Rain Almahera

Rain Almahera lahir dari ibu bernama Ratna Dewi dan ayah bernama Heryawan. Dia gadis yang cantik, berkulit putih, tubuhnya juga mungil, rambutnya yang panjang menambah kecantikannya. Rain sangat mirip dengan ibunya.

"Bu kenapa nama aku, Rain? Kan kalo bahasa inggris itu artinya hujan. "tanya Rain pada sang ibu saat ia sedang membantu membereskan kedai.

Bu Ratna menoleh sambil tersenyum, lalu ia pun bercerita saat akan melahirkan putri kesayangannya.

" Saat itu hujan sangat deras, dan ibu sedang berjuang untuk melahirkan kamu, Rain, bahkan ayah juga membantu ibu, mendampingi ibu karena ia sangat mendambakan kehadiran kamu selama ini. "jelas Bu Ratna.

Rain menyimak penjelasan sang ibu, sampai lap yang ia pegang jatuh ke lantai. Lalu ia buru-buru memungut lap tersebut dan mulai mengelap meja lagi.

" Setelah kamu lahir, ayah langsung menamai kamu Rain Almahera karena hujan deras itu telah membawa berkah untuk keluarga kami, kami diberikan seorang bayi cantik yang menambah kebahagiaan kami. "lanjut sang ibu.

Rain pun langsung memeluk sang ibu dengan erat.

" Aku sayaaaang banget sama ibu! "ucapnya sambil menciumi wajah sang ibu.

######

"Bu ayo cepetan, keburu siang!" teriak Rain dari depan rumahnya. Sang ibu datang terburu-buru lalu mengunci pintu rumahnya. Mereka pun berangkat ke kedai. Lalu mulai memasak dan menyiapkan semua makanan.

Rain seperti biasa membantu sang ibu sebelum ia berangkat ke sekolah, yang untungnya jaraknya tidak terlalu jauh dari kedai.

Dari jam setengah 6 pagi sudah banyak pelanggan yang memesan untuk sarapan.

Sekitar jam setengah 7 Rain siap-siap untuk berangkat ke sekolah.

"Bu, Rain berangkat sekolah dulu ya"ucap Rain sambil mencium punggung tangan ibunya, dan juga mencium kedua pipi sang ibu.

"Iya sayang belajar yang bener ya! "ucap sang ibu sambil mengusap pucuk kepala putrinya.

Rain pun berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Saat ia sedang fokus berjalan tiba-tiba terdengar panggilan dari belakang.

" Raiiiiin tungguiiin! "teriak Alfikoh sahabat Rain. Ikoh panggilannya. Rain pun menoleh dan menunggu sahabatnya.

" Cepetan, Koh, lelet amad sih lu jalannya! "canda Rain sambil terkekeh.

" Iih elu mah, gue udah lari-lari kek gini! "gerutu Ikoh saat sudah berjalan berdampingan bersama Rain.

" Lo udah ngerjain tugas dari Pak Budi belum, Rain? "tanya Ikoh sambil membetulkan tali tasnya yang melorot.

" Udah dong, kalo lo? "tanya balik Rain.

" Udahlah, tumben banget ya gue ngerjain tugas. "kekeh Ikoh.

Rain hanya menanggapi dengan memutar bola matanya jengah. Tak terasa mereka sudah sampai di SMK Pratiwi tempatnya sekolah.

Mereka bergegas menuju kelas Tataboga di lorong sebelah kanan. Rain mengambil jurusan itu karena ia ingin memajukan kedai ibunya.

"Oya, Rain gimana hubungan kamu sama Kak Reza? "tanya Ikoh tiba-tiba saat mereka hampir sampai di kelasnya. Sebelum Rain menjawab ia melihat ke arah lapang dan di sana terlihat Kak Reza sedang jalan bareng dengan Kak Rena cewe populer di SMK ini.

Rain hanya menunjuk dengan dagunya pada Ikoh, lalu bergegas ke kelasnya. Ikoh melirik ke arah yang ditunjuk sahabatnya. Ia merasa miris dengan hubungan sahabatnya itu, karena yang ia tahu tiap kali, Rain menjalin hubungan cowonya selalu meninggalkannya dan memilih cewe lain.

Kelas hari ini berlangsung dengan lancar, Rain merupakan siswi cerdas di sekolahnya.

