke sini. "ucapnya.
Bu Ratna pun menemui suami dan anaknya Wati, kemudian mereka berkenalan. Bu Ratna menyiapkan makanan spesial buat mereka.
" Oya, Bu, hari ini aku ulang tahun lo, ceritanya mau ngadain syukuran di rumah ibu ku, besok aku pesen makanannya di sini aja ya, Bu! "ukar Wati sambil melahap makanannya.
" Iya, nih, Bu, kaya bocah pengen dirayain segala! "ucap sang suami sambil terkekeh.
" Ya, ngga apa-apa lah, Mas, bagi-bagi rezeki. "bantah Wati yang membuat Bu Ratna menahan senyumnya.
" Disabarin aja, Mas, liat aja kalo diapkein baju anak sekolah juga ga keliatan kalo dia udah nikah."jawab Bu Ratna yang membuat suami Wati terbahak, tapi tidak dengan Wati.
"Iih, ibu ko gitu sih? "rajuknya. Sementara sang putra hanya menatap heran dengan tingkah orang dewasa di depannya, kadang ia juga ikut tertawa walau mungkin ia ngga mengerti dengan apa yang ia tertawakan. Namun lama-lama ia hanya fokus pada makanan di hadapannya.
Tak terasa mereka bercengkrama, bahkan Wati juga menanyakan soal Rain.
Sekitar jam 7 malam mereka pulang, dan tidak lupa mengingatkan tentang pesanan buat acara besok di rumahnya.
Saat Bu Ratna menutup kedai, terdengar deru motor, di halaman kedainya. Davian tampak turun dari motor dengan baju basah kuyup. Bu Ratna terkejut, kemudian menghampiri Davian dengan tergesa.
"Kamu abis kecebur di mana sih, Dav?Rain ngga kenapa-kenapa kan? "tanyanya sambil memegang bahu pria tinggi itu.
Davian terkekeh kemudian balik memegah bahu wanita paruh baya di hadapannya.
" Rain sampai dengan selamat, Bu! Davian bukan kecebur tapi tadi pas balik nganterin Rain di sana ujan lebat, tapi pas nyampe sini malah ngga ujan sama sekali. "jelasnya dengan sedikit kesal, karena hanya ia sendiri yang basah kuyup diantara pengendara lainnya.
Bu Ratna terbahak saat mendengar penjelasan Davian.
" Ya udah sana kamu ganti baju, ibu mau pulang dulu, ya, makanan udah ibu siapain di tempat biasa. "ucapnya kemudian berlalu dari hadapan Davian.
Baru saja beberapa langkah, Bu Ratna kembali berbalik.
" Oya, Dav, besok ada pesanan buat acara syukuran, buat. 50 orang kamu bantuin ibu ya! "ucapnya kemudia kembali berjalan saat Davian bilang oke, bahkan ia menawarkan untuk mengantar Bu Ratna tapi ditolaknya.
*****
Davian sudah berganti pakaian, dengan piayama tidur panjang, karena setelah ujan-ujanan tadi, badannya terasa sangat dingin.
Setelah ia makan, ia kembali ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya, yang lelah.
Ia mengecek ponselnya, tidak ada notif balasan dari gadis itu.
Davian: selamat tidur cantik, jaga kesehatan ya! 😍
Tiba-tiba ada notif balasan di wa nya.
Cecan : sapa sih lu jan so akrab deh😑
Davian terkekeh saat membaca balasan pesannya. Bener-bener nih bocah jutek nya bukan di dunia nyata aja di dunia maya juga pedes,pikirnya.
Davian pun akhirnya melelapkan tubuhnya yang lelah, sebenarnya ia sudah rindu dengan kamar mewahnya, tapi ia tahan, apalagi selama kerja di sini, tenaganya terkuras, jadi ia bisa langsung tidur saat malam tiba.
Saat mimpi mulai merenggut semuanya, tiba-tiba...
Tok... Tok... Tok....
Suara pintu diketuk dengan keras hingga Davian kembali terjaga. Kemudian dengan malas ia bangkit dari ranjangnya,dan beranjak untuk membuka pintu kedai.
Saat ia membuka pintu kedai...
"Kamu..! "
Bersambung
Hai-hai... Makasih yang masih setia sama novel aku.. 😘
Moga up ny cepet,,,
Seperti biasa jan lupa tinggalin jejak ya! 😂😂😂
Jaga kesehatan #dirumahaja
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Widi Nuhgraeni
pasti pacarnya
2021-01-02
1
Ina Kirana
siapa yang nyamperin
2020-12-07
1
. Baek_aja😊
. hohoho kamu siapa😅
2020-04-12
3