"Rain kita ke kantin yu! "ajak Ikoh saat jam istirahat. Rain mengangguk dan membereskan bukunya dulu ke dalam tas nya.

Mereka berjalan beriringan menuju kantin sekolah, saat mereka sedang berjalan sambil bercanda tiba-tiba.

" Bruuk..! "

Seseorang menabrak mereka hingga terjatuh.

" Aduuh kalo jalan liat-liat napa! "omel Ikoh sambil membantu Rain berdiri. Mereka berdua membersihkan roknya.

" Maaf-maaf gue ga sengaja, lo Alfikoh kan, dan lo Rain! "ucap cowo berkacamata yang menabrak mereka. Rain dan Ikoh hanya saling pandang.

" Kenalin gue, Vino! "ucap cowo itu sambil mengulurkan tangannya.

" Ya udahlah pan udah tau juga nama kita, duluan ya! "jawab Ikoh sambil menarik Rain menuju kantin.

Vino memandangi dua cewe yang melewatinya begitu saja. Lalu Vino pun mengikuti mereka ke kantin.

" Penasaran gue sama si Rain? "gumamnya dalam hati.

Rain dan Ikoh sedang menikmati batagor di meja sudut kantin.

" Rain kok bisa sih Kak Reza jadian sama Kak Rena? Tanya Ikoh tiba-tiba yang membuat Rain terbatuk. Lalu Rain hanya mengangkat bahunya tak peduli.

"Iih beneran gue penasaran ini, Rain? "lanjut Ikoh sambil mengguncang lengan sahabatnya.

" Ya karena gue gak cantik, udah lah ga usah dibahas. "jawab Rain seenaknya.

" Yaah kalo alasanya kek gitu berarti tih Kak Reza matanya juling, masa cewe cantik gini dibilang ga cantik. "gerutu Ikoh kesal namun sebuah tendangan di kaki membuatnya mengaduh.

" Apaan sih lo sakit tau! "omelnya sambil mengusap kakinya. Saat Ikoh menengok ke arah yang ditunjuk Rain di belakangnya, baru ia sadar kalo ternyata Kak Reza dan Kak Rena ada di sana bahkan sedang menatap ke arah mereka.

" Makannya mulut tuh dijaga kalo ngomong! "gerutu Rain, yang membuatnya jadi salah tingkah karena dia terus diliatin sama Kak Reza.

" Iya maaf abis gue esmoni sih! "jawab Ikoh.

" Esmosi Ikoh! "jawab Rain.

" Emosi elaah! "timpal Ikoh.

Akhirnya mereka tertawa bersama, dan setelah menghabiskan makanannya, Rain dan Ikoh pun kembali ke kelas.

Jam pelajaran berikutnya ternyata gurunya tidak hadir dan mereka diberi tugas untuk ke perpustakaan.

PERPUSTAKAAN

Kelas Rain sibuk mencari buku referensi buat tugas yang diberikan Bu Ela yang berhalangan hadir.

"Rain udah dapet belum bukunya? "tanya Ikoh sambil membawa beberapa buku di tangannya.

" Udah nih tapi atu lagi ada di rak atas, ga nyampe gue. "jawab Rain sambil mencoba melompat untuk mencapai buku yang dimaksud. Namun saat Rain mencoba meraih bukunya, ada tangan lain yang meraihnya tepat di belakang Rain.

Saat Rain menoleh ternyata Kak Reza.

" Eh, Kak, mau pake buku itu ya? "ucap Rain sedikit tergagap. Kak Reza hanya menatap intens pada Rain yang nampak salah tingkah. Saat Rain akan meninggalkan rak itu tiba-tiba tangannya ditarik Kak Reza.

" Tunggu Rain! "ucapnya yang membuat Rain terkesiap. Lalu dia memberikan buku yang tadi pada Rain.

" Aku minta maaf karena ga bisa mempertahankan hubungan kita, aku masih sayang sama kamu, tapi sepertinya takdir tidak memihak pada kita. "ucap Kak Reza sambil menggenggam tangan Rain.

Rain hanya terpaku mendengar semua penjelasan cowo yang ia cintai.

" Aku minta maaf. "lanjutnya lirih dan mencium tangan Rain kemudian berlalu.

Rain yang masih terpaku dengan peristiwa barusan tiba-tiba tubuhnya lemas dan merosot ke bawah.

" Kenapa rasanya begitu sakit, saat ia bilang masih sayang sama aku. "lirihnya sambil mendekap buku yang tadi diberikan oleh Kak Reza.

Ikoh kesal menunggu Rain yang tak kunjung datang ke mejanya. Kemudian ia pun berjalan menuju tempat Rain saat mengambil buku.

Ikoh terkejut saat melihat sahabatnya terduduk dengan air mata di pipinya.

"Rain lo kenapa? "bisik Ikoh saat menghampiri sahabatnya.

Rain hanya menatap Ikoh lalu ia langsung memeluk sahabatnya dengan erat.

Ikoh membalas pelukan sahabatnya sambil mengusap punggungnya berusaha menenangkan.

Sekitar 30 menit mereka terduduk di sana, tanpa ada yang mengganggu karena semua temannya sibuk dengan tugas mereka.

Rain belum siap bercerita pada Ikoh, sampai akhirnya suara bel pulang berbunyi. Rain dan Ikoh akhirnya kembali ke kelas dan mengambil tas mereka, tugas dari Bu Ela sudah ia berikan pada Ketua Kelas mereka.

Rain pulang bersama Ikoh, bahkan Ikoh mampir dulu ke kedai Bu Ratna.

Ia masih khawatir dengan keadaan sahabatnya.

"Koh sini makan bareng gue, sebelum lo pulang! "ajak Rain pada Ikoh. Ikoh pun mengangguk dan mereka makan bersama di meja sudut dekat kasir.

" Rain lo yakin baik-baik aja? "tanya Ikoh hati-hati.

" Gue baik-baik aja, Koh, besok di sekolah gue pasti cerita ke lo! "jawab Rain sambil menyuapkan makanannya.

Setelah mereka menghabiskan makanannya, Ikoh beebincang sebentar dengan Bu Ratna sementara Rain mencuci piring bekas makannya dan Ikoh.

" Makasih, Bu, makan siangnya, Ikoh ampe kenyang banget ini! "ucap Ikoh sambil tertawa. Mereka memang akrab jadi Ikoh sudah menganggap Bu Ratna seperti ibunya sendiri.

" Kalo gitu Ikoh pamit pulang dulu ya, Bu, besok Ikoh mampir lagi dah ke sini! "lanjutnya yang membuat Bu Ratna terkekeh.

Rain berjalan menghampiri sang ibu, lalu memijit bahunya.

" Apa hari ini rame, Bu? Ibu pasti lelah karena ga ada Rain! "ucapnya.

" Seperti biasa Rain, alhamdulillah, ga papa toh ibu bisa ngerjain semuanya kok. "jawabnya.

Mereka pun hanyut dalam percakapan ringan seputar sekolah Rain, sampai suara pintu terbuka, dan ternyata karyawan perusahaan di sebrang.

" Kok tumben telat makan siangnya! "ucap Bu Ratna ramah pada salah satu karyawan yang ia kenal.

" Iya nih, Bu, ada rapat dadakan, kami pesen seperti biasa aja, Bu! "jawabnya dan mereka pun duduk di meja yang sudah tersedia.

Rain pun mulai sibuk, membantu sang ibu menyiapkan pesanan para tamu, lalu menghidangkannya.

Rain yang tidak pernah mengeluh, selalu membuat Bu Ratna merasa beruntung.

Di luar terlihat cowo tinggi memperhatikan kegiatan mereka setiap hari...

Bersambung.....

Semoga ga bosen ya... Mudah mudahan bisa Up besok ini...

Aku gadang nih...

Jan lupa like, komen sma bintangnya ya,,,

Vote juga boleh😁😁

Oya masuk Gc Aku juga ya biar bisa ngobrol lebih dekat....

Tanpa kalian apalah artinya aku...

Makasiiiih... 😘 😘

Happy Reading...

Terpopuler

Comments

Fitri Nurhayati

Fitri Nurhayati

msh stenbay d sini

2022-03-21

1

NOiR🥀

NOiR🥀

Rain.. adek ipar ku dipanggil.. tapi cowok..☺

2022-03-10

0

Gahara Rara

Gahara Rara

kayaknya cowok rain di ancam jangan pacaran sama rain krn udah ada tunangannya

2021-07-02

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!